Anda di halaman 1dari 7

KOMPOSISI DAN LAPISAN ATMOSFER

DOSEN PENGAMPU

Dr. DERLIANA, M.Si

KELOMPOK 10

BANGKIT SUTRISNO SHITE (4172121002)

CHRISTY VERA BR SINURAYA (4173321007)

HAIDA ARITONANG (4172121007)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN, 2020
ATMOSFER

A. Pendahuluan
Bumi merupakan salah satu planet yang ada di tata surya yang memiliki
selubung yang berlapis-lapis. Selubung bumi tersebut berupa lapisan udara yang
sering disebut dengan atmosfer. Atmosfer terdiri atas bermacam-macam unsur gas dan
di dalamnya terjadi proses pembentukan dan perubahan cuaca dan iklim. Atmosfer
melindungi manusia dari sinar matahari yang berlebihan dan meteor-meteor yang ada.
Adanya atmosfer bumi memperkecil perbedaan temperatur siang dan malam. Gejala
yang terjadi di atmosfer sangat banyak dan beragam. Pada lapisan bawah angin
berhembus, angin terbentuk, hujan dan salju jatuh, dan terjadilah musim panas dan
musim dingin. Semua ini merupakan gejala yang lazim terjadi yang sering disebut
cuaca. Atmosfer sangat penting bagi kehidupan di bumi ini. Oleh karena itu, mengetahui
dan memahami hekekat atmosfer sangatlah penting bagi kita agar kita dapat hidup dengan
baik di bumi ini. Dalam makalah ini, akan dibahas tentang atmosfer dan gejala-gejala
alam yang terjadi di atmosfer serta fungsi atmosfer itu sendiri bagi kehidupan manusia.

B. Pembahasan
Atmosfer merupakan campuran berbagai gas yang tidak berwarna, tidak terlihat,
tidak berbau. Atmosfer bumi merupakan selubung gas yang menyelimuti permukaan
padat dan cair pada bumi. Selubung ini membentang ke atas sejauh beratus-ratus
kilometer, dan akhirnya bertemu dengan medium antar planet yang berkerapatan
rendah dalam sistem tata surya. Atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas
permukaan tanah sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi.
Atmosfer mengandung campuran gas-gas yang lebih terkenal dengan nama
udara dan menutupi seluruh permukaan bumi. Campuran gas-gas ini menyatakan
komposisi dari atmosfer bumi. Bagian bawah dari atmosfer bumi dibatasi oleh daratan,
samudera, sungai, danau, es, dan permukaan salju. Gas pembentuk atmosfer disebut
udara. Udara adalah campuran berbagai unsur dan senyawa kimia sehingga udara
menjadi beragam. Keberagaman terjadi biasanya karena kandungan uap air dan
susunan masing-masing bagian dari sisa udara (disebut udara kering). Atmosfer
Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon
(0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya.
Tabel 1. Gas-gas penyusun atmosfer bumi.
Nitrogen bereaksi lambat, tetapi merupakan bagian penting dari kehidupan
sehingga keseimbangan nitrogen di udara, di laut dan di dalam bumi sangat
dipengaruhi oleh makhluk hidup. Karbondioksida yang berlimpah dari sinar matahari
membuat karbohidrat dengan hasil sampingan oksigen (fotosintesis). Oksigen
terakumulasi di udara kemudian berkembang makhluk yang membutuhkan oksigen.
Gas nitrogen merupakan gas yang paling banyak terdapat dalam lapisan udara atau
atmosfer bumi. Salah satu sumbernya yaitu berasal dari pembakaran sisa-sisa
pertanian dan akibat letusan gunung api. Gas lain yang cukup banyak dalam lapisan
udara atau atmosfer adalah oksigen. Oksigen antara lain berasal dari hasil proses
fotosintesis pada tumbuhan yang berdaun hijau. Dalam proses fotosintesis, tumbuhan
menyerap gas karbondioksida dari udara dan mengeluarkan oksigen. Gas
karbondioksida secara alami besaral dari pernapasan mahkluk hidup, yaitu hewan dan
manusia. Serta secara buatan gas karbondioksida berasal dari asap pembakaran
industri, asap kendaraan bermotor, kebakaran hutan, dan lain-lain.
Selain keempat gas tersebut di atas ada beberapa gas lain yang terdapat di dalam
atmosfer, yaitu di antaranya ozon. Walaupun ozon ini jumlahnya sangat sedikit namun
sangat berguna bagi kehidupan di bumi, karena ozon yang dapat menyerap sinar
ultra violet yang dipancarkan sinar matahari sehingga jumlahnya sudah sangat
berkurang ketika sampai di permukaan bumi. Apabila radiasi ultra violet ini tidak
terserap oleh ozon, maka akan menimbulkan malapetaka bagi kehidupan mahkluk
hidup yang ada di bumi. Radiasi ini di antaranya dapat membakar kulit mahkluk hidup,
memecahkan kulit pembuluh darah, dan menimbulkan penyakit kanker kulit.
Atmosfer terdiri dari beberapa lapisan, antara lain:

