Anda di halaman 1dari 7

KEPERAWATAN KELUARGA

“Konsep Keluarga Sejahtera”

Oleh :
A-11 A

A.A Istri Meidina Cindy (17.321.2657)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI

DENPASAR

2020
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Keluarga Sejahtera


1.1.1 Definisi Keluarga Sejahtera
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh
ikatan perkawinan, adaptasi,dan kelahiran yang mana bertujuan
untuk menciptakan serta mempertahankan budaya yang umum,
meningkatkan perkembangan fisik, mental dan emosional serta
sosial individu yang ada di dalamnya, dilihat dari interaksi yang
reguler dean ditandai dengan adanya ketergantungan dan hubungan
untuk mencapai tujuan umum (Zaidin Ali, 2010).
Menurut Friedman, (2010) mendefinisikan keluarga adalah
unit dari masyarakat dan merupakan lembaga yang mempengaruhi
kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat, hubungan yang erat
antara anggotanya dengan keluarga sangat menonjol sehingga
keluarga sebagai lembaga/unit layanan perlu diperhitungkan.
Keluarga sejahtera adalah bagian keluarga berkualitas
(Sunarti, 2011). Dalam UU RI Nomor 52 tahun 2009 tentang
Perkembangan dan Pembangunan Keluarga, disebutkan bahwa
keluarga berkualitas adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan
perkawinan yang sah dan bercirikan sejahtera, sehat, maju, mandiri,
memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan ke depan,
bertanggung jawab, harmonis, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Jadi dapat didefinisikan bahwa Keluarga sejahtera adalah
yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu
memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak,
bertaqwa kepada Tuhan, memiliki hubungan serasi, selaras, dan
seimbang antara anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan
lingkungan (Abi Muhlisin, 2012).
1.1.2 Indikator Keluarga Sejahtera
Indikator-indikator keluarga sejahtera banyak dikeluarkan oleh
berbagai pihak yang berkepentingan dalam pembangunan keluarga
sejahtera. BKKBN membagi lima tahapan kesejahteraan keluarga
sejahtera, setiap tahapan kesejahteraan keluarga memiliki indicator
yang berbeda-beda (Sunarti, 2006). Dalam penentuan kesejahteraan
keluarga, BKKBN menggunakan 23 indikator, yaitu (Isdijoso et al,
2016) :
1. Anggota keluarga sudah melaksanakan ibadah menurut
agamanya,
2. Seluruh anggota keluarga dapat makan minimal dua kali
sehari,
3. Seluruh anggota keluarga memiliki pakaian berbeda untuk di
rumah, bekerja, sekolah, dan bepergian,
4. Bagian terluas dari lantai rumah adalah bukan tanah
5. Bila anak sakit, dibawa ke sarana kesehatan
6. Anggota keluarga melaksanakan ibadah agamanya secara
teratur
7. Keluarga makan daging/ikan/telur minimal sekali seminggu
8. Setiap anggota keluarga memperoleh satu stel pakaian baru
dalam setahun
9. Terpenuhinya luas lantai rumah minimal delapan meter
persegi per penghuni
10. Tidak ada anggota keluarga yang sakit dalam tigas bulan
terakhir
11. Ada anggota keluarga berumur 15 tahun ke atas yang
berpenghasilan tetap
12. Tidak ada anggota keluarga berumur 10-60 tahun yang tidak
bisa baca-tulis
13. Tidak ada anak berumur 5-15 tahun yang bersekolah
14. Jika keluarga telah memiliki dua anak atau lebih, memakai
kontrasepsi
15. Keluarga dapat meningkatkan pengetahuan agamanya
16. Sebagian penghasilan keluarga ditabung
17. Keluarga minimal dapat makan bersama sekali dalam sehari
dan saling berkomunikasi
18. Keluarga ikut berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat
19. Keluarga melakukan rekreasi di luar rumah minimal sekali
sebulan
20. Keluarga dapat mengakses berita dari surat kabar, radio,
televise, ataupun majalah
21. Anggota keluarga dapat menggunakan fasilitas transportasi
local
22. Keluarga berkontribusi secara teratur dalam aktivitas social
23. Minimal satu anggota keluarga aktif dalam pengelolaan
lembaga local.

