Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Landasan Teori

Saluran kemih terdiri dari dua ginjal yang akan menghasilkan urine, dua ureter

yang membawa urine dari ginjal ke vesikaurinaria (kandungkemih), satu

vesikaurinaria tempat urine dikumpulkan dan satu uretra yakni urine dikeluarkan

dari vesikaurinaria.

Ginjal merupakan bagian dari systema urinarium yang terletak di dalam ruang

retroperitoneum pada dinding belakang abdomen, di kedua sisi columna

vertebralis. Ginjal kanan dan kiri berbentuk seperti kacang dengan bagian atas

terlindung oleh skeleton thoracis. Ginjal mempunyai facies anterior,

margomedialis dan margolateralis, serta polus seperior dan polus inferior. Margo

lateralis berbentuk cembung, sedangkan margomedialis cekung pada daerah yang

disebut hilum renale. Pada hilum renale didapatkan celah yang masuk kedalam

ginjal yang disebut sinus renalis dengan kedalaman sekitar dua setengah

sentimeter. Sinus renalisberisi pelvis renalis, calices, pembuluh darah,

serabutsaraf, dan sedikit jaringan lemak. Pembuluh darah dan ureter akan masuk

atau keluar ginjal melalui hilum renale. Pada manusia, terdapat medula ginjal

terdiri atas 10-18 struktur berbentuk kerucut atau piramid, yaitu piramid medula.

Dasar dari setiap piramid medula, terjulur berkas-berkas tubulus yang paralel,

yaitu berkas medula, yang menyusup kedalam korteks. Menurut

Wibowo&Widjaja, 2009 (dalamSanjaya : 2015)

1
Ginjal merupakan organ yang penting dalam proses keseimbangan cairan

tubuh dan sebagai organ sekresi dari zat – zat yang sudah tidak dibutuhkan lagi.

Ginjala dalah organ ekskresi yang berperan penting dalam mempertahankan

keseimbangan internal dengan jalan menjaga komposisi cairan 

tubuh/ekstraselular. Ginjalterletakpadadinding posterior abdomen.,terutama di

daerah lumbal disebelah kanan dan kiri tulang belakang, dibungkus oleh  lapisan 

lemak yang tebal  di belakang peritoneum atau di luar  rongga peritoneum.

Ketinggian ginjal dapat diperkirakan dari belakang dimulai dari ketinggian

vertebra torakalis sampai vertebra lumbalis ketiga. Ginjal kanan sedikit lebih

rendah dari ginjal kiri karena letak hati yang menduduki ruang lebih banyak di

sebelah kanan. Masing-masing ginjal memiliki panjang 11,25cm, lebar 5-7 cm

dan tebal 2,5 cm.. Berat ginjal pada pria dewasa 150-170 gram dan wanita dewasa

115-155 gram.

Ginjal ditutupi oleh kapsul tunika fibrosa yang kuat, apabila kapsul di buka

terlihat permukaan ginjal yang licin dengan warna merah tua. Ginjal terdiri dari

bagian dalam, medula, dan bagian luar, korteks.

Struktur halus ginjal terdiri atas banyak nefron yang merupakan satuan

fungsional ginjal. Kedua ginja bersama-sama mengandung kira-kira 2.400.000

nefron. Setiap nefron bisa membentuk urin sendiri. Karena itu fungsi dari satu

nefron dapat menerangkan fungsi dari ginjal.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja selayang pandang gagal ginjal (Pengertian, fungsi ginjal,
anatomi ginjal)?

2
2. Apa saja macam - macam penyakit gagal ginjal ( asal penyakit, sebab, dan
akibat)?
3. Bagaimana cara Penyembuhan dan Terapi pada penyakit gagal ginjal?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui selayang pandang gagal ginjal (Pengertian, fungsi ginjal,
anatomi ginjal)
2. Mengetahui macam - macam penyakit gagal ginjal ( asal penyakit, sebab,
dan akibat)
3. Mengetahui cara Penyembuhan dan Terapi pada penyakit gagal ginjal

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian, Fungsi, dan Anatomi Ginjal


Gagal ginjal adalah keadaan dimana  kedua ginjal tidak bisa menjalankan
fungsinya. Kegagalan fungsi ginjal yang akut dapat menyebabkan nefritis,
perdarahan dan fungsi ginjal terhenti secara tiba-tiba. Gejala yang umum adalah
tidak terjadinya pembentukan urine yang disebut dengan anuria. Gejala ini
berbahaya karena dapat menimbulkan uremia. Uremia yaitu terbawanya urine ke
dalam aliran darah yang disebabkan adanya kebocoran pada salah satu saluran
dalam nefron. Akibat dari keadaan tersebut, penyerapan air oleh darah akan
terganggu, sehingga terjadi penimbunan air oleh pada kaki dan timbul bengkak
(eedema), demikian pula pada tubuh yang lain.

