Anda di halaman 1dari 17

IMPLEMENTASI PROGRAM PROMKES

Disusun oleh :
1. Ike Aulia Lestari
2. Indri Elvina
3. Leonardo Kevin
4. Pera Piana
5. Qurratu A’yunni
6. Zely Desmita

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU


PRODI D IV PROMOSI KESEHATAN
TAHUN AJARAN 2019/2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan manusia. Di
era globalisasi ini banyak kita temukan penyakit-penyakit yang bukan hal biasa lagi. Terlebih
sekarang ini masyarakat kurang peduli dengan bagaimana mencegah penyakit dibandingkan
mengobati penyakit yang telah diderita bahkan fasilitas-fasilitas kesehatan lebih
mementingkan upaya kuratif dibandingkan upaya promotif dan preventif. oleh karena itu
pembangunan kesehatan merupakan hal yang terpenting untuk ditingkatkan demi tercapainya
derajat kesehatan masyarakat.

Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen


bangsa dalam rangka meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk
mencapai tujuan tersebut perlu diusahakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh,
terpadu, merata, dapat diterima serta terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat (Depkes RI,
2010).

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya


kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Adapun upaya kesehatan masyarakat tersebut:
1) pelayanan promosi kesehatan; 2) pelayanan kesehatan lingkungan; 3) pelayanan kesehatan
ibu, anak, dan keluarga berencana; 4) pelayanan gizi; 5) pelayanan pencegahan dan
pengendalian penyakit. Sedangkan untuk upaya kesehatan perorangan tingkat pertama
dilaksanakan dalam bentuk: 1) rawat jalan; 2) pelayanan gawat darurat; 3) pelayanan satu
hari (one day care); 4) home care; dan/atau 5) rawat inap berdasarkan pertimbangan
kebutuhan pelayanan kesehatan (Permenkes RI No 75 Tahun 2014).

Dalam Permenkes No 75 Tahun 2014 disebutkan bahwa upaya kesehatan masyarakat


dan upaya kesehatan perorangan. Adapapun upaya kesehatan masyarakat tersebut adalah
pelayanan promosi kesehatan, pelayanan kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan ibu dan
anak dan keluarga berencana, pelayanan gizi dan pelayanan pencegahan dan pengendalian
penyakit, sedangkan upaya kesehatan perorangan tersebut antara lain: rawat jalan, pelayanan
gawat darurat, pelayanan satu hari (one day care) home care; dan/atau rawat inap berdasarkan
pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan.

2. Rumusan Masalah

a) Apa itu Puskesmas ?


b) Bagaimana Data Profil Puskesmas Sawah Lebar ?
c) Bagaimana Perbandingan Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 dengan Kinerja dan
Sarana Prasaran Puskesmas Sawah Lebar ?
d) Bagaimana Standar Ketenagaan Puskesmas Sawah Lebar?
e) Bagaimana Standar Ruang Puskesmas Non Rawat Inap ?

3. Tujuan Penulisan

a) Untuk mengetahui apa itu Puskesmas


b) Untuk mengetahui Data Profil Puskesmas Sawah Lebar
c) Untuk mengetahui Perbandingan Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 dengan Kinerja
dan Sarana Prasaran Puskesmas Sawah Lebar
d) Untuk mengetahui Standar Ketenagaan Puskesmas Sawah Lebar
e) Untuk mengetahui Standar Ruang Puskesmas Non Rawat Inap
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan
kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit pelaksana
teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatau wilayah kerja (Depkes, 2011). Puskesmas merupakan kesatuan
organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh,
terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dengan peran serta aktif
masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat
guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat luas guna
mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada
perorangan (Depkes, 2009).

B. Puskesmas Sawah Lebar


1. Gambaran Geografis
Puskesmas Sawah Lebar Kota Bengkulu adalah salah satu puskesmas yang
terletak di wilayah kerja kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu, dengan wilayah 2,61
Km2. Dengan jumlah penduduk 21.743 jiwa, wilayah kerja Puskesmas Sawah Lebar
meliputi 3 (tiga) kelurahan yaitu :
a. Kelurahan Sawah Lebar dengan luas wilayah 1,15 Km2, dengan jumlah penduduk
8.120 jiwa.
b. Kelurahan Sawah Lebar Baru dengan jumlah wilayah 0,76 Km2, dengan jumlah
penduduk 8.649 jiwa.
c. Kelurahan Kebun Tebeng dengan luas wilayah 0,70 Km2, dengan jumlah penduduk
4.974 jiwa.
Adapun Puskesmas Sawah Lebar wilayah kerjanya berbatasan dengan batas-batas
wilayah kerja puskesmas :
- Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Suka Merindu
- Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Jembatan Kecil
- Sebelah Barat berbatasan dengan wilayanh kerja Puskesmas Anggut
- Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Suka Merindu
2. Gambaran Kependudukan
a. Peta Demografis

b. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas Sawah Lebar adalah 21.743
jiwa, yang terdiri dari 10.708 jiwa laki-laki dan 11.035 jiwa perempuan.
c. Mata Pencaharian
Status sosial ekonomi penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas Sawah Lebar
Kota Bengkulu adalah menengah kebawah, dengan rincian mata pencaharian sebagai
berikut :

No. Jenis Mata Pencaharian Jumlah


1. Petani 1.503
2. Pedagang 1.000
3. PNS 2.153
4. ABRI 137
5. Swasta 3.885
Tota 8.678
l

3. Sarana kesehatan
Adapun prasarana dan sarana puskesmas sawah lebar meliputi :
a. Puskesmas
UPTD puskesmas sawah lebar berlokasi di Jalan Sepakat RT 18 Sawah Lebar Baru
Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu. Terbagi atas ruang-ruang terdiri dari :
 Ruang Ka.UPTD
 Ruang Pemeriksaan Gigi
 Ruang Pendaftaran
 Ruang Periksa
 Ruang Apotik
 Ruang Tata Usaha
 Ruang Gizi
 Laboratorium Sederhana
 Ruang KIA/KB
 Kamar Mandi /WC 2 buah
b. 3 unit pustu masing masing :
 Pustu Kebun Tebeng di Kelurahan Kebun Tebeng
 Pustu Lorong Butai di Kelurahan Sawah Lebar
 Pustu Sawah Lebar di Kelurahan Sawah Lebar Baru
c. 16 Posyandu masing-masing :
 4 Posyandu di Kelurahan Kebun Tebeng
 7 Posyandu di Kelurahan Sawah Lebar Baru
 5 Posyandu di Kelurahan Sawah Lebar
d. 1 unit kendaraan roda 4 sebagai puskesmas keliling
e. 6 unit kendaraan roda dua sebagai transportasi petugas.

4. Visi dan Misi Puskesmas Sawah Lebar


Visi : “Komitmen yang tinggi untuk tercapainya pelayanan kesehatan yang berkualitas
menuju masyarakat sehat”.
Misi :
 Memberikan pelayanan yang profesional bagi perorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat
 Pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan
 Menggerakkan pembangunan kesehatan dengan dukungan dan kerjasama lintas
sektor

C. Perbandingan Permenkes 75 dengan Puskesmas Sawah Lebar

Pasal STANDAR Sesuai Tidak Solusi


sesuai
Pasal 9 1) Puskesmas harus didirikan √
pada setiap kecamatan.
1) Dalam kondisi tertentu, pada √
1 (satu) kecamatan dapat
didirikan lebih dari 1 (satu)
Puskesmas.
2) Kondisi tertentu √
sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) ditetapkan
berdasarkan pertimbangan
kebutuhan pelayanan,
jumlah penduduk dan
aksesibilitas.
3) Pendirian Puskesmas harus √
memenuhi persyaratan
lokasi, bangunan, prasarana,
peralatan kesehatan,
ketenagaan, kefarmasian dan
laboratorium.

Pasal 10 1) Lokasi pendirian Puskesmas √


harus memenuhi
persyaratan:
a. geografis;
b. aksesibilitas untuk jalur
transportasi;
c. kontur tanah;
d. fasilitas parkir;
e. fasilitas keamanan;
f. ketersediaan utilitas
publik;
g. pengelolaan kesehatan
lingkungan; dan
h. kondisi lainnya.
Pasal 13 1) Puskesmas harus memiliki √
prasarana yang berfungsi
paling sedikit terdiri atas:
a. sistem penghawaan
(ventilasi);
b. sistem pencahayaan;
c. sistem sanitasi;
d. sistem kelistrikan;
e. sistem komunikasi;
f. sistem gas medik;
g. sistem proteksi petir;
h. sistem proteksi kebakaran;
i. sistem pengendalian
kebisingan;
j. sistem transportasi
vertikal untuk bangunan
lebih dari 1 (satu) lantai;
k. kendaraan Puskesmas
keliling; dan l. kendaraan
ambulans
Pasal 16 1) Sumber daya manusia √
Puskesmas terdiri atas
Tenaga Kesehatan dan
tenaga non kesehatan
3) Jenis Tenaga Kesehatan √
sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) paling sedikit terdiri
atas:
a. dokter atau dokter layanan
primer;
b. dokter gigi;
c. perawat;
d. bidan;
e. tenaga kesehatan
masyarakat;
f. tenaga kesehatan
lingkungan;
g. ahli teknologi
laboratorium medik;
h. tenaga gizi; dan
i. tenaga kefarmasian

