Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita berikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
kesempatan kami hingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai pada
waktunya

Terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang
telah berkontribusi dengan memberikan masukkan sehingga makalah ini bisa disusun dengan
baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................1
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................................3
BAB II URAIAN PROSES DAN PERALATAN INDUSTRI PROSES...............................................6
2.1 URAIAN PROSES......................................................................................................................6
2.2 PERALATAN INDUSTRI PROSES...........................................................................................7
2.3 BLOCK FLOW DIAGRAM DAN PROCESS FLOW DIAGRAM..........................................12
BAB III UTILITAS.............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................21

2
BAB 1
PENDAHULUAN

Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) merupakan pembangkit listrik yang


memanfaatkan udara sebagai fluida kerja yang telah ditekan hingga menjadi tekanan tinggi
dibakar hingga dapat menggerakkan pesawat penggeraknya yaitu turbin.
Turbin gas adalah suatu penggerak mula yang memanfaatkan gas sebagai fluida kerja.
Didalam turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi energi mekanik berupa putaran
yang menggerakkan roda turbin sehingga menghasilkan daya. Bagian turbin yang berputar
disebut rotor atau roda turbin dan bagian turbin yang diam disebut stator atau rumah turbin.
Rotor memutar poros daya yang menggerakkan beban (generator listrik, pompa, kompresor
atau yang lainnya).
Turbin gas merupakan salah satu komponen dari suatu sistem turbin gas. Sistem
turbin gas yang paling sederhana terdiri dari tiga komponen yaitu kompresor, ruang bakar dan
turbin gas. Turbin gas dirancang dan dibuat dengan prinsip kerja yang sederhana dimana
energi panas yang dihasilkan dari proses pembaran bahan bakar diubah menjadi energi
mekanis dan selanjutnya diubah menjadi energi listrik atau energi lainnya sesuai dengan
kebutuhannya.

Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap merupakan suatu instalasi peralatan yang
berfungsi untuk mengubah energi panas (hasil pembakaran bahan bakar dan udara) menjadi
energi listrik yang bermanfaat. Pada dasarnya, sistem PLTGU ini merupakan penggabungan
antara PLTG dan PLTU. PLTU memanfaatkan energi panas dan uap dari gas buang hasil
pembakaran di PLTG untuk memanaskan air di HRSG (Heat Recovery Steam Genarator),
sehingga menjadi uap jenuh kering. Uap jenuh kering inilah yang akan digunakan untuk
memutar sudu (baling-baling). Gas yang dihasilkan dalam ruang bakar pada Pembangkit
Listrik Tenaga Gas (PLTG) akan menggerakkan turbin dan kemudian generator, yang akan
mengubahnya menjadi energi listrik. Sama halnya dengan PLTU, bahan bakar PLTG bisa
berwujud cair (BBM) maupun gas (gas alam). Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat
efisiensi pembakaran dan prosesnya. 

3
PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Pembangkitan Sumbagsel Sektor
Pengendalian Pembangkitan Keramasan berlokasi di jalan Abikusno Cokrosuyoso
No.24 Kelurahan Kemang Agung, Kertapati, Palembang. Lokasi perusahaan berada ±
6 Km dari pusat kota dan berada di sebelah selatan Sungai Musi. Bila ditinjau dari tata
letak PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Pembangkitan Sumbagsel Sektor
Pengendalian Pembangkitan Keramasan berada disebelah timur Sungai Keramasan.
Gambar Lokasi PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Pembangkitan Sumbagsel
Sektor Pengendalian Pembangkitan Keramasan dapat dilihat pada Gambar 1 dan 2.

PT. PLN (Persero)


Sektor Pengendalian
Pembangkitan
Keramasan Sumatera
Selatan

Gambar 1 Peta Geografis PT. PLN (Persero) Sektor Pengendalian Pembangkitan


Keramasan Sumatera Selatan. (https://www.google.co.id/maps/dir/''/PT+PLN+
(Persero)+Sektor+Dalkit+Keramasan,+Jl.+Abi+Kusno+Cokro+Suyoso,
+Kemang+Agung,+Kertapati,+Palembang+City,+South+Sumatra+30146)

4
Gambar 2 Denah Lokasi PT. PLN (Persero) Sektor Pengendalian Pembangkitan Keramasan.
(PT. PLN (Persero) Sektor Pengendalian Pembangkitan Keramasan, 2016)