Gagal ginjal dibagi menjadi 2 golongan, yaitu :

1.  Gagal Ginjal Kronis (GGK) adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan
penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif yang
akhirnya akan mencapai gagal ginjal terminal.

2.  Gagal Ginjal Akut (GGA) adalah suatu sindrom akibat kerusakan metabolik
atau patologik pada ginjal yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang
mendadak dalam waktu beberapa hari atau beberapa minggu dengan atau tanpa
oliguria sehingga mengakibatkan hilangnya kemampuan ginjal untuk
mempertahankan homeotasis tubuh.

A. Anatomi Ginjal

Ginjal adalah organ ekskresi yang berperan penting dalam


mempertahankan keseimbangan internal dengan jalan menjaga komposisi
cairan  tubuh/ekstraselular. Ginjal merupakan dua buah organ berbentuk seperti
kacang polong, berwarna merah kebiruan.

4
Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen., terutama di daerah
lumbal disebelah kanan dan kiri tulang belakang, dibungkus oleh  lapisan 
lemak yang tebal  di belakang peritoneum atau di luar  rongga peritoneum.
Ketinggian ginjal dapat diperkirakan dari belakang dimulai dari ketinggian
vertebra torakalis sampai vertebra lumbalis ketiga. Ginjal kanan sedikit lebih
rendah dari ginjal kiri karena letak hati yang menduduki ruang lebih banyak di
sebelah kanan. Masing-masing ginjal memiliki panjang 11,25 cm, lebar 5-7 cm
dan tebal 2,5 cm.. Berat ginjal pada pria dewasa 150-170 gram dan wanita
dewasa 115-155 gram.

Ginjal ditutupi oleh kapsul tunika fibrosa yang kuat, apabila kapsul di
buka terlihat permukaan ginjal yang licin dengan warna merah tua. Ginjal
terdiri dari bagian dalam, medula, dan bagian luar, korteks.

Struktur halus ginjal terdiri atas banyak nefron yang merupakan satuan
fungsional ginjal. Kedua ginjal bersama-sama mengandung kira-kira 2.400.000
nefron. Setiap nefron bisa membentuk urin sendiri. Karena itu fungsi dari satu
nefron dapat menerangkan fungsi dari ginjal.

B. Fungsi Ginjal

Fungsi ginjal secara keseluruhan dibagi menjadi dua kelompok :

a. Fungsi Ekskresi
a) Mengekskresi sisa metabolisme protein, yaitu ureum, kalium,
fosfat, sulfat anorganik, dan asam urat.
b) Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
c) Menjaga keseimbangan asam basa.

b. Fungsi Endokrin
a) Berpartisipasi dalam eritropoesis. Menghasilkan eritropoetin yang
berperan dalam pembentukan sel darah merah.

5
b) Menghasilkan renin yang berperan penting dalam pengaturan
tekanan darah.
c) Merubah vitamin D menjadi metabolit aktif yang membantu
penyerapan kalsium.
d) Memproduksi hormon prostaglandin yang mempengaruhi
pengaturan garam dan air serta tekanan vaskular.

2.2 Macam-macam Penyakit Gagal Ginjal


a. Gagal Ginjal Kronis (GGK)
Gagal ginjal kronis adalah penurunan fungsi ginjal dibawah batas
normal. Ginjal tidak dapat menyaring kotoran, tidak mampu mengontrol
jumlah air dalam tubuh, juga kadar garam dan kalsium dalam darah. Zat-zat
sisa metabolisme yang tidak berguna akan tetap tinggal dalam tubuh dan
membahayakan kondisi pasien.
Gagal ginjal kronis biasanya terjadi tiba-tiba dan pertumbuhannya
lambat laun. Penyakit ini berlangsung lambat dan biasanya tidak muncul
hingga pasien menunjukkan gejala parah dan membahayakan kesehatannya.
Gagal ginjal kronis adalah penyakit umum yang berkaitan dengan
proses penuaan. Semakin tua usia seseorang, maka risikonya semakin tinggi.
Diperkirakan 1/5 dari pria dan ¼ dari wanita berusia 65-74 tahun memiliki
kecenderungan yang lebih kuat untuk terkena penyakit ini.
a) Tanda-tanda dan gejala Gagal Ginjal Kronis (GGK)
Ginjal kronis seringkali tidak menunjukkan gejala pada tahap
awal dan berkembang secara perlahan. Tanda-tanda dan gejala
tahap akhir meliputi mual, muntah, diare, dan hilangnya nafsu
makan. Beberapa gejala lain seperti perasaan lesu, sesak napas,
masalah mulut, sakit perut, mati rasa, kesemutan, turunnya libido,
tidak ada menstruasi, anemia, nyeri otot dan tulang.
b) Penyebab Gagal Ginjal Kronis (GGK)
Penyebab utama gagal ginjal kronis yaitu:

