Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN PRODUKSI

Ghina Nurjihan / 23216021


IT-022234
Bismillahirrahmanirrahim…
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Penulisan ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas softskill mata kuliah Pengantar
Bisnis. Dengan adanya tugas ini diharapkan penulis dan masyarakat dapat memahami tentang
Manajemen Produksi. Materi yang akan dibahas dalam blog ini yaitu Perkembangan
manajemen produksi, Pengertian manajemen produksi, Pengertian produksi, Proses
produksi, Pengambilan keputusan dalam manajemen produksi, Ruang lingkup manajemen
produksi, Fungsi dan sistem produksi dan operasi, serta yang terakhir Lokasi dan lay out
pabrik. Penulis ini menggunakan metode studi pustaka dengan mencari referensi-referensi 
yang berhubungan dengan materi ini yang diperoleh dari buku-buku dan internet.

Perkembangan Manajemen Produksi

Manajemen produksi berkembang pesat karena adanya faktor :

 Adanya pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi

    Agar produksi efektif dan efisien, produsen hendaknya menggunakan metode ilmiah dan
azas-azas manajemen. Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas
produksi yang lebih baik bila disertai dengan pengolahan yang baik.dan akan mengurangi
biaya produksi sehingga dapat tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi.

 Revolusi Industri

    Revolusi Industri merupakan suatu peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga
mesin. Revolusi itu merupakan perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat dibidang
perdagangan, industri, dan tekhnik di Eropa.
Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya,sedangkan pengusaha
kecil dengan peralatan kerja yang masih kuno,menjadi terdesak.
Perkembangan revolusi industri terlihat pada :
1. Bertambahnya penggunaan mesin
2. Efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja,
3. Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi, dan komunikasi.
4. Meluasnya sistem perbankan dan perkreditan.

 Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan komputer

    Sehingga pada banyak hal manajer produsi mengintegrasikan tekhnologi canggih kedalam
bisnisnya.
 Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar
manusia, dan model keputusan.

Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan ditemukannya metode


kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut :
1. Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku
2. Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah
3. Pelatihan pekerja dengan metode baru
4. Pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaa atas proses kerja.

Pengertian Manajemen Produksi

Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen yang
mempunyai peran dalam mengoordinasi kan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan.
Kegiatan produksi akan melibatkan pengubahan dan pengolahan berbagai macam sumber
bahan mentah yang diubah menjadi barang atau jasa untuk dijual. Jadi, tanggungjawab
seorang manajer produksi adalah membuat keputusan-keputusan penting untuk mengubah
sumber daya yang ada menjadi hasil produk atau jasa dapat dijual. Keputusan yang
diperlukan oleh seorang manajer produksi adalah sebagai berikut :

 Keputusan yang berhubungan dengan desain dari sistem produksi


 Keputusan yang berhubungan dengan operasional dan pengendalian sistem produksi
dalam jangka pendek maupun jangka panjang

Pengertian Produksi

Menurut Basu Swastha dan Sukotjo (1988)

Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang di


inginkan oleh konsumen. Hasil ini dapat berupa barang ataupun jasa.

    Dari pengertian tersebut, produksi merupakan konsep yang lebih luas daripada
pengolahan, karena pengolahan hanya sebagai bentuk khusus dari produksi. Dalam produksi
berkaitan dengan pedagang atau penyedia bahan mentah, pengecer, dan lembaga-lembaga
lain yang ikut secara langsung maupun tidak langsung. Atau dapat dikatakan bahwa
produksi adalah semua kegiatan dengan menggunakan cara atau metode atau teknik tertentu
untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau asa, dengan memanfaatkan
faktor-faktor produksi yang tersedia.

Proses Produksi

Prose produksi yang berjalan dengan lancar dan baik merupakan suatu hal yang sangat
diharapkan oleh suatu perusahaan. Untuk mewujudkan proses produksi agar selalu berjalan
dengan baik, maka dibutuhkan suatu manajemen yang bisa mengelola keseluruhan kegiatan
produksi tersebut.

