PLTGas (K5)
PLTGas (K5)
Puji Syukur kita berikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
kesempatan kami hingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai pada
waktunya
Terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang
telah berkontribusi dengan memberikan masukkan sehingga makalah ini bisa disusun dengan
baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................1
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................................3
BAB II URAIAN PROSES DAN PERALATAN INDUSTRI PROSES...............................................6
2.1 URAIAN PROSES......................................................................................................................6
2.2 PERALATAN INDUSTRI PROSES...........................................................................................7
2.3 BLOCK FLOW DIAGRAM DAN PROCESS FLOW DIAGRAM..........................................12
BAB III UTILITAS.............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................21
2
BAB 1
PENDAHULUAN
Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap merupakan suatu instalasi peralatan yang
berfungsi untuk mengubah energi panas (hasil pembakaran bahan bakar dan udara) menjadi
energi listrik yang bermanfaat. Pada dasarnya, sistem PLTGU ini merupakan penggabungan
antara PLTG dan PLTU. PLTU memanfaatkan energi panas dan uap dari gas buang hasil
pembakaran di PLTG untuk memanaskan air di HRSG (Heat Recovery Steam Genarator),
sehingga menjadi uap jenuh kering. Uap jenuh kering inilah yang akan digunakan untuk
memutar sudu (baling-baling). Gas yang dihasilkan dalam ruang bakar pada Pembangkit
Listrik Tenaga Gas (PLTG) akan menggerakkan turbin dan kemudian generator, yang akan
mengubahnya menjadi energi listrik. Sama halnya dengan PLTU, bahan bakar PLTG bisa
berwujud cair (BBM) maupun gas (gas alam). Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat
efisiensi pembakaran dan prosesnya.
3
PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Pembangkitan Sumbagsel Sektor
Pengendalian Pembangkitan Keramasan berlokasi di jalan Abikusno Cokrosuyoso
No.24 Kelurahan Kemang Agung, Kertapati, Palembang. Lokasi perusahaan berada ±
6 Km dari pusat kota dan berada di sebelah selatan Sungai Musi. Bila ditinjau dari tata
letak PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Pembangkitan Sumbagsel Sektor
Pengendalian Pembangkitan Keramasan berada disebelah timur Sungai Keramasan.
Gambar Lokasi PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Pembangkitan Sumbagsel
Sektor Pengendalian Pembangkitan Keramasan dapat dilihat pada Gambar 1 dan 2.
4
Gambar 2 Denah Lokasi PT. PLN (Persero) Sektor Pengendalian Pembangkitan Keramasan.
(PT. PLN (Persero) Sektor Pengendalian Pembangkitan Keramasan, 2016)
5
BAB II
Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi kerugian kerugian
yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh turbin gas dan berakibat pada
menurunnya performansi turbin gas itu sendiri. Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada
ketiga komponen sistem turbin gas. Sebab-sebab terjadinya kerugian antara lain:
1. Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan
(pressure losses) di ruang bakar.
2. Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang menyebabkan
6
terjadinya gesekan antara bantalan turbin dengan angin.
3. Berubahnya nilai cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan temperatur
dan perubahan komposisi kimia dari fluida kerja.
4. Adanya mechanical loss, dsb.
Untuk memperkecil kerugian ini hal yang dapat kita lakukan antara lain dengan
perawatan (maintanance) yang teratur atau dengan memodifikasi peralatan yang
ada.
Siklus PLTGU terdiri dari gabungan siklus PLTG dan siklus PLTU. Siklus
PLTG menerapkan siklus Brayton, sedangkan siklus PLTU menerapkan siklus ideal
Rankine
Penggabungan siklus turbin gas dengan siklus turbin uap dilakukan melalui
peralatan pemindah panas berupa boiler atau umum disebut “Heat Recovery Steam
Generator” (HRSG). Siklus kombinasi ini selain meningkatkan efisiensi termal juga
akan mengurangi pencemaran udara.
1. Turbin
Gas panas (energi panas) hasil pembakaran diarahkan untuk memutar sudu turbin.
Turbin gas merubah energi panas menjadi energi kinetik. Perubahan energy terjadi ketika gas
panas melewati sudu diam dan sudu gerak. Melewati sudu diam tekanan gas turun, tetapi
kecepatanya naik. Pada saat mendorong sudu gerak, tekanan dan kecepatan gas turun. Dari
daya total yang dihasilkan kira-kira 60% digunakan untuk memutar kompresornya sendiri,
dan sisanya digunakan untuk kerja yang dibutuhkan.
7
Gambar 2.3. Turbin Gas
Sumber : PT. PLN (Persero) Sektor Belawan
Exhaust section adalah bagian akhir turbin gas yang berfungsi sebagai
saluran pembuangan gas panas sisa yang keluar dari turbin gas. Exhaust section
terdiri dari beberapa bagian yaitu :
1. Exhaust Frame Assembly.
2. Exhaust Diffuser Assembly.
8
Gambar 2.4. Exhaust Frame Assembly
Sumber : http://sulthonyusuf.blogspot.com/2010/01/turbin-gas-1.html
Exhaust gas keluar dari turbin gas melalui exhaust diffuser pada exhaust
frame assembly, lalu mengalir ke exhaust plenum dan kemudian didifusikan dan
dibuang ke atmosfir melalui exhaust stack, sebelum dibuang ke atmosfir gas panas
sisa tersebut diukur dengan exhaust thermocouple dimana hasil pengukuran ini
digunakan juga untuk data pengontrolan temperatur dan proteksi temperatur trip.
