Kel.1 Komunikasi Ilmiah - Konsep Dasar Komunikasi-1 PDF
Kel.1 Komunikasi Ilmiah - Konsep Dasar Komunikasi-1 PDF
KOMUNIKASI ILMIAH
“KONSEP DASAR KOMUNIKASI”
Dosen Pembimbing : Gustina, S.Pd, M.Pd
Oleh :
Kelompok 1
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah swt. atas limpahan rahmat serta
hidayah inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tanpa
suatu alangan yang berarti. Tidak lupa sholawat serta salam kepada junjungan
nabi besar Muhammad saw yang telah membawa kita dari jaman jahiliah menuju
jaman islamiah sekarang ini. Adapun tujuan dari penyusunan makalah yang
berjudul “Konsep Dasar Komunikasi” ini adalah sebagai pemenuhan tugas yang
diberikan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Penulis
mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kami sampaikan kepada :
Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa defenisi komunikasi?
2. Apa saja prinsip-prinsip komunikasi?
3. Apa saja tipe-tipe komunikasi?
4. Apa saja jenis-jenis komunikasi?
5. Apa saja model-model komunikasi?
C. Tujuan
D. Manfaat
a. Makalah ini disusun sebagai salah satu pemenuhan tugas dari mata
kuliah Komunikasi Ilmiah
b. Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan,khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua
yang membacanya.
c. Makalah ini diharapkan dapat membantu kita dan menjadikan
semakin baiknya komunikasi.
d. Agar dapat membantu kita mengetahui tentang komunikasi secara
dasar
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Komunikasi
B. Prinsip-prinsip Komunikasi
C. Tipe-tipe Komunikasi
Adapun tipe-tipe komunikasi ada empat, yaitu :
1) Komunikasi dengan Diri Sendiri (Intrapersonal Communication)
Komunikasi dengan diri sendiri adalah proses komunikasi yang
terjadi di dalam diri individu, atau dengan kata lain proses
berkomunikasi dengan dirinya sendiri. Terjadinya proses komunikasi
disini karena adanya seseorang yang memberi arti terhadap sesuatu
objek yang diamatinya. Objek dalam hal ini bisa saja dalam bentuk
benda, kejadian alam, peristiwa, pengalaman, fakta yang mengandung
arti bagi manusia, baik yang terjadi di luar maupun di dalam diri
seseorang.
Objek yang diamati mengalami proses perkembangan dalam
pikiran manusia setelah mendapat rangsangan dari pancaindra yang
dimilikinya. Hasil kerja dari proses pikiran tadi setelah dievaluasi pada
gilirannya akan memberi pengaruh pada pengetahuan, sikap, dan
perilaku seseorang.
Dalam proses pengambilan keputusan, sering kali seseorang
dihadapkan pada pilihan Ya atau Tidak. Keadaan semacam ini
membaawa seseorang pada situasi berkomunikasi dengan diri sendiri,
terutama dalam mempertimbangkan untung ruginya suatu keputusan
yang akan diambil. Cara ini hanya bisa dilakukan dengan metode
komunikasi intrapersonal atau komunikasi dengan diri sendiri.
2) Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)
Komunikasi antarpribadi yang dimaksud disini adalah proses
komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap
muka, seperti yang dinyatakan R. Wayne Pace (1979).
Menurut sifatnya, komunikasi antarpribadi dapat dibedakan atas
dua macam, yakni komunikasi diadik dan komunikasi kelompok kecil.
Komunikasi diadik ialah proses komunikasi yang berlangsung
antara dua orang dalam situasi tatap muka. Komunikasi diadik dapat
dilakukan dalam tiga bentuk, yakni percakapan, dialog, dan
wawancara. Percakapan berlangsung dalam suasana yang bersahabat
dan informal. Dialog berlangsung dalam situasi yang lebih intim, lebih
dalam, dan lebih personal. Sedangkan wawancara sifatnya lebih serius,
yakni adanya pihak yang dominan pada posisi bertanya dan yang
lainnya pada posisi menjawab.
Komunikasi kelompok kecil ialah proses komunikasi yang
berlangsung antara tiga orang atau lebih secara tatap muka, dimana
anggota-anggotanya saling berinteraksi satu sama lainnya. Komunikasi
kelompok kecil oleh banyak kalangan dinilai sebagai tipe komunikasi
antarpribadi karena: Pertama, anggota-anggotanya terlibat dalam suatu
proses komunikasi yang berlangsung secara tatap muka. Kedua,
pembicaraan berlangsung secara terpotong-potong dimana semua
peserta bisa berbicara dalam kedudukan yang sama, dengan kata lain
tidak ada pembicara tunggal yang mendominasi situasi. Ketiga, sumber
dan penerima sulit diidentifikasi.
Dasar penggolongan komunikasi kedalam lisan dan tertulis adalah dari jenis
pesan yang akan disampaikan. Bentuk ini banyak dilakukan karena dapat
menimbulkan keakraban diantara keduanya. Dalam menentukan bentuk
komunikasi apakah lisan atau tertulis kiranya perlu memperhatikan beberapa faktor
misalnya waktu, biaya, ketrampilan berkomunikasi dan sebagainya.
Penggunaan jenis komunikasi ini sangat penting dan luas, terbukti banyak
diselenggarakan pelatihan ketrampilan berbicara, komunikasi antar pribadi dan
sebagainya.
Komunikasi satu arah ini dapat berlangsung secara cepat dan murah
tetapi tidak memuaskan karena penerima pesan tidak mempunyai
kesempatan untuk mempertanyakan informasi yang diterima sehingga
kurang memuaskan.
E. Model-model Komunikasi
1. Pengirim (sender)
2. Pesan (message)
3. Media (channel)
4. Penerima (receiver)
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi yang efektif adalah bagian utama dalam mencapai
tujuan pendidikan. Komunikasi yang sukses dan efektif berasal dari
pelaksanaan proses komunikasi. Orang – orang yang terlibat akan
meningkatkan keterampilan komunikasi mereka jika mereka mengikuti
proses komunikasi, dan tinggal jauh dari hambatan yang berbeda. Telah
terbukti bahwa individu yang memahami proses komunikasi akan
berkembang menjadi komunikator yang lebih efektif, dan komunikator
yang efektif memiliki kesempatan lebih besar untuk menjadi sukses.
DAFTAR PUSTAKA