Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tidur didefinisikan sebagai suatu keadaan bawah sadar dimana


seseorang masih dapat dibangunkan dengan pemberian rangsang sensorik atau
dengan rangsang lainnya (Guyton & Hall, 1997). Menurut Potter & Perry
(2005), Tidur merupakan proses fisiologis yang bersiklus bergantian dengan
periode yang lebih lama dari keterjagaan.
Tidur diperlukan untuk memperbaiki proses biologis secara rutin,
selama tidur gelombang rendah yang dalam (NREM tahap IV), tubuh
melepaskan hormon pertumbuhan manusia untuk memperbaiki dan
memperbaharui sel epitel dan sel khusus seperti sel otak. Sintesa protein dan
pembagian sel untuk pembaharuan jaringan seperti pada kulit, sumsung
tulang, mukosa lambung terjadi juga selama tidur dan istirahat Oswold (1984)
dalam Potter & Perry (2005) kegunaan tidur yang lain adalah selama tidur
tubuh akan menyimpan energi.

Namun, sekarang ini banyak dari kaum Millenial dengan segala


kesibukan dan aktivitasnya membuat rata-rata punya masalah dengan jam
tidur dimalam hari. Entah itu mengharuskan kita untuk begadang karena
sibuk mengerjakan tugas sekolah atau kuliah, atau juga harus tetap menjaga
tanggung jawab pekerjaan kita dikantor untuk lembur, bahkan hanya sekedar
iseng nongkrong bersama teman-teman. Sehingga, jam tidur banyak yang
terbuang sia-sia.

1
Padahal, jam tidur yang baik bagi tubuh adalah dimulai dari jam 10
malam hingga jam 5 pagi. Selama 8 jam tersebut, tubuh bermetabolisme
dengan baik dan otomatis membuat tubuhmu menjadi lebih bugar. Tapi
ketahuilah, setiap orang punya problema hidup sehari-hari yang bahkan dapat
memicu terjadinya stress ringan hingga berat. Hal ini dapat memperparah
keadaan seseorang hingga dimana mencapai titik "susah tidur" atau yang
sering disebut Insomnia. Sering kali, insomnia berpengaruh terhadap prestasi
seseorang dalam kehidupan sehari-hari.

Prestasi adalah sebuah rumus yang diberikan guru mata pelajaran


mengenai kemajuan atau prestasi belajar selama periode tertentu. (Menurut
Suryabrata, 1998). Ada banyak faktor yang membuat prestasi seseorang
membaik atau memburuk. Salah satunya tidur malam.

Pengaruh tidur malam terhadap prestasi belajar merupakan dampak


dari kebiasaan seseorang dalam menggunakan waktu tidurnya untuk kegiatan
yang kurang penting. Seringkali, ini terjadi kepada kaum-kaum yang tengah
menempuh pendidikan seperti mahasiswa.

Mahasiswa yang sering kali mengerjakan tugas hingga larut malam,


dikarenakan banyak faktor, seperti ada rapat atau kegiatan sebelumnya yang
mengharuskan mereka untuk pulang malam, sehingga tidur mereka harus
dikorbankan untuk menyelesaikan tugas tersebut, akan mempengaruhi jadwal
belajar mereka untuk mengulas pelajaran yang telah mereka dapatkan,
sehingga dikhawatirkan dapat mempengaruhi prestasi mereka.

Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk


mengetahui bagaimana pengaruh tidur larut malam terhadap prestasi
mahasiswa kelas IKI-1 Politeknik Negeri Jakarta.

2
1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah yang


dapat ditentukan adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian tidur?
2. Apa saja manfaat tidur bagi tubuh manusia?
3. Apa saja faktor- faktor yang mempengaruhi tidur?
4. Apa pengertian prestasi?
5. Apa saja faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa?
6. Bagaimana pengaruh tidur larut malam terhadap kerja otak seseorang ?
7. Bagaimana cara mengatasi pola tidur yang tidak baik ?