5
BAB II

URAIAN PROSES DAN PERALATAN INDUSTRI PROSES

2.1 URAIAN PROSES

Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara


(inlet).Kompresor ini berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut,
akibatnya temperatur udara juga meningkat. Kemudian udara yang telah dikompresi ini
masuk kedalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar disemprotkan bahan bakar sehingga
bercampur dengan udaratadi dan menyebabkan proses pembakaran. Proses pembakaran
tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat dikatakan ruang bakar
hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke turbin gas
melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke sudu-sudu turbin.
Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk memutar kompresornya
sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator listrik, dll. Setelah melewati turbin ini
gas tersebut akan dibuang keluar melalui saluran buang (exhaust). Secara umum proses yang
terjadi pada suatu sistim turbine gas adalah sebagai berikut:
1. Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan
2. Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar
dengan udara kemudian di bakar.
3. Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar
melalui nozel (nozzle).
4. Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran
pembuangan.

Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi kerugian kerugian
yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh turbin gas dan berakibat pada
menurunnya performansi turbin gas itu sendiri. Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada
ketiga komponen sistem turbin gas. Sebab-sebab terjadinya kerugian antara lain:
1. Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan
(pressure losses) di ruang bakar.
2. Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang menyebabkan

6
terjadinya gesekan antara bantalan turbin dengan angin.
3. Berubahnya nilai cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan temperatur
dan perubahan komposisi kimia dari fluida kerja.
4. Adanya mechanical loss, dsb.
Untuk memperkecil kerugian ini hal yang dapat kita lakukan antara lain dengan
perawatan (maintanance) yang teratur atau dengan memodifikasi peralatan yang
ada.

Siklus PLTGU terdiri dari gabungan siklus PLTG dan siklus PLTU. Siklus
PLTG menerapkan siklus Brayton, sedangkan siklus PLTU menerapkan siklus ideal
Rankine
Penggabungan siklus turbin gas dengan siklus turbin uap dilakukan melalui
peralatan pemindah panas berupa boiler atau umum disebut “Heat Recovery Steam
Generator” (HRSG). Siklus kombinasi ini selain meningkatkan efisiensi termal juga
akan mengurangi pencemaran udara.  

2.2 PERALATAN INDUSTRI PROSES

Adapun peralatan utama Pembangkit Listrik Tenaga Gas tersebut adalah :


1. Turbin Gas
2. Kompresor
3. Combustion Chamber
4. Generator
5. Boiler

1. Turbin
Gas panas (energi panas) hasil pembakaran diarahkan untuk memutar sudu turbin.
Turbin gas merubah energi panas menjadi energi kinetik. Perubahan energy terjadi ketika gas
panas melewati sudu diam dan sudu gerak. Melewati sudu diam tekanan gas turun, tetapi
kecepatanya naik. Pada saat mendorong sudu gerak, tekanan dan kecepatan gas turun. Dari
daya total yang dihasilkan kira-kira 60% digunakan untuk memutar kompresornya sendiri,
dan sisanya digunakan untuk kerja yang dibutuhkan.

7
Gambar 2.3. Turbin Gas
Sumber : PT. PLN (Persero) Sektor Belawan

Komponen-komponen pada turbin section adalah sebagai berikut :


1. Turbin Rotor Case
2. First Stage Nozzle, yang berfungsi untuk mengarahkan gas panas ke first stage
turbine wheel.
3. First Stage Turbine Wheel, berfungsi untuk mengkonversikan energi kinetik
dari aliran udara yang berkecepatan tinggi menjadi energi mekanik berupa
putaran rotor.
4. Second Stage Nozzle dan Diafragma, berfungsi untuk mengatur aliran gas
panas ke second stage turbine wheel, sedangkan diafragma berfungsi untuk
memisahkan kedua turbin wheel.
5. Second Stage Turbine, berfungsi untuk memanfaatkan energi kinetik yang
masih cukup besar dari first stage turbine untuk menghasilkan kecepatan putar
rotor yang lebih besar.

Exhaust section adalah bagian akhir turbin gas yang berfungsi sebagai
saluran pembuangan gas panas sisa yang keluar dari turbin gas. Exhaust section
terdiri dari beberapa bagian yaitu :
1. Exhaust Frame Assembly.
2. Exhaust Diffuser Assembly.

