Anda di halaman 1dari 5

KEPERAWATAN KARDIOVASKULER I

RHD/CHF

Oleh:

Indra Yaldi Wijaya (183110177)

KELAS 2A

DOSEN PEMBIMBING :

Ns. Hj. Tisnawati, S. ST, S. Kep, M. Kes

PRODI D-III KEPERAWATAN PADANG

JURUSAN KEPERAWATAN PADANG

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

2020
IDIOPATIK TROMBOSITOPENIA PURPURA (ITP)

1. Pengertian
 ITP adalah suatu keadaan perdarahan berupa petekie atau ekimosis di kulit /
selaput lendir dan berbagai jaringan dengan penurunan jumlah trombosit
karena sebab yang tidak diketahui. (ITP pada anak tersering terjadi pada umur
2 – 8 tahun), lebih sering terjadi pada wanita. (Kapita selekta kedokteran jilid
2).
 ITP adalah salah satu gangguan perdarahan didapat yang paling umum
terjadi.(Perawatan Pediatri Edisi 3)
 ITP adalah syndrome yang di dalamnya terdapat penurunan jumlah trombosit
yang bersirkulasi dalam keadaan sum-sum normal.
2. Etiologi

a. Penyebab pasti belum diketahui (idiopatik).

b. Tetapi kemungkinan akibat dari:

 Hipersplenisme.
 Infeksi virus.
 Intoksikasi makanan / obat (asetosal para amino salisilat (PAS). Fenil
butazon, diamokkina, sedormid).
 Bahan kimia.
 Pengaruh fisik (radiasi, panas).
 Kekurangan factor pematangan (malnutrisi).
 Koagulasi intra vascular diseminata CKID.
 Autoimnue.
3. Manifestasi klinis

Awitan biasanya akut dengan gambaran sebagai berikut:

a. Masa prodormal, keletihan, demam dan nyeri abdomen.

b. Secara spontan timbul petekie dan ekimosis pada kulit.

c. Epistaksis.
d. Perdarahan mukosa mulut.

e. Menoragia.

f. Memar.

g. Anemia terjadi jika banyak darah yang hilang karena perdarahan.

h. Hematuria.

i. Melana

4. Patofisiologi

ITP adalah salah satu gangguan perdarahan di dapat yang paling umum
terjadi. ITP adalah syndrome yang di dalamnya terdapat penurunan jumlah trombosit
yang bersirkulasi dalam keadaan sum-sum normal. Penyebab sebenarnya tidak
diketahui, meskipun diduga disebabkan oleh agen virus yang merusak trombosit. Pada
umumnya gangguan ini didahului oleh penyakit dengan demam ringan 1 – 6 minggu
sebelum timbul gejala. Gangguan ini dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu akut,
kronik dan kambuhan. Pada anak-anak mula-mula terdapat gejala diantaranya demam,
perdarahan, petekie, purpura dengan trombositopenia dan anemia.

5. Penatalaksanaan

a. Hitung darah lengkap dan jumlah trombosit menunjukkan penurunan hemoglobin,


hematokrit, trombosit (trombosit di bawah 20 ribu / mm3).

b. Anemia normositik: bila lama berjenis mikrositik hipokrom.

c. Leukosit biasanya normal: bila terjadi perdarahan hebat dapat terjadi leukositosis.

Ringan pada keadaan lama: limfositosis relative dan leucopenia ringan.

d. Sum-sum tulang biasanya normal, tetapu megakariosit muda dapat bertambah


dengan maturation arrest pada stadium megakariosit.
e. Masa perdarahan memanjang, masa pembekuan normal, retraksi pembekuan
abnormal, prothrombin consumption memendek, test RL (+).

- Azatioprin 2 – 4 mg/kgBB/hari per oral.

- Siklofosfamid 2 mg/kgBB/hari per oral.

 Splenektomi.

- Indikasi:

 Resisten terhadap pemberian kortikosteroid dan imunosupresif selama 2 –


3 bulan.
 Remisi spontan tidak terjadi dalam waktu 6 bulan pemberian
kortikosteroid saja dengan gambaran klinis sedang sampai berat.
 Penderita yang menunjukkan respon terhadap kortikosteroid namun perlu
dosis tinggi untuk mempertahankan klinis yang baik tanpa perdarahan.

- Kontra indikasi:

 usia sebelum 2 tahun: fungsi limpa terhadap infeksi belum dapat diambil
alih oleh alat tubuh yang lain (hati, kelenjar getah bening dan thymus)
DAFTAR PUSTAKA

Betz L. Cecily, dkk. 2002. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Edisi 3. Jakarta: EGC.

——–. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 2. FKUI: Media Aesculapius.

Nettina M. Sandra. 1996. Pedoman Praktik Keperawatan. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai