Anda di halaman 1dari 5

Nama : Annisa Azzahra

NIM : 1302617003

Mata Kuliah : Desain Pembelajaran Sains

Dosen Pengampu : Drs. Siswoyo, M.Pd 

TUGAS 2 Desain Pembelajaran Sains

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini !

1. Sebutkan beberapa definisi dari Model


Jawab :
Model adalah seperangkat prosedur yang teratur untuk mewujudkan suatu proses, seperti
pemilihan media, penilaian dan evaluasi. Sehingga model mengyiratkan sebuah representasi
realitas yang disajikan dengan tingkat struktur dan keteraturan dan model biasanya
diidealkan dan disederhanakan sebagai pandangan realitas.
Ada dua jenis model, yaitu mikromof dan paramof. Mikromof adalah dalam bentuk fisik,
replica, seperti simulasi computer atau model objek. Sedangkan paramorf adalah model
simbolik yang biasanya menggunakan deskripsi verbal.

2. Sebutkan 3 kategori Model dan berikan contohnya masing-masing

Jawab :

Model dikategorikan menjadi tiga, yaitu Conceptual Models(Model Konseptual), Procedural


Models(Model Prosedural), and Mathematic Models (Model Matematika).
Model Konseptual adalah model dasar yang secara konseptual adalah untuk memecahkan
memecahkan masalah dengan dasar teori yang menjadi acuannya. model konseptual yang
menunjukkan hubungan logis antara faktor/variabel yang telah diidentifikasi penting untuk
menganalisis masalah penelitian. ini sering kali disebut dengan teori karena sifatnya yang
umum. Contohnya model R2D2.
Model Prosedural adalah model yang menunjukan bagaimana ataupun cara melakukan tugas
langkah demi langkah, contohnya model Dicky and Carey dan model ADDIE.
Model Matematika adalah model dengan persamaan yang menggambarkan hubungan antara
berbagai komponen dari suatu situasi, biasanya model ini digunakan pada ilmu alam untuk
menggambarkan hukum-hukum alam contohnya adalah pada hukum II Newton yang
menjelaskan hubungan antara percepatan, gaya dan massa menggunakan persamaan
matematis.
3. Sebutkan minimal 3 Model instruksional yang anda ketahui dan jelaskan secara
singkat langkah-langkahnya.

Jawaban :

