Anda di halaman 1dari 33

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat,

saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat

dan interest yang sama (WHO). Komunitas adalah kelompok dari masyarakat

yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang

sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial

yang mempunyai interest yang sama (Riyadi, 2007).

Dalam rangka mewujudkan kesehatan masyarakat yang optimal maka

dibutuhkan perawatan kesehatan masyarakat, dimana perawatan kesehatan

masyarakat itu sendiri adalah bidang keperawatan yang merupakan perpaduan

antara kesehatan masyarakat dan perawatan yang didukung peran serta

masyarakat dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara

berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif

secara menyeluruh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi

kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatan.

Peningkatan peran serta masyarakat bertujuan meningkatkan dukungan

masyarakat dalam berbagai upaya kesehatan serta mendorong kemandirian

dalam memecahkan masalah kesehatan.

Oleh karena itu layanan kesehatan utama merupakan salah satu

pendekatan dan alat untuk mencapai kesehatan bagi semua pada tahun 2010

sebagai tujuan pembangunan kesehatan dalam mencapai derajat kesehatan

yang optimal. Dalam Indonesia Sehat 2010, lingkungan yang diharapkan


2

adalah yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkungan yang

bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai,

perumahan dan pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan yang

berwawasan kesehatan serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling

tolong menolong dengan memelihara nilai-nilai budaya bangsa. Selain

lingkungan, perilaku masyarakat Indonesia Sehat 2010 yang diharapkan

adalah yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,

mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit

serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat (Yuddi,2008).

Selanjutnya kemampuan masyarakat yang diharapkan pada masa depan

adalah yang mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu tanpa

adanya hambatan, baik yang bersifat ekonomi, maupun non ekonomi

(Yuddi,2008). Diharapkan dengan terwujudnya lingkungan dan perilaku sehat

serta meningkatnya kemampuan masyarakat tersebut diatas, derajat kesehatan

perorangan, keluarga dan masyarakat dapat ditingkatkan secara optimal

(Yuddi,2008).

Pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat terhadap individu,

keluarga , kelompok dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan

meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan menggunakan

proses keperawatan untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal (Riyadi,

2007).

Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat terfokus pada

peningkatan kesehatan dalam kelompok masyarakat (Naomi, 2002). Untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dapat dimulai dari individu,


3

kelompok sampai tingkat RT dan RW. Di Wilayah Desa Puty Kec. Bua,

terdiri dari 7 dusun. Dusun Bamba merupakan dusun yang kami tempati

untuk praktek komunitas dengan jumlah kepala keluarga yang terkaji

sebanyak 78 KK, kondisi lingkungan di Dusun Bamba merupakan daerah

dataran rendah, dan perilaku pembuangan sampah yang kurang tertib

sehingga memungkinkan terjadinya penyakit yang berbasis pada lingkungan

seperti diare, dan lainnya.

Untuk melaksanakan tugas tersebut dibutuhkan seorang perawat yang

kompeten dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, untuk

mendapatkan hasil yang optimal dibutuhkan pengalaman selain pengetahuan.

Salah satu cara memperoleh pengalaman adalah melalui praktik keperawatan

komunitas di Dusun Bamba Desa Puty Kec. Bua

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Menerapkan konsep keperawatan komunitas guna meningkatkan

kemampuan masyarakat untuk hidup sehat, sehingga tercapai derajat

kesehatan yang optimal bagi masyarakat di Dusun Bamba Kecamatan

Sabang

2. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan asuhan keperawatan komunitas di Dusun Bamba Desa

Puty Kec. Bua selama 8 minggu diharapkan mahasiswa dapat :

a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang ada di

Dusun Bamba Desa Puty Kec. Bua


4

b. Merumuskan alternatif untuk memecahkan masalah yang telah

teridentifikasi

c. Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam

peningkatan derajat kesehatan dan pencegahan penyakit di Dusun

Bamba Desa Puty Kec. Bua

d. Menanamkan perilaku sehat melalui kegiatan pendidikan kesehatan

pada masyarakat di Dusun Bamba Desa Puty Kec. Bua

e. Mengevaluasi dan merumuskan rencana tindak lanjut untuk mengatasi

masalah kesehatan yang ada di Dusun Bamba Desa Puty Kec. Bua
5

BAB II TINJAUAN LAPANGAN

A. Pengkajian Komunitas

1. Data Umum

a. Pengkajian Data Inti

1) Riwayat atau sejarah

Menurut Kepala Dusun dan tokoh masyarakat, Dusun Bamba

dulunya merupakan satu dusun yang dinamakan Dusun Labokke

akan tetapi karena terlalu banyaknya masyarakat mereka

bermusyawarah dan menyetujui untuk mengubah Dusun Labokke

menajdi 3 bagian yaitu Dusun Labokke, Dusun Bamba dan Dusun

Kamase.