6
1. Beberapa obat yang pernah digunakan dalam penyembuhan
penyakit juga dapat mengakibatkan kerusakan ginjal, memicu gagal
ginjal kronis.
2. Infeksi, infeksi pada sistem urin, gagal jantung kongestif,
diabetes serta tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan
penyakit ini.
3. Berbagai kondisi yang menyebabkan kurangnya supply
darah untuk ginjal, urin yang tersumbat atau gagal ginjal
kemungkinan menjadi penyebab penyakit ini.
c) Faktor-faktor yang mempengaruhi

Faktor-faktor berikut dapat meningkatkan risiko Anda mengalami


gagal ginjal kronis:

1. Usia: berlebihan dalam berolahraga dan menurunnya


tingkat kesehatan seiring Anda menua.
2. Etnisitas: orang Afrika, Amerika, dan suku asli Amerika
memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan dengan ras lainnya.
3. Jenis kelamin: pria lebih berisiko daripada wanita.
4. Riwayat kesehatan keluarga: riwayat keluarga merupakan
salah satu faktor yang menyebabkan diabetes dan tekanan darah
tinggi, pemicu utama gagal ginjal kronis.
5. Makanan yang mengandung banyak protein dan lemak:
mengonsumsi makanan yang tidak begitu banyak mengandung
protein dan lemak dapat membantu Anda mengurangi risiko
terkena gagal ginjal.
6. Penggunaan jenis obat tertentu: hentikan penggunaan obat-
obatan yang dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal, misalnya
analgesik serta beberapa jenis antibiotik NSAIDS.
b. Gagal Ginjal Akut (GGA)

Gagal ginjal akut adalah kondisi di mana ginjal tidak dapat


membuang limbah metabolisme dari dalam tubuh dan menyeimbangkan air

7
serta elektrolit. Biasanya, ginjal membuang limbah metabolisme dari dalam
tubuh dengan memproduksi urin. Pada ginjal yang mengalami gagal ginjal
akut, limbah metabolisme akan terus menumpuk karena tidak dapat
disekresikan dengan optimal oleh tubuh.

Penyakit ini bisa muncul tiba-tiba dan berkembang dengan cepat,


hanya dalam beberapa jam saja. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini
bisa membahayakan nyawa penderitanya.

Kira-kira sebanyak 1% pasien yang masuk rumah sakit mengalami


penyakit ini. Diperkirakan pula terdapat 2-5% pasien yang mengalami
gagal ginjal akut selama masa rawat inap. Selalu konsultasikan kepada
dokter untuk informasi lebih lanjut.

a) Tanda-tanda dan gejala Gagal Ginjal Akut (GGA)

Beberapa gejala gagal ginjal akut yang paling umum adalah:

1. Berkurangnya frekuensi buang air kecil


2. Pembengkakan pada tungkai atau kaki
3. Mudah mengantuk atau merasa sangat lelah
4. Demam
5. Ruam dan gatal
6. Nyeri dada
7. Otot berkedut
8. Mual dan muntah
9. Nyeri pada panggung
10.Kehilangan nafsu makan
11.Merasa seperti akan jatuh
12.Nyeri dada dan sesak napas
b) Penyebab Gagal Ginjal Akut (GGA)

Penyakit ini dapat terjadi karena aliran darah menuju ginjal


lambat sehingga menyebabkan penumpukan racun dan limbah di

8
dalam tubuh. Kasus seperti ini bisa saja disebabkan infeksi saluran
kencing akut, kerusakan ginjal, gagal jantung bawaan, diabetes,
atau tekanan darah tinggi.

