NPM: 175009048
Kelas C, Kelompok 4
Pada tahun 2019, sektor pertanian kembali menjadi sektor dengan penyerap
tenaga kerja paling banyak dibandingkan sektor lainna yaitu dengan jumlah tenaga
kerja pertanian (pelaku utama/petani) pada tahun 2019 berjumlah 36,50 juta orang
(27,33%) dari seluruh angkatan kerja nasional 133,56 juta orang (BPS 2019).
Namun jumlah tenaga kerja ini tidak sebanding dengan mutu kualitas dari SDM nya
sendiri dimana kondisi SDM sektor pertanian masihlah terbilang rendah juga
memiliki permasalahan dan tantangan yang harus dihadapi. Berikut adalah
beberapa diantaranya yang menjadi urgensi saat ini:
1
Pendidikan, Tenaga Kerja Sektor Pertanian
2%
14%
84%
2
2. Jumlah Petani Semakin Menurun
Berdasarkan data BPS pada tahun 2015 – 2019 terus terjadi
penurunan jumlah tenaga kerja pada sektor pertanian dimana bisa dilihat
pada data berikut:
32,88% 31,90%
29,68% 28,79%
27,33%
Jumlah Petani
Sumber: BPS
3
adalah para generasi kolonial dan hanya 9% yang berasal dari generasi
milenial. Kurangnya minat para generasi muda untuk terjun ke sektor
pertanian tentu menjadi suatu permasalahan yang serius karena jika tidak
ada regenerasi sedangkan populasi penduduk terus meningkat, maka tentu
akan mengganggu terhadap ketahanan pangan Indonesia.
Setelah kita ketahui kondisi dan permasalahan SDM pertanian yang ada di
Indonesia, kita tentu harus bisa mengatasinya dengan melakukan pembinaan
sumber daya manusia pertanian agar SDM pertanian bisa berkembang. Dalam
rangka pengembangan SDM pertanian tentu harus ada campur tangan pemerintah
lewat dikeluarkannya kebijakan kebijakan. Berikut adalah kebijakan yang sudah
dan sedang dilaksanakan oleh pemerintah guna memicu pengembangan SDM
pertanian, diantaranya yaitu:
1. KONSTRATANI
Komando strategi pembangunan pertanian (Konstratani) merupakan
pusat kegiatan tingkat kecamatan yang merupakan optimalisasi tugas dan
fungsi balai penyuluhan pertanian (BPP) dalam mewujudkan kedaulatan
4
pangan Nasional. Konstratani ini merupakan terobosan untuk bisa
menggerakkan semua level elemen mulai dari gubernur di provinsi sampai
ke tingkat kecamatan. Diharapkan dengan adanya ini pemerintah
mengetahui setiap detail baik dari areal lahan, tingkat produksi, harga
komoditas sampai ke SDM pertanian di setiap daerah diseluruh penjuru
Indonesia. Juga mampu meningkatkan kualitas data dan informasi pertanian
berbasis IT, peningkatan kualitas penyuluhan pertanian serta standarisasi
sarana dan prasarana yang ada.
Penyuluhan merupakan kunci utama pengembangan SDM pertanian
dalam meningkatkan mutu dan juga pengenalan teknologi pertanian guna
peningkatan produktivitas pertanian. maka dengan adanya Konstratani yang
menghimpun data dan informasi sehingga bisa membuat penyuluhan
adaptasi teknologi yang spesifik dengan lokasi Konstratani suatu wilayah
sehingga sesuai dengan apa yang dibutuhkan yang hasilnya pemberdayaan
SDM pertanian ini mampu meningkatkan produktivitas, meningkatkan
kualitas dan efisiensi.
Selain itu juga ada pemanfaatan cyber extension (cybex) di
Konstratani yang merupakan sistem informasi penyuluhan pertanian
melalui media internet untuk mendukung penyediaan materi penyuluhan
dan informasi pertanian bagi penyuluh dalam memfasilitasi proses
pembelajaran agribisnis bagi pelaku utama dan pelaku usaha. Diharapkan
mampu menjadi alat bantu penyuluh pertanian dalam pelaksanaan program
penyuluhan.
5
2) Pelatihan vokasi dan sertifikasi dalam penumbuhan pengusaha
pertanian milenial oleh LSP dan TUK,
3) Dengan Konstratani mengidentifikasi potensi petani milenial
dengan pelatihan dan diharapkan 1 Konstratani = 10 Petani milenial,
4) Inkubator agribisnis sebagai tempat pengenalan, pengembangan dan
penumbuhan pengusaha pertanian milenial,
5) Program magang Jepang guna melahirkan pengusaha pertanian
milenial.