ISI
ISI
PENDAHULUAN
1
Padahal, jam tidur yang baik bagi tubuh adalah dimulai dari jam 10
malam hingga jam 5 pagi. Selama 8 jam tersebut, tubuh bermetabolisme
dengan baik dan otomatis membuat tubuhmu menjadi lebih bugar. Tapi
ketahuilah, setiap orang punya problema hidup sehari-hari yang bahkan dapat
memicu terjadinya stress ringan hingga berat. Hal ini dapat memperparah
keadaan seseorang hingga dimana mencapai titik "susah tidur" atau yang
sering disebut Insomnia. Sering kali, insomnia berpengaruh terhadap prestasi
seseorang dalam kehidupan sehari-hari.
2
1.2 Identifikasi Masalah
3
1.6 Hipotesis
1. Tidur sangat bermanfaat untuk tubuh.
2. Tidur larut malam mempengaruhi prestasi seseorang.
3. Prestasi seseorang dipengaruhi banyak faktor.
4. Kualitas jam tidur menentukan kinerja seseorang.
4
BAB II
Dalam bab dua ini diuraikan beberapa landasan teori yang menjadi acuan
penulis, yaitu kajian tentang tidur, kajian tentang prestasi dan pengaruh tidur
terhadap prestasi.
5
TIDUR REM
Tidur REM terjadi disaat kita bermimpi dan ini ditandai dengan
tingginya aktivitas mental dan fisik.ciri-cirinya antara lan, detak
jantung,tekanan darah dan cara bernafas sama dengan yang dialami saat kita
terbangun. Mimpi-mimpi selama tidur REM diantaranya bisa membangkitkan
gairah seks-sekalipun sebenarnya mimpi-mimpi tersebut bukan kepuasan
seks. Masa tidur REM kira-kira 20 menit dan terjadi empat sampai lima kali
dalam semalam. Tidur REM bisa bergantian dengan masa tidur non-REM,
yaitu saat tubuh menjadi lambat berfungsi.
TIDUR NON- REM
Tidur non REM memiliki empat tingkatan. Selama tingkatan terdalam
berlangsung (3 dan 4), orang tersebut akan cukup sulit untuk dibangunkan.
Beranjak lebih malam, status tidur non-REM semakin ringan. Pada tingkat ke
empat, tidur serasa menyegarkan/menguatkan. Selama periode ini tubuh
memperbaiki dirinya menggunakan hormon yang dinamakan somastostatin.
Orang yang tidur normal mempunyai pola yang dapat diprediksikan sebagai
“arsitektur tidur”, atau pola yang menjelaskan pembagian tidur, REM dan
non-REM. Ilmuwan mendefinisikan tidur yang terbaik adalah tidur yang
mengalami perpaduan tepat antara mengalami REM dan non-REM. Tidur
yang cukup tanpa interupsi atau terbangun dari lingkungan atau faktor
internal, seperti cara bernafas, lebih berperan dalam memelihara arsitektur
tidur secara alamiah, sehingga akan berhasil dalam pemulihan stamina.
6
sebab itu, tak heran jika kita sedang mengalami masalah hal itu akan
terbawa mimpi. Semakin sering otak melakukan proses ini maka akan
semakin tajam otak dalam mengkonsolidasi memori. Oleh sebab itu,
semakin baik kualitas tidur kita maka akan meningkatkan kemampuan
memori kita.
b. Memperlancar Metabolisme
c. Meregenerasi Sel-Sel
Proses regenerasi sel-sel terjadi pada saat kita tidur. Jika waktu
tidur kita kurang, maka proses ini tidak akan berjalan sempurna. Oleh
sebab itu, tidurlah yang cukup untuk mengoptimalkan proses regenerasi
sel-sel sehingga akan ada energi baru untuk memulai aktivitas di pagi
hari.
7
produksi hormon melatonin ini juga akan berkurang sehingga hal ini
mampu menurunkan sistem kekebalan tubuh.
1. Penyakit
3. Stres Psikologis
8
Kondisi stres psikologis dapat terjadi pada seseorang akibat
ketegangan jiwa. Seseorang yang memiliki masalah psikologis akan
mengalami kegelisahan sehingga sulit untuk tidur.
4. Obat
Obat dapat juga memengaruhi proses tidur. Beberapa jenis obat yang
mempengaruhi proses tidur jenis golongan obat diuretik dapat
menyebabkan insomnia, antidepresan dapat menekan, kafein dapat
meningkatkan saraf simpatis yang menyebabkan kesulitan untuk tidur.
5. Nutrisi
6. Lingkungan
9
kemampuan internal tersebut diperoleh sesuai dengan tujuan instruksional.
