DISUSUN OLEH :
KOIRUL HUDA (18.1.02.01.0067)
MOHAMMAD HEDRIAWAN (18.1.02.01.0048)
Definisi
Investasi Instrumen Ekuitas merepresentasikan kepemilikan investor di saham biasa,
preferen atau instrument modal lainnya.Tingkat pengaruh investor terhadap entitas yang dimiliki
instrument ekuitasnya (investee) menentukan metode pencatatan yang diterapkan.
Sekuritas dicatat pada biaya pembelian sekuritas. Biaya pembelian sekuritas ekuitas
termasuk: harga pembelian, komisi broker, dan komisi lainnya terkait dengan pembelian.
Apabila biaya sekuritas tidak dapat ditentukan, maka biaya sekuritas ekuitas dicatat sesuai
dengan nilai wajar atau nilai aktiva yang diterima (apabila non kas)
Pengakuan dan Pengukuran Awal
Pada saat pengakuan awal investasi, entitas mengukur investasi pada nilai wajarnya.
Apabila investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, maka nilai wajar
tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan investasi tersebut. Untuk
asset yang diukur pada nilai wajar melaui laporan laba rugi, biaya transaksi dibebankan pada saat
terjadinya.
PT.Angkasa membeli 10.000 lembar saham PT Semesta dengan harga kuotasian Rp 1.200 per
lembar. Selain itu, PT Angkasa juga membayar biaya transaksi (broker free) sebesar Rp 240.000.
Contoh
PT Angkasa mengklasifikasikan investasinya dalam saham PT B sebagai asset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Jurnal yang dicactat PT Angkasa pada tanggal perolehan investasi tersebut adalah sebagai
berikut :
Investasi 12.000.000
Beban Broker Fees 240.000
Kas 12.240.000
Jika PT Angkasa mengklasifikasikan investasi tersebut sebagai tersedia untuk dijual, maka
pencatatannya adalah sebagai berikut.
Investasi 12.240.000
Kas 12.240.000
Karena kepemilikan kurang dari 20%, maka PT. Republik hanya mencatat pendapatan bila
perusahaan pemilik saham (investee) mengumumkan dividen.
Pada 31 Desember 2011, portofolio sekuritas ekuitas siap jual PT. Republik menunjukkan biaya
dan nilai wajar berikut:
Penyesuaian yang dilakukan PT. Republik untuk menyesuaikan biaya ke nilai wajar pada 31
Desember 2011 adalah:
Laba atau rugi yang belum direalisasi atas sekuritas ekuitas (Unrealized holding gain or loss-
equity) disajikan sebagai pengurang penghasilan (laba) komprehensif pada kelompok ekuitas
pemegang saham (Stockholder’s equity) di neraca. Sedangkan akun penyesuaian atas nilai wajar
sekuritas (securities fair value adjustment) diperlakukan sebagai pengurang investasi di neraca
(akun kontra/contra account)
Pada tanggal 23 Januari 2012, PT. Republik menjual seluruh sekuritas PT. Kasta Rp. 287.220.
Perhitungan untung/rugi atas penjualan saham:
Hasil penjualan 287.220
Biaya saham PT.Kasta 259.700 -
Laba dari penjualan saham 27.520
PT. Republik mencatat penjualan, 23 Januari 2012, sebagai berikut:
Asumsi pada 10 Februari 2012 PT. Republik membeli 2000 lembar saham biasa dengan harga
Rp.12,75 per lembar dari Continental Trucking, biaya untuk komisi broker Rp.1.850.
Portofolio Investasi Saham
Per 31 Desember 2012
Perolehan saham
Seperti kepemilikan saham kurang dari 20%, saham dapat diperoleh melalui berbagai cara
seperti dibeli tunai, melalui tukar menukar, atau dibeli secara lumpsum.
Penerimaan Dividen
Investor memiliki saham 20% sampai dengan 50% akan mencatat dividen yang diterimanya
sebagai pengurang rekening investasi saham.
Penghentian Pengakuan
Apabila entitas menjual investasi yang memenuhi criteria penghentian pengakuan, maka
selisih antara nilai tercatat investasi dan harga jual diakui sebagai laba/rugi di tahun berjalan.
Contoh : Investasi – Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi
Pada tanggal 31 Oktober 2015, PT Lentera membeli 15% kepemilikan di PT Terang dengan total
harga perolehan Rp 300.000.000. Investasi tersebut diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi.
31 Oktober 2015
Investasi di Saham 300.000.000
Kas 300.000.000
PT Terang mengumumkan dividen sebesar Rp 40.000.000 pada tanggal 1 Desember
2015. Dividen yang diakui PT Terang adalah sebesar Rp 6.000.000 (15%*40.000.000). Ayat
Jurnal yang di catat PT Lentera atas pengumuman dividen tersebut adalah :
1 Desember 2015
31 Desember 2015
5 Januari 2015
Kas 304.000.000
Atau :
Kas 304.000.000
Perbedaan ayat jurnal transaksi untuk dijual dan investasi yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi adalah karena keuntungan/kerugian belum terealisasi dari investasi
tersedia untuk dijual dilaporkan dalam penghasilan komprehensif lain, maka pada saat
penjualan akun tersebut harus dihapuskan (sudah terealisasi sebagai keuntungan/kerugian).
31 Desember 2015 (Penyesuaian Nilai Wajar)
Pada tanggal 31 Desember 2015, PT Nuri memiliki Portofolio Investasi di Instrumen ekuitas
(yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi) sebagai berikut :
Keuntungan/Ker
Investasi Nilai Tercatat Nilai Wajar ugian Belum
Terealisasi
PT Amanda Rp 25.000.000 Rp 26.000.000 Rp 1.000.000
PT Bakti Rp 32.000.000 Rp 31.500.000 (Rp 500.000)
PT Cakra RP 140.000.000 Rp 105.000.000 (Rp 35.000.000)
Total Rp 197.000.000 Rp 162.000.000 (Rp 34.500.000)
Saldo penyesuaian periode
sebelumnya -
Penyesuaian nilai wajar Rp 34.500.000
Pada tanggal 25 Januari 2016, PT Nuri menjual semua sahamnya di PT Amanda dengan harga
Rp 27.250.000
25 Januari 2016 (Penjualan Investasi)
Kas 27.250.000
Investasi Saham 25.000.000
Keuntungan Penjualan Investasi 2.250.000
Pada tanggal 16 Maret 2016 PT Nuri membeli saham PT Dora Rp 24.500.000.
16 Maret 2016 (Pembelian Investasi)
Investasi Saham 24.500.000
Kas 24.500.000
Keuntungan/Kerugian
Belum Terealisasi
Investasi Nilai Tercatat Nilai Wajar
(Rp 34.500.000)
Penyesuaian nilai wajar Rp 1.750.000
Pada tanggal 2 Januari 2015, PT.Mira membeli 25% kepemilikan di PT Raisa dengan
harga Rp 55.000.000
Kas 55.000.000
Laba bersih PT Raisa untuk tahun 2015 adalah sebesar Rp 40.000.000. PT Mira
mencatat bagian atas laba tersebut sebesar Rp 10.000.000 (25%*Rp 40.000.000).
Pada tanggal 15 Januari 2016, PT Raisa mengumumkan dan membayar dividen tunai
sebesar Rp 10.000.000. PT Mira mengakui bagian atas dividen tersebut sebesar Rp 2.500.000
(25%*Rp10.000.000)
Kas 2.500.000