Proses Produksi dapat ditinjau dalam segi :


Proses Operasi / Produksi adalah serangkaian metode dan teknologi yang digunakan dalam
memproduksi barang atau jasa.

    Jenis produksi dapat diklasifikasikan menurut perbedaan dalam proses-proses operasinya.
Barang-barang produk berdasarkan apakah proses operasinya mengkombinasikan sumber
daya atau dipecah menjadi beberapa bagian komponen. Kita dapat menjabarkan jasa
berdasarkan tingkat kontak dengan pelanggan yang dibutuhkan.

Proses Pabrikasi Barang adalah seluruh proses pabrikan dapat diklasifikasikan berdasarkan
sifat analitis atau sintetis dari proses transformasi.

Proses analitis : proses produksi yang menguraikan sumber-sumber daya menjadi komponen
untuk menciptakan produk-produk jadi.
Produksi sintetis : proses produksi yang mengkombinasikan bahan-bahan mentah untuk
memproduksi suatu barang jadi.

Proses jasa adalah tingkat kontak dengan pelanggan


Satu cara mengklasifikasikan jasa adalah menanyakan apakah suatu jasa tertentu dapat
diberikan tanpa pelanggan menjadi bagian dalam sistem produksi.

Proses kontak tinggi : tingkat kontak antara jasa dengan konsumen dimana konsumen
menerima jasa sebagai bagian dari sistem. Misalnya jasa transportasi.
Proses kontak rendah: tingkat kontak antara jasa dengan konsumen dimana konsumen tidak
perlu menjadi bagian dari sistem dalam menerima jasa. Misalnya penyetoran  giro di bank,
nasabah tidak mengikuti proses perbankannya.

Dapat pula ditinjau dalam segi :

Kelangsungan hidup
1. Produksi terus-menerus (Continous Production)
Dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang.walaupun terjadi perubahan
bentuk barang-barangtetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alat mesin. Proses ini
menghasilkan produk yang standar (massal).

2. Produksi yang terputus-putus (Intermitten Production)


Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus mengatur kembali alat-alat
dan penyesuaian terus-menerus dil;akukan sesuai tuntutan produk yang akan dihasilakan.

Teknik
a. Proses Ekstraktif :Proses pengambilan langsung dari alam (kayu, perikanan,
pertambangan)
b. Proses Analitis : Proses memisahkan bahan-bahan seperti minyak mentah menjadi minyak
bersih.
c. Proses Pengubahan: Proses perubahan bentuk seperti alat-alat rumah tangga.
d. Proses Sintetis : Proses mencampur dengan unsur-unsur lain seperti bahan-bahankimia.

Pengambilan Keputusan dalam Manajemen Produksi

    Dalam mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya, manajer


produksi perlu membuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan upaya-upaya untuk
mencapai tujuan, agar barang-barang dan jasa yang di hasilkan sesuai dan tepat seperti
diharapkan yaitu tepat mutu (kualits), tepat jumlah (kuantitas) dan tepat waktu, dengan biaya
rendah.

Ditinjau dari kondisi keputusan yang harus diambil terdapat 4 macam pengambilan keputusan
yaitu:

1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti (certainty)


2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti (uncertainty)
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan
keadaan lain.