Beberapa penyebab lainnya adalah:

1. Gangguan ginjal bawaan.


2. Mengonsumsi obat-obatan tertentu
seperti aspirin, ibuprofen, naproxen, atau obat-obatan sejenis lainnya.
3. Cairan kontras yang digunakan pada X-ray atau CT Scan.
4. Pengumpalan darah yang terjadi di pembuluh darah vena dan
ginjal.

c) Faktor-faktor yang mempengaruhi

Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang


terkena gagal ginjal akut, termasuk:

1. Usia lanjut
2. Diabetes
3. Tekanan darah tinggi
4. Obesitas
5. Gagal jantung
6. Gagal ginjal kronik
7. Gagal hati
8. Penyumbatan pembuluh darah di dalam lengan dan kaki (penyakit
peripheral arterial)
9. Harus dirawat di rumah sakit selama beberapa waktu, terutama jika
Anda rawat inap dan intensif karena kondisi kesehatan yang serius.
10.Penyakit autoimun

2.3 Cara Penyembuhan dan Terapi Penyakit Gagal Ginjal

A. Pengobatan Gagal Ginjal Secara Medis

9
Hingga saat ini, pengobatan gagal ginjal secara medis sangat

dianjurkan terutama jika kondisi penderita gagal ginjal sudah serius.

Pengobatan secara non medis biasanya akan dianjurkan ketika gejala-gejala

yang ditunjukkan belum begitu parah. Berikut penjelasan selengkapnya

mengenai metode pengobatan gagal ginjal, baik gagal ginjal akut maupun

kronis.

1. Pengobatan Gagal Ginjal Akut secara Medis

Pengobatan gagal ginjal akut secara medis biasanya akan dilakukan

dengan mempertimbangkan akar penyakit yang menyebabkan gagal ginjal

tersebut muncul. Selain itu, dokter juga akan mempertimbangkan lamanya

penderita mengidap gagal ginjal. Pada kebanyakan kasus, penderita gagal

ginjal akut akan dirawat di rumah sakit untuk menjalani pengobatan. Akan

tetapi pada beberapa kasus yang tidak begitu serius, penderita juga bisa

menjalani rawat jalan. Sebagian besar kasus gagal ginjal akut biasanya bisa

disembuhkan ketika akar penyakit yang menyebabkan gagal ginjal tersebut

berhasil disembuhkan.

Untuk pasien yang menjalani rawat jalan, biasanya dokter akan

menyarankan beberapa hal kepada pasien, di antaranya:

a. Menganjurkan kepada pasien untuk berkonsultasi dengan dokter ahli

urologi dan juga ahli ginjal.

b. Melakukan pengobatan terhadap infeksi yang menyebabkan gagal

ginjal akut.

c. Meningkatkan asupan air mineral untuk menghindari dehidrasi.

10
d. Melakukan tes darah untuk mengetahui dan memonitor tingkat

kreatinin dan garam di dalam darah.

e. Menghtnikan berbagai jenis pengobatan yang beresiko menyebabkan

gagal ginjal akut semakin memburuk.

f. Sementara itu, penderita gagal ginjal akut yang cukup serius juga bisa

melakukan rawat inap dengan beberapa pertimbangan, di antaranya:

g. Adanya resiko terjadi penyumbatan urin.

h. Penyakit gagal ginjal akut sudah sangat serius sehingga membutuhkan

pengobatan sesegera mungkin.

i. Kondisi pasien sudah memburuk.

j. Pasien sudah terkena komplikasi gagal ginjal akut.

k. Pada beberapa kasus gagal ginjal akut yang cukup parah, biasanya

pasien juga disarankan untuk menjalankan cuci darah atau prosedur

dialisis.Metode tersebut dilakukan ketika ginjal sudah tidak mampu

menjalankan fungsinya seperti keadaan normal.

2. Pengobatan Gagal Ginjal Kronis secara Medis

Pengobatan gagal ginjal kronis juga dilakukan dengan mengobati akar

penyakit yang menyebabkan gagal ginjal kronis tersebut muncul.

a. Jika penyebabnya adalah hipertensi maka penderita harus

mengkonsumsi obat anti hipertensi seperti penghambat ACE

(angiotensin converting enzyme). Obat penghambat ACE kan

memberikan perlindungan tambahan pada ginjal dan juga mengurangi

11
tekanan darah dalam tubuh dan dalam pembuluh darah. Contoh obat

penghambat ACE adalah lamipril dan lisinorpil.

b. Jenis obat anti hipertensi lainnya juga bisa dikonsumsi oleh pasien,

yang disebut dengan obat angiotensin-II receptor blocker (ARB).