2) Nilai dan keyakinan yang dianut masyarakat

Menurut keyakinan masyarakat setempat dilarang mengganti atap

saat waktu memanen padi.

3) Agama

Masyarakat di Dusun Bamba beragama Islam dan Kristen. Di

dusun Bamba terdapat 1 Mesjid dan 1 gereja.

4) Demografi

Penduduk yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 159 dan

penduduk yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 149 orang.

5) Statistik Vital

Penyebab kematian penduduk di Dusun Bamba karena penyakit

karena lansia.
6

b. Data Subsistem Komunitas

1) Lingkungan Fisik

Kondisi lingkungan berbeda tiap dusun. Masyarakat di Dusun

Bamba kondisi airnya berbeda-beda. Masyarakat di Dusun Bamba

biasanya membakar dan menimbung sampahnya.

2) Pelayanan kesehatan dan social

Masyarakat di Dusun Bamba jika sakit akan datang ke Puskesmas.

Di Dusun Bamba terdapat posbindu

3) Social ekonomi

Masyarakat di Dusun Bamba rata-rata penduduknya bekerja

sebagai petani.

4) Masalah kesehatan masyarakat

Masyarakat di Dusun Bamba PHBS masyarakatnya sudah ODF.

PUS sebanyak 48 dan Akseptor KB sebanyak 46


PUS (Pasangan Usia Subur)
orang
Ibu Hamil Sebanyak 20 orang
Remaja Sebanyak 75% tamatan SMP
Jumlah Balita sebanyak 27 orang dan yang datang
Balita
ke posyandu sebanyak 15 orang
Lansia sebanyak 13 orang dan Yang hadir
Lansia
posbindu 5 orang
5) Sasaran pelayanan kesehatan kelompok khusus

6) Keamanan dan transportasi

Kejadian kriminalitas di Dusun Bamba tidak ada dan penduduk

merasa aman akan hal itu karena para pemudanya menghabiskan

waktunya untuk hal-hal yang berbau positif.


7

7) Pendidikan

Di Dusun Bamba Tidak terdapat sekolah dan sarana perpustakaan.

8) Komunikasi

Bahasa yang digunakan adalah bahasa daerah bugis, luwu dan

toraja

9) Rekreasi

Tempat anak-anak bermain adalah dimesjid

2. Data Khusus

a. Data demografi

1) Jenis kelamin

LAKI-LAKI PEREMPUAN

48%
52%

Berdasarkan tabel diatas distribusi berdasarkan jenis kelamin

yaitu sebanyak 52% (159 orang) laki-laki dan 48% (149 orang)

perempuan.

2) Umur
8

2%
13% 9% BAYI BALITA

13%
USIA SEKOLAH REMAJA

42% 20%
DEWASA LANSIA

Berdasarkan tabel diatas didapatkan distribusi berdasarkan

umur sebanyak bayi 2 % (6 orang), balita 9 % (27 orang), sekolah

dasar 14% (41 orang), remaja 20% (62 orang), dewasa 42% (130

orang) dan lansia 13% (41 orang)

3) Pekerjaan

9% 5%

3%

Wiraswasta
Petani
Buruh
Lainnya

83%

Berdasarkan tabel diatas didapatkan distribusi berdasarkan

pekerjaan kepala keluarga sebanyak wiraswasta 5% (4 orang),

petani 83% (65 orang), buruh 3% (2 orang) dan pekerjaan lainnya

9% (7 orang).

b. Data ekonomi

1) Penghasilan keluarga rata-rata tiap bulan


9

< 1 juta 1-2,5 juta > 2,5 juta

5%

47%

47%

Berdasarkan tabel diatas didapatkan distribusi penghasilan

rata-rata tiap bulan sebanyak < 1 juta 48% (37 KK), 1-2,5 juta 47%

(37 KK) dan > 2,5 juta 5% (4 KK).