Bidang produksi mempunyai 5 tanggung jawab keputusan utama yaitu:

1. Proses
Keputusan-keputusan dalam kategori ini menentukan proses fisik atau fasilitas yang
digunakan untuk memproduksi barang atau jasa. Keputusan mencakup jenis peralatan dan
teknologi, arus proses, tata letak (lay out) peralatan, dan seluruh aspek fisik pabrik atau
fasilitas jasa pelayanan.
2. Kapasitas
Keputusan kapasitas dimaksudkan untuk menentukan besarnya kapasitas yang tepat dan
penyediaan pada waktu yang tepat.
Kapasitas jangka panjang ditentukan oleh besarnya fasilitas kadang-kadang diperbesar
dengan mengadakan sub-kontrak kepada pihak luar atau penambahan regu (shift) ekstra atau
menyewa ruangan / peralatan tambahan.
3. Persediaan
Manajer persediaan membuat keputusan-keputusan dalam bidang produksi menyangkut apa
yang dipesan, berapa banyak pemesanan, serta kapan pemesanan dilakukan.
4. Tenaga kerja
Dalam manajemen produksi, penentuan dan pengelolaan tenaga kerja atau sumber daya
manusia menempati posisi yang sangat penting. proses produksi tidak mungkin berlangsung
tanpa tenaga kerja yang menggarap kegiatan untuk menghasilkan produk, baik berupa barang
atau jasa. keputusan tentang tenaga kerja mencakup seleksi, pengkajian, pelatihan,
penempatan, penyeliaan atau supervisi.
5. Mutu / Kualitas
Fungsi produksi ditandai dengan penekanan tanggung jawab yang lebih besar terhadap mutu
atau kualitas barang atau jasa yang dihasilkan. mutu merupakan tanggung jawab produksi
yang penting dan harus didukung oleh organisasi secara keseluruhan.

 Ruang Lingkup Manajemen Produksi

Manajemen produksi dan operasi merupakan kegiatan yang mencakup bidang yang cukup
luas, dimulai dari penganalisisan dan penetapan keputusan saat sebelum dimulainya kegiatan
produksi dan operasi, yang umumnya bersifat keputusan-keputusan jangka panjang serta
keputusan-keputusan pada waktu menyiapkan dan melaksanakan kegiatan produksi dan
pengoperasiannya, yang umumnya bersifat keputusan-keputusan jangka pendek.

Tujuan perencanaan dan pengendalian produksi tidak lain adalah mengusahakan agar terjadi
keseimbangan, keselarasan serta keserasian antara faktor-faktor produksi yang ada dengan
kebutuhan atau kesempatan yang terbuka baginya, sehingga dapat menimbulkan adanya
perkembangan yang menguntungkan (profitable growth). Dalam tahap pencapaian tujuan
bagian produksi maka perlu dilihat kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada serta
tekanan-tekanan (threats) dari luar yang dialami perusahaan itu. Setelah itu analisa intern
terhadap faktor-faktor produksi akan menghasilkan rumusan tentang kekuatan-kekuatan
(strengths) yang dimiliki serta kelemahan-kelemahan (weakness) yang ada.

Perancangan sistem produksi

   Perancangan berfungsi agar kegiatan produski dan operasi yang akan dilakukan terarah bagi
pencapaian tujuan produksi dan operasi, serta fungsi produksi dapat terlaksana secara efektif
dan efisien. Pembahasan dalam perancangan atau desain dari sistem produksi dan operasi
meliputi:

1. Seleksi dan rancangan atau desain hasil produksi (produk)

Kegiatan produksi dan operasi harus dapat menghasilkan produk, berupa barang atau jasa,
secara efektif dan efisien, serta dengan mutu atau kualitas yang baik.

2. Seleksi dan perancangan proses dan peralatan.

Setelah produk didisain, maka kegiatan yang harus dilakukan untuk merealisasikan usaha
untuk menghasilkannya adalah menentukan jenis proses yang akan dipergunakan serta
peralatannya.

3. Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit perusahaan.

Kelancaran produksi dan operasi perusahaan sangat dipengaruhi oleh kelancaran


mendapatkan sumber-sumber bahan dan masukan (inputs), serta ditentukan pula oleh
kelancaran dan biaya penyampaian atau supply produk yang dihasilkan berupa barang jadi
atau jasa ke pasar.

