PENDAHULUAN
mengambil bahan atau sampel dari penderita. Sampel yang diambil dapat berupa
darah, urin, feses, dahak, sekret vagina, dan sebagainya untuk menentukan diagnosa
lain-lain. Mengetahui ada tidaknya kelainan atau penyakit yang banyak di jumpai dan
potensial membahayakan.
dengan cara manual, semiotomatik, otomatik, sampai robotik. Hal ini berarti
peralatan pun berkembang dari yang sederhana sampai yang canggih dan mahal
1
Ada beberapa penyakit saluran penapasan yang mulai banyak menyerang
kronis, dan sebagainya. Oleh karena hal tersebut, perlu dilakukan tes terhadap
2
1.3 Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Sputum (dahak) adalah bahan yang dikeluarkan dari paru dan trakea melalui
atau riak adalah sekret yang dibatukkan dan berasal dari tenggorokan, hidung atau
mulut. Perbedaan ini hendaknya dijelaskan kepada pasien yang dahaknya akan
itu sendiri.
penyakit.Sputum berbeda dengan sputum yang bercampur dengan air liur. Cairan
sputum lebih kental dan tidak terdapat gelembung busa di atasnya. Sputum diambil
dari saluran nafas bagian bawah sedangkan sputum yang bercampur air liur diambil
dari tenggorokan.
4
2.2 Proses terbentuknya Sputum
saluran napas setiap hari. Mukus ini digiring ke faring dengan mekanisme
pembersihan silia dari epitel yang melapisi saluran pernapasan. Keadaan abnormal
produksi mukus yang berlebihan (karena gangguan fisik, kimiawi, atau infeksi yang
secara normal, sehingga mukus ini banyak tertimbun. Bila hal ini terjadi, membran
mukosa akan terangsang, dan mukus akan dikeluarkan dengan tekanan intrathorakal
dan intraabdominal yang tinggi. Dibatukkan, udara keluar dengan akselerasi yg cepat
beserta membawa sekret mukus yang tertimbun tadi. Mukus tersebut akan keluar
5
2.3 Klasifikasi Sputum
itu sendiri.
berasal dari sinus, atau saluran hidung, bukan berasal dari saluran napas
bagian bawah.
bronkhiektasis.
6
7. Sputum berlendir, lekat, abu-abu/putih → tanda bronkitis kronik.
Perhatikan dan catat volume, konsistensi, warna dan bau sputum. Pemeriksaan
7
2.5 .Pengumpulan Sputum
pasien untuk mengumpulkan hanya sputum yang berasal dari dalam paru-paru.
(Karena sering kali jika klien tidak di jelaskan demikian, klien akan mengumpulkan
saliva dan bukan sputum). Biasanya dibutuhkan sekitar 4 ml sputum untuk suatu
termasuk :
1. Klien yang kesulitan dalam pembentukan sputum atau mereka yang sangat
cairan klien.
karena batuk.
8
2.6 Pengambilan Spesimen
Pengumpulan sputum yang terbaik adalah sputum pagi hari atau sputum
semalam dengan jumlah yang terkumpul sebanyak 3-5 ml setiap wadah penampung
sputum.
Pasien berkumur dengan air garam dahulu, kemudian di beri wadah yang
bermulut lebar, mempunyai tutup berulir, suci hama, tidak mudah pecah, tidak bocor,
sekali pakai dibuang (disposible). Pasien dalam posisi berdiri, jika tidak
memungkinkan dapat dengan duduk agak membungkuk. Pagi hari setelah bangun
tidur biasanya rangsangan batuk sangat kuat, tetapi penderita di anjurkan untuk
menahanya dan menarik nafas dalam-dalam. Kemudian segera di suruh batuk sekuat-
kuatnya sehingga merasakan dahak yang dibatukkan keluar dari tenggorokan. Sputum
yang keluar di tampung dalam wadah yang di sediakan, mulut wadah penampung
dibersihkan dari tetesan dahak lalu di tutup. Wadah diberi label yang yang berisi
9
2.7 Pembuatan Sediaan
a) Pembuatan Preparat
Gelas kaca di beri nomor kode, nomor pasien, nama pasien, pada sisi
kanan kaca obyek baru. Pilih bagian sputum yang kental, warna kuning
kehijauan, ada pus atau darah, ada perkejuan. Ambil sedikit bagian tersebut
kemudian didinginkan. Ratakan diatas kaca obyek dengan ukuran + 2-3 cm.