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang sudah ditemukan, maka


rumusan masalah yang dapat diambil adalah bagaimana pengaruh tidur larut
malam terhadap prestasi mahasiswa kelas IKI-1 Politeknik Negeri Jakarta.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh


tidur larut malam terhadap prestasi mahasiswa kelas IKI-1 Politeknik Negeri
Jakarta.

1.5 Manfaat Penelitian


1. Bagi Penulis
Bagi penulis, karya tulis ini dapat menjadi sarana untuk menambah
pengetahuan dan wawasan.
2. Bagi Pembaca
Bagi pembaca, dapat mengidentifikasi dan menemukan korelasi antara
tidur larut malam dengan prestasi.

3
1.6 Hipotesis
1. Tidur sangat bermanfaat untuk tubuh.
2. Tidur larut malam mempengaruhi prestasi seseorang.
3. Prestasi seseorang dipengaruhi banyak faktor.
4. Kualitas jam tidur menentukan kinerja seseorang.

4
BAB II

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

Dalam bab dua ini diuraikan beberapa landasan teori yang menjadi acuan

penulis, yaitu kajian tentang tidur, kajian tentang prestasi dan pengaruh tidur

terhadap prestasi.

2.1 Pengertian dan Jenis Tidur

Tidur merupakan kondisi tak sadar dimana individu dapat


dibangunkan oleh stimulasi atau sensor yang sesuai (Guyton dalam Aziz
Alimul H) atau juga dapat dikatakan sebagai keadaan tidak sadarkan diri yang
relatif, bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan, tetapi lebih
merupakan suatu urutan siklus yang berulang, dengan ciri adanya aktifitas
yang minim, memiliki kesadaran yang bervariasi terhadap perubahan
fisiologis dan terjadi penurunan respon terhadap rangsangan dari luar.
Tidur adalah salah satu aktivitas terpenting manusia. Bila aktivitas ini
dijalani seseorang dengan baik, maka efeknya akan mengenai dimensi
kehidupan seseorang diwaktu terjaga. Tidur memiliki pengaruh terhadap
kewaspadaan, energi, konsentrasi dan seterusnya ( Menurut FH Nashori dan
Diana PR)
Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa tidur merupakan
kondisi dimana tubuh merelaksasikan dan mengistirahatkan anggota-anggota
tubuh yang lelah bekerja seharian.
Selama ini kita hanya mengetahui tidur terdiri dari dua keadaan yang
berbeda yaitu tidur REM dan non-REM.

5
TIDUR REM
Tidur REM terjadi disaat kita bermimpi dan ini ditandai dengan
tingginya aktivitas mental dan fisik.ciri-cirinya antara lan, detak
jantung,tekanan darah dan cara bernafas sama dengan yang dialami saat kita
terbangun. Mimpi-mimpi selama tidur REM diantaranya bisa membangkitkan
gairah seks-sekalipun sebenarnya mimpi-mimpi tersebut bukan kepuasan
seks. Masa tidur REM kira-kira 20 menit dan terjadi empat sampai lima kali
dalam semalam. Tidur REM bisa bergantian dengan masa tidur non-REM,
yaitu saat tubuh menjadi lambat berfungsi.
TIDUR NON- REM
Tidur non REM memiliki empat tingkatan. Selama tingkatan terdalam
berlangsung (3 dan 4), orang tersebut akan cukup sulit untuk dibangunkan.
Beranjak lebih malam, status tidur non-REM semakin ringan. Pada tingkat ke
empat, tidur serasa menyegarkan/menguatkan. Selama periode ini tubuh
memperbaiki dirinya menggunakan hormon yang dinamakan somastostatin.
Orang yang tidur normal mempunyai pola yang dapat diprediksikan sebagai
“arsitektur tidur”, atau pola yang menjelaskan pembagian tidur, REM dan
non-REM. Ilmuwan mendefinisikan tidur yang terbaik adalah tidur yang
mengalami perpaduan tepat antara mengalami REM dan non-REM. Tidur
yang cukup tanpa interupsi atau terbangun dari lingkungan atau faktor
internal, seperti cara bernafas, lebih berperan dalam memelihara arsitektur
tidur secara alamiah, sehingga akan berhasil dalam pemulihan stamina.