8
Gambar 2.4. Exhaust Frame Assembly

Sumber : http://sulthonyusuf.blogspot.com/2010/01/turbin-gas-1.html

Exhaust gas keluar dari turbin gas melalui exhaust diffuser pada exhaust
frame assembly, lalu mengalir ke exhaust plenum dan kemudian didifusikan dan
dibuang ke atmosfir melalui exhaust stack, sebelum dibuang ke atmosfir gas panas
sisa tersebut diukur dengan exhaust thermocouple dimana hasil pengukuran ini
digunakan juga untuk data pengontrolan temperatur dan proteksi temperatur trip.
Pada exhaust area terdapat 18 buah termokopel yaitu, 12 buah untuk temperatur
kontrol dan 6 buah untuk temperatur trip.

Gambar 2.5. Exhaust Diffuser Assembly


Sumber : http://www.globalsecurity.org/military /le5.htm

9
2. Kompresor
Fungsi kompresor utama adalah menghasilkan udara bertekanan untuk
digunakan sebagai udara pembakaran dan pendingin. Tipe kompresor yang dipakai
adalah kompresor aksial bertingkat banyak. Kompresor terdiri dari sudu gerak dan
sudu diam, sehingga kecepatan relatif udara Vr2 < Vrl, tetapi kecepatan absolut udara
disisi keluar lebih besar dari sisi masuk (V2 > Vl) karena pada rotor diberikan kerja.
Kecepatan absolut udara keluar sudu diam akan berkurang, dan disini energi kinetik
diubah menjadi energi potensial atau tekanan. Akibat dari meningkatnya tekanan pada
tiap tingkat dan melewati ruang yang lebih sempit disisi keluar kompresor, maka suhu
udara keluar kompresor naik mencapai 280 - 315 C.
Adapun bentuk kompresor dapat dilihat dari gambar di bawah ini :

Gambar 2.6. Kompresor


Sumber : PT. PLN (Persero) Sektor Belawan

3. Ruang Bakar (Combustion Chamber/Chombustor)


Combustion Chamber adalah ruangan tempat terjadinya proses pembakaran.
Turbin gas umumnya mempunyai combustion chamber yang terdiri dari banyak
combustion basket (liner) yang dipasang melingkari compressor discharge. Volume
gas panas produksi combustion chamber jumlahnya besar karena proses pembakaran
nya memberikan excess udara yang tinggi hingga mencapai sekitar 350 %. Adapun
bentuk dan komponen combustion chamber dapat dilihat dari gambar di bawah ini :

10
Gambar 2.7. Combustion Chamber
Sumber : http://www.enginehistory.org/GasTurbines/combustionchamber.html

4. Generator
Generator merupakan pesawat yang berfungsi untuk mengubah energi kinetis
menjadi energi listrik. Generator terdiri dari stator dan rotor. Rotor berfungsi sebagai
medan magnet putar, sedang stator berfungsi sebagai kumparan tetap. Ketika rotor
diputar oleh turbin maka medan magnet memotong kumparan stator sehingga timbul
tegangan pada ujung terminalnya.

Gambar 2.8. Generator


Sumber : http://www.oneneck.com/article.aspx?id=174.html

5. Boiler

Boiler atau ketel uap adalah suatu alat yang digunakan untuk memproduksi uap
dengan tekanan dan temperature tertentu.Uap yang dihasilkan digunakan untuk
menggerakkan turbin uap sehingga dari turbin uap tersebut akan didapatkan energi

11
mekanis. Selanjutnya, energi mekanis ini akan diubah menjadi energi listrik didalam
generator

Water tube boiler

2.3 BLOCK FLOW DIAGRAM DAN PROCESS FLOW DIAGRAM

Block Flow Diagram PLTG

Block Flow Diagram PLTGU

12
Process Flow Diagram PLTG

Process Flow Diagram PLTGU

Process Flow Diagram PLTGU

13
BAB III

UTILITAS

Unit Pendukung Proses (Utilitas)

Utilitas dalam pabrik meliputi air, steam, dan listrik. Utilitas mencakup unit-
unit sebagai berikut :