Obat-obatan tersebut meliputi candersatan, eprosartan, irbesartan, serta

losartan. Obat-obatan tersebut biasanya memberikan efek samping

yang relatif ringan seperti rasa pusing.

c. Untuk mengurangi resiko tekanan darah tinggi, pasien juga harus

mengatur pola makan dengan memilih makanan yang tepat untuk

mencegah hipertensi.

d. Untuk penderita gagal ginjal stadium menengah ke atas biasanya akan

disarankan untuk mengurangi asupan makanan yang mengandung

fosfat seperti daging merah, telur, dan ikan. Asupan fosfat akan

mengakibatkan penumpukan fosfat di ginjal sebab penderita gagal

ginjal kronis biasanya akan kehilangan fungsi ginjal untuk meyaring

fosfat yang berlebih di dalam tubuh.

e. Penderita gagal ginjal kronis karena tekanan darah tinggi atau karena

tingginya kolesterol di dalam tubuh juga akan meningkatkan resiko

serangan jantung dan stroke. Karena itu dokter biasanya akan

memberikan aspirin dalam dosis rendah atau statin untuk mengurangi

resiko serangan jantung atau stroke.

f. Ginjal yang tidak berfungsi dengan baik akan menyebabkan

penumpukan cairan di dalam tubuh. Karena itu biasanya dokter akan

menyarankan untuk membatasi asupan cairan dan garam. Kelebihan

12
cairan di dalam tubuh juga bisa dikurangi dengan mengkonsumsi obat

diuretik seperti furosemida.

g. Penderita gagal ginjal kronis juga sangat rentan terkena anemia dan

kekurangan vitamin D di dalam tubuhnya. Karena itu, biasanya dokter

akan menyarankan untuk meningkatkan asupan makanan yang

menambah zat besi dan juga vitamin D di dalam tubuh.

Pada beberapa kasus, gagal ginjal kronis bisa berkembang menjadi

gagal ginjal permanen. Pada kondisi tersebut, ginjal sudah berhenti bekerja

dan tidak mampu melaksanakan fungsinya. Untuk itu, tindakan medis

berupa cuci darah atau transplantasi ginjal bisa menjadi pilihan jika ginjal

sudah tidak mampu menjalankan fungsinya. Dalam kebanyakan kasus,

pemberhentian fungsi ginjal biasanya akan terjadi secara bertahap dan

sangat jarang secara tiba-tiba. Perawatan pendukung mungkin juga akan

dibutuhkan untuk meringankan gejala yang dirasakan oleh penderita gagal

ginjal stadium akhir.

2. Pengobatan Gagal Secara Tradsional

Selain pengobatan medis, pengobatan secara non medis juga bisa

Anda pertimbangkan jika kondisi gagal ginjal yang Anda alami belum

berada pada tahap yang serius atau mengancam nyawa. Jika gejala gagal

ginjal yang dialami oleh penderita masil tergolong ke dalam gejala awal,

maka penderita gagal ginjal bisa mencoba beberapa metode non medis

untuk mengatasi masalah gagal ginjal tersebut. Namun ada baiknya bagi

penderita gagal ginjal untuk terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter

13
sebelum melakukan tindakan pengobatan non medis tersebut sehingga

mengurangi resiko yang mungkin muncul selama pengobatan.

Berikut beberapa metode non medis yang bisa Anda lakukan untuk

mengobati gagal ginjal :

1. Menggunakan Daun Sukun

berbagai penelitian, daun sukun mengandung berbagai unsur

kimia alami yang bisa dimanfaatkan untuk mengobati gagal ginjal dan

juga membantu memperbaiki kondisi ginjal sehingga bisa mengembalikan

fungsinya menjadi seperti sedia kala. Kandungan senyawa di dalam daun

sukun seperti asam hidrosianat, tannin, flavonoid, aseticolin, dan juga

riboflavin dipercaya mampu mengobati dan juga mengembalikan fungsi

ginjal. Untuk mengobati gagal ginjal menggunakan daun sukun, Anda bisa

mengikuti beberapa langkah berikut ini:

a. Siapkan beberapa lembar daun sukun kemudian cuci sampai bersih.

b. Rebuslah daun sukun menggunakan air secukupnya. Bila perlu

rebuslah daun sukun hingga hancur.

c. Diamkan rebusan daun sukun hingga dingin.

d. Saring dan minumlah rebusan daun sukun tersebut 2 kali sehari setiap

pagi dan sore.