2) Pengeluaran total keluarga dalam 1 bulan

10%

31%

< 1 juta
1-2,5 juta
> 2,5 juta

59%

Berdasarkan tabel diatas didapatkan distribusi penghasilan

rata-rata tiap bulan sebanyak < 1 juta 31% (24 KK), 1-2,5 juta 59%

(46 KK) dan > 2,5 juta 10% (8 KK).

3) Apakah keluarga dapat menabung ?

38%

YA
TIDAK

62%
10

Berdasarkan tabel diatas didapatkan distribusi keluarga dapat

menabung sebanyak Ya 38% (30 KK) dan Tidak 62% (48 KK).

c. Kesehatan lingkungan dan Perumahan

1) Apakah status penguasaan bangunan tempat tinggal yang

ditempati?

9%

MILIK SENDIRI
BEBAS SEWA

91%

Berdasarkan tabel diatas didapatkan distribusi data sebanyak

Tempat tinggal milik sendiri 91% (71 KK) dan Bebas Sewa 9% (7

KK).

2) Apakah tipe rumah rumah yang ditempati ?

23%

Permanen
Semi permanen

77%
11

Berdasarkan tabel diatas didapatkan tipe rumah yang

ditempati sebanyak pemanen 77% (60 KK) dan semi permanen

23% (18 KK).

3) Apakah jenis lantai rumah rumah yang ditempati ?

9%
13%

Papan
semen
Tehel

78%

Berdasarkan tabel diatas didapatkan distribusi data

berdasarkan lantai rumah yang ditempati, Papan 9% (7 KK),

Semen 78 % (61 KK), dan Tehel 13 % (10 KK).

4) Apakah luas rumah rumah yang ditempati memenuhi syarat 2,5–3

m2 untuk tiap orang (tiap anggota keluarga)?


1%

Ya
Tidak

99%
12

Berdasarkan tabel diatas didapatkan distribusi data luas

rumah yang memenuhi syarat sebanyak 99% (77 KK) dan luas

rumah yang tidak memebuhi syarat sebanyak 1 % (1 KK).

5) Jenis sumber air yang utama untuk seluruh keperluan rumah

tangga

3% 4%

33% Air ledeng eceran/membeli

Sumur bor/pompa

Sumur gali terlindung

60%
Sumur gali tak terlindung

Berdasarkan tabel diatas didapatkan distribusi data sebanyak

air ledeng eceran/membeli 4% (3 KK), sumur bor/pompa 60% (47

KK), sumur gali terindung 33% (27 KK) dan sumur gali tak

terlindung 3% (2 KK).

6) Jenis sumber air utama untuk kebutuhan minum

1% 1%
3%
Air kemasan
17%
Air isi ulang

Air ledeng/PDAM
41%
Air ledeng eceran/membeli
9%
Sumur bor/pompa

Sumur gali terlindung

Sumur gali tak terlindung

26% Mata air terlindung

3%

Berdasarkan tabel diatas didapatkan distribusi data sumber air

minum untuk kebutuhan minum sebanyak air kemasan 1% (1 KK),

air isi ulang 41% (32 KK), air ledeng/PDAM 2% (2 KK), air
13

ledeng eceran/membeli 26% (20 KK), sumur bor/pompa 9% (7

KK), sumur gali terlindung 17% (13KK), sumur gali tak

terlindung 3%(2 KK) dan mata air terlindung 1% (1 KK).

7) Apakah [RUMAH TANGGA] melakukan pengolahan air minum

sebelum diminum ?

22%

Ya
Tidak

78%

Berdasarkan tabel diatas didapatkan distribusi data

pengelolaan air minum sebelum diminum sebanyak 78% (61 KK)

menyawab Ya dan 22% (17 KK) menjawab Tidak.

8) Bagaimana cara pengolahan air sebelum diminum/ konsumsi oleh

rumah tangga

1%

13%

Dengan pemanasan/Dimasak

Penyinaran matahari/UV

Disaring/filtrasi saja

86%

Berdasarkan tabel diatas didapatkan distribusi data cara

pengelolaan air minum sebelum diminum sebanyak 86% (67 KK)


14

dengan pemanasan/dimasak, 13% (10 KK) penyinaran matahari

dan 1% (1 KK) disaring/filtrasi saja.

9) Apa jenis sarana/tempat penyimpanan air siap minum?