Pasal 16 1) Tenaga Kesehatan di √


Puskesmas harus bekerja
sesuai dengan standar
profesi, standar pelayanan,
standar prosedur
operasional, etika profesi,
menghormati hak pasien,
serta mengutamakan
kepentingan dan
keselamatan pasien dengan
memperhatikan keselamatan
dan kesehatan dirinya dalam
bekerja.
2) Setiap Tenaga Kesehatan √
yang bekerja di Puskesmas
harus memiliki surat izin
praktik sesuai ketentuan
peraturan perundang-
undangan.
Pasal 18 1) Pelayanan kefarmasian di √
Puskesmas harus
dilaksanakan oleh Tenaga
Kesehatan yang memiliki
kompetensi dan kewenangan
untuk melakukan pekerjaan
kefarmasian.
Pasal 19 1) Pelayanan laboratorium di √ Seharusnya
Puskesmas harus memenuhi laboratorium di
kriteria ketenagaan, sarana, Puskesmas lebih
prasarana, perlengkapan dan lengkap lagi agar
peralatan. bisa sering
dimanfaatkan
dengan seharusnya
Pasal 33 1) Puskesmas dipimpin oleh √
seorang Kepala Puskesmas.
3) Kepala Puskesmas √
bertanggungjawab atas
seluruh kegiatan di
Puskesmas.
4) Dalam melaksanakan √
tanggung jawab
sebagaimana dimaksud pada
ayat (3), Kepala Puskesmas
merencanakan dan
mengusulkan kebutuhan
sumber daya Puskesmas
kepada dinas kesehatan
kabupaten/kota.
Pasal 34 2) Organisasi Puskesmas √
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) paling sedikit terdiri
atas:
a. kepala Puskesmas;
b. kepala sub bagian tata
usaha;
c. penanggung jawab UKM
dan Keperawatan Kesehatan
Masyarakat;
d. penanggung jawab UKP,
kefarmasian dan
Laboratorium; dan
e. penanggungjawab jaringan
pelayanan Puskesmas dan
jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan.
Pasal 36 2) Upaya kesehatan masyarakat √
esensial sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. pelayanan promosi
kesehatan;
b. pelayanan kesehatan
lingkungan;
c. pelayanan kesehatan ibu,
anak, dan keluarga
berencana;
d. pelayanan gizi; dan
e. pelayanan pencegahan dan
pengendalian penyakit.
Pasal 40 (1) Dalam rangka √
meningkatkan aksesibilitas
pelayanan, Puskesmas
didukung oleh jaringan
pelayanan Puskesmas dan
jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan.
2) Jaringan pelayanan √ Puskesmas tidak
Puskesmas sebagaimana memiliki bidan
dimaksud pada ayat (1) desa dan
terdiri atas Puskesmas seharusnya
pembantu, Puskesmas menyesuaikan
keliling, dan bidan desa. dengan standar
Permenkes
3) Jejaring fasilitas pelayanan √
kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas klinik, rumah
sakit, apotek, laboratorium,
dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya.

Pasal 43 (1) Setiap Puskesmas wajib √


melakukan kegiatan sistem
informasi Puskesmas.
2) Sistem Informasi Puskesmas √
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat
diselenggarakan secara
eletronik atau non elektronik

D. Standar Ketenagaan Puskesmas

No Jenis Tenaga Puskesmas Ada Tidak Ada Solusi


Kawasan
Perkotaan (Non
Rawat Inap)
1. Dokter atau 1 √
dokter layanan
primer
2. Dokter gigi 1 √
3. Perawat 5 √
4. Bidan 4 √
5. Tenaga kesehatan 2 √
masyarakat
6. Tenaga kesehatan 1 √
lingkungan
7. Ahli teknologi 1 √
laboratorium
medik
8. Tenaga gizi 1 √
9. Tenaga 1 √
Kefarmasian
10. Tenaga 3 √
administrasi
11. Pekarya 2 √ Puskesmas tidak
memiliki
petugas pekarya
dan seharusnya
menyesuaikan
dengan standar
Permenkes

