Anda di halaman 1dari 12

TUGAS TEKNOLOGI MOTOR BENSIN MATERI

TENTANG BUSI

DISUSUN OLEH :
ACHMAD SYAIFUDIN ARDIANTO (18050524023)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
2018
 Pengertian Busi
Busi adalah sebuah suku cadang yang diletakkan pada pada bagian dalam dari mesin
pembakaran dengan ujung electrode besi pada ruang bakar. Fungsi busi adalah bertugas
untuk memercikkan bunga api yang dibutuhkan untuk membakar campuran udara dan bahan
bakar yang telah dikompresi hingga menjadi langkah usah.

 Fungsi Busi
Fungsi busi adalah untuk membakar bahan bakar yang telah di kompres atau telah di
tekan oleh piston. Busi akan memercikan listrik yang akan membakar bahan bakar. Busi
dihubungkan oleh kabel ke koil pengapian oleh kabel busi.

 Cara Kerja Busi


Sementara itu cara kerja busi dimulai ketika arus listrik dihidupkan oleh koil pengapian.
Perlu dicatat koil menghasilkan sumber listrik yang cukup tinggi, arus listrik tersebut lalu
mengalir ke distributor, kabel tegangan tinggi dan juga busi.
Nah pada saat arus listrik ada di busi, arus tersebut akan lompat dari elektrofa tengah
menuju elektroda negative (masa). Proses inilah yang menghasilkan percikan bunga api yang
bertugas untuk membakar kabut bahan bakar sehingga membuat mesin motor bisa hidup dan
bekerja sebagaimana mestinya.
Penting banget memang peran busi dalam sebuah mesin, apabila busi dalam motor mati
tentu mesin akan tidak bisa dihidupkan. Maka dari itu busi merupakan salah satu sparepart
yang harus ada pada bagasi jok motor seperti yang sudah saya bahas di artikel peralatan yang
harus ada pada bagasi jok motor.

 Bagian-Bagian Busi
Dalam sebuah busi, terdapat bagian-bagian yang ada bekerja sama untuk menghasilkan
percikan api. Tentu bagian-bagian tersebut bekerja sama pentingnya, berikut ini adalah
bagian-bagian yang ada dalam sebuah busi.

1. Terminal
Terminal berfungsi sebagai penghubung antara busi dengan koil pengapian. Biasanya
terminal busi memiliki konektor berupa plug, namun ada juga yang menggunakan konektor
dengan model terminal kabel.

2. Ribs
Apa itu ribs? Ribs adalah lekuk-lekuk yang ada pada bagian insolator. Ribs berfungsi sebagai
patokan jarak antara inti elektroda dengan ground. Semakin jauh jaraknya ambatan antar inti
besi dan ground semakin besar hingga tegangan tidak dapat lompat dari inti besi ke ground
sekitar busi

3. Insulator
Insulator adalah bagian busi yang berfungsi untuk memberikan topangan mekanik bagi inti
elektroda yang berada ditengahnya sekaligus sebagai isolator elektrik terhadap tegangan
tinggi yang akan mengalir di inti elektroda. Umumnya insulator terbuat dari keramik atau
porselen

4. Insulator Tip
Insulator Tip teletak pada bagian ujung busi. Bagian ini akan mengalami pembakaran pada
ruang bakar, jadi bahan insulator tip biasanya terbuat dari bahan yang tahan panas. Biasanya,
insulator tip akan tetap kuat menahan panasnya proses pembakaran hingga 600 derajat celcius
dan mampu menahan beban hingga 60.000 Volt.

5. Seal
Sesuai namanya, fungsi seal adalah sebagai penyegel atau pembatas agar kompresi yang ada
pada ruang bakar tidak mengalir keluar.

6. Metal case
Selain dikenal dengan sebutan metal case, bagian ini juga disebut jaket. Fungsi dasar dari
metal case adalah sebagai pengunci busi ke silinder head. Metal case juga memiliki fungsi
lain diantaranya sebagai konduksi hingga panas dari busi bisa dikonduksikan ke tempat lain,
selain itu metal case juga berfungsi sebagai sebagai ground pada busi.
7. Centre Electrode
Biasanya Centre Electrode terbuat dari bahan campuran dari nikel, tembaga dan chromnium.
Inti dari centre electrode terhubung dengan bagian kepala busi melalui melalui penghubung
internal yang di selubungi oleh keramic insulatornya.

8. Ground
Bagian ini adalah bagian paling ujung busi yang bersinggungan langsung dengan body. Pada
bagian ini elektron akan melompat elektroda inti ke ground terdekat. Biasanya bagian ini
terbuat dari bahan yang memiliki daya hantar yang baik.

