AGAMA

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

IMUNISASI DAN INJEKSI DIBULAN

RAMADHAN

DI SUSUN OLEH:

YESSI DWI APRILIA LUBIS : 13404319173

ZURIATI : 13404319175

RIAN RISKI : 13404319161

GURU PEMBIMBING: Dr.Cut Suryani,M.A

AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM IM BANDA ACEH

TAHUN AJARAN

2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah yang berjudul “IMUNISASI DAN INJEKSI DIBULAN RAMADHAN”

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Banda Aceh,September 2019


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................1

DAFTAR ISI............................................................................................................2

LATAR BELAKANG.................................................................................................3

PEMBAHASAN......................................................................................................4

PENUTUP ……………………………………………………………………………………………………….5

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………..6
LATAR BELAKANG

Vaksinasi merupakan suatu pencegahan medis yang sudah tidak asing di telinga
masyarakat modern saat ini. Vaksinasi dianggap sebagai salah satu terobosan
mutakhir dalam dunia kesehatan karena bersifat prefentif dan kabarnya banyak
menyelamatkan nyawa manusia. Selain vaksin kita juga mengenal imunisasi,
perbedaan mendasar antar vaksin dan imunisasi adalah, imunisasi merupakan
proses dimana tubuh manusia menjadi kebal terhadap penyakit terntentu, dan
vaksinasi memicu meningkatnya system kekebalan tubuh terhadap penyakit.
Imunisasi tidak harus selalu melalui vaksin,seseorang yang sudah pernah tertular
penyakit dan berhasil sembuh,makasecara natural tubuhnya imun terhadap
penyakit tersebut di kemudian hari. Imunisasi merupakan usaha pemberian
kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar
tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu . Imunisasi
adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap
suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa tidak
terjadi penyakit . Imunisasi penting untuk mencegah penyakit berbahaya, salah
satunya adalah imunisasi DPT (Diphteria, Pertussis, Tetanus). Kebanyakan anak
menderita panas setelah mendapat imunisasi DPT, tetapi itu adalah hal yang
wajar, namun seringkali ibu-ibu tegang, cemas dan khawatir .
PEMBAHASAN

-Imunisasi: pemindahan atau transfer antibodi [bahasa awam: daya tahan tubuh]
secara pasif. Antibodi diperoleh dari komponen plasma donor yang sudah sembuh
dari penyakit tertentu.

-Injeksi adalah memasukkan obat atau nutrisi makanan menggunakan alat


suntik,baik ke dalam otot atau pembuluh darah

A.HUKUM INJEKSI DIBULAN RAMADHAN


Perlu diketahui suntikan ada tiga jenis:

1.suntikan melalui kulit (Intra cutan) misalnya suntikan Insulin

2.suntikan melalui otot (Intra muscular) misalnya suntik antihistamin dan


beberapa vaksinasi

3.suntikan melalui pembuluh darah (intra vena) misalnya antinyeri, infus dan
vitamin

Berdasarkan yang materi disuntik ada dua jenis:

1.suntikan bukan makanan misalnya antinyeri dan antihistamin

2.suntikan yang mengandung makanan misalnya suntikan glukosa atau infus


elektrolit

1.suntikan melalui kulit (Intra cutan)

Suntikan melalui kulit TIDAK membatalkan puasa, karena tidak ada saluran
khusus ke organ pencernaan atau tidak menimbulkan energi dan tidak
mengeyangkan.Karena kaidah umumnya yang lebih shahih mengenai
pembatal puasa adalah bukan semata-mata sesuatu yang masuk di organ
pencernaan akan tetapi bisa menguatkan badan dan hakikatnya sama
dengan makan dan minum.

DR. Ahmad bin Muhammad Al-Khalil hafidzahullah berkata,“Alasan


membatalkan bukanlah semaat-mata sampainya sesuatu (makanan) menuju
lambung (saluran pencernaan) akan tetapi bisa menguatkan badan dan
mengeyangkan (menghasilkan tenaga).”

2.suntikan melalui otot (Intra muscular)

Ini juga TIDAK membatalkan puasa karena sama dengan suntikan melalui
kulit, yaitu tidak tidak ada saluran khusus ke organ pencernaan atau tidak
menimbulkan energi dan tidak mengeyangkan.
Syaikh Shalih AL-Fauzan hafidzahullah berkata,

“adapun suntikan pada otot, bukan pada pembuluh darah maka semoga
tidak membatalkan puasa.”

