NIM : P07125118015
Kelompok 4
1. Community Periodontal Index of Treatment Needs
a. Metode Pemeriksaan
- Gigi dibagi menjadi 6 sextan dan merupakan gigi tetap
17-14, 13-23, 24-27, 37-34, 37-43, 44-47
- Nilai tertinggi pada setiap sextan diidentifikasi setelah memeriksa seluruh gigi
- Sebuah sextan diperiksa jika terdapat dua atau lebih gigi fungsional dan tidak ada
indikasi ekstraksi
- Jika hanya terdapat satu gigi yang tersisa pada satu sextan, maka gigi tersebut
dimasukkan kedalam gigi yang berdekatan
- Pada survey epidemiologi, nilai yang ditulis melalui pemeriksaan indeks gigi spesifik
b. Indeks Gigi
- Dewasa usia 20 tahun atau lebih, gigi indeks yang diperiksa:
17 16 11 26 27
47 46 31 36 37
16 11 26
46 31 36
- Gigi molar kedua tidak dimasukkan sebagi indeks gigi karena frekuensi yang tinggi dan
false pocket
- Ketika memeriksa anak berusia kurang dari 15 tahun, kedalaman poket tidak dinilai
c. Kriteria Skoring
X = Satu gigi atau tidak ada gigi fungsional dalam satu sextan
0 = Sehat
1 = Pendarahan saat atau setelah dilakukan probing
2 = Kalkulus supra atau subgingival terlihat atau teraba
3 = Kedalaman poket 4-5mm, yaitu bagian hitam dari probe pada margin gingival
4 = Kedalaman poket 6mm atau lebih, yaitu bagian hitam dari probe tidak terlihat
d. Keuntungan CPITN
- Tergolong mudah dan lebih objektif dalam pemilihan kriteria dan metodeloginya
- Menampilkan data yang cepat untuk dilakukan perawatan yang dibutuhkan
- Keseragaman internasional dan kebutuhan perawatan menyediakan indikasi dari
tingkat kompleksitas perawatan untuk perbaikan kondisi periodontal
e. Hambatan
- Tidak ada pengalaman penyakit periodontal sebelumnya
- Tidak menilai mergin gingiva, yaitu derajat resi gusi, ketinggian tulang alveolar
- Tidak adanya tanda dan keluhan tubuh
b. Metode Pemeriksaan
Probe CPI yang ringan dan didesain khusus dengan ball tip 0,5mm, garis hitam antara
3,5mm dan 5,5mm, dan cincin pada 8,5mm dan 11,5mm dari ball tip.
d. Keuntungan
- Pengukuran kemperhensif dari penyakit periodontal
- Tingkat keparahan penyakit dapat diukur
- Kebutuhan perawatan dapat dinilai
e. Hambatan
- Memakan banyak waktu
- Kalibrasi sulit, karena CPI meliputi banyak kriteria
Kelompok 7
1. Definisi CPITN
Merupakan indeks resmi yang digunakan oleh WHO pada tahun 1980 untuk memeriksa
kesehatan jaringan periodontal serta kebutuhan perawatan yang akan dilakukan. CPITN
dilakukan dengan menggunakan periodontal probe.
2. Tujuan
- Mendapatkan data tentang status periodontal pasien
- Merencanakan program kegiatan penyuluhan
- Menentukan kebutuhan perawatan yang meliputi jenis tindakan
3. Gigi indeks
- Anak usia 15 tahun kebawah, gigi indeks yang diperiksa adalah:
16 11 26
46 31 36
Dengan skor 0,1,2
- Usia 16-19 tahun, gigi indeks yang diperiksa adalah:
16 11 26
46 31 36
- Usia 20 tahun keatas, gigi indeks yang diperiksa adalah:
17 16 11 26 27
47 46 31 36 37
Kelompok 9
1. Pemeriksaan Periodontal Index
Penyakit periodontal adalah penyakit yang mengenai jaringan pendukung gigi yaitu gusi serta
jaringan periodontal, yaitu jaringan yang menghubungkan antara gigi dan tulang alveolar
4. Keuntungan CPITN
- Tergolong mudah dan lebih objektif dalam pemilihan kriteria dan metodenya
- Menghasilkan data yang cepat untuk kebutuhan perawatan yang dibutuhkan
- Keseragaman internasional
5. Hambatan CPI
- Memakan banyak waktu
- Kalibrasi sulit karena CPI meliputi banyak kriteria
Materi 2 tentang Pemeriksaan Kebersihan Gigi dan Mulut Menggunakan OHI-S
Kelompok 2
1. Oral Hygiene
Tindakan pemeliharaan atau menjaga rongga mulut agar tetap bersih dan sehat untuk
mencegah terjadinya karies, penyakit jaringan periodontal serta bau mulut.
Tujuannya adalah untuk mencegah timbulnya plak gigi dan sisa makanan yang melekat di
gig.
3. Penatalaksanaan Pemeriksaan
Terdapat 6 permukaan gigi index yaitu:
- Gigi 16 pada permukaan bukal
- Gigi 11 pada permukaan labial
- Gigi 26 pada permukaan bukal
- Gigi 36 pada permukaan lingual
- Gigi 31 pada permukaan labial
- Gigi 46 pada permukaan lingual
Alat yang digunakan yaitu sonde dan kacamulut. Pemeriksaan dilakukan dengan
menempatkan sonde pada 1/3 insisal atau oklusal gigi dan kemudian digerakan kearah 1/3
gingival.