2.2 Manfaat Tidur

a. Meningkatkan Kualitas Memori

Pada saat kita tidur, terjadi proses konsolidasi memori pada


otak kita. Ingatan-ingatan, perasaan, dan kejadian-kejadian yang terjadi
yang terekam dalam otak kita akan terkonsolidasi ketika kita tidur. Oleh

6
sebab itu, tak heran jika kita sedang mengalami masalah hal itu akan
terbawa mimpi. Semakin sering otak melakukan proses ini maka akan
semakin tajam otak dalam mengkonsolidasi memori. Oleh sebab itu,
semakin baik kualitas tidur kita maka akan meningkatkan kemampuan
memori kita.

b. Memperlancar Metabolisme

Organ pencernaan merupakan salah satu organ tubuh yang


terus-menerus bekerja tanpa henti, bahkan pada saat kita tidur. Justru
organ pencernaan ini bekerja maksimal ketika kita tidur. Pada saat kita
tidur, lambung akan melakukan gerakan peristaltik yang bertujuan untuk
menguras seluruh isi lambung. Oleh sebab itu, tidak heran jika banyak
orang yang memiliki kebiasaan buang air besar di pagi hari setelah
bangun tidur.

c. Meregenerasi Sel-Sel

Proses regenerasi sel-sel terjadi pada saat kita tidur. Jika waktu
tidur kita kurang, maka proses ini tidak akan berjalan sempurna. Oleh
sebab itu, tidurlah yang cukup untuk mengoptimalkan proses regenerasi
sel-sel sehingga akan ada energi baru untuk memulai aktivitas di pagi
hari.

d. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Pada saat kita tidur di malam hari, tubuh memproduksi hormon


melatonin yang salah satu fungsinya bersifat sebagai antioksidan untuk
menangkal virus dan radikal bebas. Jika waktu tidur kita kurang, maka

7
produksi hormon melatonin ini juga akan berkurang sehingga hal ini
mampu menurunkan sistem kekebalan tubuh.

e. Menjaga Berat Badan

Tetap terjaga di malam hari seringkali membuat kita merasa


lapar. Akibatnya, kita akan sering ngemil di malam hari. Seringnya
ngemil di malam hari tanpa diimbangi aktivitas fisik yang mampu
membakar kalori akan menyebakan obesitas.

2.3 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Tidur

1. Penyakit

Sakit dapat memengaruhi kebutuhan tidur seseorang. Banyak penyakit


yang dapat memperbesar kebutuhan tidur seperti penyakit yang
disebabkan oleh infeksi, terutama infeksi limpa. Infeksi limpa berkaitan
dengan keletihan, sehingga penderitanya membutuhkan lebih banyak
waktu tidur untuk mengatasinya. Banyak juga keadaan sakit yang
menjadikan pasien kurang tidur, bahkan tidak bisa tidur.

.2. Latihan dan kelelahan

Keletihan akibat aktivitas yang tinggi dapat memerlukan lebih banyak


tidur untuk menjaga keseimbangan energi yang telah dikeluarkan. Hal
tersebut terlihat pada seseorang yang telah melakukan aktivitas dan
mencapai kelelahan. Maka, orang tersebut akan lebih cepat untuk dapat
tidur karena tahap tidur gelombang lambatnya diperpendek.

3. Stres Psikologis

8
Kondisi stres psikologis dapat terjadi pada seseorang akibat
ketegangan jiwa. Seseorang yang memiliki masalah psikologis akan
mengalami kegelisahan sehingga sulit untuk tidur.

4. Obat

Obat dapat juga memengaruhi proses tidur. Beberapa jenis obat yang
mempengaruhi proses tidur jenis golongan obat diuretik dapat
menyebabkan insomnia, antidepresan dapat menekan, kafein dapat
meningkatkan saraf simpatis yang menyebabkan kesulitan untuk tidur.