3% 5%

14%

Dispenser
Teko/ceret
Ember/Panci tertutup
Ember/Panci terbuka

78%

Berdasarkan tabel diatas didapatkan distribusi data jenis

sarana/tempat penyimpanan air siap diminum sebanyak 5% (4

KK) dispenser, 78% (61 KK) teko/ceret, 14% (11 KK)

ember/panci tertutup, dan 3% (2 KK) ember/panci terbuka.

10) Bila jawaban sumber air minum utama 05 s/d 09

(pompa/sumur/mata air), berapa jarak ketempat penampungan

kotoran/ tinja terdekat?

23%

<10 meter
> 10 meter

77%
15

Berdasarkan tabel diatas didapatkan distribusi data jarak

sumber air minum ketempat penampungan kotoran/tinja terdekat

<10 meter 77% (60 KK) dan > 10 meter 23% (18 KK).

11) Berapa kali [RUMAH TANGGA] menguras bak mandi dalam


seminggu?
1%
6%

42% Sekali
Lebih dari satu kali
Tidak pernah
Tidak berlaku

50%

Berdasarkan tabel diatas didapatkan distribusi data


menguras bak mandi dalam seminggu, sekali 42% (33 KK), Lebih
dari satu kali 50% (39 KK), tidak pernah 7% ( 5 KK) dan tidak
berlaku 1% (1 KK).
12) Apakah ada jentik dalam penampungan air?

38%

Ya
Tidak

62%

Berdasarkan tabel diatas didapatkan distribusi data jentik


nyamuk dalam penampungan air, Ya 38% (30 KK), Tidak 62%
(48 KK).
16

13) Apa jenis tempat pengumpulan/ penampungan sampah basah


(organik) di dalam rumah?
4%

Tempat sampah tertutup


Tempat sampah terbuka

96%

Berdasarkan tabel diatas didapatkan distribusi data jenis


tempat sampah, tempat sampah tertutup 4% (3 KK) dan tempat
sampah terbuka 96% (75 KK).
14) Bagaimana cara penanganan sampah rumah tangga?
5%

Ditimbung dalam tanah


Dibakar

95%

Berdasarkan tabel diatas didapatkan distribusi data


penanganan sampah rumah tangga, 5% (4 KK) ditimbun dalam
tanah dan 95% (74 KK) dibakar
15) Dimana tempat pembuangan air limbah dari kamar mandi/tempat
cuci/ dapur?
17

8%

Penampungan tertutup di pekrangan/SPAL

Penampungan tertubuka di pekrangan


41%
28%

Penampungan diuar pekarangan

Tanpa penampungan

8% 15%Langsung ke got/sungai

Berdasarkan tabel diatas didapatkan distribusi data


pembuangan air limbah dari kamar mandi, 8% (6 KK)
penampungan tertutup di pekarangan/SPAL, 28% (22 KK)
penampungan terbuka di pekarangan, 15% (12 KK) penampungan
diluar pekarangan, 8% (6 KK) dan 41% (32 KK) langsung ke
got/sungai.
16) Penggunaan fasilitas tempat buang air besar sebagian besar
anggota rumah tangga :

45% Milik sendiri


49% Milik bersama
Umum
Tidak ada

5%
1%

Berdasarkan tabel diatas didapatkan distribusi data tempat


baung air besar, 45% (35 KK) milik sendiri, 5% (4 KK) milik
bersama, 1% (1 KK) umum dan 49% (38 KK) tidak ada.
17) Jenis Kloset yang digunakan
18

8% 3%

Tidak menjawab
Leher angsa
Plengsengan
47% Cemplung/ cubluk/ lubang tanpa
41% lantai
cemplung/ cubluk/ lubang dengan
lantai

1%

Berdasarkan tabel diatas didaptkan distribusi data jenis

kloset yang digunakan, 3% (2 KK) tidak menjawab, 47% (37 KK)

Leher angsa, 1% (1 KK) Plengsengan, 41% (32 KK) cemplung/

cubluk/ lubang tanpa lantai, 8% (6 KK) cemplung/ cubluk/ lubang

dengan lantai.