Gambar 1.1 Lapisan atmosfer bumi


1. Troposfer
Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu pada ketinggian 0 -
18 km di atas permukaan bumi. Tebal lapisan troposfer rata-rata ±10 km. Di daerah
khatulistiwa, ketinggian lapisan troposfer sekitar 16 km dengan temperatur rata-rata
80°C. Daerah sedang ketinggian lapisan troposfer sekitar 11 km dengan temperatur
rata-rata 54°C, sedangkan di daerah kutub ketinggiannya sekitar 8 km dengan temperatur
rata-rata 46°C. Lapisan troposfer ini pengaruhnya sangat besar sekali terhadap
kehidupan mahkluk hidup di muka bumi. Lapisan ini selain terjadi peristiwa-
peristiwa seperti cuaca dan iklim, juga terdapat kira-kira 80% dari seluruh massa
gas yang terkandung dalam atmosfer terdapat pada lapisan ini. Ciri khas yang terjadi
pada lapisan troposfer adalah suhu (temperatur) udara menurun sesuai dengan
perubahan ketinggian, yaitu setiap naik 100 meter dari permukaan bumi, suhu
(temperatur) udara menurun sebesar ± 0,5°C.
Lapisan troposfer paling atas, yaitu tropopause yang menjadi batas antara troposfer
dan stratosfer. Suhu (temperatur) udara di lapisan ini relatif konstan atau tetap,
walaupan ada pertambahan ketinggian, yaitu berkisar antara -55°C sampai -60°C.
Ketebalan lapisan tropopause ± 2 km.Pada lapisan ini, hampir semua jenis cuaca,
perubahan suhu yang mendadak, angin, tekanan dan kelembaban udara yang kita
rasakan sehari-hari terjadi.
Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari troposfer,
karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan menyalurkan
panasnya ke udara. Pada troposfer ini terdapat gas-gas rumah kaca yang
menyebabkan efek rumah kaca dan pemanasan global.
Troposfer terdiri atas:
a. Lapisan planetair : 0-1 km
b. Lapisan konveksi : 1-8 km
c. Lapisan tropopause : 8-12 km.
Tropopause merupakan lapisan pembatas antara lapisan troposfer dengan stratosfer
yang temperatunya relatif konstan. Pada lapisan tropopause kegiatan udara secara
vertikal terhenti.
2. Stratosfer
Lapisan kedua dari atmosfer adalah stratosfer. Stratosfer terletak pada ketinggian
antara 18 - 49 km dari permukaan bumi. Lapisan ini ditandai dengan adanya proses
inversi suhu, artinya suhu udara bertambah tinggi seiring dengan kenaikan ketinggian
dari permukaan bumi. Kenaikan suhu udara berdasarkan ketinggian mulai terhenti,
yaitu pada puncak lapisan stratosfer yang disebut stratopause dengan suhu udara
sekitar 0°C.
Stratopause adalah lapisan batas antara stratosfer dengan mesosfer. Lapisan ini
terletak pada ketinggian sekitar 50 - 60 km dari permukaan bumi. Stratosfer terdiri
atas tiga lapisan yaitu, lapisan isotermis, lapisan panas dan lapisan campuran teratas.
Umumnya suhu (temperatur) udara pada lapisan stratosfer sampai ketinggian 20 km
tetap. Lapisan ini disebut dengan lapisan isotermis. Lapisan isotermis merupakan
lapisan paling bawah dari stratosfer. Setelah lapisan isotermis, berikutnya terjadi
peningkatan suhu (temperatur) hingga ketinggian ± 45 km. Kenaikan temperatur pada
lapisan ini disebabkan oleh adanya lapisan ozon yang menyerap sinar ultra violet
yang dipancarkan sinar matahari. lapisan stratosfer ini tidak ada lagi uap air, awan
ataupun debu atmosfer, dan biasanya pesawat-pesawat yang menggunakan mesin jet
terbang pada lapisan ini. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari gangguan cuaca.
Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian
sekitar 11 km. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan
sangat dingin yaitu - 70°F atau sekitar - 57°C. Pada lapisan ini angin yang sangat
kencang terjadi dengan pola aliran yang tertentu. Awan tinggi jenis cirrus kadang-
kadang terjadi di lapisan paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang cukup
signifikan. Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi
semakin bertambah semakin naik, karena bertambahnya lapisan dengan konsentrasi
ozon yang bertambah. Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra ungu. Suhu pada
lapisan ini bisa mencapai sekitar 18°C pada ketinggian sekitar 40 km. Lapisan
stratopause memisahkan stratosfer dengan lapisan berikutnya.
Ozon adalah hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari matahari.
Ozon di udara berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet dari matahari pada tingkat
