Anda di halaman 1dari 13

KONSEP STRES RENTANG SEHAT SAKIT JIWA DAN KOPING

Tugas makalah Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa I

Oleh :

1. Aryanthi Sarah Angelitha Nenobais


2. Januario Freitas
3. Prima Ilionora Fernandez

PRODI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS CITRA BANGSA

KUPANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi banyak
hikmatnya kepada kami. Sehingga kami mampu menyelesaikan Makalah dengan mata kuliah
keperawatan kesehatan jiwa I yang membahas tentang “konsep stress sehat sakit jiwa dan koping”
Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen matakuliah
keperawatan kesehatan jiwa I .

Penyusun Makalah ini tidak berniat untuk mengubah materi yang sudah tersusun. Namun, hanya lebih
pendekatan pada studi dan pemahaman terhadap konsep stress sehat sakit jiwa dan koping keperawatan
jiwa dari bebagai referensi.

Kami menyadari bhwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini’

Semoga makalah ini dapat memberi pengetahuan bagi kita semua untuk pengembangan ilmu
pengetahuan.

Kupang, Maret 2020

penulis
Daftar isi

Kata Pengatar...............................................................................................I

Daftar Isi ...............................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang..................................................................................1

1.2 Tujuan ..............................................................................................2

BAB : II PEMBAHASAN

2.1 konsep stres....................................................................................3

2.2. rentang sehat...................................................................................4

2.3. sakit jiwa..........................................................................................5

2.4. koping...............................................................................................6

BAB: III PENUTUP

1. Kesimpulan........................................................................................7

2. Daftar pustaka....................................................................................13
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Stres adalah suatu keadaan yang muncul akibat ketidaksesuaian antara tuntutan- tuntutan
yang diterima dan kemampuan untuk mengatasinya. Daya tahan stres setiap orang dapat berbeda
tergantung pada keadaan somato psikososial (Fitri dkk, 2012). Stress merupakan pengalaman yang
subjektif, sehingga setiap individu biasanya disertai dengan ketegangan emosi dan ketegangan fisik
yang menyebabkan ketidaknyamanan (Ekasari dan Suhertin, 2012 ).

Menurut Maramis Stres adalah segala masalah atau tuntutan penyusuaian diri yang dapat
mengganggu keseimbangan. Jika seseorang tidak bisa mengatasinya dengan baik maka akan muncul
gangguan jasmani maupun rohani (Maramis, 2005) salah satu faktor yang mempengaruhi
munculnya stress kepribadian. Kepribadian dapat diartikan sebagai keseluruhan pola pikiran,
perasaan dan perilaku yang sering digunakan untuk beradaptasi secara terus menerus dalam
kehidupan (Putra dan Luh, 2015).

Kusmanto Setyonegoro mendefinisikan, kepribadian adalah ekspresi yang di kluar dari


pengetahuan dan perasaan yang dialami secara subjektif oleh seseorang. Definisi lain mengemukakan
bahwa kepribadian adalah pola perilakunya. Kepribadian meliputi segala corak perilaku manusia
yang terdapat pada dirinya sendiri yang digunakan beraksi serta menyesuaikan diri terhadap segala
rangsangan , baik yang datang dari lingkungan maupun yangh datang dari dirinya sendiri
( Maramis, 2015)

