Jawab : Model adalah seperangkat prosedur yang teratur untuk mewujudkan suatu proses, seperti pemilihan media, penilaian dan evaluasi. Sehingga model mengyiratkan sebuah representasi realitas yang disajikan dengan tingkat struktur dan keteraturan dan model biasanya diidealkan dan disederhanakan sebagai pandangan realitas. Ada dua jenis model, yaitu mikromof dan paramof. Mikromof adalah dalam bentuk fisik, replica, seperti simulasi computer atau model objek. Sedangkan paramorf adalah model simbolik yang biasanya menggunakan deskripsi verbal.
2. Sebutkan 3 kategori Model dan berikan contohnya masing-masing
Jawab :
Model dikategorikan menjadi tiga, yaitu Conceptual Models(Model Konseptual), Procedural
Models(Model Prosedural), and Mathematic Models (Model Matematika). Model Konseptual adalah model dasar yang secara konseptual adalah untuk memecahkan memecahkan masalah dengan dasar teori yang menjadi acuannya. model konseptual yang menunjukkan hubungan logis antara faktor/variabel yang telah diidentifikasi penting untuk menganalisis masalah penelitian. ini sering kali disebut dengan teori karena sifatnya yang umum. Contohnya model R2D2. Model Prosedural adalah model yang menunjukan bagaimana ataupun cara melakukan tugas langkah demi langkah, contohnya model Dicky and Carey dan model ADDIE. Model Matematika adalah model dengan persamaan yang menggambarkan hubungan antara berbagai komponen dari suatu situasi, biasanya model ini digunakan pada ilmu alam untuk menggambarkan hukum-hukum alam contohnya adalah pada hukum II Newton yang menjelaskan hubungan antara percepatan, gaya dan massa menggunakan persamaan matematis. 3. Sebutkan minimal 3 Model instruksional yang anda ketahui dan jelaskan secara singkat langkah-langkahnya.
Jawaban :
a. Model ADDIE Approach
Model ADDIE ini adalah singkatan untuk lima tahap proses pendekatan, yaitu Analysis (Analisis), Design (Desain), Develop (Pengembangan), Implement(Implementasi), dan Evaluate(Evaluasi). Model ini memberi Anda pendekatan yang terfokus pada pemberian umpan balik untuk perbaikan terus-menerus. - Analisis Tujuan : untuk mengetahui dan mengklarifikasi apakah masalah kinerja yang dihadapi memerlukan solusi berupa perbaikan program belajar. Pada tahap kedua, yaitu analisis kebutuhan, merupakan langkah yang diperlukan untuk menentukan kemampuan atau kompetensi yang perlu dipelajari oleh siswa untuk meningkatkan kinerja atau prestasi belajar. Langkah-langkah tersebut diuraikan lebih terperinci sebagai berikut: 1) Menilai Kinerja: Mengukur kinerja actual, Menetapkan kinerja yang ingin dicapai, Mengidentifikasi penyebab 2) Merumuskan tujuan Instruksional: Menggunakan taksonomi Bloom, Taksonomi lain. 3) Mengidentifikasi karakter peserta didik: Kemampuan, pengalaman, motivasi, Sikap dan Lain-lain 4) Mengidentifikasi sumber-sumber: Mengidentifikasi pilihan-pilihan, Pertimbangan waktu, Konten, teknologi, fasilitas dan manusia 5) Menentukan strategi pembelajaran yang tepat: Mengidentifikasi pilihan-pilihan, Pertimbangan waktu, Biaya setiap fase ADDIE, Biaya keseluruhan. 