a. Model ADDIE Approach


Model ADDIE ini adalah singkatan untuk lima tahap proses pendekatan, yaitu Analysis
(Analisis), Design (Desain), Develop (Pengembangan), Implement(Implementasi), dan
Evaluate(Evaluasi). Model ini memberi Anda pendekatan yang terfokus pada pemberian
umpan balik untuk perbaikan terus-menerus.
- Analisis
Tujuan : untuk mengetahui dan mengklarifikasi apakah masalah kinerja yang dihadapi
memerlukan solusi berupa perbaikan program belajar. Pada tahap kedua, yaitu analisis
kebutuhan, merupakan langkah yang diperlukan untuk menentukan kemampuan atau
kompetensi yang perlu dipelajari oleh siswa untuk meningkatkan kinerja atau prestasi
belajar. Langkah-langkah tersebut diuraikan lebih terperinci sebagai berikut:
1) Menilai Kinerja: Mengukur kinerja actual, Menetapkan kinerja yang ingin
dicapai, Mengidentifikasi penyebab
2) Merumuskan tujuan Instruksional: Menggunakan taksonomi Bloom, Taksonomi
lain.
3) Mengidentifikasi karakter peserta didik: Kemampuan, pengalaman, motivasi,
Sikap dan Lain-lain
4) Mengidentifikasi sumber-sumber: Mengidentifikasi pilihan-pilihan, Pertimbangan
waktu, Konten, teknologi, fasilitas dan manusia
5) Menentukan strategi pembelajaran yang tepat: Mengidentifikasi pilihan-pilihan,
Pertimbangan waktu,      Biaya setiap fase ADDIE,  Biaya keseluruhan.
6) Menyusun rencana kegiatan: Anggota Tim, batas-batas yang berarti, jadwal,
Laporan akhir.
- Desain
Tujuan : untuk menetapkan pengalaman belajar seperti apa yang perlu dimiliki oleh
pemelajar selama mengikuti aktivitas pembelajaran. Komponen Disain: Diagram
susunan tugas, Perangkat pelengkap tentang tujuan pembelajaran, Perangkat tes
lengkap, Strategi Tes, Proposal investasi/biaya yang dikeluarkan
Langkah-langkah umum yang ditempuh dalam mendisain pembelajaran adalah:
1) Menyusun daftar tugas-tugas
2) Menyusun tujuan kinerja
3) Menyusun strategi tes
4) Menghitung investasi/biaya yang dikeluarkan
- Pengembangan
Tujuan: Menghasilkan dan memvalidasi sumber-sumber belajar. Tahapan ini
merupakan tahapan produksi dimana segala sesuatu yang telah dibuat dalam tahapan
desain menjadi nyata.
Fase Pengembangan
1) Menghasilkan konten
2) Memilih atau mengembangkan media pendukung
3) Mengembangkan panduan untuk siswa
4) Mengembangkan panduan untuk guru
5) Melakukan revisi formatif
6) Melakukan uji coba.
Langkah-langkah
1) Membuat objek belajar sepeti dokumen teks, gambar, video dan sebagainya
2) Membuat dokumen-dokumen tambahan yang menduking
3) Mengembangkan model, meliputi membuat, membeli, dan memodifikasi
- Implementasi
Tujuan : Pada tahapan ini sistem pembelajaran sudah siap untuk digunakan oleh siswa.
Membimbing siswa untuk mencapai tujuan atau kompetensi, menjamin terjadinya
pemecahan masalah/ solusi untuk mengatasi kesenjangan hasil belajar yang dihadapi
oleh siswa dan memastikan bahwa pada akhir program pembelajaran, pemelajar perlu
memilki kompetensi pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang diperlukan.
1) Menyiapkan Guru
2) Menyiakan siswa
- Evaluasi
Tujuan dari fase evaluasi adalah mengukur kualitas dari produk dan proses sebelum
dan setelah pelaksanaan kegiatan.
Prosedur utama dari proses evaluasi adalah :
1) Menentukan kriteria evaluasi
2) Memilih alat untuk evaluasi
3) Mengadakan evaluasi itu sendiri
Komponen dari perencanaan evaluasi adalah :
1) Sebuah ringkasan tentang tujuan, alat pengumpul data, tanggung jawab terhadap
waktu dan perorangan/group  untuk setiap level evaluasi
2) Satu set kriteria penilaian evaluasi
3) Satu set alat untuk evaluasi
b. Model Kemp
Pengembangan instruksional yang dikembangkan oleh Kemp (1977) ini juga disebut
sebagai Desain Instruksional, yang terdiri dari 10 langkah.
1) Mengidentifikasi masalah pembelajaran (TIU); yaitu tujuan yang ditetapkana menurut
masing-masing pokok bahasan. Mengidentifikasi adanya kesenjangan antaratujuan
menurut kurikulum yang berlaku dengan fakta yang terjadi di
lapangan, baik yang menyangkut model, pendekatan metode, tehknik, maupun strategi
yang digunakan guru untuk mencapai pembelajaran