Indikator-indikator tersebut kemudian dibagi ke dalam setiap tahapan


kesejahteraan keluarga, dengan pembagian indikatornya pada setiap tahapan
adalah sebagai berikut:

a. Keluarga Pra Sejahtera (KPS)


Pada tahap ini, keluarga disebutkan belum bisa memenuhi kebutuhan
dasarnya (basic needs) secara minimal atau belum bisa memenuhi
indikator 1 sampai indikator 5
b. Keluarga Sejahtera I (KSI)
Pada tahap ini, disebut keluarga apabila memenuhi indikator 1 hingga
indikator 5
c. Keluarga Sejahtera II
Pada tahap ini, disebut keluarga apabila memenuhi indikator 1 hingga
indikator 14
d. Keluarga Sejahtera III
Pada tahap ini, disebut keluarga apabila memenuhi indikator I hingga
indikator 21
e. Keluarga Sejahtera III Plus
Pada tahap ini, disebut keluarga yang sejahtera apabila telah
memenuhi seluruh indikator atau memenuhi indikator 1 hinggal
indikator 23.

1.1.3 Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga


Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan pendekatan
keluarga. Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang diselenggarakan melalui pendekatan
keluarga. Pendekatan keluarga adalah salah satu cara untuk
meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan
akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi
keluarga. Dalam hal ini pihak kesehatan tidak hanya
menyelenggarakan pelayanan kesehatan di dalam gedung,
melainkan juga keluar gedung dengan mengunjungi keluarga di
wilayah kerjanya.
Dalam upaya pencapaian prioritas pembangunan kesehatan
tahun 2015-2019 dalam Program Indonesia Sehat dilaksanakan
dengan mendayagunakan segenap potensi yang ada, baik dari
pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, maupun masyarakat.
Pembangunan kesehatan dimulai dari unit terkecil dari masyarakat,
yaitu keluarga. Program Indonesia sehat dengan pendekatan
keluarga pada dasarnya merupakan integrasi pelaksanaan program
program kesehatan yang baik upaya kesehatan perorangan (UKP)
dan upaya kesehatan masyarakat (UKM) secara berkesinambungan,
dengan target atau focus kepada keluarga. Dalam program Indonesia
sehat terdapat 3 kompenen yang akan dilakukan yaitu mewujudkan
paardigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan
kesehatan.
Friedman (1981) membagi lima tugas kesehatan yang harus
dilakukan oleh keluarga, yaitu :
1. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggotanya.
2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.
3. Memberikan tindakan keperawatan kepada anggota keluarganya
yang sakit dan yang tidak dapat membantu dirinya sendiri.
4. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan
kesehatan dan perkembangan kepribadian annggota keluarga.
5. Mempertahankan hubungan timbal-balik antara keluarga
lembaga-lembaga kesehatan yang menunjukkan manfaat fasilitas
kesehatan dengan baik.
Program Indonesia Sehat telah disepakati adanya 12 indikator
utama untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga. Kedua belas
indikator utama tersebut adalah sebagai berikut.
1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
5. Balita mendapatkan pemantauan per- tumbuhan
6. Penderita tuberkulosis paru mendapat- kan pengobatan sesuai
standar
7. Penderita hipertensi melakukan pengo- batan secara teratur
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
10. Keluarga sudah menjadi anggota Jami- nan Kesehatan Nasional
(JKN)
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12. Keluarga mempunyai akses atau meng- gunakan jamban sehat
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Z. (2010). Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC.


Dian meiliana dewi. 2017. konsep keluarga sejahtera Tersedia pada
https://www.academia.edu/23992684/konsep_keluarga_sejahtera diakses
pada tanggal 30 maret 2020
Friedman, E.T.S., Bowden, VR., & jones. E.G.2010. Buku Ajar Keperawatan
Keluarga : Riset, Teori, dan Praktik. Achir Yani S. Hamid, et.al, penerjemah.
Edisi 5. Jakarta: EGC.
Muhlisin, Abi.2012.Keperawatan Keluarga.Yogyakarta: Gosyen Publishing
Rostiana, Endang& Djulius, Horas. 2018. Perencanaan Dan Pengelolaan
Keuangan Dalam Mewujudkan Keluarga Sejahtera. Jakarta: Diandra Kreatif
Shinta ELshintz'loviizamoree . 2013 PENGERTIAN KELUARGA SEJAHTERA
tersedia pada https://www.scribd.com/doc/146290246/PENGERTIAN-
KELUARGA-SEJAHTERA diakses pada tanggal 30 maret 2020

Anda mungkin juga menyukai