6) Menyusun rencana kegiatan: Anggota Tim, batas-batas yang berarti, jadwal, Laporan akhir. - Desain Tujuan : untuk menetapkan pengalaman belajar seperti apa yang perlu dimiliki oleh pemelajar selama mengikuti aktivitas pembelajaran. Komponen Disain: Diagram susunan tugas, Perangkat pelengkap tentang tujuan pembelajaran, Perangkat tes lengkap, Strategi Tes, Proposal investasi/biaya yang dikeluarkan Langkah-langkah umum yang ditempuh dalam mendisain pembelajaran adalah: 1) Menyusun daftar tugas-tugas 2) Menyusun tujuan kinerja 3) Menyusun strategi tes 4) Menghitung investasi/biaya yang dikeluarkan - Pengembangan Tujuan: Menghasilkan dan memvalidasi sumber-sumber belajar. Tahapan ini merupakan tahapan produksi dimana segala sesuatu yang telah dibuat dalam tahapan desain menjadi nyata. Fase Pengembangan 1) Menghasilkan konten 2) Memilih atau mengembangkan media pendukung 3) Mengembangkan panduan untuk siswa 4) Mengembangkan panduan untuk guru 5) Melakukan revisi formatif 6) Melakukan uji coba. Langkah-langkah 1) Membuat objek belajar sepeti dokumen teks, gambar, video dan sebagainya 2) Membuat dokumen-dokumen tambahan yang menduking 3) Mengembangkan model, meliputi membuat, membeli, dan memodifikasi - Implementasi Tujuan : Pada tahapan ini sistem pembelajaran sudah siap untuk digunakan oleh siswa. Membimbing siswa untuk mencapai tujuan atau kompetensi, menjamin terjadinya pemecahan masalah/ solusi untuk mengatasi kesenjangan hasil belajar yang dihadapi oleh siswa dan memastikan bahwa pada akhir program pembelajaran, pemelajar perlu memilki kompetensi pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang diperlukan. 1) Menyiapkan Guru 2) Menyiakan siswa - Evaluasi Tujuan dari fase evaluasi adalah mengukur kualitas dari produk dan proses sebelum dan setelah pelaksanaan kegiatan. Prosedur utama dari proses evaluasi adalah : 1) Menentukan kriteria evaluasi 2) Memilih alat untuk evaluasi 3) Mengadakan evaluasi itu sendiri Komponen dari perencanaan evaluasi adalah : 1) Sebuah ringkasan tentang tujuan, alat pengumpul data, tanggung jawab terhadap waktu dan perorangan/group untuk setiap level evaluasi 2) Satu set kriteria penilaian evaluasi 3) Satu set alat untuk evaluasi b. Model Kemp Pengembangan instruksional yang dikembangkan oleh Kemp (1977) ini juga disebut sebagai Desain Instruksional, yang terdiri dari 10 langkah. 1) Mengidentifikasi masalah pembelajaran (TIU); yaitu tujuan yang ditetapkana menurut masing-masing pokok bahasan. Mengidentifikasi adanya kesenjangan antaratujuan menurut kurikulum yang berlaku dengan fakta yang terjadi di lapangan, baik yang menyangkut model, pendekatan metode, tehknik, maupun strategi yang digunakan guru untuk mencapai pembelajaran 2) Menganalisis karakteristik siswa; dalam analisis ini memuat hal-hal yang berkenaan dengan latar belakang pendidikan siswa, sosial budaya yang memungkinkan dapat mengikuti program kegiatan belajar, serta langkah-langkah apa yang perlu ditetapkan. 3) Merumuskan indikator; rumusan indikator didasarkan pada analisis pembelajaran dan identifikasi tingkah laku awalsiswa, tentang pernyataan-pernyataan apa yang dapat dilakukan siswa setelahselesai melakukan pembelajaran 4) Menyusun instrument evaluasi, untuk mengukur ketuntasan indikator dan ketuntasan penguasaan siswa setelah proses pembelajaran yang didasarkan pada jumlah soal yang dijawab secara benar 5) Menentukan strategi belajar dan mengajar yang relevan; meliputi pemilihan model, metode yang akan memberikan pengalaman yang berguna untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan memperhatikan efisiensi, kefektifan, ekonomis, kepraktisan. 