Hapusan sputum yang dibuat jangan terlalu tebal atau tipis. Keringkan dalam
suhu kamar. Ose sebelum dibakar dicelupkan dulu kedalam botol berisi
terjadinya percikan atau aerosol pada waktu ose dibakar yang dapat
melewatkan preparat diatas lidah api dengan cepat sebanyak 3 kali selama 3-5
detik. Setelah itu sediaan langsung diwarnai dengan pewarna Ziehl Neelsen.
10
b) Pembuatan Ziehl Neelsen.
tahan asam karena mempunyai lapisan lemah atau lilin sehingga sukar
ditembus cat. Oleh pengaruh phenol dan pemanasan maka lapisan lemak dapat
ditembus cat basic fuchsin. Pada pengecatan Ziehl Neelsen setelah BTA
mengambil warna dari basic fuchshin kemudian dicuci dengan air mengalir,
lapisan lilin yang terbuka pada waktu dipanasi akan merapat kembali karena
terjadi pendinginan pada waktu dicuci. Sewaktu dituangi dengan asam sulfat
dan alkohol 70% atau HCI alkohol, warna merah dari basic fuchsin pada BTA
warna merah, sehingga menjadi pucat atau tidak bewarna. Akhirnya pada
waktu dicat dengan Methylien Blue BTA tidak mengambil warna biru dan
tetap merah, sedangkan bakteri yang tidak tahan asam akan mengambil warna
diatas api selama 3 menit sampai keluar uap, tetapi jangan sampai mendidih.
Biarkan selama 5 menit (dengan memakai pinset). Cuci dengan air mengalir,
tuang HCL alkohol 3% (alcohol asam) sampai warna merah dari fuchsin
11
hilang. Tunggu 2 menit. Cuci dengan air mengalir, tuangkan larutan Methylen
Blue 0,1% tunggu 10-20 detik. Cuci dengan air mengalir, keringkan di rak
pengering.
kertas tissue, kemudian sediaan ditetesi minyak imersi dengan 1 tetes diatas
dimulai dari ujung kiri dan digeser ke kanan kemudian digeser kembali ke kiri
pandang dilihat, kuman BTA berwarna merah berbentuk batang lurus atau
12
2.8 Pelaporan Hasil
sputum pagi dan sputum sewaktu (SPS). Hasil yang positif ditandai dengan sekurang
yaitu dalam 100 lapang pandang tidak ditemukan BTA disebut negatif. Ditemukan :
1. 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang, ditulis jumlah kuman yang ditemukan.
13
2.9 Kriteria Kondisi Sputum yang Baik
pertama maupun pemeriksaan sputum ulang. Memberi penjelasan tentang batuk yang
benar untuk mendapatkan sputum yang dibatukkan dari bagian dalam paru-paru
setelah beberapa kali bernafas dalam dan tidak hanya air liur dari dalam mulut. Teliti
pula volume sputumnya yaitu 3-5 ml, kondisi sputum untuk pemeriksaan
Labolatorium adalah penting, sputum yang baik mengandung beberapa partikel atau
sedikit kental dan berlendir kadang-kadang malah bernanah dan berwarna hijau
kekuningan (Bastian dkk, 2008). 13 Kondisi sputum yang baik ada 5 kriteria yang
kehijauan.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sputum (dahak) adalah bahan yang dikeluarkan dari paru dan trakea melalui
kemungkinan untuk mendapat sputum bagian dalam lebih besar. Sputum yang
dikeluarkan oleh seorang pasien hendaknya dapat dievaluasi sumber, warna, volume,
3.2 Saran
pneumonia, bronkitis kronis, dan sebagainya. Spesimen yang telah diambil untuk
15
imunologi, serologi, mikrobiologi klinik, ataupun parasitologi klinik. Sehingga
apabila ada hal-hal yang dirasakan kurang baik pada saluran pernapasan, hendaknya
segera melakukan pengecekan untuk mengetahui apakah ada gangguan atau penyakit
16
DAFTAR PUSTAKA
http://ariakiki.blogspot.co.id/2016/05/makalah-sputum.html
http://ariedfaud.blogspot.co.id/2011/10/pemeriksaan-sputum.html
17