E. Standar Ruang Puskesmas Non Rawat Inap

N NAMA RUANG ADA TIDAK ADA SOLUSI


O
1 Ruang Administrasi √ Puskesmas tidak memiliki ruang
kantor administrasi dan seharusnya
menyesuaikan dengan standar Permenkes
2 Ruangan Kepala √
Puskesmas
3 Ruangan rapat √
4 Ruangan pendaftaran √
dan rekam medik
5 Ruangan tunggu √
6 Ruangan pemeriksaan √
umum
7 Ruangan tindakan √ Puskesmas tidak memiliki ruang tindakan
dan seharusnya menyesuaikan dengan
standar Permenkes
8 Ruangan KIA, KB dan √
imunisasi
9 Ruangan kesehatan gigi √
dan mulut
10 Ruangan ASI √ Puskesmas tidak memiliki ruang ASI
seharusnya menyesuaikan dengan standar
Permenkes
11 Ruangan promosi √
kesehatan
12 Ruang farmasi √
13 Ruangan persalinan √ Puskesmas tidak memiliki ruang
persalinan dan seharusnya menyesuaikan
dengan standar Permenkes
14 Ruangan rawat pasca √ Puskesmas tidak memiliki ruang pasca
persalinan persalinan dan seharusnya menyesuaikan
dengan standar Permenkes
15 Laboratorium √
16 Ruangan sterilisasi √ Puskesmas tidak memiliki ruang
sterilisasi dan seharusnya menyesuaikan
dengan standar Permenkes
17 Ruangan √ Puskesmas tidak memiliki ruang
Penyelenggaraan penyelenggaraan makanan dan
Makanan seharusnya menyesuaikan dengan standar
Permenkes
18 Kamar mandi/WC √
pasien (laki-laki dan
perempuan terpisah)
19 KM/WC untuk √ Puskesmas tidak memiliki ruang KM/WC
persalinan untuk persalinan dan seharusnya
menyesuaikan dengan standar Permenkes
20 KM/WC petugas √
21 Gudang umum √
22 Rumah dinas tenaga √ Puskesmas tidak memiliki rumah dinas
kesehatan tenaga kesehatan dan seharusnya
menyesuaikan dengan standar Permenkes
23 Parkir kendaraan roda √
2 dan 4 serta garasi
untuk ambulans dan
Puskesmas keliling
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan


kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit
pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatau wilayah kerja (Depkes, 2011).
Jika ditinjau dari sistim pelayanan kesehatan di Indonesia, maka peranan dan
kedudukan puskesmas adalah sebagai ujung tombak sistim pelayanan kcsehatan di
Indonesia. Sebagai sarana pelayanan kesehatan terdepan di Indonesia, maka
Puskesmas bertanggungjawab dalam menyelenggarakan pelayartan kesehatan
masyarakat, juga bertanggung jawab dalatn menyelenggarakan pelayanan kedokteran.
Dalam Permenkes No 75 Tahun 2014 disebutkan bahwa upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Adapapun upaya kesehatan masyarakat
tersebut adalah pelayanan promosi kesehatan, pelayanan kesehatan lingkungan,
pelayanan kesehatan ibu dan anak dan keluarga berencana, pelayanan gizi dan
pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit, sedangkan upaya kesehatan
perorangan tersebut antara lain: rawat jalan, pelayanan gawat darurat, pelayanan satu
hari (one day care) home care; dan/atau rawat inap berdasarkan pertimbangan
kebutuhan pelayanan kesehatan.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di
atas.
DAFTAR PUSTAKA

Azrul Azwar. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi Ketiga. Jakarta : Binarupa.
Aksara.

Departmen Kesehatan. 2009. Sistem Kesehatan. Jakarta.

Departmen Kesehatan. 2007. Direktorat Jendral Bina pelayanan Medik Standar Minimal
Pelayanan Kesehatan Gigi Puskesmas.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014.


Http://Aspak.Net/Beranda/Wp-Content/Uploads/Downloads/2015/03/Pmk-No.-75-
Ttg-Puskesmas.Pdf

Anda mungkin juga menyukai