 MACAM-MACAM BUSI
1. Busi Standart
Busi standar dipakai pada mesin bensin, kendaraan roda-4 (mobil), maupun kendaraan
roda (motor) untuk pemakaian sehari—hari.

2. Busi Resistor
Sistem Kelistrikan pada kendaraan dengan teknologi digital atau elektronik (EFI)
dengan arus kecil dengan terganggu dengan pemakaian busi standard
Gangguan tersebut juga bisa dirasakan pada televisi dan radio akibat interfrensi gelombang

3. Busi Platinum
Busi platinum dirancang untuk pemakaian sehari-hari maupun untuk racing. Dengan
daya hantar platinum yang lebih baik, menjamin unjuk kerja mesin lebih baik walaupun pada
suhu tinggi dan beban berat.Kebutuhan tegangan busi platinum juga lebih kecil dibanding
busi standar sehingga memberikan kemudahan start.

4. Busi Iridium
Busi Iridium adalah busi generasi baru dengan ujung elektroda positif berdiameter 0,7
mm untuk pemakaian standar dengan umur pemakaian lebih panjang.Sedangkan diameter 0,4
mm merupakan yang terkecil didunia dipakai untuk kecepatan tinggi atau balapan.Bahan
ujung inti elektroda yang digunakan adalah campuran Iridium dan Rhodium (Iridium alloy )
hasil pengembangan teknologi Denso Jepang dengan titik lebur sangat tinggi.Keiistimewaan
Busi Iriidium antara lain dapat menambah campuran bahan bakar udara yang miskin sehingga
meningkatkan performa pembakaran baik pada kondisi idle maupun
pengendaraan.Kebutuhan tegangan juga lebih baik disetiap kondisi, demikian juga dengan
daya akselerasinya.Sedangkan menurut tingkat kemampuan melepas panasnya, busi terbagi
menjadi 2, yaitu:
–  Busi panas
Adalah busi yang kecepatan transfer panasnya lebih lambat. Artinya panas tersimpan
pada busi dan lambat disalurkan keluar busi. Busi panas biasa dipakai pada kendaraan harian.
Busi standar, iridium, platinum, resistor dan alur V tergolong busi panas. Indeks panas (heat
rating) busi panas NGK berkisar dari 2 sampai 8.
–  Busi dingin
Adalah busi yang kecepatan transfer panasnya cepat. Artinya panas harus cepat
disalurkan keluar busi. Busi dingin identik dengan busi racing yang harus melepas panas
mesin dengan cepat. Indeks panas busi dingin NGK berkisar dari 9 – 12. Pada umumnya
salah kaprah terjadi di pemakai kendaraan yang beranggapan memakai busi racing (busi
dingin) akan membuat kendaraan menjadi lebih cepat. Padahal, mesin kendaraan bukanlah
mesin balap. Pemakaian busi racing di mesin standar hanya akan membuat mesin sulit
distarter pada awal pemakaian karena panas cepat tersalurkan keluar.
Di setiap busi ada kode, di kode tersebut menyertakan selain fitur juga menyertakan
ukuran dan jenisnya. Berikut kode busi untuk NGK:

Kode busi untuk Denso:


Kode busi untuk Bosch:
Angka kode untuk heat range berbeda antara satu pabrikan dengan yang lain, oleh karena itu
bisa menggunakan tabel berikut ini:

Contoh pembacaan kode busi:


 CPR8EA-9
C: Diameter ulir. (A=18mm. B=14mm. C=10 mm. D=12mm. E=8mm)
P: Projected insulator, itu ada tonjolan insulator.
R: Kode resistansi busi, biasanya 5 kiloohm. Busi huruf R cocok buat kendaraan dengan
sistem pembakaran injeksi. Kalau masih karbu,pakai busi tanpa huruf R.
8: Heating rate tingkat pelepasan panas busi. merek NGK busi panas angkanya 2–8 busi
dingin angkanya 9–12.
E: Panjang ulir busi sekitar 19 mm. (E=19mm. H=12,7mm. L=11,2mm)
A: Bentuk lengkungan ujung elektroda. Kode huruf paling belakang itu desain businya.
9: Gap celah antar elektroda,panjang gap besarnya 0.9 mm.
 U24FSU9
U: Diameter ulir busi 10 mm.
24: Heating rate atau tingkat pelepasan panas busi, semakin kecil angkanya termasuk busi
panas. Busi panas 20, 19, dan seterusnya sedang busi dingin 24,26, dan seterusnya.
F: Panjang ulir busi sekitar 12,7 mm. (A-E, G-H=19mm. F=12,7mm. L=11,2mm.)
S: Tipe rancangan busi.
U: Bentuk elektroda ground.
9: Gap atau celah antar elektroda , ini artinya celah busi 0,9 mm.

Anda mungkin juga menyukai