18) Tempat pembuangan akhir tinja

9%
3%

29%
Tangki septik SPAL

Kolam/ sawah Sungai/ danau/ laut

1%
Lubang tanah

58%

Berdasarkan tabel diatas didapatkan distribusi data tempat

pembuangan akhir tinja, 29% (23 KK) tangki septik, 1% (1 KK)

SPAL, 58% (45 KK) Kolam/sawah, 3% (2 KK) sungai/danau/laut,

9% (7 KK) lubang tanah.

d. Kondisi kesehatan umum

1) Mendapatkan pelayanan gratis selama 1 tahun


19

1%

28%

Tidak menajwab
Ya
Tidak

71%

Berdasarkan tabel diatas didapatkan distribusi data

pelayanan gartis selama 1 tahun, 1% (1 KK) tidak menjawab, 71%

(55 KK) menjawab Ya, dan 28% (22 KK) menjawab tidak.

2) Kartu yang digunakan

8%

22% Tidak menjawab Jamkesmas/Jamkesda

4% Kartu PKH Kartu sehat


67%

Berdasarkan tabel diatas didapatkan distribusi data kartu

yang digunakan, 8% (6 KK) tidak menjawab, 22% (17 KK)

Jamkesmas/ Jamkesda, 4% (3 KK) kartu PKH, dan 66% (52 KK)

kartu sehat.

3) Penyakit yang sering diderita keluarga dalam 6 bulan terakhir


20

40
35
30
25
20
15
10
5
Axis Title
0

Berdasarkan tabel diatas didapatkan distribusi data penyakit

yang sering diderita keluarga daam 6 bulan terkahir, 37 KK

menderita influenza, 13 KK menderita batuk/sakit tenggorokan, 15

KK menderita nyeri/pegal, asam urat,rematik, sakit kepala, sakit

gigi, 7 KK menderita demam, 4 KK Tekanan darah tinggi, 1 KK

menderita penyakit jantung dan pembuluh darah, 1 KK menderita

diare, 1 KK menderita penyakit lainnya.

4) Kebiasaan pemanfaatan fasilitas kesehatan jika ada keluarga yang

sakit

15%

RS/Puskesmas/ Faskeslain
6%

Praktik mandiri (DR, perawat, bidan)

Beli obat diwarung/apotik

78%
21

Berdasarkan tabel diatas didapatkan distribusi data

pemanfaaatan fasilitas kesehatan, 78% (61 KK)

RS/puseksmas/faskeslain, 7% (5 KK) praktik mandiri, dan 15%

(12 KK) beli obat diwarung/ apotik.

e. Pertumbuhan dan perkembangan

1) PUS

Jumlah PUS
4%

35%
Tidak menjawab
Ya
Tidak

62%

Berdasarkan tabel diatas didapatkan distribusi data

Pasangan usia subur sebanyak, 35% (27 KK) tidak menjawab,

61% (48 KK) menjawab Iya dan 4% (3 KK) menjawab tidak ada

Pengguna Akseptor KB

8%

37% Tidak menjawab


Ya
Tidak

55%

Berdasarkan tabel diatas didapatkan distribusi data

pengguna akseptor KB, 37% (29 KK) tidak menjawab, 55% (43

KK) menjawab Ya, dan 8% (6 KK)


22

Akseptor KB

27%

Tidak menjawab
44% Suntik
Pil
Implan
1%

28%

Berdasarkan tabel diatas didapatkan distribusi data akseptor

KB, 44% (34 KK) Tidak menjawab, 28% (23 KK) menggunakan

suntik, 1% (1 KK) menggunakan Pil, dan 27% (22) menggunakan

implant.

Usila

1) Lansia memiliki keluhan penyakit

13%

21% Tidak menjawab


Ya
Tidak

67%

Berdasarkan tabel daitas didapatkan distribusi data lansia

yang memiliki keluhan penyakit, 67% (52 KK) tidak menjawab,

20% (16 KK) menjawab Ya, dan 13% (10 KK) menjawab tidak.
23

2) Jenis penyakit
1%

15%

5%
Tidak menjawab
Hipertensi
Rematik/Arthritis
Penyakit lainnya

78%

Berdasarkan tabel diatas didapatkan distribusi data jenis

penyakit yang diderita lansia, 79% (61 KK) tidak menjawab, 5%

(4 KK) hipertensi, 16% (12 KK) rematik/artritis dan 11% (1 KK)