Dapat pula didefinisikan bahwa prestasi adalah hasil seseorang dalam
melakukan aktivitas pembelajaran. (Siti Partini, 2005).
a. Inteligensi
b. Motivasi
10
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat
tercapai.
c. Sikap
d. Minat
11
Seseorang yang didorong oleh minat dan merasa senang dalam
belajar dapat memperoleh prestasi belajar yang optimal. Oleh
karena itu yang dapat diupayakan agar siswa dapat berprestasi
dengan baik perlu dibangkitkan minat belajarnya.
e. Bakat
f. Konsentrasi
12
ada dalam keluarga. Jadi keluarga merupakan salah satu sumber
bagi anak untuk belajar. Kalau pelajaran yang diperoleh anak dari
rumah tidak baik, kemungkinan diluar lingkungan keluarga anak
menjadi nakal dan begitu juga sebaliknya.
b. Faktor Sekolah
c. Faktor Masyarakat
13
Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan ketiga sesudah
keluarga dan sekolah, yang mempengaruhi anak dalam mencapai
prestasi belajar yang baik. Anak haruslah dapat berinteraksi dengan
masyarakat sekitarnya, karena dari pengalaman yang dialami siswa
dimasyarat banyak diperoleh ilmu yang berguna bagi anak didik.
14
menghindari belajar semalam suntuk. Tetapi, sempatkanlah waktu untuk
tidur. Hingga saat terbangun, kita kembali bugar.
Hal ini sudah terbukti melalui riset yang dilakukan oleh para
ahli terhadap kucing. Para ahli menemukan bahwa tidur secara dramatis
meningkatkan beberapa perubahan yang terjadi di antara sel-sel saraf di
otak. Perubahan tersebut berada di bawah kendali otak yang mengatur
perilaku, belajar, dan mengingat.
15
sel otak baru. Sasaran penelitian tersebut ialah tikus. Para peneliti
membandingkan tikus-tikus yang dibuat tidak tidur selama 72 jam
dengan tikus yang dibebaskan tidurnya.
16
memakan 5-6 kali makan makanan sehat dalam porsi kecil daripada
memakan makanan manis.
Jika anda memang kurang tidur, cobalah tidur sejenak saat jam
istirahat. Cari tempat yang tepat untuk istirahat. Bisa di mushalla (setelah
shalat dulu pastinya) ataupun tempat lainnya yang bisa dipakai untuk tidur
sejenak. Jika tidur sejenak ini tidak bisa dilakukan, disarankan untuk
menghirup udara segar atau sikatlah gigi anda dengan pasta gigi rasa mint
yang segar.
17
benda itu dapat membuat anda cemas karena belum dapat terlelap
sementara jarum jam kian larut.
Mandilah dengan air hangat 30 menit atau 1 jam sebelum tidur. Mandi
air hangat akan menyebabkan efek sedasi atau merangsang tidur. Selain itu,
mandi air hangat juga mengurangi ketengangan tubuh.
8. Jam Makan
18
BAB III
METODODLOGI PENELITIAN
Angket
Selama satu bulan terakhir seberapa sering anda mengalami gangguan tidur yang
disebabkan karena :
Pernyataan TP J S SS
Terbangun di tengah malam atau sangat pagi
Harus terbangun untuk melakukan aktivitas di kamar
mandi
Tidak dapat bernafas dengan nyaman
19
Batuk atau mendengkur yang sangat keras
Merasa sangat kedinginan
Merasa sangat kepanasan
Mengalami mimpi buruk
Terbangun di tengah malam karena memikirkan tugas
Tidak tidur karena mengerjakan tugas
Tidak tidur karena bergadang
Keterangan :
TP = Tidak pernah
J = Jarang
S = Sering
SS = Sangat Sering
Dengan demikian data yang muncul merupakan data primer dan data
sekunder. Data sekunder digunakan untuk melengkapi data primer yang telah
diperoleh.
20
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis deskriptif
kuantitatif. Oleh sebab itu teknik analisis data dalam penelitian ini adalah :
1. Perumusan masalah
Metode penelitian manapun harus diawali dengan adanya masalah, yakni
pengajuan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang jawabannya harus dicari
menggunakan data dari lapangan. Pertanyaan masalah mengandung variabel-
variabel yang menjadi kajian dalam studi ini. Dalam penelitian deskriptif
peneliti dapat menentukan status variabel atau mempelajari hubungan antara
variabel.
21
pendahuluan, tidak untuk menarik kesimpulan, hanya memberikan gambaran/
deskripsi tentang data yang ada.
22
DAFTAR PUSTAKA
Knowledge, Raf. 2017. Insomnia dan Gangguan Tidur Lainnya. Jakarta : Elex Media
Komputindo.
23
LAMPIRAN
24