5. Nutrisi

Terpenuhinya kebutuhan nutrisi yang cukup dapat mempercepat


proses tidur. Konsumsi protein yang tinggi maka seseorang tersebut
akan mempercepat proses terjadinya tidur, karena dihasilkan triptofan
yang merupakan asam amino hasil pencernaan protein yang dicerna
dapat membantu mudah tidur. Demikian sebaliknya, kebutuhan gizi
yang kurang dapat juga memengaruhi proses tidur, bahkan terkadang
sulit untuk tidur.

6. Lingkungan

Keadaan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seseorang dapat


mempercepat proses terjadinya tidur. Sebaliknya lingkungan yang tidak
aman dan nyaman bagi seseorang dapat menyebabkan hilangnya
ketenangan sehingga mempengaruhi proses tidur.

2.4 Pengertian Prestasi

Menurut WS. Winkel (1989), prestasi adalah sebuah hasil dari


pembelajaran yang ditampilkan oleh siswa berdasarkan kemampuan internal

9
kemampuan internal tersebut diperoleh sesuai dengan tujuan instruksional.
Dapat pula didefinisikan bahwa prestasi adalah hasil seseorang dalam
melakukan aktivitas pembelajaran. (Siti Partini, 2005).

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah


sesuatu yang diperoleh seseorang dikarenakan apa yang telah dia usahakan
pada masa-masa pengevaluasian itu berakhir.

2.5 Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa


2.5.1 Faktor Internal

a. Inteligensi

Winkel (1986 : 153) memberi batasan tentang pengertian


inteligensi dengan mengatakan, ineteligensi adalah kemampuan
untuk bertindak dengan mendapatkan  suatu tujuan untuk berfikir
secara rasional, dan untuk berhubungan dengan lingkungan
disekitarnya secara memuaskan.

Dari pengertian ini dapat dikatkan bahwa faktor inteligensi


menjadi  penting dalam proses belajar seseorang guna mencapai
prestasi belajarnya.

b. Motivasi

Winkel (1986) menyatakan motivasi adalah motor penggerak


yang mengaktifkan siswa untuk melibatkan diri. Hal ini sejalan
dengan Sardiman (2003) yeng menyatakan bahwa motivasi belajar
adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin keberlangsungan
dari kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar,

10
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat
tercapai.

Jadi jelaslah bahwa motivasi mempunyai peranan penting


dalam mencapai prestasi belajar, sehingga perlu upaya untuk
menghidupkan motivasi dari seseorang.

c. Sikap

Sarwono (1988:20) mendefinisikan sikap adalah


kecenderungan atau kesediaan seseorang untuk bertingkah laku
tertentu kalau ia menghadapi suatu rangsangan tertentu.

Seseorang memiliki sikap tertentu terhadap berbagai hal secara


baik positif maupun negatif. Sikap positif menjadi pilihan untuk
dikembangkan/ditanamkan kepada seseorang sehingga dapat
bersikap positip terhadap rangsangan yang diterima yang pada
gilirannya akan mengoptimalkan prestasi belajar yang optimal.

d. Minat

Minat sangat besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar


siswa. Pendapat ini didukung oleh pernyataan beberapa pakar yang
mengatakan bahwa: ‘minat adalah kecenderungan yang tepat untuk
memperhatikan dan memegang beberapa kegiatan yang diamati
siswa diperhatikan terus menerus disertai dengan rasa senang dan
diperoleh suatu kepuasan’ (Cony Semiawan, 1990:123). Juga
menurut Winkel (1986:151) bahwa minat adalah kecenderungan
yang menetapkan untuk rasa tertarik pada bidang-bidang tertentu
dan merasa senang berkecimpung dalam bidang-bidang itu.