Metode pengobatan gagal ginjal menggunakan daun sukun tersebut

berguna untuk mengurangi gejala gagal ginjal dan juga mengembalikan

fungsi ginjal. Selain mengobati gagal ginjal, ternyata daun sukun juga

efektif untuk menurunkan resiko penyakit diabetes dengan cara

14
menurunkan kadar gula dalam darah. Daun sukun juga efektif untuk

menurunkan kadar kolesterol sehingga resiko penyakit kardiovaskuler bisa

diminimalisir.

2. Menggunakan Alang-alang

Cara alami untuk mengobati gagal ginjal selanjutnya adalah dengan

memanfaatkan tanaman herbal yaitu alang-alang. Kandungan nutrisi di

dalam alang-alang seperti silindrin, isoarbolinol, kampesterol, simiarenol,

fernenol, arundoin, asam klorogenat, katekol, asam oksalat, dan juga

flavonoid dipercaya mampu mengatasi gejala gagal ginjal. Untuk

mengobati gagal ginjal, Anda bisa menggabungkan alang-alang dengan

beberapa bahan alami lainnya, yaitu rambut jagung dan juga kumis kucing.

Untuk mengobati penyakit gagal ginjal, pertama-tama Anda harus

menyiapkan rambut jagung sebanyak setengah genggam, alang-alang

sebanyak 3 jengkal, dan juga daun kumis kucing sebanyak 11 lembar.

Rebuslah ketiga bahan tersebut dengan air sebanyak 3 gelas hingga air

yang tersisa hanya setengah gelas. Minumlah air tersebut 3 kali setiap hari.

Anda bisa meminum setengah gelas air rebusan tersebut setiap sesudah

makan.

3. Konsumsi Buah Semangka

Metode untuk mengobati gagal ginjal selanjutnya bisa Anda

lakukan dengan mengkonsumsi buah semangka. Buah semangka diketahui

akan meningkatkan cairan di dalam tubuh Anda sehingga mencegah

dehidrasi. Semangka juga akan mengurangi resiko hipertensi, karena

15
seperti yang kita tahu hipertensi merupakan salah satu faktor yang

menyebabkan gagal ginjal tersebut muncul.

16
BAB III

PENUTUP

2.2 Kesimpulan

Ginjal (renal) adalah organ tubuh yang memiliki fungsi utama untuk

menyaring dan membuang zat-zat sisa metabolisme tubuh dari darah dan

menjaga keseimbangan cairan serta elektrolit (misalnya kalsium, natrium, dan

kalium) dalam darah.

  Gagal ginjal adalah suatu kondisi di mana ginjal tidak dapat menjalankan

fungsinya secara normal.

Gagal ginjal dibagi menjadi dua bagian besar yakni gagal ginjal

akut (acute renal failure = ARF) dan gagal ginjal kronik (chronic renal failure

= CRF). Pada gagal ginjal akut terjadi penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba

dalam waktu beberapa hari atau beberapa minggu dan ditandai dengan hasil

pemeriksaan fungsi ginjal (ureum dan kreatinin darah) dan kadar urea nitrogen

dalam darah yang meningkat. Sedangkan pada gagal ginjal kronis, penurunan

fungsi ginjal terjadi secara perlahan-lahan. Proses penurunan fungsi ginjal

dapat berlangsung terus selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun sampai

ginjal tidak dapat berfungsi sama sekali(end stage renal disease).

Pengobatan gagal ginjal secara medis sangat dianjurkan terutama jika

kondisi penderita gagal ginjal sudah serius. Pengobatan secara non medis

biasanya akan dianjurkan ketika gejala-gejala yang ditunjukkan belum begitu

parah.

17
DAFTAR PUSTAKA

Lewis, R. The pathophysiology underlying chronic kidney disease. 2009. Prim


Care Cardiovasc J 2009; Special Issue: Chronic Kidney Disease: 11–13.
Mansjoer, A., dkk (editor). 2001. Kapita Selekta Kedokteran edisi 3.
Penerbit : FKUI Jakarta.

https://hellosehat.com/penyakit/gagal-ginjal-akut/

https://hellosehat.com/penyakit/gagal-ginjal-kronis/

https://totalkolom.wordpress.com/2013/10/08/patofisiologi-gagal-ginjal-kronis/

https://halosehat.com/penyakit/penyakit-ginjal/pengobatan-gagal-ginjal

18

Anda mungkin juga menyukai