a. Tanda titik digunakan di akhir kalimat pernyataan. Contoh : Siska sedang membaca majalah di ruang tamu. b. Penggunaan tanda baca titik untuk menunjukkan angka, jam, menit, dan detik sebagai penanda waktu. Contoh : Winda berangkat ke Jakarta tepat pada pukul 12.30.30 (pukul dua 12 lewat 30 menit 30 detik). c. Tanda titik digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan dan kelipatannya. Contoh : Tsunami di kota itu menewaskan 1.500 orang jiwa. d. Tanda titik digunakan di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar. Contoh : 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan e. Tanda titik digunakan dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun, judul tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru), dan tempat terbit, untuk penulisan daftar pustaka berupa buku. Sedangkan untk penulisan daftar pustaka dari artikel, tanda titik digunakan di antara nama penulis, tahun, judul artikel, nama jurnal, dan edisi. Contoh : Satria A.2009. Pesisir dan Laut untuk Rakyat. Bogor (ID): IPB Pr. f. Tanda titik digunakan untuk singkatan gelar, baik akademik maupun kebangsawanan. Contoh : Wina Ahyani, S.Bns. R.A. Kartini. 2. Tanda Koma (,) a. Tanda baca koma diantara unsur-unsur pembilang atau perinciannya. Contoh : Telepon seluler, komputer, atau internet bukan barang asing lagi. b. Tanda koma untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat kalau anak kalimat mendahului kalimat induk. Contoh : Kalau hari ini hujan, dia tIdak akan datang. c. Tanda koma digunakan sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan, dalam kalimat majemuk (setara). Contoh : Ini bukan milik saya, melainkan milik ayah saya. d. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian. Contoh : Mahasiswa itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh beasiswa belajar di luar negeri. e. Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam suatu kalimat. Contoh : Kata nenek saya, “Kita harus berbagi dalam hidup ini.” f. Tanda koma dipakai di anatara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakan dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga. Contoh : Hj. Aisyah, M.A. g. Tanda koma dipakai sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka. Contoh : 12,5 m h. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka. Contoh : Gunawan, Ilham. 1984. Kamus Politik Internasional. Jakarta: Restu Agung.
3. Tanda Titik Dua (:)
a. Tanda baca titik dua tidak dapat digunakan pada akhir suatu kalimat pernyataan lengkap, kalau diikuti pemerincian atau penjelasan. Contoh : Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan : hidup atau mati. b. Penggunaan tanda baca titik dua digunaka setelah ungkapan atau kata yang memerlukan pemerian. Contoh : Ketua : Lutfi HC Sekretasis : Asri Bendahara : Naura
c. Tanda titik dua bisa digunakan pada teks drama setelah kata yang menunjukkan pelaku pada percakapan.
Contoh :
Sinta : (Sambil memegang beberapa potong kue), “Bawa ke kampus, Mel!”
Amel : “Siap, Sin”. (Mengangkat kardus yang berisi kue lalu berangkat)
4. Tanda Titik Koma (;)
a. Tanda titik koma bisa digunakan dalam memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. Contoh : Malam semakin larut saja; tugas belum juga selesai. b. Penggunaan tanda baca titik koma sebagai pengganti kata penghubung dalam memisahkan kalimat yang setara pada kalimat majemuk. Contoh : Ibu belanja di pasar; Ayah sibuk memandikan mobilnya ; adik sibuk menonton siaran langsung pertandingan bola . c. Tanda titik koma dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa. Contoh : 1. erkewarganegaraan Indonesia ; 2. Berijazah sarjana S-1; 3. Berbadan sehat; 4. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 5. Tanda Hubung (-) a. Dipakai sebagai penghubung antara kata-kata yang mengalami pengulangan. Contoh : Anak-anak bermain di taman hingga menjelang senja. b. Dipakai sebagai penghubung antara imbuhan Indonesia dengan kata asing. Contoh : Riasannya begitu rapi karena di-make up langsung oleh perias profesional. c. Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh pergantian baris. Contoh : Di samping cara lama, kita juga menerapkan ca- ra baru. d. Tanda hubung diguanakan untuk mengyambung tanggal, bulan, dan tahun yang dinyatakan dengan angka atau menyambung huruf dalam kata yang dieja satu- satu. Contoh : 01-08-2001 M-e-r-d-e-k-a e. Tanda hubung dipakai untuk merangkai. Contoh : Sendi mendapatkan peringkat ke-2. f. Tanda hubung diguanakan untuk menandai bentuk terikat yang menjadi objek bahasan. Contoh : Kata pasca- berasal dari bahasa Sanskerta. 