11
Seseorang yang didorong oleh minat dan merasa senang dalam
belajar dapat memperoleh prestasi belajar yang optimal. Oleh
karena itu yang dapat diupayakan agar siswa dapat berprestasi
dengan baik perlu dibangkitkan minat belajarnya.

e. Bakat

Bakat menurut Tabrina Rusyan (1989:42), adalah kapasitas


seseorang atau potensi hipotesis untuk dapat melakukan suatu tugas
dimana sebelumnya sedikit mengalami latihan atau sama sekali
tidak memperoleh latihan lebih dahulu.

Jadi, bakat merupakan potensi dan kecakapan pada suatu


lapangan pekerjaan. Apabila kapasitas mendapat latihan yang
memadai maka potensi akan berkembang menjadi kecakapan yang
nyata.

f. Konsentrasi

Konsentrasi adalah pemusatan pemikiran dengan segala


kekuatan perhatian yang ada pada suatu situasi. Pemusatan pikiran
ini dapat dikembangkan melalui latihan.

Jadi, konsentrasi sangat menentukan prestasi seseorang, karena


apabila seseorang itu berkonsentrasi maka materi apapun dapat
dipahami dengan mudah.

2.5.2 Faktor Eksternal


a. Faktor Keluarga

Faktor keluarga turut mempengaruhi perkembangan prestasi


belajar siswa. Pendidikan yang pertama dan utama yang diperoleh

12
ada dalam keluarga. Jadi keluarga merupakan salah satu sumber
bagi anak untuk belajar. Kalau pelajaran yang diperoleh anak dari
rumah tidak baik, kemungkinan diluar lingkungan keluarga anak
menjadi nakal dan begitu juga sebaliknya.

Pendidikan informal dan formal memerlukan kerjasama antara


orang tua dengan sekolah anaknya, yaitu dengan memperhatikan
pengalaman-pengalamannya dan menghargai usaha-usahanya.
Orang tua juga harus menunjukkan kerjasamanya dalam cara anak
belajar di rumah. Pendidikan berlangsung seumur hidup
berlangsung dan dilaksanakan dalam lingkungan rumah tangga,
sekolah dan masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggung
jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.

b. Faktor Sekolah

Faktor ini menyangkut proses pembelajaran yang diterima


seseorang dengan bantuan guru. Metode pembelajaran yang
diberikan sekolah sangat menentukan bagaimana anak dapat belajar
mandiri dengan baik. Guru yang baik adalah guru yang menguasai
kelas  memiliki kemampuan dan menggunakan metode
Pembelajaran yang tepat, yaitu kemampuan  membelajarkan dan
kemampuan memilih alat bantu pemelajaran yang sesuai serta
kemampuan menciptakan situasi dan kondisi belajar.

Dengan metode pembelajaran  yang baik dan tepat akan dapat


menarik minat siswa, perhatian siswa akan tertuju pada bahan
pelajaran, sehingga diharapkan siswa akan dapat mencapai prestasi
belajar.

c. Faktor Masyarakat

13
Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan ketiga sesudah
keluarga dan sekolah, yang mempengaruhi anak dalam mencapai
prestasi belajar yang baik. Anak haruslah dapat berinteraksi dengan
masyarakat sekitarnya, karena dari pengalaman yang dialami siswa
dimasyarat banyak diperoleh ilmu yang berguna bagi anak didik.

Hal ini didukung pendapat Glesser (1987 : 5 ) yang


mengatakan,  manusia normal adalah seorang manusia yang
berfungsi secara efektif, yang sampai pada taraf tertentu merasa
bahagia dan  menunjukkan prestasi dibidang yang dianggapnya
perlu, ia harus pula dapat bertingkah laku dengan
mempertimbangkan norma dan batasan yang ada dilingkungan
setempat ia tinggal dan hidup.

2.6 Pengaruh Tidur Larut Malam Terhadap Kerja Otak Seseorang


1. Tidur membantu bekerjanya otak.

Tidur memainkan peranan yang sangat penting dalam


bekerjanya otak. Karena selama tidur, otak memperbaiki dirinya sendiri
dan merangsang pembentukan sistem kekebalan. Dimana sistem
kekebalan tersebut sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan
kebugaran fisik kita. Apabila kita kurang tidur, tentu otak juga
kekurangan waktunya untuk memperbaiki dirinya sendiri. Atau
istilahnya me-refresh. Sehingga sangat sulit bagi otak untuk melakukan
kembali kerja optimal seperti semula.