Menurut jung kepribadian manusia dapat dibedakan menjadi dua yaitu kepribadian ekstrovert.
Apabila orientasi segala sesuatu ditentukan oleh faktor- faktor objektif, faktor- faktor luar, maka
orang yang demikian dikatakan memiliki orientasi yang ektrovert. Sebaiknya jika ada orang yang
mempunyai tipe dan orientasi introvert, dimana dalam menghadapi sesuatu. Faktor- faktor yang
berasal dari dunia batin sendiri. Orang dengan tipe kepribadian ekstrovert adalah periang, sering
bicara, lebih terbuka dan dan lebih dapat bersosialisasi. Sedangkan cirri- cirri orang dengan tipe
kepribadian ekstrovert adalah memiliki sifat pemalu, tidak banyak bicara dan cenderung berpusat
pada diri mereka sendiri (Rahmat, 2014).
Stres yang dialami pada masa dewasa awal karena pada ini merupakan masa peralihan yang sulit
dari remaja ke dewasa dalam melaksanaan pola hidup yang baru serta harus memikul tanggung jawab
sesuai dengan tugas perkembangan sebagai orang dewasa. Pada masa dewasa awal melibatkan
berbagai peristiwa penting seperti lulus sekolah menengah atas, mulai bekerja, meninggalkan rumah,
atau memasuki perguruan tinggi (Kaplan dan Sadock, 2010). Mahasiswa adalah seorang yang belajar
diperguruan tinggi baik di universitas, institute, atau akademik. Semester pertama merupakan awal
kehidupan sebagai seorang mahasiswa, selain itu pada semester pertama biasanya terjadinya proses
adaptasi baik lingkungan maupun proses belajar.

1.2 Tujuan penulisan


1. Tujuan umum

Untuk mengetahui konsep stress rentang sehat sakit jiwa dan koping

2. Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui stress rentang sehat sakit jiwa
2. Untuk mengetahui stress rentang sehat sakit jiwa dan koping
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Stres


Stress merupakan istilah yang berasal dari bahasa latin “stingere” yang berarti
“keras” (stricus). Istilah ini mengalami perubahan seiring dengan perkembangan
penelaahan yang berlanjut dari waktu ke waktu dan straise,strest,stresce. Dan stress.
Abad ke-17 istilah stress diartikan sebagai kesukaran, kesusahan, kesulitan atau
penderitaan. Pada abad ke-18 istilah ini digunakan dengan lebih menunjukan
kekuatan tekanan, ketegangan mentalmanusia”. Dari perkembangan istilah stress ini
dirumuskan diantaranya:

Mc Nerney dalam Grenberg (1984), menyebutkan stress sebagai reaksi, mental,


dan kimiawi dari tubuh dari situasi yang menakutkan, mengejutkan, membingungkan,
membahayakan, dan merisaukan seseorang .

Menurut Hurdjana (1984) stress sebagai keadaan atau kondisi yang tercipta
apabila transaksi seseorang mengalami stress dan hal yang dianggap mendatangkan
stress membuat orang yang bersangkutan melihat ketidaksepadanan antara keadaan
atau kondisi dan sistim sumber daya biologis, psikologis, dan social yang ada
padanya.

Definisi stress yang diberikan oleh Selve (1982 ) adalah “stess is the nonspecific
result of any demand upon the body be the mental or somatic” tubuh akan
memberikan reaksi tertentu terhadap berbagai tantangan yang di jumpai dalam hidup
kita berdasarkan adanya perubahan biologi dan kimia dalam tubuh.

Menurut Dadang Hawari, istilah stress dan depresi seringkali tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lainnya. Setiap permasalahan kehidupan yang meneimpa
pada diri seseorang (stressor psikososial) dapat mengakibatkan gangguan fungsi/faal
organ tubuh. Reaksi tubuh (fisik) ini dinamakan stress dan manakala fungsi organ-

organ tubuh itu sampai terganggu dinamakan distress. Sedangkan depresi adalah
reaksi kejiwaan seseorang terhadap stress yang dialaminya. Oleh karena dalam
2.2. Rentang sehat

 Dinamis bukan titik statis


 Rentang dimulai dari sehat optimal- mati
 Ada tahap- tahap
 Adanya variasi tiap individu
 Menggambarkan kemampuan adaptasi
 Berfungsi secara efektif sehat

2.3 Sakit jiwa

1. Kondisi jiwa seseorang yang terus tumbuh berkembang dan mempertahankan keselarasan, dalam
pengendalian diri serta terbebas dari stress yang serius.

2. indicator sehat jiwa meliputi sikap yang positif terhadap diri sendiri, memiliki perspepsi sesuai
kenyataan dan kecakapan dalam beradaptasi dengan lingkungan.