Pada exhaust area terdapat 18 buah termokopel yaitu, 12 buah untuk temperatur
kontrol dan 6 buah untuk temperatur trip.
9
2. Kompresor
Fungsi kompresor utama adalah menghasilkan udara bertekanan untuk
digunakan sebagai udara pembakaran dan pendingin. Tipe kompresor yang dipakai
adalah kompresor aksial bertingkat banyak. Kompresor terdiri dari sudu gerak dan
sudu diam, sehingga kecepatan relatif udara Vr2 < Vrl, tetapi kecepatan absolut udara
disisi keluar lebih besar dari sisi masuk (V2 > Vl) karena pada rotor diberikan kerja.
Kecepatan absolut udara keluar sudu diam akan berkurang, dan disini energi kinetik
diubah menjadi energi potensial atau tekanan. Akibat dari meningkatnya tekanan pada
tiap tingkat dan melewati ruang yang lebih sempit disisi keluar kompresor, maka suhu
udara keluar kompresor naik mencapai 280 - 315 C.
Adapun bentuk kompresor dapat dilihat dari gambar di bawah ini :
10
Gambar 2.7. Combustion Chamber
Sumber : http://www.enginehistory.org/GasTurbines/combustionchamber.html
4. Generator
Generator merupakan pesawat yang berfungsi untuk mengubah energi kinetis
menjadi energi listrik. Generator terdiri dari stator dan rotor. Rotor berfungsi sebagai
medan magnet putar, sedang stator berfungsi sebagai kumparan tetap. Ketika rotor
diputar oleh turbin maka medan magnet memotong kumparan stator sehingga timbul
tegangan pada ujung terminalnya.
5. Boiler
Boiler atau ketel uap adalah suatu alat yang digunakan untuk memproduksi uap
dengan tekanan dan temperature tertentu.Uap yang dihasilkan digunakan untuk
menggerakkan turbin uap sehingga dari turbin uap tersebut akan didapatkan energi
11
mekanis. Selanjutnya, energi mekanis ini akan diubah menjadi energi listrik didalam
generator
12
Process Flow Diagram PLTG
13
BAB III
UTILITAS
Utilitas dalam pabrik meliputi air, steam, dan listrik. Utilitas mencakup unit-
unit sebagai berikut :
Air untuk keperluan umum adalah air yang dibutuhkan untuk sarana
dalam pemenuhan kebutuhan pegawai seperti untuk mandi, cuci, kakus
(MCK) dan untuk kebutuhan kantor lainnya, serta kebutuhan rumah
14
tangga. Air sanitasi diperlukan untuk pencucian atau pembersihan
peralatan pabrik, utilitas, laboratorium dan lainnya.
Beberapa persyaratan untuk air sanitasi adalah sebagai berikut :
1. Syarat fisis; di bawah suhu kamar, tidak berwarna, tidak berasa,
dan tidak berbau, tingkat kekeruhan < 1 mg SiO2/Liter.
2. Syarat kimia; tidak mengandung zat organik dan anorganik yang
terlarut dalam air, logam-logam berat lainnya yang beracun.
3. Syarat biologis (bakteriologis); tidak mengandung kuman/bakteri
terutama bakteri patogen.
b. Air Proses
Air ini dibutuhkan pada unit proses yaitu pada pelarutan C5H10O5 pada
Tangki Pencampuran (TP-101). Syarat air proses dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
15
c. Air Pendingin
Air pendingin diolah di cooling tower dengan proses pendinginan air dari
temperatur 45C yang berasal dari sirkulasi area proses hingga ke temperatur 30C.
Sistem air pendingin terdiri dari cooling tower dan basin, pompa air pendingin, sistem
injeksi bahan kimia, dan induce draft fan. Sistem injeksi bahan kimia disediakan
untuk mengolah air pendingin untuk mencegah korosi dan mencegah terbentuknya
kerak di peralatan proses, karena akan menghambat atau menurunkan kapasitas
perpindahan panas. Pengolahan air pada cooling tower dilakukan dengan
menginjeksikan zat kimia yaitu :
16
2. Scale inhibitor, berupa dispersant yang berfungsi untuk mencegah
pembentukan kerak pada peralatan yang disebabkan oleh senyawa-senyawa
terlarut.
Korosi yang terjadi pada boiler disebabkan air umpan boiler mengandung
larutan asam dan gas-gas terlarut, seperti O2, CO2, H2S, NH3. Gas-gas
terlarut dapat dihilangkan pada Deaerator dengan menambahkan senyawa
Hidrazin (N2H2) dengan reaksi sebagai berikut :
2N2H2 + O2 ↔ N2 + H2O
Air yang diambil kembali dari proses pemanasan bias menyebabkan foam
(busa) pada boiler. Karena adanya zat-zat organik, anorganik, dan zat-zat yang
tidak terlarut dalam jumlah besar. Efek pembusaan terutama terjadi pada
alkalinitas yang tinggi. Berdasarkan hal tersebut, pada unit demineralisasi, air
harus dilewati pada Cation Exchanger dan Anion Exchanger, agar air tidak
mengandung alkalinitas yang tinggi.