penyakit lainnya

3) Upaya yang dialakukan untuk mengatasi penyakit


1%

14%
Tidak menjawab

3%
Berobat ke sarana kesehatan

12%
Berobat nonmedis

Diobati sendiri

71%
Lainnya

Berdasarkan tabel diatas didapatkan distribusi data 70% (55

KK) tidak menjawab, 12% (9 KK) berobat ke sarana medis, 3% (2

KK) berobat nonmedis, 14% (11 KK) berobat sendiri, dan 1% (1

KK) lainnya.
24

4) Penggunaan waktu senggang pada lansia

1%
3%

28%

Tidak menjawab
Berkebun/pekerjaan rumah
nonton tV
Lainnya

68%

Berdasarkan tabel diatas didapatkan distribusi data

penggunaan wkatu senggang lansia, 68% (53 KK) tidak

menjawab, 28% (22 KK) berkebun/pekerjaan rumah, 3% (2 KK)

nonton TV, dan 1% (1 KK) menjwab lainnya.

f. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tatanan RT

1) Mencuci tangan dengan air bersih

1% 1%

Tidak menjawab
Ya
Tidak

97%

Berdasarkan tabel diatas didapatkan distribusi data mencuci

tangan dnegan air bersih, 1% (1 KK) tidak menjawab, 98% (76

KK) menjawab Ya dan 1% (1 KK) menjawab tidak.


25

2) Memiliki atau menggunakan jamban

45%
Ya
Tidak
55%

Berdasarkan tabel diatas didapatkan distribusi data

Keluarga yang memiliki atau menggunakan jamban, 55% (43 KK0

menjawab Ya dan 45% ( 35 KK) menjawab Tidak.

3) Memberantas sarang nyamuk

21%

Ya
Tidak

79%

Berdasarkan tabel diatas didapatkan distribusi data keluarga

memberantas sarang nyamuk, 21% (16 KK) menjawab Ya dan

79% (62 KK) menjawab Tidak.

4) Tidak merokok dalam rumah


26

29%

Ya
Tidak

71%

Berdasarkan tabel diatas didapatkan distribusi data keluarga

tidak merokok dalam rumah, 71% (55 KK) menjawab Ya dan 29%

(23 KK) menjawab Tidak.

B. Analisa Data dan Diagnosa Keperawatan

Data Masalah kesehatan Penyebab


DS : Defisit perawatan diri: Pola eliminasi di
Kepala dusun dan masyarakat dusun Bamba eliminasi pada drainase
mengatakan bahwa masih banyak masyarakat masyarakat di dusun
yang buang air di drainase dan mencuci di Bamba
drainase
DO :
Masyarakat yang memiliki jamban terdapat
35 KK dari 78 KK
DS : Perilaku Kesehatan Pengelolaan sampah
Kepala dusun dan masyarakat dusun Bamba Cenderung beresiko di yang kurang tepat
mengatakan bahwa pengelolaan sampah di dusun Bamba
masyarakat dusun Bamba dengan cara di
bakar
DO :
95% masyarakat di dusun Bamba membakar
sampahnya
DS : Resiko penurunan derajat Kurangnya
Kepala dusun dan masyarakat dusun bamba kesehatan lansia pengetahuan dan
mengatakan setiap bulannya terdapat kesadaran lansia di
posbindu di dusun bamba tetapi banyak dari dusun Bamba
masyarakat yang tidak dating ke posbindu
27

DO :
Dari 35 pasien yang dating ke posbindu 6
diantaranya adalah lansia dari dusun bamba

Prioritas Masalah

Priori
Diagnosa Kriteria Sumber Daya Jumlah
No tas
Keperawatan
A B C D E F G H I J K L

1 Defisit perawatan
diri: eliminasi
pada masyarakat
4 5 4 5 4 3 3 4 5 5 5 5 52 I
dusun Bamba b/d
pola eliminasi di
drainase

2. Perilaku
Kesehatan
Cenderung
beresiko pada
masyarakat dusun 4 5 4 4 4 5 4 3 2 2 3 3 43 II
Bamba b/d
pengelolaan
sampah yang
kurang tepat.

