Anda di halaman 1dari 4

Nama : Monica Putri

Nim : 18060119

Matkul : Ekonomi Publik

Sesi : Rabu, 09.40-12.20 WIB

TUGAS :

1. Memahami tentang penerimaan pemerintah.


Jawaban :
Pada umumnya penerimaan pemerintah dapat dibedakan antara penerimaan
pajak dan penerimaan bukan pajak.

1) Penerimaan Pajak

Definisi pajak adalah, suatu pungutan yang merupakan hak


prerogtif pemerintah, pungutan tersebut didasarkan pada Undang-
Undang, pemungtannya dapat dipaksakan kepada subjek pajak untuk
mana tidak ada balas jasa yang langsung dapat ditunjukkan
penggunaannya.
Sebagai contoh : pajak penghasilan. Pajak penghasilan yang
diterima pemerintah tidak akan dapat ditunjukkan penggunaannya,
akan dipakai untuk apa, apakah untuk membayar upah dan gaji
pegawai negri, untuk membeli barang/jasa, atau untuk membayar
utang pemerintah.
Sebaliknya, pungutan pemerintah karena pembayar menerima
jasa tertentu dari pemerintah disebut dengan retribusi, misalnya saja
pungutan parkir, pembayaran listrik, pembayaran air minum dan
sebagainya.
2) Penerimaan Bukan Pajak
Adalah semua penerimaan yang diterima oleh Negara dalam
bentuk penerimaan dari sumber daya alam, bagian pemerintah atas
laba badan usaha milik Negara serta penerimaan bukan pajak lainnya.
Penerimaan bukan pajak, misalnya adalah penerimaan
pemerintah yang berasal dari pinjaman pemerintah baik pinjaman
dalam negri maupun pinjaman luar negri, penerimaan dari badan usaha
milik pemerintah, penerimaan dari lelang dan sebagainya.

2. Prinsip dan system perpajakan yang baik


Jawaban :
Prinsip dan system perpajakan yang baik adalah :
1) Distribusi dari beban pajak harus adil, setiap orang harus membayar
sesuai dengan “bagiannya yang wajar”.
2) Pajak-pajak harus sedikit mungkin mencampuri keputusan-keputusan
ekonomi, apabila keputusan-keputusan ekonomi tersebut telah
memungkinkan tercapainya system pasar yang efisien. Beban lebih
pajak (excces burden) harus seminimal mungkin.
3) Pajak-pajak haruslah memperbaiki ketidakefisienan yang terjadi di
sector swasta, apabila instrument pajak dapat melakukannya.
4) Struktur pajak harsulah mampu digunakan dalam kebijakan fiscal
untuk tujuan stabilisasi dan pertumbuhan ekonomi.
5) System pajak harus dimengerti oleh wajib pajak.
6) Administrasi pajak dan biaya pelaksanaannya haruslah sedikit
mungkin.
7) Kepastian.
8) Dapat dilaksanakan.
9) Dapat diterima.
3. Menegenal dan memahami Tax Incidence
Jawaban :
Penerimaan pajak yang dilibatkan dengan aktivitas pemerintah, menimbulkan
dua hal berikut ini :
1) Siapakah yang membayar pajak (wajib pajak), dan
2) Siapakah yang pada akhirnya menanggung beban pajak.

Aspek pertama, dijalankan oleh orang-orang yang disebutkan dalam undang-


undang pajak. Sedangkan aspek kedua, akan dianalisis menggunakan teori
insidens pajak (Tax Incidence Theory). Atau Tax Incidence dapat pula
diartikan sebagai, pihak yang menderita beban suatu pajak karena wajib pajak
(yaitu orang yang membayar pajak kepada pemerintah, disebut juga tax
impact) mungkin dapat menggeserkan beban pajak tersebut sebagian atau
seluruhnya kepada orang/pihak lain.

4. Mendeskripsikan macam-macam Tax Incidence


Jawaban :
 Insidens Pajak Pendekatan Parsial (Insidens Pajak pada Pajak Output
dan Insiden Pajak pada Pajak Input)
Pendekatan keseimbangan parsial adalah suatu pendekatan dimana
yang dianalisis adalah distribusi pendapatan yang terjadi di dalam
suatu pasar saja sbagai akibat adanya suatu pajak. Misalnya, kita
menganalisis insidens cukai tembakau, siapa yang sebenarnya
menderita beban cukai tersebut. Insidens pajak dengan pendekatan
keseimbangan parsial hanya melihat akibat dari cukai tembakau pada
konsumen dan produsen rokok saja, dan tidak mampu meneliti
pengaruh distribusi cukai tembakau yang mungkin terjadi di pasar-
pasar yang lain, seperti misalnya pada pasar tenaga kerja, pasar modal
atau pasar-pasar faktor-faktor produksi lainnya.
 Insidens Pajak Pendekatan Umum (Insidens Pajak pada Pajak Output
dan Insiden Pajak pada Pajak Input)
Berbeda dengan insidens pajak keseimbangan parsial, analisis insidens
pajak dengan pendekatan keseimbangan umum menganalisis pengaruh
suatu jenis pajak dalam satu pasar terhadap keseimbangan pada pasar
lainnya yang terkait dengan pihak yang dikenakan pajak tersebut.
Misalnya, pemerintah mengenakan cukai tembakau. Analisa insidens
pajak dengan keseimbangan umum meneliti tidak saja pengaruh
pengenaan cukai tembakau terhadap penawaran dan permintaan rokok,
akan tetapi juga menganalisis permintaan dan penawaran barang-
barang lain atau penawaran dan permintaan faktor-faktor produksi
yang terkait dengan rokok dalam perekonomian sebagai akibat
tindakan pemerintah mengenakan cukai tembakau, misalnya
permintaan permen, permintaan dan penawaran tenaga kerja, dan
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai