LEININGER”
DISUSUN OLEH
NAMA KELOMPOK 1 :
1. MANSYE LATUMAHINA
2. MARYAM MATDOAN
3. MARYAM WAKAN
4. MEILISSA LESILOLO
5. MITA PADANGGA
6. MOH HIJAN TEHUAYO
7. NANDA MURNI LULANG
8. NELDIN LESIELA
9. NINING WABULA
10. NOVIYANTI ALI
11. NUR ASYA LAUSIRY
12. NUR HAFNI FID
13. NUR HAJA MASAA
14. ZULNITA SARI SALAMPESSY
PRODI : KEPERAWATAN
KAIRATU
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
kebesaran dan limpahan hikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Dalam menyelesaikan makalah ini, berbagai hambatan telah penulis alami. Oleh,
karena itu terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan kemampuan penulis semata-mata.
Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Sehubungan
dengan hal tersebut, penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik
dan saran dari berbagai pihak, agar makalah ini dapat menjadi lebih baik dan lebih
bermanfaat. Serta akhir kata penulis ucapkan semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
Ilmu keperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat luas. Proses keperawatan
adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik keperawatan. Keperawatan
merupakan suatu bentuk layanan kesehatan professional yang merupakan suatu bentuk
layanan kesehatan yang berdasarkan pada ilmu dan etika keperawatan. Keperawatan sebagai
bagian integral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan mutu dari pelayanan kesehatan.
Banyak model konseptual dan teori yang telah dikembangkan para ahli keperawatan,
dimana teori dan model konseptual merupakan suatu cara untuk memandang, menilai situasi
kerja yang menjadi petunjuk bagi perawat dalam mendapatkan informasi untuk menjadikan
perawat peka terhadap apa yang terjadi dan apa yamg harus dilakukan.
Teori-teori keperawatan juga digunakan dalam praktik, penelitian dan proses belajar-
mengajar dalam bidang keperawatan sehingga perlu diperkenalkan, disaji dan dikembangkan
untuk memperkuat profesi keperawatan. Perawat perlu memiliki latar belakang pengetahuan
baik secara teoritis maupun empiris terhadap teori-teori keperawatan yang ada, sehingga
perawat dapat memahami dan mengaplikasikan teori-teori tersebut.Dalam memberikan
pelayanan keperawatan yang ada adalah teori keperawatan yang dikembangkan oleh
Madeleine Leininger yang lebih di kenal dengan teori “trans Cultural”.
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan umum
Untuk meningkatkan pengetahuan dan mendapatkan informasi secara runtut dan
lengkap tentang teori culture care menurut M. Leininger.
1.3.2. Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui apa definisi teori culture care.
2. Untuk mengetahui bagaimana asumsi dasar teori culture care.
3. Untuk mengetahui bagaimana konsep teori culture care.
4. Untuk mengetahui bagaimana paradigma teori culture care.
1.4. Manfaat
1. Dapat mengetahui definisi teori culture care.
2. Dapat mengetahui asumsi dasar terori culture care.
3. Dapat mengetahui konsep teori culture care
4. Dapat mengetahui paradigma teori culture care.
BAB 2
PEMBAHASAN
Dr Leininger telah menyediakan bahan berikut yang dapat didownload pada forum
diskusi: Enabler Sunrise (Sunrise Model), Paket Informasi tentang Dr Leininger, Informasi
tentang Leininger’s 2005 Dr Awards Terobosan dan Beasiswa, Surat Terbuka untuk Perawat
dengan Informasi Kontak. Madeleine Leininger adalah pendiri gerakan Transcultural
Keperawatan di seluruh dunia Dia tetap sebagai salah satu penulis paling produktif
keperawatan dan otoritas terkemuka di seluruh dunia dalam bidang perawatan budaya.
Oleh karena itu, perawat harus mampu membuat keputusan dan rencana tindakan
keperawatan yang akan diberikan kepada masyarakat. Jika disesuaikan dengan proses
keperawatan, hal tersebut merupakan tahap perencanaan tindakan keperawatan.
3.1. Kesimpulan
Teori Madeleine Leininger menyatakan bahwa kesehatan dan asuhan dipengaruhi
oleh elemen-elemen antara lain : struktur sosial seeperti teknologi, kepercayaan dan faktor
filosofi, sistem sosial, nilai-nilai kultural, politik dan fakto-faktor legal, faktor-faktor ekonomi
dan faktor-faktor pendidikan. Faktor sosial ini berhubungan dengan konteks lingkungan,
bahasa dan sejarah etnis, masing-masing sistem ini nerupakan bagian struktur sosial. Pada
setiap kelompok masyarakat : pelayanan kesehatan, pola-pola yang ada dalam masyarakat
dan praktek-praktek yang merupakan baggian integral dari aspek-aspek struktur sosial.
3.2. Saran
Kami menyadari bahwa kekurangan dalam makalah yang kami buat di atas
merupakan kelemahan dari pada kami, karena terbatasnya kemampuan kami untuk
memperoleh data dan informasi karena terbatasnya pengetahuan kami. Jadi yang kami
harapkan kritik dan saran yang membangun agar kami dapat membuat makalah yang lebih
baik lagi. Dengan segala pengharapan dan keterbukaan, kami menyampaikan rasa terima
kasih dengan setulus-tulusnya. Akhir kata, kami berharap agar makalah ini dapat membawa
manfaat kepada pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Aplikasi Teori Transcultural Nursing dalam Proses Keperawatan oleh Rahayu Iskandar,
Ners, M.Kep.Diperoleh,19 Februari 2015,dari,
https://www.academia.edu/5611692/Aplikasi_Leininger.
Efendi, Ferry & Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik
dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
George, J.B. 1995. Nursing Theories. 4th ed. New Jersey: Prentice Hall.
Janes, Sharyn & Karen Saucier Lundy. 2009. Community Health Nursing-Caring for the
Public’s Health-Third Edition. United States: Jones & Barklett Learning.
Johnson, Betty M & Pamela B. Webber. 2005. Theory and Reasoning in Nursing. Virginia:
Wolters Kluwer