PRAKTIKUM IV
PEMBUATAN BAKSO
Oleh
Nama : Devi Sriana
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Daging merupakan salah satu bahan pangan hewani yang dibutuhkan bagi
kelangsungan hidup manusia karena kaya akan protein dan asam amino lengkap
yang diperlukan oleh tubuh. Daging didefinisikan sebagai semua jaringan hewan
dan semua produk hasil pengolahan jaringan-jaringan tersebut yang sesuai untuk
Organ-organ misalnya hati, ginjal, otak, paru-paru, jantung, limpa, pankreas, dan
Bakso merupakan salah satu produk olahan yng sangat populer. Banyak
orang yang menyukainya dari anak-anak sampai dewasa. Bakso tidak hanya
dalam sajian bakso atau mie ayam saja, akan tetapi bakso juga dapat disajikan
sebagai bahan campuran dalam beragam masakan lainnya, misalnya dalam nasi
diolah terlebih dahulu dan di campur oleh bumbu-bumbu dan kemudian dibuat
seperti bola-bola kecil dan di rebus dalam air mendidih. Secara tekbnis,
pengolahan bakso sangat mudah dan dilakukan oleh siapa saja. Bila ditinjau dari
kecukupan gizi masyarakat, bakso dapat digunakan sebagai sarana yang tepat
kerna bernilai gizi tinggi dan disukai oleh semua lapisan masyarakat. Bahan lain
yang dibutuhkan dalam pembuatan bakso antara lain tapioca untuk menghasilkan
bakso yang bernilai cita rasa tinggi jumlah tepung yang digunakan paling banyak
15 % dari berat daging. Idealnya, tepung tapioka yang ditambahkan sebanyak 10
% dari berat daging memnag sering dijumpai terutama yang dijajahkan di jalanan.
Bakso yang tentunya mencapai 30%-40% dari berat dagng. Bakso seperti ini
diduga rasa dan mutunya kurang bagus. Hal inilah yang melatarbelakangi
Pembuatan Bakso.
Tujuan dan Kegunaan
dengan cara yang benar dan higenis, mengetahui komposisi bahan yang tepat
bakso dengan cara yang benar dan higenis, mengetahui komposisi bahan yang
tepat dalam pembuatan bakso, dan menilai karakteristik bakso yang baik
TINJAUAN PUSTAKA
kebutuhan gizi. Selain mutu proteinnya yang tinggi, daging mengandung asam
amino esensial yang lengkap dan seimbang serta beberapa jenis mineral dan
vitamin. Daging merupakan protein hewani yang lebih mudah dicerna dibanding
dengan protein nabati. Bagian yang terpenting yang menjadi acuan konsumen
dalam pemilihan daging adalah sifat fisik. Sifat fisik dalam hal ini antara lain
kualitas serta jenis olahan yang akan dibuat (Komariah dkk, 2009).
istirahat yang dapat menentukan tingkat cekaman (stress) pada ternak. Ternak
bertekstur keras, kering, memiliki nilai pH tinggi dan daya mengikat air tinggi.
Faktor penting setelah pemotongan yang berpengaruh pada kualitas daging adalah
pelayuan. Pelayuan daging akan berpengaruh pada keempukan, flavor dan daya
a. Protein
Komposisi daging relative irip atau sama lain, terutama andungan protein
tepentng yang ada didalam dang, sama seperti protein susu danelr yang sangat
b. Lemak
kebutuhan lemak alam tubuh manusia sangat sedikit, lemak berfungsi sebagai
cadangan energy apabila suatu saat dibutuhkan. Tetapi jika lemak tuuh tidak
terpakai, akan terjadi penumpukan didalam tubuh masia dan apabila dibiarkan
c. Kolesterol
rendah dibandingkan degan jeroan maupun otek. Kadar kolestrol daging sekitar
500 mg/100g) atau kolesterol kuni telur (1500 mg/100g). kolesterol memegag
peranan penting dalam fungsi oragan tub. Koleserol berguna untuk menyusun
empedu darah, jaringan otak, serat syaraf, hati, ginjal, dan kelenjar adrenalin.