Saat kita tidur, otak juga mengonsolidasi informasi yang


dipelajari di hari sebelumnya. Jadi, sebaiknya sebelum ulangan kita

14
menghindari belajar semalam suntuk. Tetapi, sempatkanlah waktu untuk
tidur. Hingga saat terbangun, kita kembali bugar.

Jadi bisa disimpulkan, penyegaran tidur dapat memperbaiki


kelelahan, kekebalan, memori, dan konsentrasi.

2. Tidur berkaitan dengan proses mengingat.

Hal ini sudah terbukti melalui riset yang dilakukan oleh para
ahli terhadap kucing. Para ahli menemukan bahwa tidur secara dramatis
meningkatkan beberapa perubahan yang terjadi di antara sel-sel saraf di
otak. Perubahan tersebut berada di bawah kendali otak yang mengatur
perilaku, belajar, dan mengingat.

3. Tidur mengonsolidasi pengalaman.

Mengonsolidasi yang dimaksud disini ialah mencerna ulang,


memahami, mengingat, dan memproses segala sesuatu yang sudah
diterima otak kita. Pengalaman dan segala materi yang didapat pada
waktu sebelumnya akan dengan mudah dicerna ulang oleh otak jika kita
melakukan tidur yang cukup. Hal ini sudah terbukti dengan kucing
(dalam penelitian) yang dibiarkan tidur selama enam jam ternyata lebih
mudah beradaptasi daripada kucing yang tidak tidur.

Kemampuan otak untuk mengonsolidasi pengalaman saat tidur


sangat berguna di saat kita akan menghadapi ujian. Jika kita selesai
belajar, istirahatkanlah otak kita dengan tidur. Karena di saat tidur itu,
otak berusaha mengingat kembali memori belajar kita.

4. Tidur mempengaruhi perkembangan sel otak.

Menurut riset yang dilakukan oleh tim dari Universitas


Princeton, menemukan bahwa tidur sangat penting untuk perkembangan

15
sel otak baru. Sasaran penelitian tersebut ialah tikus. Para peneliti
membandingkan tikus-tikus yang dibuat tidak tidur selama 72 jam
dengan tikus yang dibebaskan tidurnya.

Ternyata tikus yang tidak tidur itu menghasilkan hormon stress


corticosterod dalam kadar yang jauh lebih tinggi. Hormon stress tersebut
menyebabkan penguranganproduksi sel di otak. Tikus-tikus yang kurang
tidur tersebut juga mengalami ketidaknormalan pada wilayah
hippocampus, yakni suatu wilayah di otak yang terlibat dalam
pembentukan ingatan. Sel-sel otak baru di wilayah hippocampus
tersebut ditemukan sangat sedikit.

Efek kurang tidur pada otak tidak berhenti sampai di situ.


Dalam penelitian tikus itu, tingkat produksi sel otaknya belum juga naik
walaupun proses tidurnya telah dibuat normal.

2.7 Cara Mengatasi Pola Tidur yang Tidak Baik

1. Sibukkan Diri Kita Sebelum Makan Siang.

Biasakanlah aktif beraktivitas di pagi hari. Mengapa? Karena kortisol


(suatu hormon yang dapat memaksimalkan konsentrasi dan pikiran anda)
pada saat itu masih banyak dan mencapai titik puncaknya pada siang hari
hari.

2. Hindarilah Makan Makanan Manis.

Sebenarnya rasa lemas yang dikarenakan kurang tidur dapat diatasi


dengan memakan makanan manis, seperti cokelat, permen , dan
sebagainya. Hal tersebut dikarenakan makanan manis dapat dengan cepat
mendongkrak kadar gula darah, tapi hal itu tidak berlangsung lama. Badan
anda pasti kembali lemas. Menurut D. Richard Bogan, menyarankan agar

16
memakan 5-6 kali makan makanan sehat dalam porsi kecil daripada
memakan makanan manis.

3. Kurangi Mengkonsumsi Kopi.

Kafein dari secangkir kopi memang seperti magic yang dapat


membuat mata anda tetap terjaga dan mengembalikkan konsentrasi. Akan
tetapi jika anda terlalu banyak mengkonsumsi kafein, Anda akan berubah
menjadi ‘pecicilan’ dan serasa sperti dikejar-kejar rasa cemas.

4. Tidur – Tidur Ayam (Tidur Sebentar).

Jika anda memang kurang tidur, cobalah tidur sejenak saat jam
istirahat. Cari tempat yang tepat untuk istirahat. Bisa di mushalla (setelah
shalat dulu pastinya) ataupun tempat lainnya yang bisa dipakai untuk tidur
sejenak. Jika tidur sejenak ini tidak bisa dilakukan, disarankan untuk
menghirup udara segar atau sikatlah gigi anda dengan pasta gigi rasa mint
yang segar.

5. Olahraga Yang Teratur

Berolahraga yang teratur dapat membantu orang yang mengalami


masalah dengan tidur. Olahraga sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan
bukan beberapa menit menjelang tidur. Dengan berolah raga, kesehatan
anda menjadi lebih optimal sehingga tubuh dapat melawan stress yang
muncul dengan lebih baik.

6. Tidur Dalam Lingkungan Yang Nyaman

Tidurlah dalam lingkungan yang nyaman. Saat tidur, matikan lampu,


matikan hal-hal yang menimbulan suara, pastikan anda nyaman dengan
suhu ruangan tidur anda. Jauhkan jam meja dari pandangan anda karena

17
benda itu dapat membuat anda cemas karena belum dapat terlelap
sementara jarum jam kian larut.

7. Mandi Dengan Air Hangat

Mandilah dengan air hangat 30 menit atau 1 jam sebelum tidur. Mandi
air hangat akan menyebabkan efek sedasi atau merangsang tidur. Selain itu,
mandi air hangat juga mengurangi ketengangan tubuh.

8. Jam Makan

Jam makan pun dapat mengganggu kualitas tidur. Usahakan makan


setidaknya 4 jam sebelum tidur dan kendalikan porsi makannya agar tidak
terlalu kenyang. Sebaliknya, tidur dengan perut lapar pun tidak disarankan
karena kadar gula akan turun yang mengakibatkan efek pusing saat bangun
di pagi hari.Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tidur dan otak
merupakan dua hal yang saling berkaitan.

18
BAB III

METODODLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu

Pengambilan data dilakukan di Ruang 202 Gedung D, Politeknik


Negeri Jakarta, yakni pada Rabu, 8 November 2017.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif


kuantitatif untuk mendeskripsikan pengaruh tidur terhadap perstasi seseorang
ditinjau dari berbagai kajian dan angket. Melalui metode deskriptif kuantitatif
dapat memaparkan hasil penelitian yang diperoleh berupa pengaruh tidur larut
malam berdasarkan data yang dikumpulkan dari hasil penebaranan angket
dengan 15 responden.

3.3 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri yang dibantu oleh


angket yang disebar kepada 15 responden.

Angket

Pengaruh Tidur Larut Malam terhadap Prestasi Mahasiswa Kelas IKI-1


Politeknik Negeri Jakarta.

Selama satu bulan terakhir seberapa sering anda mengalami gangguan tidur yang
disebabkan karena :
Pernyataan TP J S SS
Terbangun di tengah malam atau sangat pagi
Harus terbangun untuk melakukan aktivitas di kamar
mandi
Tidak dapat bernafas dengan nyaman

19
Batuk atau mendengkur yang sangat keras
Merasa sangat kedinginan
Merasa sangat kepanasan
Mengalami mimpi buruk
Terbangun di tengah malam karena memikirkan tugas
Tidak tidur karena mengerjakan tugas
Tidak tidur karena bergadang

Keterangan :

TP = Tidak pernah

J = Jarang

S = Sering

SS = Sangat Sering

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Membuat angket sesuai dengan apa yang dituju.