1. Unit Penyediaan dan Pengolahan Air

a. Air untuk penyediaan umum dan sanitasi

Air untuk keperluan umum adalah air yang dibutuhkan untuk sarana
dalam pemenuhan kebutuhan pegawai seperti untuk mandi, cuci, kakus
(MCK) dan untuk kebutuhan kantor lainnya, serta kebutuhan rumah
14
tangga. Air sanitasi diperlukan untuk pencucian atau pembersihan
peralatan pabrik, utilitas, laboratorium dan lainnya.
Beberapa persyaratan untuk air sanitasi adalah sebagai berikut :
1. Syarat fisis; di bawah suhu kamar, tidak berwarna, tidak berasa,
dan tidak berbau, tingkat kekeruhan < 1 mg SiO2/Liter.
2. Syarat kimia; tidak mengandung zat organik dan anorganik yang
terlarut dalam air, logam-logam berat lainnya yang beracun.
3. Syarat biologis (bakteriologis); tidak mengandung kuman/bakteri
terutama bakteri patogen.

b. Air Proses
Air ini dibutuhkan pada unit proses yaitu pada pelarutan C5H10O5 pada
Tangki Pencampuran (TP-101). Syarat air proses dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.

15
c. Air Pendingin

Air pendingin diolah di cooling tower dengan proses pendinginan air dari
temperatur 45C yang berasal dari sirkulasi area proses hingga ke temperatur 30C.
Sistem air pendingin terdiri dari cooling tower dan basin, pompa air pendingin, sistem
injeksi bahan kimia, dan induce draft fan. Sistem injeksi bahan kimia disediakan
untuk mengolah air pendingin untuk mencegah korosi dan mencegah terbentuknya
kerak di peralatan proses, karena akan menghambat atau menurunkan kapasitas
perpindahan panas. Pengolahan air pada cooling tower dilakukan dengan
menginjeksikan zat kimia yaitu :

1. Corrosion inhibitor, yaitu berupa natrium fosfat yang berfungsi untuk


mencegah korosi pada peralatan.

16
2. Scale inhibitor, berupa dispersant yang berfungsi untuk mencegah
pembentukan kerak pada peralatan yang disebabkan oleh senyawa-senyawa

terlarut.

3. Penetral pH, berupa asam sulfat dengan konsentrasi 4 % v/v. Asam


sulfat ini diberikan untuk menetralkan pH air yang berasal dari
proses agar sesuai pH air (± 7) ketika keluar dari cooling tower.

d. Air Umpan Boiler

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan air umpan boiler :

1. Zat penyebab korosi

Korosi yang terjadi pada boiler disebabkan air umpan boiler mengandung
larutan asam dan gas-gas terlarut, seperti O2, CO2, H2S, NH3. Gas-gas
terlarut dapat dihilangkan pada Deaerator dengan menambahkan senyawa
Hidrazin (N2H2) dengan reaksi sebagai berikut :

2N2H2 + O2 ↔ N2 + H2O

2. Zat penyebab foaming

Air yang diambil kembali dari proses pemanasan bias menyebabkan foam
(busa) pada boiler. Karena adanya zat-zat organik, anorganik, dan zat-zat yang
tidak terlarut dalam jumlah besar. Efek pembusaan terutama terjadi pada
alkalinitas yang tinggi. Berdasarkan hal tersebut, pada unit demineralisasi, air
harus dilewati pada Cation Exchanger dan Anion Exchanger, agar air tidak
mengandung alkalinitas yang tinggi.

3. Zat yang menyebabkan scale foaming

Pembentukan kerak disebabkan adanya kesadahan dan suhu tinggi yang bisa
berasal dari garam-garam karbonat dan silika, karena pada temperatur tinggi,
jumlah kandungan silika yang besar dapat dengan cepat membentuk kerak.

e. Air Hidran

17
Air ini diperlukan saat terjadi musibah kebakaran di pabrik. Air ini disalurkan
melalui pipa-pipa hidran yang tersambung yang melintasi seluruh lokasi pabrik.
Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan keselamatan kerja di pabrik meningkat.