Daging juga merupakan sumber vitamin dan mineal yang sangat baik.
Secara umum, dagingmerupakan sumber mineral kalsium, osfor, dan zat besi,
serta vitamin B kompleks (nasin riboflavin, dan tianin), tetapi rendah kadar
vtanmin C. Hati yan dikel sebagai jeroan, mengandung kadar vitamin A dan zat
e. Zat Besi
hemoglobin darah, yang berguna untuk menceah timbulnya anmia. Anemia akan
berdampak buruk eperti lesu, letih, lelah, tidak bergairah, dan tidak mampu
daging merupakan makanan berbentuk bulatan atau lain yang diperoleh dari
campuran daging ternak (kadar daging tidak kurang dari 50%) dan pati atau
serelia dengan atau tanpa penambahan makanan yang diizinkan (BSN, 1995).
kemudian dicampur dengan es batu atau air es (10-15% berat daging) dan garam
serta bumbu lainnya sampai menjadi adonan yang kalis dan plastis sehingga
mudah dibentuk sambil ditambahkan tepung kanji sedikit demi sedikit agar
adonan lebih mengikat. Penambahan tepung kanji cukup 15 20% berat daging
(Sunarlim, 1992).
Pada umumnya bahan baku utama bakso biasanya terbuat dari daging
memiliki daya ikat air yang tinggi, dalam arti kemampuan protein daging
mengikat dan mempertahankan air tinggi sehingga menghasilkan bakso dengan
kekenyalan tinggi. Hal ini didukung oleh perubahan daging sapi fase pre-
perubahan fase ini, disamping daya ikat air-protein tinggi, protein aktin dan
asam laktat cukup rendah dan tekstur tidak lunak (Prastuti, 2010).
jaringan adipose tulang, tulang rawan, jaringan ikat dan tendon. Daging sapi
berwarna merah terang atau cerah, mengkilap, dan tidak pucat. Secara fisik daging
elastis, sedikit kaku dan tidak lembek. Jika dipegang masih terasa basah dan tidak
lengket di tangan dan memiliki aroma daging sapi yang sangat khas (gurih).
Kandungan protein daging sapi sebesar 18,8% dengan lemak total 14%
(Soeparno, 1998).
Bahan tambahan pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang
secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi
dikesampingkan. BTP pada umumnya merupakan bahan kimia yang telah diteliti
dan diuji lama sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang ada. Pemerintah telah
pembantu yaitu garam, gula, bawang putih dan merica (Ahmad, 2008).
digunakan sebagai penegas cita rasa dan bahan pengawet. Penggunaan garamtidak
out) dan rasa produk menjadi asin. Garam bisaterdapat secara alamiah dalam
Makanan yang mengandung kurang dari0,3% garam akan terasa hambar dan tidak
untuk meningkatkan cita rasa produk. Bawang putih merupakan bahanalami yang
fungisidal). Bau yang khas dari bawang putih berasal dariminyak volatil yang
sebagai penyedap masakan dan memperpanjang daya awet makanan. Lada sangat
digemari karena memiliki dua sifat penting yaitu rasa pedas dan aromakhas. Rasa
pedas merica disebabkan oleh adanya zat piperin dan piperanin, serta chavicia
cita rasa atau nilai gizi yang tidak dikehendaki selama penyimpanan. Tujuan
granula pati akan menyerap air yang akan memecah kristal amilosa danakan
membentuk suatu matriks dengan amilosa yang disebut gel (Afrisanti, 2010).
METODE PRAKTIKUM
April 2016 pukul 14.00 WITA sampai selesai di Laboratorium Teknologi Hasil
Adapun bahan yang digunakan yaitu daging sapi segar 250g, telur ayam
1 butir, tepung kanji 100g, royco 10g, bawang putih 5g, bawang goreng 25g,
merica bubuk 3 gr, garam 5g, susu bubuk 10g, dan es batu.