6. Tanda Seru (!) Dipakai sesudah ungkapan atau peryataan berupa seruan atau perintah atau yang menggambarkan kesungguhan , ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat. Contoh : Jangan letakkan benda itu di depan saya! Merdeka! 7. Tanda Tanya (?) a. Tanda tanya selalu dipakai pada setiap akhir kalimat tanya. Contoh : Siapa pencipta lagu Indonesia Raya ? b. Tanda tanya yang dipakai dan diletakan di dalam tanda kurung menyatakan bahwa kalimat yang dimaksud disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya. Contoh : Di Indonesia terdapat 740 (?) bahasa daerah. 8. Tanda Garis Miring (/) a. Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim. Contoh : Nomor: 7/PK/II/2013 b. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap. Contoh : Mahasiswa/mahasiswi => Mahasiswa dan Mahasiswi c. Tanda garis miring untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan atau kelebihan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain. Contoh : Dia sedang menyelesaikan /h/utangnya di bank. 9. Tanda Elipsis (. . .) a. Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bawa dalam suatu kalimat atau kutipan ada bagian yang dihilangkan. Contoh : Penyebab kemerosotan . . . akan diteliti lebih lanjut. b. Tanda elipsis dipakai untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam dialog. Contoh : “Menurut saya . . . seperti . . . bagaimana, Bu?” 10. Tanda Petik (“...”) a. Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain. Contoh : “Merdeka atau mati!” seru Bung Tomo dalam pidatonya. b. Tanda petik dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu film, sinetron, artikel, naskah, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. Contoh : Film “Ainun dan Habibie” merpakan kisah nyata yang diangkat dari sebuah novel. c. Tanda petik digunakan untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus. Contoh : Dilarang memberikan “amplop” kepada petugas! 11. Tanda Petik Tunggal (‘...’) a. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat dalam petikan lain. Contoh : Tanya dia, “Kau dengar bunyi ‘kring-kring’ tadi?” b. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan. Contoh : tergugat ‘yang digugat’ 12. Tanda Kurung ((...)) a. Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan. Contoh : Ayah sedang membuat SIM (Surat Izin Mengemudi). b. Tanda kurung dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian utama kalimat. Contoh : Keterangan itu (lihat tabel 10) menunjukkan arus perkembangan baru pasar dalam negeri. c. Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau kata yang keberadaannya di dalam teks dapat dimunculkan atau dihilangkan. Contoh : Dia berangkat ke kantor selalu menaiki (bus) Transjakarta. d. Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau angka yang digunakan sebagai penanda pemerincian. Contoh : Faktor produksi mencakup (a) bahan baku, (b) biaya produksi, dan (C) tenaga kerja. 13. Tanda Kurung Siku ([...]) a. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang di tulis orang lain. Contoh : Penggunaan bahasa dalam karya ilmiah harus sesuai [dengan] kaidah bahasa Indonesia. b. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang terdapat dalam tanda kurung. Contoh : Persamaan kedua proses itu (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lhat halaman 20-21]) perlu dibentangkan di sini. 14. Tanda Pisah ( ) a. Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat. Contoh : Kemerdekaan bangsa itu saya yakin akan tercapai diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri. b. Tanda pisah dapat dipakai juga untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain. Contoh : Soekarno-Hatta Proklamator Kemerdekaan RI diabadikan menjadi nama bandara udara internasional. c. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’ Contoh : Tahun 2010 2013 15. Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘) Tanda penyingkat dipakai untuk menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun dalam konteks tertentu. Contoh : Dia ‘kan kusurati. (‘kan = akan) 1-8-’01 (‘01=2001)