Anda di halaman 1dari 3

1.

ECG result :
Sinus rhythm, left axis, HR : 54 bpm, PR interval : 0,28 sec, ST elevation at lead II,
III, aVF, and ST depression at lead V1, V2, V3, VES benigna (+), LV strain (+).
Chest X-Ray: cor: CTR > 50%, boot - shaped. Lungs: bronchovascular marking
increased.
a. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan EKG pada skenario? 7

Hasil Pemeriksaan Interpretasi


CTR > 50%, boot-shaped Pembesaran jantung
Bronchovascular marking increased Ada gambaran pembuluh darah pada
hasil chest x-ray
Sinus rhythm Normal
Left axis LAD (Left Axis Deviation)
disebabkan infark miokard inferior
HR: 54 bpm, regular Bradikardi
PR interval 0,28 sec Memanjang
ST elevation at lead II, II, aVF Terjadi infark miokard inferior
ST depression at lead V1, V2, V3 Resiprokal dari infark inverior

b. Jika terdapat hasil abnormal, bagaimana mekanismenya? 7


i) CTR > 50%, boot-shaped
Hipertensi  meningkatkan beban kerja jantung  penebalan otot jantung 
kebutuhan oksigen meningkat  iskemia miokard  fungsi ventrikel menurun
 tekanan pengisisan diastolik meningkat agar stroke volume dapat
dipertahankan  serabut miokardium meregang  kekuatan kontraksi
meningkat  pembesaran jantung
ii) Bronchovascular marking increased
Infark miokardium mengganggu fungsi miokardium karena menyebabkan
menurunnya kekuatan kontraksi sehingga kemampuan ventrikel kiri untuk
mengosongkan diri berkurang, dan volume sekuncup akan berkurang sehingga
volume sisa ventrikel meningkat. Hal ini menyebabkan peningkatan tekanan
jantung sebelah kiri, dimana kenaikan ini akan disalurkan ke vena pulmonalis,
sehingga terlihat gambaran pembuluh darah pada hasil chest x-ray.
iii) Bradikardi dan PR interval 0,28 sec
AV diperdarahi oleh arteri koroner kanan 90%, dan oleh artei koroner kiri
10%. Pada kasus ini, terjadi penyumbatan arteri koroner kanan, dan
menyebabkan terjadinya iskemia. Iskemia pada nodus AV seringkali
memperlambat atau memblok konduksi dari atrium ke ventrikel, sehingga
akan terjadi pemanjangan interval P-R. Gangguan sistem konduksi ini juga
akan menyebabkan denyut terganggu, sehingga terjadi bradikardi.
iv) ST elevation at lead II, II, aVF
Menandakan lokasi infark myokard di inferior yaitu di arteri koroner
kanan (paling sering) cabang desenden posterior dan cabang arteri koroner
kiri-sirkumfleks. Sel miokard yang mengalami injuri tidak akan
berdepolarisasi sempurna, secara elektrik lebih bermuatan positif dibanding
daerah yang tidak mengalami injuri dan pada EKG tampak gambaran elevasi
segmen ST pada sadapan yang berhadapan dengan lokasi injuri.
v) ST depression at lead V1, V2, V3
Iskemia miokard akan memperlambat proses repolarisasi, sehingga pada EKG
dijumpai perubahan segmen ST (depresi). Selain itu depresi ST juga terjadi
karena perubahan resiprokal dari infark inferior.
2. Tambahan
g. Bagaimana gambaran X-Ray thorax pada skenario? 7

Anda mungkin juga menyukai