Kelompok 3
1. Pemeriksaan OHI-S (Oral Hygiene Index Simplified)
Adalah pemeriksaan gigi dan mulut dengan menunjukan Debris Index (DI) dan Calculus Index
(CI) menurut Green anda Vermillion
- DI adalah skor dan endapan lunak yang terjadi karena adanya sisa makanan yang
melekat pada gigi penentu (index)
- CI adalah skor dari endapan keras (karang gigi) terjadi karena debris yang mengalami
pengapuran yang melekat pada gigi
Persiapan :
3. Pelaksanaan
Menentukan gigi indeks untuk pemeriksaan DI dan CI
Rahang atas = Gigi 6 kanan kiri permukaan bukal
Gigi 1 kanan permukaan labial
Rahang bawah = Gigi 6 kanan kiri permukaan lingual
Gigi 1 kiri permukaan labial
- Bila gigi 6 tidak ada/tidak dapat nilai akan digantikan oleh gigi disebelah distal atau
mesial dengan syarat yang memiliki skor terbesar
- Bila gigi 11 atau 31 tidak ada maka digantikan gigi insicivus disebelahnya
4. Pemeriksaan Debris
Debris Indeks = Jumlah nilai debris
Jumlah gigi yang diperiksa
5. Pemeriksaan Calculus
Calculus Indeks = Jumlah nilai calculus
Jumlah gigi yang diperiksa
6. Cara Pemeriksaan
- Sonde digoreskan, bila ada debris/calculus > 1/3 permukaan gigi diberi nilai 3
- Jika sonde digoreskan ada debris/calculus > 1/3 permukaan gigi diberi nilai 2
- Sonde digoreskan, bila ada debris/calculus ≤ 1/3 permukaan gigi diberi nilai 1
- Jika sonde digoreskan tidak ada debris/calculus diberi nilai 0 (sehat)
7. Kategori OHI-S
Skor Kriteria
0 – 1,2 Baik
1,3 – 3,0 Sedang
3,1 – 6,0 Buruk
Kelompok 5
1. Oral Hygiene
Suatu tindakan perawatan yang diperlukan untuk menjaga mulut dalam kondisi yang baik,
nyaman, bersih sehingga terhindar dari infeksi. Macam pengukuran oral hygiene adalah Debris
Index (DI), Plak Index (PI), Calculus Index (CI), Patient Hygiene Index Modified (PHIM), Hygiene
Index (HI), Oral Hygiene Index (OHI), Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S), Patient Hygiene
Performance (PHP) (eastham et al. 2013).
3. Kriteria OHI-S
Merupakan penjumlahan dari nilai/skor debris dan skor calculus.
Menurut WHO adalah
Skor Kriteria
0 – 1,2 Baik
1,3 – 3,0 Sedang
3,1 – 6,0 Buruk
4. Penilaian OHI-S
- DI = Jumlah nilai debris
Jumlah gigi yang diperiksa
- OHI-S = DI + CI
Kelompok 1
1. Pemeriksaan subjektif yaitu Yaitu data yang diperoleh dari keluhan yang dirasakan pasien,
atau dari keluarga pasien/saksi lain, misalnya kepala pusing, nyeri, mual.
Untuk mengumpulkan data subjektif sumber data dapat diperoleh dari : sumber data
primer, sumber data skunder, dan sumber data yang dapat dipercaya .
Kelompok 8
1. Oral diagnostic
Penegakan diagnosis dan rencana perawatan merupakan hal yang sangat penting dilakuhkan
oleh dokter gigi karena hal tersebut akan mempengaruhi ketetapan dan keberhasilan pada
pasien.
Dalam menegakkan diagnosis ada 4 tahap yang harus dijaga yaitu disingkat dengan “SOAP”
(pemeriksaan subjektif, objektif, assessmen dan treatmen planning).
- Pemeriksaan subjektif meliputi data pasien :
Identitas pasien meliputi :
1. Nama lengkap panggilan
2. Tempat dan tanggal lahir
3. Alamat tinggal
4. Golongan darah
5. Status Pernikahan
6. Pekerjaan
7. Kewarganegaraan
8. Nomor telepon pasien yang dapat dihubungi
- Pemeriksaan obyektif Pemeriksaan Obyektif merupakan pemeriksaan yang dilakukan
langsung pada pasien dengan keadaan sebagaimana adanya, tanpa pengaruh perasaan.
Terdapat 2 pemeriksaan yang biasanya dilakukan pada pemeriksaan obyektif, yaitu :
1. Pemeriksaan Intraoral
2. Pemeriksaan Ekstraoral
Kelompok 6
Anamnesis
A. Identitas pasien
diperlukan sebagai pasca tindakan dapat pula sebagai data mortem (dental forensic),
data identitas pasien meliputi :
1. Nama lengkap panggilan 5. Status pernikahan
2. Tempat dan tanggal lahir 6. pekerjaan
3. Alamat tinggal 7. Pendidikan kewarganegaraan
4. Golongan darah 8. No. Telfon pasien
- Pemeriksaan Obyektif
Pemeriksaan objektif yang dilakukan secara umum ada dua macam yaitu pemeriksaan
ekstraoral dan pemeriksaan intra oral.