3. Resiko penurunan
derajat kesehatan
lansia b/d
kurangnya 3 3 3 4 2 2 4 4 3 3 4 4 39 III
pengetahuan dan
kesadaran lansia
di dusun Bamba

Keterangan Pembobotan:
28

1. Sangat Rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat Tinggi

Keterangan Huruf:
A. Risiko terjadi
B. Risiko parah
C. Potensial untuk pendidikan kesehatan
D. Minat masyarakat
E. Mungkin diatasi
F. Sesuai dengan program pemerintah
G. Tempat
H. Waktu
I. Dana
J. Fasilitas Kesehatan
K. Sumber Dana

Setelah teridentifikasi beberapa masalah keperawatan komunitas,


selanjutnya dilakukan pembobotan untuk menentukan prioritas masalah yang
dilakukan oleh mahasiswa, kepala dusun dan tokoh-tokoh masyarakat. Hasil
yang didapatkan berdasarkan prioritas masalah kesehatan adalah sebagai
berikut:
1. Defisit perawatan diri: eliminasi pada masyarakat di dusun Bamba b/d

pola eliminasi di drainase

2. Perilaku Kesehatan Cenderung beresiko di dusun Bamba b/d

pengelolaan sampah yang kurang tepat.

3. Resiko penurunan derajat kesehatan lansia b/d kurangnya pengetahuan

dan kesadaran lansia di dusun Bamba


29
30

C. Rencana Keperawatan Komunitas

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Sasaran Strategi Rencana Kegiatan


Komunitas
1. Defisit perawatan diri: Setelah dilakukan tindakan Masyarakat Memberikan 1. Berikan edukasi tentang dampak
eliminasi b/d pola eliminasi selama 1x24 jam keluarga akan Dusun Bamba penyuluhan dengan BAB di drainase.
di drainase memahami dampak melakukan metode ceramah. 2. Berikan edukasi tentang perilaku
BAB di drainase hidup bersih dan sehat.

2. Perilaku Kesehatan Setelah dilakukan tindakan Masyarakat Membuat tempat 1. Beri edukasi tentang dampak
Cenderung beresiko b/d selama 1x24 jam keluarga akan Dusun Bamba sampah pengelolaan sampah yang tidak tepat.
pengelolaan sampah yang memiliki rasa untuk membuat percontohan 2. Beri edukasi tentang pengelolaan
kurang tepat. tempat sampah. sampah yang tepat.
3. Membuat tempat sampah percontohan
3 Resiko penurunan derajat Setelah dilakukan tindakan Lansia di Dusun Melakukan 1. Setiap mahasiswa melakukan
kesehatan lansia b/d selama 1x24 jam lansia akan Bamba pemeriksaan pembinaan kesehatan pada lansia
kurangnya pengetahuan dan melakukan pemeriksaan rutin kesehatan gratis khususnya lansia resiko tinggi
kesadaran masyarakat di di posbindu secara door to door mengalami gangguan kesehatan.
dusun Bamba di masyarakat 2. Melakukan penyuluhan penyakit
pada lansia terkait dengan
31

Memberikan pencegahan dan perawatan penyakit


penyuluhan dengan degeneratif.
metode ceramah. 3. Melakukan pemeriksaan kesehatan
secara Gratis (Asam Urat,
Kolesterol, kadar gula darah)
4. Pengadaan Tensimeter (pemeriksaan
Tekanan darah dari rumah ke rumah)

D. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Komunitas

Evaluasi
Hari, Tgl Implementasi Tempat
Kriteria Standar
Kamis 03 Oktober 2019 Penyuluhan tentang PHBS 1. Klien sadar dampak BAB di Kriteria 1 dan 2 terpenuhi.
(cara mencuci tangan pada drainase
anak TK Dusun Bamba 2. Klien memahami indikator
Rabu, 16 Oktober 2019 Penyuluhan tentang jamban PHBS rumah tangga.
bersih dan sehat
Selala 21-22 Oktober Pembuatan tempat sampah Dusun Bamba 1. Klien dapat mengetahui dampak Kriteria 1 dan 2 terpenuhi.
2019 percontohan pengelolaan sampah yang tidak
tepat.
32

2. Klien dapat menyebutkan cara


pengelolaan sampah yang tepat.
3. Klien menunjukkan keinginan
membuat tempat sampah.
12 September dan 12 Posbindu 1. Klien dapat datang ke posbindu Kriteria 1 dan 2 terpenuhi
Oktober 2019 2. Klien mengerti tentang cara
26 September 2019 Pemeriksaan Kesehatan pencegahan penyakit degenaratif
Dusun Bamba
(TD,Gula darah dan
Dusun Bamba
Kolesterol)
16 Oktober 2019 Penyuluhan tentang penyakit
hipertensi, kolesterol dan gula
33

Anda mungkin juga menyukai