3. kemampuan individu dalam kelompok dan lingkungannya untuk berinteraksi dengan yang lain
dengan cara untuk mencapai kesejahteraan, perkembangan yang optimal dengan menggunakan kekuatan
mentalnya (kognisi, afeksi, dan relasi) memiliki prestasi individu serta kelompoknya konsisten dengan
hukum yang berlaku.

4. merujuk pada penyusuaan diri terhadap distress dengan mengerahkan sumber sumber eksternal untuk
meminimalisir ketegangan.

5. kesehatan jiwa bukan hanya tidak ada gangguan jiwa,melainkan megandung berbagai karakteristik
yang positif yang menggambarkan keselarasan dari keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan
kedewasaan kepribadiannya.(WHO)

6.kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual emosional secara optimal dari seseorang
dan perkembangan ini berjalan selaras dengan orang lain.(UU kesehatan jiwa No. 3 Tahun 1996)
2.4 Kriteria sakit Jiwa Menurut Yahoda

1. sikap positif terhadap diri sendiri

2. tumbuh kembang dan aktualisasi diri

3. integrasi(kesemimbangan/keutuhan)

4. otonomi

5. persefsi realitas

6. Environmental mastery (kecakapan dalam adaptasi dengan lingkungan)

2.5 Konsep sakit Sakit Jiwa

Sehat jiwa adalah kemempuan individu menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain,
masyarakat dan lingkungan.

Sehat jiwa merupakan keharmonisan fungsi jiwa dan kesanggupan menghadapi masalah yang biasa
terjadi , misalnya; merasah bahagia, senang, puas,mampu.

2.6 Kondisi sakit Sakit Jiwa

Keadaan sehat-sakit jiwa dapat dilihat dari efektifitas fungsi perilaku misalnya:

1. Prestasi kerjanya
2. Hubungan interpersonalnya
3. Penggunaan waktu senggang

2.7 Ciri Sehat Mental

WHO:

1. Menyesuaikan diri secara konstruktif walau kenyataan sangat buruk.


2. Memperoleh kepuasan dari hasil usaha.
3. Merasa lebih puas member dari pada menerima.
4. Hubungan antar manusia saling menolong dan memuaskan.
5. Menerima kekecewaan sebagai pelajaran
6. Rasa bermusuhan diselesaikan dengan kreatif dan konstruktif
7. Mempunyai kasih saying
Abraham Maslow

1. Memiliki persepsi realita yang efektif


2. Menerima diri sendiri, orang lain dan kingkungan
3. Spontan
4. Sederhana dan wajar

Jahoda

1. Sikap positif terhadap diri sendiri


2. Tumbuh, kembang dan aktualisasi diri
3. Integrasi : keseimbangan ekspresi dan represi, komflik internal dan eksternal, suasana hati dan
emosi
4. Otonomi : keseimbangan tergantung dan mandiri, menerima kosekwensi atas perilakunya,
bertanggu jawab atas terhadap diri sendiri, keputusannya, tindakannya, pirinnya dan
perasaanya.
5. Persepsi realita : kemampuan individu memiliki penerimaan tentang dunia luar melalui
pengalaman berpikir.
6. Menguasai lingkungan : individu merasa sukses dalam menjalankan perannya dalam
masyarakat atau kelompok. Menghadapi dunia luar secara efektif, mendapatkan kepuasan
hidup

2.8 Evaluasi Perawat Terhadap Kesehatan Jiwa

1. Status fungsional : kemampuan melakukan tugas keseharian, dan memenuhi peran yang
menantang
2. Status psikologi : ( Alaram emosional dan intelektual) perasaan kesejahteraan, status mental dan
emosi, persepsi kualitas hidup, sumber daya memaksimalkan potensi pribadi.
3. Status klinis : dimensi kesehatan fisik
2.9 Pandangan Terhadap klien kesehatan Jiwa

Perawatan mempunyai pandangan positif terhadap klien gangguan jiwa:

1. Gangguan jiwa tidak pernah merusak seluruh kepribadian dan perilaku manusia
2. Perilaku manusia selalu bisa diarahkan pada respon yang baru
3. Perilaku manusia selalu dipengaruhi faktor lingkungan yang dapat menguatkan dan
melemahkan.