6) Menentukan media dan sumber pembelajaran, memilih alat dan bahan yang akan digunakan dalam rangkaian pembelajaran juga memilih sumber pembelajaran agar dapat memenhi tujuan pembelajaran yang membuat siswa lebih interaktif dan termotivasi 7) Menentukan materi pelajaran, sesuai dengan materi yang sudah ditetapkan. 8) Mengkoordinasi sarana penunjang yang dibutuhkan, meliputi biaya, fasilitas, peralatan, waktu dan tenaga 9) Mengadakan evaluasi; hasil evaluasi tersebuut digunakan untuk mengontrol dan mengetahui sejauh mana keberhasilan perangkat pembelajaran yang telah direncanakan dapat mencapai sasaran yang diinginkan. Teriri dari evaluasi formatif dan sumatif 10) Merevisi perangkat pembelajaran, bertujuan untuk mengevaluasi dan memperbaiki rancangan yang dibuat c. Model Dick & Carey Model Dick & Carey,yang dikembangkan oleh Walter Dick & Lou Carey (1990). Menurut pendekatanini terdapat beberapa komponen yang akan dilewati dalam proses perencanaan pembelajaran tersebut - Mengdentifikasi Tujuan Pengajaran (Identity Instructional Goals), adalah menetukan apa yang diinginkan agar siswa dapat melakukannya ketika mereka telah menyelesaikan program pengajarannya. - Melakukan Analisis Instruksional (Conducting a Goals Analysis), Tujuan yang dianalisis untuk mengidentifikasi keterampilan yang lebih khusus lagi yang harus depelajari dan menghasilkan diagram tentang keterampilan-keterampilan/kosep dan menunjukkan keterkaitan antara keterampilan/konsep tersebut. - Mengidentifikasi Tingkah Laku Awal/Karakteristik Siswa (Identity Entry Behaviours/ Characteristics), mempertimbangkan keterampilan apa yang dimiliki siswa saat mulai mengikuti pengajaran dan mengidentifikasi karakteristik khusus siswa yang mungkin ada hubungannya dengan rancangan aktivitas-aktivitas pengajaran. - Merumuskan Tujuan Kinerja (Write Performance Objectives), merumuskan apa yang harusdilakukan siswa setelah menyelesaikan pembelajaran. - Pengembangan Tes Acuan Patokan (Develop Criterian-Referenced Test Items), dilakukan pengembangan butir asesmen untuk mengukur kemampuan siswa seperti yang diperkirakan di dalam tujuan. - Pengembangan Strategi Pengajaran (Develop Instructional Strategy), mengembangkan strategi pengajaran agar lebih efisien - Pengembangan atau Memilih Pengajaran (Develop and Select Instructional Materials), bertujaun sebagai panduan untuk siswa juga guru pada saat proses pembelajaran - Merancang dan Melaksanakan Evaluasi Formatif (Design and Conduct Formative Evaluation), evaluasi dilakukan untuk mengumpulkan data yang digunakan untuk mengidentifikasi bagaimana hasil dan sasaran agar meningkatkan pengajaran. - Menulis Perangkat (Design and Conduct Summative Evaluation), menulis perangkat yang dibutuhkan dan hasil perangkat selanjutnya divalidasi dan diujicobakan dikelas/diimplestasikan di kelas - Revisi Pengajaran (Intructional Revitions), mengulangi siklus pengembangan perangkat pengajaran. Data dievaluasi sumatif yang telah dilakukaan pada tahap sebelumnya diringkas dandianalisis serta diinterpretasikan untuk diidentifikasi kesulitan yang dialamioleh siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Adalah Serangkaian Proses Atau Kegiatan Yang Dilakukan Untuk Menghasilkan Suatu Perangkat Pembelajaran Berdasarkan Teori Pengembangan Yang Telah Ada
Pendekatan sederhana untuk marketing: Panduan praktis untuk dasar-dasar marketing profesional dan strategi terbaik untuk menargetkan bisnis Anda ke pasar