Dan Fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah (Komite Fatwa di Saudi),

” ‫ وال يجوز للصائم تعاطي حقن التغذية في نهار‬. ‫يجوز التداوي بالحقن في العضل والوريد للصائم في نهار رمضان‬
‫ وإن تيسر‬، ‫ فتعاطي تلك الحقن يعتبر حيلة على اإلفطار في رمضان‬، ‫رمضان ؛ ألنه في حكم تناول الطعام والشراب‬
‫تعاطي الحقن في العضل والوريد ليال فهو أولى ” انتهى‬

“Boleh berobat dengan disuntik di lengan atau pembuluh darah, bagi mereka
yang puasa di siang hari Ramadhan. Namun, orang yang sedang berpuasa
tidak boleh diberi suntikan nutrisi (infus) di siang hari Ramadhan karena ini
sama saja dengan makan atau minum. Oleh sebab itu, pemberian suntikan
infus disamakan dengan pembatal puasa Ramadhan. Kemudian, jika
memungkinkan untuk melakukan suntik lengan atau pembuluh darah di
malam hari maka itu lebih baik.”

3.suntikan melalui pembuluh darah (intra vena)

a.suntikan yang mengandung bahan makanan misalnya suntik vitamin C dan


suntik infus, ini MEMBATALKAN puasa

b. suntikan yang tidak mengandung bahan makanan misalnya suntik


antinyeri dan antihistamin, ini TIDAK MEMBATALKAN puasa
IMUNISASI bisa dilakukan dengan berbagai cara, ada yang
dilakukan melalui tetesan cairan ke mulut, ada yang diberikan secara
suntikan ke otot atau lapisan bawah

Untuk imunisasi dengan cara meneteskan cairan ke mulut, hukumnya


membatalkan puasa. Sebab masuknya benda ke dalam rongga mulut dapat
membatalkan puasa, baik untuk kebutuhan medis, asupan makanan atau
lainnya.

Al-Khatib al-Syarbini menegaskan: “Pertama yang membatalkan puasa


adalah sampainya benda, meski sedikit seperti satu biji simsimah, secara
sengaja, tidak terpaksa dan dilakukan oleh orang yang mengetahui
keharamannya, ke dalam mutlaknya rongga, baik rongga terbuka atau
melalui luka di kepala yang tembus sampai ke anggota batin, baik melalui
rongga yang dapat memproses asupan makanan atau obat, atau tidak.” (Al-
Syarbini, al-Iqna’, juz.1, hal.218).

Sementara imunisasi yang dilakukan dengan cara suntik, hukumnya terdapat


iktilaf (perbedaan) di kalangan ulama’. Pendapat pertama mengatakan dapat
membatalkan, sebab terdapat cairan yang masuk ke dalam anggota batin
melalui al-Jauf (rongga). Pedapat kedua menyatakan tidak batal, sebab
cairan tersebut masuk melalui rongga yang tidak terbuka. Pendapat ketiga,
dapat membatalkan bila suntik imunisasi dimasukan melalui otot yang
berlubang.

Perbedaan pendapat ini dilatarbelakangi pemahaman yang berbeda


mengenai makna tersirat dalam firman Allah yang secara tegas melarang
makan dan minum bagi orang yang berpuasa (QS. Al-Baqarah ayat 187).

Pendapat yang menyatakan batal memahami bahwa segala benda yang


masuk ke dalam anggota batin melalalui rongga manapun (al-Jauf),
hukumnya sama dengan makan dan minum, baik rongga yang terbuka atau
tidak. Anggota tubuh yang berlubang diakibatkan tusukan jarum suntik,
disebut sebagai jauf menurut pendapat ini.
PENUTUP

KESIMPULAN

Di Indonesia,program imunisasi diatur oleh kementerian kesehatan Republik


Indonesia.Pemerintah,bertanggungjawab menetapkan sasaran jumlah penerima
imunisasi,kelompok umur serta tatacara memberikan vaksin pada sasaran.pelaksanaan
program imunisasi dilakukan oleh unit pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta.

Imunisasi merupakan salah satu pencegahan penyakit menular khususnya penyakit yang dapat
di cegah dengan imunisasi (PD31) yang di berikan kepada tidak hanya anak sejak bayi hingga
remajantetapi juga pada dewasa.jenis-jenis penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi yaitu
TBC(Tuberculosis),difteri,pertusis,tetanus,polio,influenza,demam
tifoid,hepatitis,meningitis,pneumokokus,mmr(mumps measles rubella),rotavirus,varisela,dan
hepatitis A.

inilah kaidah umum yang disampaikan oleh DR. Ahmad bin Muhammad Al-Khalil hafidzahullah,
beliau berkata“pendapat terkuat mengenai suntikan: apa yang menjadi pendapat mayoritas
ahli fikh kontemporer bahwa suntikan yang mengeyangkan/memberi tenaga membatalkan
DAFTAR PUSTAKA

https://islami.co/imunisasi-apakah-membatalkan-puasa/

https://muslimafiyah.com/suntikan-injeksi-ada-yang-membuat-batal-puasa-ada-yang-tidak.html

Anda mungkin juga menyukai