yang aman untuk kesehatan. Ozon berwarna biru pucat yang terbentuk dari tiga atom
oksigen (O3). Ozon adalah gas yang tidak berwarna dan dapat ditemukan di lapisan
stratosfer yaitu lapisan awan yang terletak antara 15 hingga 35 km dari permukaan bumi.
Lapisan ozon sangat penting karena ozon menyerap radiasi ultra violet (UV) dari
matahari untuk melindungi radiasi yang tinggi sampai ke permukaan bumi. Radiasi
dalam bentuk UV spektrum mempunyai jarak gelombang yang lebih pendek daripada
cahaya. Radiasi UV dengan jarak gelombang adalah di antara 280 hingga 315 nanometer
yang dikenali UV-B dan ia merusak hampir semua kehidupan. Adanya penyerapan
radiasi UV-B sebelum sinar UV sampai ke permukaan bumi, lapisan ozon
melindungi bumi dari efek radiasi yang merusak kehidupan.
3. Mesosfer
Mesosfer adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan berkurang
dengan pertambahan ketinggian hingga ke lapisan keempat. Mesosfer terletak pada
ketinggian antara 49 - 82 km dari permukaan bumi. Lapisan ini merupakan lapisan
pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-benda angkasa luar lainnya. Udara
yang terdapat di sini akan mengakibatkan pergeseran berlaku dengan objek yang
datang dari angkasa dan menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang
sampai ke bumi biasanya terbakar di lapisan ini. Lapisan mesosfer ini ditandai dengan
penurunan suhu (temperatur) udara, rata-rata 0,4°C per seratus meter. Penurunan
suhu (temperatur) udara ini disebabkan karena mesosfer memiliki kesetimbangan
radioaktif yang negatif. Temperatur terendah di mesosfer kurang dari -81°C. Bahkan di
puncak mesosfer yang disebut mesopause, yaitu lapisan batas antara mesosfer dengan
lapisan termosfer temperaturnya diperkirakan mencapai sekitar -100°C.
4. Termosfer
Termosfer adalah lapisan udara keempat, peralihan dari mesosfer ke termosfer
dimulai pada ketinggian sekitar 82 km. Termosfer terletak pada ketinggian antara 82 -
800 km dari permukaan bumi. Lapisan termosfer ini disebut juga lapisan ionosfer.
Lapisan ini merupakan tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat
memberikan efek pada perambatan/refleksi gelombang radio, baik gelombang
panjang maupun pendek. Disebut dengan termosfer karena terjadi kenaikan temperatur
yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 19820°C. Perubahan ini terjadi karena
serapan radiasi sinar ultra ungu. Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga
membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang
dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini berguna
untuk membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh.
5. Eksosfer
Eksosfer adalah lapisan udara kelima, eksosfer terletak pada ketinggian antara 800 -
1000 km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini merupakan tempat terjadinya gerakan
atom-atom secara tidak beraturan. Lapisan ini merupakan lapisan paling panas dan
molekul udara dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari
permukaan bumi. Lapisan ini sering disebut pula dengan ruang antar planet dan
geostasioner. Lapisan ini sangat berbahaya, karena merupakan tempat terjadi
kehancuran meteor dari angkasa luar.
Sifat Atmosfer Bumi
1) Merupakan selimut gas tebal yang secara menyeluruh menutupi bumi sampai
ketinggian 560 km dari permukaan bumi.
2) Atmosfer bumi tidak mempunyai batas mendadak, tetapi menipis lambat laun dengan
menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.
3) Tidak berwarna, tidak berbau, tidak dapat dirasakan, tidak dapat diraba (kecuali
bergerak sebagai angin).
4) Mudah bergerak, dapat ditekan, dapat berkembang.
5) Mempunyai berat (56 x 1014 ton) dan dapat memberikan tekanan. 99% dari
beratnya berada sampai ketinggian 30 km, dan separuhnya berada di bawah 6000 m.
6) Memberikan tahanan jika suatu benda melewatinya berupa panas akibat pergesekan
(misalnya meteor hancur sebelum mencapai permukaan bumi).Sangat penting untuk
kehidupan dan sebagai media untuk proses cuaca. Sebagai selimut yang melindungi
bumi terhadap tenaga penuh dari matahari pada waktu siang, menghalangi hilangnya
panas pada waktu malam. Tanpa atmosfer suhu bumi pada siang hari 93,3°C dan
pada malam hari -148,9°C.

Anda mungkin juga menyukai