Anda di halaman 1dari 7

MODUL 2

ANALISIS KORELASI

2.1. TUJUAN PRAKTIKUM


Untuk mengukur tingkat keeratan hubungan linear antara 2
variabel, hubungannya sebab akibat.
Nilai korelasi berkisar antara -1 sampai +1.
 Nilai korelasi negatif, berarti hubungan antara 2 variabel
adalah negatif, artinya jika satu variabel menurun maka
variabel yang lain akan meningkat.
 Nilai korelasi positif, berati hubungan antara 2 variabel
adalah positif, artinya jika satu variabel meningkat maka
variabel yang lain akan meningkat juga.
Hubungan antara 2 variabel dikatakan berkorelasi kuat jika
semakin mendekati nilai 1 atau -1.
Hubungan antara 2 variabel dikatakan berkorelasi lemah jika
semakin mendekati nilai 0.

2.2. TAHAPAN PENGERJAAN :


1. Masukkan data (data lampiran tabel 2) kedalam worksheet /
lembar kerja
2. Isikan variabel karbonmonoksida ke dalam kolom C1 dan beri
nama kolom C1 dengan “Karbonmonoksida”
3. Isikan variabel nikotin ke dalam kolom C2 dan beri nama kolom
C2 dengan “Nikotin”

Petunjuk Praktikum Statistik Lingkungan


Program Studi Teknik lingkungan – F T – UPN “Veteran” Jatim II - 1
4. Isikan variabel tar ke dalam kolom C3 dan beri nama kolom C3
dengan “Tar”
5. Isikan variabel berat rokok ke dalam kolom C4 dan beri nama
kolom C4 dengan “Berat Rokok”
6. Simpan dalam Project dengan nama Rokok.MPJ dan simpan
dalam worksheet dengan nama AKorelasi.MTW

7. Pilih Stat>Basic Statistic>Correlation


Maka display akan menampilkan :

Petunjuk Praktikum Statistik Lingkungan


Program Studi Teknik lingkungan – F T – UPN “Veteran” Jatim II - 2
8. Variabel yang akan dianalisis adalah Karbonmonoksida, Nikotin,
Tar dan Berat Rokok. Masukkan semuanya dalam daftar
variabel (kotak sebelah kiri). Caranya :
 Klik dua kali pada variabel Karbonmonoksida
 Klik dua kali pada variabel Nikotin
 Klik dua kali pada variabel Tar
 Klik dua kali pada variabel Berat Rokok
Maka kedua variabel akan masuk ke dalam kotak dibawah
Variables
9. Pilih atau centang Display p-values.

Petunjuk Praktikum Statistik Lingkungan


Program Studi Teknik lingkungan – F T – UPN “Veteran” Jatim II - 3
10. Klik OK

2.3. INTERPRETASI OUTPUT KORELASI


Output yang ditampilkan dalam window session adalah berikut ini :

Correlations: Karbonmonoksida; Nikotin; Tar; Berat Rokok

Karbonmonoks Nikotin Tar


Nikotin 0,926
0,000

Tar 0,957 0,977


0,000 0,000

Berat Rokok 0,464 0,500 0,491


0,019 0,011 0,013

Cell Contents: Pearson correlation


P-Value

Petunjuk Praktikum Statistik Lingkungan


Program Studi Teknik lingkungan – F T – UPN “Veteran” Jatim II - 4
Hipotesis :
H0 = Tidak ada korelasi antar variabel
H1 = Ada korelasi antar variabel
Korelasi berdasarkan P value
Daerah Penolakan : α= 5%, p-value < α  H0 ditolak
Kesimpulan : p-value data >0,15 berati p-value > 5%, maka H0 gagal
ditolak, artinya data tersebut telah berdistribusi normal

Berdasarkan output dan hipotesis, maka disimpulkan bahwa :


1. Ada korelasi antara nikotin dengan karbonmonoksida (0,926)
p-value = 0,000 < 5% maka H0 ditolak, artinya ada korelasi
antar variabel nikotin dan karbonmonoksida
2. Ada korelasi antara tar dengan karbonmonoksida (0,957) dan tar
dengan nikotin (0,977)
p-value = 0, 000 < 5% maka H0 ditolak, artinya ada korelasi
antar variabel tar dengan karbonmonoksida dan tar dengan
nikotin
3. Ada korelasi antara berat rokok dengan karbonmonoksida
(0,464) dan berat rokok dengan nikotin (0,500) dan berat rokok
dengan tar (0491), walaupun korelasinya cukup kecil. Ini
terbukti dari nilai p-value nya.
 p-value = 0, 019 < 5% maka H0 ditolak, artinya ada
korelasi antar variabel berat rokok dengan
karbonmonoksida
 p-value = 0, 011 < 5% maka H0 ditolak, artinya ada
korelasi antar variabel berat rokok dengan nikotin

Petunjuk Praktikum Statistik Lingkungan


Program Studi Teknik lingkungan – F T – UPN “Veteran” Jatim II - 5
 p-value = 0, 013 < 5% maka H0 ditolak, artinya ada
korelasi antar variabel berat rokok dengan tar
Lanjutkan Interprestasi korelasi berdasarkan pearson corelation dengan
persyaratan -1 < 0 < 1

4. TUGAS PRAKTIKUM
a. Lakukan uji Korelasi antara data effluen parameter pH, Suhu,
BOD dan COD. Berikut ini hasil pemeriksaan karakteristik air limbah
pada masing-masing unit IPAL PG Candi Baru Sidoarjo.
Tabel 1. Analisa pH dan Suhu di Bak Pengendap Awal
Waktu Jam Suhu pH influent pH effluent
Pengambilan (oC)
2 Sep 2003 12.00 28,30 6,72 6,20
8 Sep 2003 12.30 27,00 7,50 8,34
11 Sep 2003 15.00 30,00 7,02 6,67
15 Sep 2003 10.00 28,30 7,64 8,35
18 Sep 2003 11.30 32,60 8,36 7,30
24 Sep 2003 09.00 27,50 7,80 8,00
Rata-rata 28,95 7,51 7,48

Tabel 2. Analisa BOD di Bak Pengendap Awal


Waktu BOD influent BOD effluent %
Jam
Pengambilan (mg/L) (mg/L) Removal
2 Sep 2003 12.00 327 253 22,63
8 Sep 2003 12.30 398 298 25,13
11 Sep 2003 15.00 118 86 27,12
15 Sep 2003 10.00 358 308 13,97
18 Sep 2003 11.30 580 396 31,72
24 Sep 2003 09.00 1225 850 30,61
Rata-rata 501 365,17 27,11

Petunjuk Praktikum Statistik Lingkungan


Program Studi Teknik lingkungan – F T – UPN “Veteran” Jatim II - 6
Tabel 3. Analisa COD di Bak Pengendap Awal
COD COD
Waktu %
Jam influent effluent
Pengambilan Removal
(mg/L) (mg/L)
2 Sep 2003 12.00 484 364 24,79
8 Sep 2003 12.30 544 452 16,91
11 Sep 2003 15.00 254 180 29,13
15 Sep 2003 10.00 656 520 20,73
18 Sep 2003 11.30 1226 820 33,12
24 Sep 2003 09.00 1666 1126 32,14
Rata-rata 805 577 28,72

b. Lakukan uji korelasi terhadap data dari penelitian anda masing -


masing

Petunjuk Praktikum Statistik Lingkungan


Program Studi Teknik lingkungan – F T – UPN “Veteran” Jatim II - 7

Anda mungkin juga menyukai