2. Menyebarkan angket kepada 15 responden.
3. Angket diisi oleh responden, yaitu mahasiswa/i IKI-1
4. Hasil dari kuesioner dijadikan pedoman oleh penulis.
5. Teknik dokumentasi, yaitu mendokumentasikan segala bentuk pengerjaan
angket.

Dengan demikian data yang muncul merupakan data primer dan data
sekunder. Data sekunder digunakan untuk melengkapi data primer yang telah
diperoleh.

3.5 Teknik Analisis Data

20
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis deskriptif
kuantitatif. Oleh sebab itu teknik analisis data dalam penelitian ini adalah :

1. Perumusan masalah
Metode penelitian manapun harus diawali dengan adanya masalah, yakni
pengajuan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang jawabannya harus dicari
menggunakan data dari lapangan. Pertanyaan masalah mengandung variabel-
variabel yang menjadi kajian dalam studi ini. Dalam penelitian deskriptif
peneliti dapat menentukan status variabel atau mempelajari hubungan antara
variabel.

2. Menentukan jenis informasi yang diperlukan


Dalam hal ini peneliti perlu menetapkan informasi apa yang diperlukan untuk
menjawab pertanyaan atau masalah yang telah dirumuskan.

3. Menentukan prosedur pengumpulan data


Ada banyak pengertian tentang data, secara sederhana data adalah keterangan
tentang sesuatu dan pengolahan data adalah proses operasi sistematis terhadap
data. Selama operasi, (misal kalkulasi atau operasi logika) sedang
berlangsung, data disimpan sementara dalam prosesor.

4. Mengumpulkan dan menganalisis data


Tahapan ini, peneliti akan terlibat dengansasaran penelitiann dalam proses
pendataan, pengolahan, dan analisis untuk mencapai tujuan.
5. Menentukan prosedur pengolahan informasi atau data
Informasi dan data tersebut perlu diolah agar dapat dijadikan bahan untuk
menjawab pertanyaan penelitian. Setiap penelitian tentu ada pengolahan data
begitu juga dengan penelitian deskriptif yang biasanya pengolahan datanya
dipergunakan dengan tujuan penelitiannnya untuk penjajagan atau

21
pendahuluan, tidak untuk menarik kesimpulan, hanya memberikan gambaran/
deskripsi tentang data yang ada.

6. Menarik kesimpulan penelitian


Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan, peneliti akan
menyimpulkan hasil penelitian deskriptif dengan cara menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang ada di rumusan masalah.

22
DAFTAR PUSTAKA

Pengertian tidur menurut para ahli. http://www.e-jurnal.com/2013/12/pengertian-


tidur-menurut-para-ahli.html?m=1. Di akses pada 15 Oktober 2017.

Alasan mengapa cukup tidur adalah kunci hidup bahagia.


https://health.idntimes.com/fitness/riski-harisandri/ini-alasan-mengapa-cukup-tidur-
adalah-kunci-hidup-bahagia-c1c2/full. Diakses pada 15 Oktober 2017

Pengaruh tidur malam terhadap prestasi belajar. https://halosehat.com/gaya-


hidup/kebiasaan-buruk/pengaruh-tidur-malam-terhadap-prestasi-belajar . Diakses
pada 25 Oktober 2017
Tidur cukup bagi kesehatan. http://m.beautynesia.id/544. Diakses pada 25 Oktober
2017

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar seseorang.


https://www.kompasiana.com. Diakses pada 25 Oktober 2017

Memahami tidur dan irama sirkadian. http://uad.ac.id/id/memahami-tidur-dan-irama-


sirkadian. Diakses pada 25 Oktober 2017

Knowledge, Raf. 2017. Insomnia dan Gangguan Tidur Lainnya. Jakarta : Elex Media
Komputindo.

23
LAMPIRAN

24

Anda mungkin juga menyukai