2. Unit Penyediaan Steam

Unit ini bertugas menyediakan steam untuk kebutuhan proses. Steam yang
digunakan dalam pabrik sodium alginat ini adalah saturated steam pada tekanan 476
Kpa dengan suhu 150oC. Steam ini dipergunakan untuk menukar panas pada aliran
yang perlu dinaikkan suhunya. Sistem penyediaan steam terdiri dari deaerator dan
boiler (steam generator). Kandungan oksigen keluar dari Deaerator didesain tidak
lebih besar dari 0,005 ppm. Pembentukan steam terjadi di dalam boiler (steam
generator). Digunakan fire tube boiler yang mirip dengan shell and tube heat
exchanger dengan gas pembakar mengalir melalui tube. Fire tube boiler digunakan
untuk membangkitkan steam dengan tekanan maksimal 18 bar dan temperatur 210 oC
(Kunnen, Adabi, 2003, hal. 28 -29).

3. Unit Penyediaan Udara Tekan

Unit ini bertugas menyediakan udara tekan yang dipakai dalam sistem
instrumentasi pneumatik. Pada perancangan pabrik ini, unit 97 penyediaan udara
tekan digunakan untuk menjalankan instrumentasi dan udara plant di peralatan proses,
seperti untuk menggerakkan control valve serta untuk pembersihan peralatan pabrik.
Sumber udara pabrik dan udara instrumen adalah dari udara lingkungan yang diambil
menggunakan kompresor dan dikirim menuju alat-alat instrumentasi di unit proses
maupun di unit utilitas.

4. Unit Penyediaan Listrik

Unit ini bertugas untuk menyediakan listrik sebagai tenaga penggerak untuk
peralatan proses, menjalankan infrastruktur dan perlengkapan kantor maupun untuk
penerangan. Listrik disuplai dari PLTU Lampung, Tarahan Baru, dan generator
sebagai cadangan bila listrik dari PLTU mengalami gangguan. PLTU Tarahan Baru
menghasilkan listrik 2 x 100 MW. Kebutuhan listrik untuk pabrik direncanakan untuk
penerangan seluruh area pabrik, keperluan proses dan keperluan utilitas.

18
5. Unit Penyediaan Bahan Bakar
Unit penyediaan bahan bakar bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bahan
bakar pada generator dan boiler. Bahan bakar yang digunakan adalah bahan bakar
solar yang diperoleh dari PERTAMINA atau distribusinya. Pemilihan didasarkan
pada pertimbangan bahan bakar cair:
- Mudah didapat
- Kesinambungannya terjamin
- Mudah dalam penyimpanannya

19
BAB IV

PENUTUP

 Pembangkit listrik tenaga gas adalah pembangkit listrik yang energy penggeraknya
berasal dari gas bertemperatu tinggi dari hasil pembakaran capuran bahan bakar
dengan udara bertekanan tinggi. PLTG memiliki efiiensi yan lebih rendah karena
bersifa siklus terbuka (open cycle). PLTG disebut juga dengan siklus Brayton.

 Pembangkit listrik tenaga gas uap merupakan pembangkit listrik gabungan dari PLTU
dan PLTG yang biasa disebut Combine cycle. PLTGU ini merupakan pembangkit
listrik yang memiliki efisiensi yang tinggi karena gas exhaust dari PLTG digunakan
untuk memanaskan air pada HRSG yang akan menggerakkan steam turbin.

 Unit Utilitas dalam PLTGU terbagi menjadi :


- Unit Penyediaan dan Pengolahan Air
- Unit Penyediaan Steam
- Unit Penyediaan Udara Tekan
- Unit Penyediaan Listrik
- Unit Penyediaan Bahan Bakar

20
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/8652292/MAKALAH_PLTU_PLTG_PLTGU

https://www.scribd.com/doc/140968930/Pembangkit-Listrik-Tenaga-Gas-PLTG

https://www.scribd.com/doc/140968930/Pembangkit-Listrik-Tenaga-Gas-PLTG

https://www.scribd.com/document/323336106/Chapter-II-pdfwww.scribd/BAB 6.
UTILITAS

https://www.scribd.com/document/382905154/Laporan-Kerja-Praktek-Penggunaan-
Sensor-Vibrasi-Sebagai-Pendeteksi-Getaran-dan-Pengaman-Turbin-di-Pltg-3-PT-
PLN-Persero-Sektor-Pengendalian-P

https://www.scribd.com/document/357456976/Bab-Vi-Utilitas

https://www.scribd.com/document/367658000/BAB-VI-UTILITAS-pdf

21

Anda mungkin juga menyukai