4. Rancangan tata-letak (lay-out) dan arus kerja atau proses

Kelancaran dalam proses produksi dan operasi ditentukan pula oleh salah satu faktor
terpenting di dalam perusahaan atau unit produksi, yaitu rancangan tata letak (lay-out) dan
arus kerja atau proses.

5. Rancangan tugas pekerjaan

Rancangan tugas pekerjaan merupakan bagian yang integral dari rancangan sistem. Dalam
melaksanakan fungsi produksi dan operasi, maka organisasi kerja harus disusun, karena
organisasi kerja sebagai dasar pelaksanaan tugas pekerjaan, merupakan alat atau wadah
kegiatan yang hendaknya dapat membantu pencapaian tujuan perusahaan atau unit produksi
dan operasi tersebut.

6. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas

Sebenarnya rancangan sistem produksi dan operasi harus disusun dengan landasan strategi
produksi dan operasi yang disiapkan terlebih dahulu.
Pengendalian sistem produksi dan operasi

Pengendalian  dan pengawasan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menjamin agar
kegiatan produksi dan operasi yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan,
dan apabila terjadi penyimpangan, maka dapat dikoreksi sehingga apa yang diharapkan dapat
tercapai. Pengendalian sistem produksi dan operasi mencakup :

1. Pengendalian persediaan dan pengadaan bahan

Kelancaran kegiatan produksi dan operasi sangat ditentukan oleh kelancaran tersedianya
bahan atau masukan yang dibutuhkan bagi produksi dan operasi tersebut.

2. Pemeliharaan atau perawatan (maintenance) mesin dan peralatan

Mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi dan operasi harus selalu terjamin
tetap tersedia untuk dapat digunakan, sehingga dibutuhkan adanya kegiatan pemeliharaan
atau perawatan.

3. Pengendalian mutu

Terjaminnya hasil atau keluaran dari proses produksi dan operasi menentukan keberhasilan
dari pengoperasian sistem produksi dan operasi.

4. Manajemen tenaga kerja (sumber daya manusia)

Pelaksanaan pengoperasian sistem produksi dan operasi ditentukan oleh kemampuasn dan
keterampilan para tenaga kerja atau sumber daya manusianya.

5. Pengendalian Biaya

Kegiatan ini dilakukan atas beban penggunaan bahan dan waktu dari utilitas mesin dan
tenaga kerja atau sumber daya manusia, serta keefektifan pemanfaatannya.

6. Pengendalian produksi

Pengendalian ini dilakukan untuk menjamin apa yang telah ditetapkan dalam rencana
produksi dan operasi dapat terlaksana, dan bila terjadi penyimpangan dapat segera dikoraksi
sehingga tidak mengganggu pencapaian target produksi dan operasi.

Fungsi dan Sistem Produksi dan Operasi

 Manajemen Produksi dan Operasi tidak hanya manajemen pabrik manufaktur. Dalam
pembahasan Manajemen Produksi dan Operasi, di samping menyangkut pembahasan
organisasi pabrik manufaktur, juga menyangkut pembahasan organisasi jasa, seperti
perbankan, rumah sakit dan jasa transportasi. Perusahaan atau organisasi jasa,
pertumbuhannya sangat pesat, dan dari hasil-hasil penemuan dapatlah diketahui bahwa
teknik-teknik Manajemen Produksi dan Operasi dapat dipergunakan secara efektif untuk
mengurangi biaya dan memperbaiki hasil jasa yang ditawarkan atau dijual. Dalam kegiatan
produksi dan operasi tercakup seluruh proses yang mengubah masukan (inputs) dan
menggunakan sumber-sumber daya untuk menghasilkan keluaran (output) yang berupa
barang atau jasa.