Pembentukan kerak disebabkan adanya kesadahan dan suhu tinggi yang bisa
berasal dari garam-garam karbonat dan silika, karena pada temperatur tinggi,
jumlah kandungan silika yang besar dapat dengan cepat membentuk kerak.
e. Air Hidran
17
Air ini diperlukan saat terjadi musibah kebakaran di pabrik. Air ini disalurkan
melalui pipa-pipa hidran yang tersambung yang melintasi seluruh lokasi pabrik.
Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan keselamatan kerja di pabrik meningkat.
Unit ini bertugas menyediakan steam untuk kebutuhan proses. Steam yang
digunakan dalam pabrik sodium alginat ini adalah saturated steam pada tekanan 476
Kpa dengan suhu 150oC. Steam ini dipergunakan untuk menukar panas pada aliran
yang perlu dinaikkan suhunya. Sistem penyediaan steam terdiri dari deaerator dan
boiler (steam generator). Kandungan oksigen keluar dari Deaerator didesain tidak
lebih besar dari 0,005 ppm. Pembentukan steam terjadi di dalam boiler (steam
generator). Digunakan fire tube boiler yang mirip dengan shell and tube heat
exchanger dengan gas pembakar mengalir melalui tube. Fire tube boiler digunakan
untuk membangkitkan steam dengan tekanan maksimal 18 bar dan temperatur 210 oC
(Kunnen, Adabi, 2003, hal. 28 -29).
Unit ini bertugas menyediakan udara tekan yang dipakai dalam sistem
instrumentasi pneumatik. Pada perancangan pabrik ini, unit 97 penyediaan udara
tekan digunakan untuk menjalankan instrumentasi dan udara plant di peralatan proses,
seperti untuk menggerakkan control valve serta untuk pembersihan peralatan pabrik.
Sumber udara pabrik dan udara instrumen adalah dari udara lingkungan yang diambil
menggunakan kompresor dan dikirim menuju alat-alat instrumentasi di unit proses
maupun di unit utilitas.
Unit ini bertugas untuk menyediakan listrik sebagai tenaga penggerak untuk
peralatan proses, menjalankan infrastruktur dan perlengkapan kantor maupun untuk
penerangan. Listrik disuplai dari PLTU Lampung, Tarahan Baru, dan generator
sebagai cadangan bila listrik dari PLTU mengalami gangguan. PLTU Tarahan Baru
menghasilkan listrik 2 x 100 MW. Kebutuhan listrik untuk pabrik direncanakan untuk
penerangan seluruh area pabrik, keperluan proses dan keperluan utilitas.
18
5. Unit Penyediaan Bahan Bakar
Unit penyediaan bahan bakar bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bahan
bakar pada generator dan boiler. Bahan bakar yang digunakan adalah bahan bakar
solar yang diperoleh dari PERTAMINA atau distribusinya. Pemilihan didasarkan
pada pertimbangan bahan bakar cair:
- Mudah didapat
- Kesinambungannya terjamin
- Mudah dalam penyimpanannya
19
BAB IV
PENUTUP
Pembangkit listrik tenaga gas adalah pembangkit listrik yang energy penggeraknya
berasal dari gas bertemperatu tinggi dari hasil pembakaran capuran bahan bakar
dengan udara bertekanan tinggi. PLTG memiliki efiiensi yan lebih rendah karena
bersifa siklus terbuka (open cycle). PLTG disebut juga dengan siklus Brayton.
Pembangkit listrik tenaga gas uap merupakan pembangkit listrik gabungan dari PLTU
dan PLTG yang biasa disebut Combine cycle. PLTGU ini merupakan pembangkit
listrik yang memiliki efisiensi yang tinggi karena gas exhaust dari PLTG digunakan
untuk memanaskan air pada HRSG yang akan menggerakkan steam turbin.
20
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/8652292/MAKALAH_PLTU_PLTG_PLTGU
https://www.scribd.com/doc/140968930/Pembangkit-Listrik-Tenaga-Gas-PLTG
https://www.scribd.com/doc/140968930/Pembangkit-Listrik-Tenaga-Gas-PLTG
https://www.scribd.com/document/323336106/Chapter-II-pdfwww.scribd/BAB 6.
UTILITAS
https://www.scribd.com/document/382905154/Laporan-Kerja-Praktek-Penggunaan-
Sensor-Vibrasi-Sebagai-Pendeteksi-Getaran-dan-Pengaman-Turbin-di-Pltg-3-PT-
PLN-Persero-Sektor-Pengendalian-P
https://www.scribd.com/document/357456976/Bab-Vi-Utilitas
https://www.scribd.com/document/367658000/BAB-VI-UTILITAS-pdf
21