2.10 Defen Mekanisme

Adalah strategi individu untuk mengadakan keseimbangan diri jika menghadapi suatu masalah
atau stressor. Yaitu ada 2:

1. Mekanisme berorientasi pada tugas/masalah ( Task oriented reaction) yaitu pemecahan


masalah secara langsung sehingga konflik segera teratasi dan merasa puas. Contoh :
konfrontasi, menarik diri, kompromi
2. Mekanisme pertahan EGO ( EGO Oriented Reaktion ) jika mekanisme pertahan yang
pertama tidak berhasil, menggunakan pertahan EGO. Mekanisme ini mencegah
kesedaran dari kecemasan , hal ini terjadi secara otomatis tanpa disadari. Kesadaran
kurang dan kurang dapat mengontrol situasi

Contoh EGO Orientasi reaction ( EOR )

1. Denial
2. Supresi
3. Represi
4. Kompensasi
5. Proyeksi
6. Diplasmen
7. Rasionalisasi
8. UN Doing
9. Substitusi
10. Sublimasi
11. Regresi
12. Humor
13. DLL
SKEMA MEKANISME KOPING

Stressor INDV Stresor

Stres

Keseimbangan Terganggu

Usaha Mengembangkan Keseimbangan

(Koping)

Tas orientasi Rection Ego Orientasi

Keseimbangan /adatif maldative

Konsep Perawatan Kesehatan Jiwa

 Sejarah
Peran perawat dimulai tahun 1947 Weiss mengemukakan adanya “Terapi sikap”
meliputi: Mendemonstrasikan, penerimaan pengertian tentang klien meningkatkan interest
dan partisipasi pada realitas
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Stres adalah suatu keadaan yang muncul akibat ketidaksesuaian antara
tuntutan- tuntutan yang diterima dan kemampuan untuk mengatasinya.
Menurut Maramis Stres adalah segala masalah atau tuntutan penyusuaian diri
yang dapat mengganggu keseimbangan. Jika seseorang tidak bisa mengatasinya
dengan baik maka akan muncul gangguan jasmani maupun rohani.
Stres yang dialami pada masa dewasa awal karena pada ini merupakan masa
peralihan yang sulit dari remaja ke dewasa dalam melaksanaan pola hidup yang baru
serta harus memikul tanggung jawab sesuai dengan tugas perkembangan sebagai orang
dewasa.
Stress merupakan istilah yang berasal dari bahasa latin “stingere” yang berarti
“keras” (stricus). Istilah ini mengalami perubahan seiring dengan perkembangan
penelaahan yang berlanjut dari waktu ke waktu dan straise,strest,stresce.
DAFTAR PUSTAKA

Yosep,Iyus.2010 Keperawatan jiwa,Bandung:Pt Refik Aditama

Herwina, Mila (2006), Sumber Stress, Strategi coping dan tingkat stress pada Remaja Awal dan
Madya. Jakarta: Universitas Indonesia

Hidayat A.A.A (2008). Riset keperawatan dan teknik penulisan ilmia edisi 2.jakarta: salemba medika

Ahyar, W (2010). Konsep diri dan mekanisme koping dalam proses keperawatan.

Hudak & gallo, (2005), Keperawatan Kritis, edisi VI, Jakarta : EGC

Hawari, D (2006), Manajamen stress, cemas dan Depresi, Jakarta: FKUI, p; 63.

Gunarsa, s. 1995, psikologi praktis ; anak , Remaja, dan keluarga jakarta gunung Mulia

Frydenberg, erica 2008, adolescent coping: advance in theory, research, and practice, new your :
Routledge.

Anda mungkin juga menyukai