SPGDT adalah sebuah sistem penanggulangan pasien gawat darurat yangterdiri dari unsur, pelayanan
pra Rumah Sakit, pelayanan di Rumah Sakit danantar Rumah Sakit. Pelayanan berpedoman pada respon
cepat yang menekankan
, yang melibatkan pelayanan oleh masyarakatawam umum dan khusus, petugas medis, pelayanan
ambulans gawat darurat dansistem komunikasi. SPGDT dibagi menjadi SPGDT sehari-sehari dan SPGDT
bencana.Dalam hal ini SPGDT bencana adalah kerja sama antar unit pelayanan PraRumah Sakit dan
Rumah Sakit dalam bentuk pelayananan gawat darurat terpadusebagai khususnya pada terjadinya
korban massal yg memerlukan peningkatan(eskalasi) kegiatan pelayanan sehari-hari. Bertujuan umum
untuk menyelamatkankorban sebanyak banyaknya.Berdasarkan data di bagian rekam medis, kejadian
bencana industri yangditangani oleh RS Petrokimia pada tahun 2013 sudah terjadi beberapa kali.
Antaralain pada 8 Juni 2013 adanya kebocoran gas di PT. HESS dan pada 7 Juli 2013kebocoran gas di PT.
Smelting. Terutama untuk kasus kebocoran PT. Smeltingyang menyebabkan adanya korban massal,
tercatat pada bagian rekam medis adasekitar 121 orang dari warga sekitar yang terkena dampak kondisi
tersebut.Penanganan kasus bencana industri seperti diatas memerlukan penanganan yangmenyeluruh
sehingga dapat mencegah kecacatan bahkan kematian.Penerapan SPGDT untuk keadaan bencana
industri ini di RS PetrokimiaGresik secara umum harus meliputi ketiga unsur pra RS, intra RS, dan antar
RS.
1. Public Safety CenterPembentukan pusat-pusat informasi terdahap adanya resiko bencana industri.
Halini dilakukan dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat sekitar kawasan
11
industri Gresik. Penyuluhan ini bisa dilakukan disaat bakti sosial yang rutindilaksanakan oleh RS
Petrokimia Gresik2. Pelayanan AmbulansDalam hal ini perlu adanya koordinasi antara ambulans milik RS
PetrokimiaGresik, pihak perusahaan terkait, dan memberdayakan ambulans di sekitar lokasikejadian.
Baik itu milik puskesmas, klinik swasta, rumah bersalin, institusikesehatan swasta maupun pemerintah
(PT. Jasa Marga, Jasa Raharja, Polisi, PMI,Yayasan dan lain-lain).3. KomunikasiPerlu adanya sebuah
sistem komunikasi dimana sifatnya adalah pembentukan jejaring penyampaian informasi jejaring
koordinasi maupun jejaring pelayanangawat darurat sehingga seluruh kegiatan dapat berlangsung
dalam satu sistemyang terpadu terkoordinasi menjadi satu kesatuan kegiatan. Dalam hal ini Tim K3
perusahaan terkait berkaitan langsung dengan tim dari IGD RS Petrokimia.
SISTEM PELAYANAN MEDIK DI RUMAH SAKIT
Harus diperhatian penyediaan sarana prasarana yang harus ada di IGD, ICU,kamar jenazah, unit-unit
pemeriksaan penunjang, seperti radiologi, laboratorium,klinik, farmasi, gizi, ruang rawat inap, dan lain-
lain.Penerapan SPGDT terhadap bencana industri pada tahap intra RSkhususnya di Instalasi Gawat
Darurat (IGD) dilakukan dengan pembentukan suatutim khusus yang dikoordinasikan dengan unit lain
seperti ICU dan rawat inap.Tim ini bertugas untuk menerima informasi, mengkoordinir, penanganan
pertamadan evakuasi, serta penanganan lanjutan.Pemanfaatan ruangan dekontaminasi di IGD juga
perlu dioptimalkanuntuk menunjang pelayanan. Sebagai Rumah Sakit pusat rujukan untuk
bencanaindustri di wilayah Gresik dan sekitarnya, RS Petrokimia khususnya InstalasiGawat Darurat
mempunyai fasilitas ruangan dekontaminasi untuk penangananawal jika terdapat kejadian bencana
industri. Penanganan awal dekontaminasi biasanya dikhususkan pada kejadian yang menimbulkan luka
bakar akibat traumakimia.
12
17
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Mempercepat
response time
Mencegah kematian dan cacat, hingga dapat hidup dan berfungsi kembalidalam masyarakat
sebagaimana mestinya.4.
Merujuk melalui sistem rujukan untuk memperoleh penanganan yanglebih memadai dalam kasus
kegawatan sehari-hari maupun penanganankorban bencana.
4.2
Saran
Adapun saran yang dapat ditulis penyusun pada makalah ini, yaitu :
1.
Mengoptimalkan SDM melalui diklat mengenai bencana industri danpembentukan Tim Penanggulangan
Bencana Industri di Instalasi GawatDarurat RS Petrokimia Gresik2.
Memanfaatkan fasilitas yang ada untuk penerapan SistemPenanggulangan Gawat Darurat Terpadu
Bencana khususnya bencanaindustri
di RS Petrokimia Gresik guna meningkatkan mutu layanan di RSPetrokimia Gresik khususnya di Instalasi
Gawat Darurat.
Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB). 2013. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulan
Bencana Nomor 02 Tahun 2012 Tentang Pedoman UmumPengkajian Risiko Bencana.Baheramsyah,
Alam. 2013. Studi Awal Pemetaan Risiko Bencana Industri DiIndonesia Pusat Studi Kebumian Bencana
dan Perubahan Iklim, Institut TeknologiSepuluh Nopember, SurabayaInstitute For Clinical Systems
Improvement. 2011.
http://www.angelfire.com/nc/neurosurgery/SPGDT_SC_PSC_RHA.htmlhttp://proemergency-
library.blogspot.com/2009/07/sistem-penanggulangan- gawat-darurat.html
. Diakses tanggal 21 November 2013Pusdiklat PMI DIY. 2012. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat
Terpadu.http://pusdiklatpmidiy.wordpress.com/2012/10/31/sistem-penanggulangan-gawat-darurat-
terpadu/. Diakses tanggal 22 November 2013
RS Petrokimia Gresik. 2012. Pedoman Sistem Tanggap Darurat Lokal RumahSakit Petrokimia Gresik