Prosedur Kerja
bahan sesuai yang di butuhkan. Memasukkan daging sapi dalam food processor
tepung kanji, royco, merica, bawang putih, bawang goreng ke dalam food
processor kemudian menggiling kembali selama 2-3 menit hingga adonan menjadi
kesadaran atau pengenalan alat indra akan sifat-sifat benda karena adanya
rangsangan yang diterima alat indra yang berasal dari benda tersebut.
Warna
konsumen dalam membeli atau mengkonsumsi suatu produk. Warna produk yang
unik akan lebih menarik perhatian konsumen daripada warna produk yang biasa.
1 2 3 4 5 6
Tekstur
chicken nugget. Chicken nugget berkualitas baik biasanya lebih mudah dipotong
dan patah berbeda dengan nugget yang dengan bahan tambahan yang menjadi
Lembut Kasar
1 2 3 4 5 6
Keempukan
dengan jari, gigi, dan langit-langit (palatum). Dari nilai yang diperoleh diharapkan
1 2 3 4 5 6
Kesukaan
1 2 3 4 5 6
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Organoleptik
Berdasarkan uji organoleptik pada Bakso dapat dilihat pada tabel 6 sebagai
berikut.
Warna
warna 6 dengan skala 6, angka 1 berarti hitam dan angka 6 berarti coklat muda.
Ini menunjukkan angka 2 bahwa pada warna yaitu agak coklat mudah. Hal ini
dikarenakan daging yang digunakan adalah daging sapi segar berwarna merah.
Dimana daging yang masih segar mengandung zat besi yang tinggi. Hal ini sesuai
dengan pendapat Aswan (2004) yang menyatakan bahwa salah satu kandungan
daging yaitu zat besi, zat besi sangat dibutuhkan oleh tubuh kita dalam
Anemia akan berdampak buruk eperti lesu, letih, lelah, tidak bergairah, dan tidak
tekstur 3 dengan skala 6, angka 1 berarti lembut dan angka 6 kasar. Ini
menunjukkan angka 3 bahwa pada tekstur yaitu agak lembut. Adonan bakso
sebelum dihaluskan dipotong terlebih dahulu dipotong- potong kecil. Hal ini
sesuai dengan pendapat Sunarlim (1992) yang mengatakan bahwa adonan bakso
dibuat dengan cara: daging dipotong kecil – kecil, kemudian dicincang halus
Keempukan
keempukan 4 dengan skala 6, angka 1 berarti tidak empuk dan angka 6 berarti
sedikit empuk. Ini menunjukkan angka 4 bahwa pada keempukan yaitu agak
rigormortis dapat mempengaruhi tingkat keempukan bakso. Hal ini sesuai dengan
pendapat Prastuti (2010) yang mengatakan bahwa perubahan daging sapi fase pre-
Kesukaan
kesukaan 6 dengan skala 6, angka 1 berarti tidak suka dan angka 6 berarti sangat
suka. Ini menunjukkan angka 4 bahwa pada kesukaan yaitu sedikit suka. Hal ini
rasa pedas pada bakso. Hal ini sesuai dengan pendapat Ahmad (2008) yang
mengatakan bahwa Merica atau lada (Paperningrum) termasuk divisi
awet makanan. Lada sangat digemari karena memiliki dua sifat penting yaitu rasa
pedas dan aromakhas. Rasa pedas merica disebabkan oleh adanya zat piperin dan
alkaloida.
PENUTUP
Kesimpulan
disimpulkan bahwa sosis adalah makanan yang dibuat dari daging yang telah
Saran
Dari hasil praktikum pembuatan sosis, saya harap dapat mengetahui proses
dapat menghasilkan hasil yang lebih baik pada pembuatan sosis selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Komariah, Sri Rahayu, dan Sarjito. 2009. Sifat Fisik Daging Sapi, Kerbau Dan
Domba Pada Lama Postmortem Yang Berbeda. Buletin Peternakan Vol.
33(3): 183-189