Dalam suatu kegiatan produksi dan operasi, Manajer Produksi dan Operasi harus mampu
membina dan mengendalikan arus masukan (inputs) dan keluaran (output), serta mengelola
penggunaan sumber-sumber daya yang dimiliki. Agar kegiatan dan fungsi produksi dan
operasi dapat lebih efektif, maka para manajer harus mampu mendeteksi masalah-masalah
penting serta mampu mengendalikan sumber-sumber daya yang sangat terbatas. Manajer
produksi dan operasi harus merencanakan secara efektif penggunaan sumber-sumber daya
yang sangat terbatas, memperkirakan dampak pada sasaran dan mengorganisasikan
pengimplementasian dari rencana. Berdasarkan rencana yang disusun maka keputusan-
keputusan yang lebih terinci harus dibuat, seperti besarnya partai (batch) dari produk untuk
macam-macam yang berbeda, waktu-waktu lembur dan variabel-variabel tenaga kerja yang
lain, prosedur pengendalian mutu, pemesanan bahan dan banyak prosedur-prosedur lain yang
harus diterapkan atau diimplementasikan. Rencana tidak harus selalu diikuti ketidak tepatan
peramalan atau prakiraan penjualan serta banyak alasan-alasan lain.

Manajer produksi dan operasi membuat keputusan-keputusan mengenai fungsi produksi dan
operasi, serta sistem transformasi yang dipergunakan. Dari uraian ini terdapat tiga pengertian
yang penting mendukung pelaksanaan kegiatan Manajemen Produksi dan Operasi yaitu
fungsi, sistem dan keputusan.

Pertama, mengenai fungsi dapatlah dinyatakan bahwa manajer produksi dan operasi
bertanggung jawab untuk mengelola bagian atau fungsi dalam organisasi yang menghasilkan
barang atau jasa. Jadi istilah produksi dan operasi dipergunakan untuk menunjukkan fungsi
yang menghasilkan barang atau jasa. Sehingga produksi atau operasi sama halnya dengan
pemasaran dan keuangan atau pembelanjaan sebagai salah satu fungsi organisasi perusahaan
dan merupakan salah satu fungsi bisnis.

Kedua, mengenai sistem, dalam hal ini terkait dengan perumusan sistem transformasi yang
menghasilkan barang atau jasa. Pengertian sistem ini tidak hanya pada pemahaman produksi
dan operasinya, tetapi yang lebih penting lagi adalah sebagai dasar untuk perancangan dan
penganalisisan operasi produksi, yang terdapat dalam proses pengkonversian di dalam
persahaan. Dalam hal kita berbicara tentang sistem keseluruhan dalam perusahaan, dimana
terkait dengan bidang-bidang fungsi lain diluar produksi dan operasi.

Akhirnya, tentang keputusan, dimana unsur yang terpenting di dalam manajemen prosuksi
dan operasi adalah pengambilan keputusan. Oleh karena seluruh manajer bertugas dan tidak
terlepas dengan hal pengambilan keputusan, maka penekanan utama dalam pembahasan
manajemen produksi dan operasi adalah proses pengambilan keputusan. Pengambilan
keputusan dalam manajemen produksi dan operasi, terdapat di dalam proses, kapasitas,
persediaan, tenaga kerja dan mutu.

 Ada empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah :

1. Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk


pengolalahan masukan (inputs)
2. Jasa-jasa penunjang, merupakan saran yang berupa pengorganisasian yang perlu
untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses
pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
3. Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan
produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode
tertentu
4. Pengendalian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya
kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk
pengunaan dan pengolahan masukan (inputs) pada kenyataannya dapat dilaksanakan.

Lokasi dan Lay Out Pabrik

 Lokasi Pabrik

Perusahaan berskala kecil biasanya berdiri disebuah lokasi yang strategis kemudian
memperluas operasinya sehingga berkembang dan berskala lebih besar, tetapi tidak menutup
kemungkinan sebuah bisnis berskala kecil dimulai dari tempat yang kecil dan kurang strategis
kemudian berkembang menjadi lebih besar dan pindah ke lokasi yang lebih besar dan
strategis.

Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan tempat untuk lokasi
pabrik atau bisnis baru, yaitu :

 dekat dengan pasar


 dekat dengan bahan baku
 biaya transportasi
 ketersedaiaan tenaga kerja
 ketersediaan sumber tenaga atau energi
 memperhatikan lingkungan sekitarnya
 memperhatikan iklim

    Faktor-faktor tersebut diatas disesuaikan dengan jenis perusahaan atau bisnis yang akan
dijalankan, beberapa bisnis akan menekankan salah satu faktor tersebut, misalnya bisnis
pembuatan roti, maka faktor yang perlu di perhatikan adalah jarak antara bahan baku dengan
jarak ke pasar, semakin jauh jarak ke pasar maka resiko kerusakan produk akan tinggi.

    Lokasi yang ideal untuk perusahaan atau bisnis adalah lokasi dimana biaya operasionalnya
paling rendah atau serendah mungkin. Lokasi yang tidak tepat akan menyebabkan biaya
operasional perusahaan tinggi, dan berakibat tidak mampu bersaing dengan produk yang
sejenis.

Tujuan meminimalkan jumlah seluruh biaya yaitu membantu perusahaan beroperasi atau
berproduksi dengan lancar agar lebih efektif dan efisien.

Tata Letak Fasilitas Produksi (Layout Pabrik)

Dalam kegiatan bisnis yang diharapkan adalah tercapainya tujuan yang diharapkan sesuai
dengan perencanaan yang telah ditetentukan. Agar sebuah bisnis dapat mencapai
produktivitas yang tinggi dengan mengeluarkan biaya yang rendah, maka perencanaan tata
letak fasilitas produksi diperlukan.
Penentuan tata letak fasilitas produksi (layout pabrik) adalah pengaturan dan penempatan
alat-alat, tenaga kerja, dan kegiatan-kegiatan didalam kegiatan produksi.

Tujuan dilakukan penataan fasilitas produksi, yaitu :

 untuk meminimumkan biaya pengangkutan dan penanganan


 untuk mempercepat dan melancarkan arus bahan-bahan
 untuk mendapatkan penggunaan ruang yang efisien baik untuk karyawan maupun
penyimpanan
 untuk melakukan pekerjaan yang efisien
 untuk memudahkan pengawasan pekerjaan bagi mandor

Faktor-faktor yang harus di pertimbangkan dalam perencanaan tata letak fasilitas produksi
(layout pabrik), yaitu :

 Memperlancar proses produksi


 Mendekatkan dengan sumber bahan baku
 Efektif dan efisien dalam kegiatan produksi

KESIMPULAN

Produksi sering dipergunakan atau dibayangkan tentang membuat sesuatu produk, barang,
atau sesuatu yang dapat dipergunakan atau dapat dimanfaatkan. Sedangkan pengertian
manajemen produksi adalah kegiatan mengatur agar dapat menciptakan dan menambah
kegunaan suatu barang atau jasa. Agar produksi berjalan dengan lancar diperlukan suatu
manajemen yang baik, maka dari itu proses produksi dapat ditinjau dari beberapa segi. Dan
dalam pengambilan keputusan manajer harus dapat membuat mengambil beberapa macam
keputusan, tidak bisa hanya 1 saja karena dalam hal berbisnis tidak dapat diprediksi secara
pasti banyak hal-hal yang tak terduga menghampiri dalam proses produksi. Yang terpenting
juga rancangan  dan pengendalian sistem produksi harus tepat sasaran agar berjalan dengan
lancar dan mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Sekian penulisan blog ini kurang lebihnya saya pribadi mohon maaf karena juga masih

belajar. Terimakasih

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

REFERENSI

 https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_produksi
 Susatyo Herlambang dan Bambang Heru M, Yogyakarta:2014
 Fuad M,dkk,PT.Gramedia Pustaka Utama:Pengantar bisnis,Jakarta
pusat:Salemba,2003

Anda mungkin juga menyukai