Makalah Ibadah
Makalah Ibadah
DISUSUN OLEH :
2. FADILLA TIARASTITI
1. Menjaga lisan dari perbuatan dosa, misalnya dengan tidak berdusta dan
mengumbar fitnah, mencaci, menghina atau pun melontarkan perkataan yang
bisa menyakiti hati.
4.Berbakti dan hormat kepada kedua orang tua atau orang yang lebih tua dari
kita.
6.Menepati janji.
9.Menyantuni anak yatim, fakir miskin, ibnu sabil (orang yang kehabisan bekal
di perjalanan).
10.Menyayangi hewan dan tumbuh-tumbuhan di sekitar tempat tinggal kita.
12.Membaca Al Qur’an.
Begitu pula rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, takut kepada Allah,
inabah (kembali taat) kepada-Nya, memurnikan agama (amal ketaatan) hanya
untuk-Nya, bersabar terhadap keputusan (takdir)-Nya, bersyukur atas nikmat-
nikmat-Nya, merasa ridha terhadap qadha/takdir-Nya, tawakal kepada-Nya,
mengharapkan rahmat (kasih sayang)-Nya, merasa takut dari siksa-Nya dan lain
sebagainya itu semua juga termasuk bagian dari ibadah kepada Allah.
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian ibadah
2. Untuk mengetahui fungsi-fungsi ibadah
3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk ibadah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ibadah
Menurut bahasa, kata ibadah berarti patuh (al-tha’ah), dan tunduk (al-khudlu).
Ubudiyah artinya tunduk dan merendahkan diri . Menurut al-Azhari, kata ibadah tidak
dapat disebutkan kecuali untuk kepatuhan kepada Allah.Ini sesuai dengan
pengertian yang di kemukakan oleh al-syawkani, bahwa ibadah itu adalah
kepatuhan dan perendahan diri yang paling maksimal.
Manusia adalah hamba Allah “Ibaadullaah” jiwa raga hanya milik Allah, hidup
matinya di tangan Allah, rizki miskin kayanya ketentuan Allah, dan diciptakan hanya
untuk ibadah atau menghamba kepada-Nya: “Dan Aku tidak diciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (al-Zariyat/51:56)
Menurut istilah syara’ pengertian ibadah dijelaskan oleh para ulama sebagai
berikut:Menurut Ibnu Taimiyah dalam kitabnya al-ubudiyah, memberikan penjelasan
yang cukup luas tentang pengertian ibadah. Pada dasarnya ibadah berarti
merendahkan diri (al-dzull). Akan tetapi, ibadah yang diperintahkan agama bukan
sekedar taat atau perendahan diri kepada Allah. Ibadah itu adalah gabungan dari
pengertian ghayah al-zull dan ghayah al-mahabbah. Patuh kepada seseorang tetapi
tidak mencintainya, atau cinta tanpa kepatuhan itu bukan ibadah. Jadi, cinta atau
patuh saja belum cukup disebut ibadah. Seseorang belum dapat dikatakan
beribadah kepada Allah kecuali apabila ia mencintai Allah, lebih dari cintanya
kepada apapun dan memuliakan-Nya lebih dari segala lainnya.
1. Mengikat diri (iltizam) dengan syari’at Allah yang diserukan oleh para rasul-Nya,
meliputi perintah , larangan, penghalalan, dan pengharaman sebagai perwujudan
ketaatan kepada Allah.
2. Ketaatan itu harus tumbuh dari kecintaan hati kepada Allah, karena
sesungguhnya Dialah yang paling berhak untuk dicintai sehubungan dengan nikmat
yang diberikan.
Dalam pengertian yang luas ibadah meliputi segala yang dicintai Allah dan
diridhai-Nya, perkataan dan perbuatan lahir dan batin. Termasuk di dalamnya shalat,
puasa, zakat, haji, berkata benar dll. Jadi meliputi yang fardhu, dan tathawwu’,
muammalahbahkan akhlak karimah serta fadhilah insaniyah. Bahkan lebih lanjut,
Ibnu Taimiyah menyatakan bahwa seluruh agama itu termasuk ibadah.
1. ibadah hati :
mencintai allah,takut padanya,bertawakal kepadanya.Ini termasuk ibadah
yang paling mulia dan utama.
2. ibadah fisik :
Diantaranya ibadah yang dilakukan dengan lidah,seperti dzikrullah,membaca
al-quran,dan berkata baik.Adapula ibadah yang terkait dengan anggota fisik
lainnya,wudhu,puasa,sholat,menghindarkan gangguan dijalan.
3. ibadah lewat harta :
seperti zakat,sedekah,infaq dalam aspek-aspek kebaikan.Adapula yang
menggabungkan semuanya seperti haji dan umrah.Sebagaimana ibadah ini
bermacam-macam bentuknya maka manusia juga berbeda-beda dalam hal
kecenderungan dan kemampuannya mereka dalam ibadah