2) Menganalisis karakteristik siswa; dalam analisis ini memuat hal-hal yang berkenaan
dengan latar belakang pendidikan siswa, sosial budaya yang memungkinkan dapat
mengikuti program kegiatan belajar, serta langkah-langkah apa yang perlu ditetapkan.
3) Merumuskan indikator; rumusan indikator didasarkan pada analisis pembelajaran dan
identifikasi tingkah laku awalsiswa, tentang pernyataan-pernyataan apa yang dapat
dilakukan siswa setelahselesai melakukan pembelajaran
4) Menyusun instrument evaluasi, untuk mengukur ketuntasan indikator dan ketuntasan
penguasaan siswa setelah proses pembelajaran yang didasarkan pada jumlah soal yang
dijawab secara benar
5) Menentukan strategi belajar dan mengajar yang relevan; meliputi pemilihan model,
metode yang akan memberikan pengalaman yang berguna untuk mencapai tujuan
pembelajaran dengan memperhatikan efisiensi, kefektifan, ekonomis, kepraktisan.
6) Menentukan media dan sumber pembelajaran, memilih alat dan bahan yang akan
digunakan dalam rangkaian pembelajaran juga memilih sumber pembelajaran agar
dapat memenhi tujuan pembelajaran yang membuat siswa lebih interaktif dan
termotivasi
7) Menentukan materi pelajaran, sesuai dengan materi yang sudah ditetapkan.
8) Mengkoordinasi sarana penunjang yang dibutuhkan, meliputi biaya, fasilitas,
peralatan, waktu dan tenaga
9) Mengadakan evaluasi; hasil evaluasi tersebuut digunakan untuk mengontrol dan
mengetahui sejauh mana keberhasilan perangkat pembelajaran yang telah
direncanakan dapat mencapai sasaran yang diinginkan. Teriri dari evaluasi formatif
dan sumatif
10) Merevisi perangkat pembelajaran, bertujuan untuk mengevaluasi dan memperbaiki
rancangan yang dibuat
c. Model Dick & Carey
Model Dick & Carey,yang dikembangkan oleh Walter Dick & Lou Carey (1990).
Menurut pendekatanini terdapat beberapa komponen yang akan dilewati dalam proses
perencanaan pembelajaran tersebut
- Mengdentifikasi Tujuan Pengajaran (Identity Instructional Goals), adalah menetukan
apa yang diinginkan agar siswa dapat melakukannya ketika mereka telah
menyelesaikan program pengajarannya.
- Melakukan Analisis Instruksional (Conducting a Goals Analysis), Tujuan yang
dianalisis untuk mengidentifikasi keterampilan yang lebih khusus lagi yang harus
depelajari dan menghasilkan diagram tentang keterampilan-keterampilan/kosep dan
menunjukkan keterkaitan antara keterampilan/konsep tersebut.
- Mengidentifikasi Tingkah Laku Awal/Karakteristik Siswa (Identity Entry Behaviours/
Characteristics), mempertimbangkan keterampilan apa yang dimiliki siswa saat mulai
mengikuti pengajaran dan mengidentifikasi karakteristik khusus siswa yang mungkin
ada hubungannya dengan rancangan aktivitas-aktivitas pengajaran.
- Merumuskan Tujuan Kinerja (Write Performance Objectives), merumuskan apa yang
harusdilakukan siswa setelah menyelesaikan pembelajaran.
- Pengembangan Tes Acuan Patokan (Develop Criterian-Referenced Test Items),
dilakukan pengembangan butir asesmen untuk mengukur kemampuan siswa seperti
yang diperkirakan di dalam tujuan.
- Pengembangan Strategi Pengajaran (Develop Instructional Strategy), mengembangkan
strategi pengajaran agar lebih efisien
- Pengembangan atau Memilih Pengajaran (Develop and Select
Instructional Materials), bertujaun sebagai panduan untuk siswa juga guru pada saat
proses pembelajaran
- Merancang dan Melaksanakan Evaluasi Formatif (Design and Conduct Formative
Evaluation), evaluasi dilakukan untuk mengumpulkan data yang digunakan untuk
mengidentifikasi bagaimana hasil dan sasaran agar meningkatkan pengajaran.
- Menulis Perangkat (Design and Conduct Summative Evaluation), menulis perangkat
yang dibutuhkan dan hasil perangkat selanjutnya divalidasi dan diujicobakan
dikelas/diimplestasikan di kelas
- Revisi Pengajaran (Intructional Revitions), mengulangi siklus pengembangan
perangkat pengajaran. Data dievaluasi sumatif yang telah dilakukaan pada tahap
sebelumnya diringkas dandianalisis serta diinterpretasikan untuk diidentifikasi
kesulitan yang dialamioleh siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai