Anda di halaman 1dari 5

1.

Apa perbedaan utama dalam Standar akuntansi pemerintah basis kas menuju akrual dgn Basis
Akrual penuh?
Jika dibandingkan dengan akuntansi pemerintah berbasis kas menuju akrual, akuntansi berbasis akrual
sebenarnya tidak banyak berbeda. Pengaruh perlakuan akrual dalam akuntansi berbasis kas menuju
akrual sudah banyak diakomodasi di dalam laporan keuangan terutama neraca yang disusun sesuai
dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
(SAP). Keberadaan pos piutang, aset tetap, hutang merupakan bukti adanya proses pembukuan yang
dipengaruhi oleh asas akrual.
Ketika akrual hendak dilakukan sepenuhnya untuk menggambarkan berlangsungnya esensi transaksi
atau kejadian, maka kelebihan yang diperoleh dari penerapan akrual adalah tergambarkannya informasi
operasi atau kegiatan. Dalam sektor komersial, gambaran perkembangan operasi atau kegiatan ini
dituangkan dalam Laporan Laba Rugi. Sedangkan dalam akuntansi pemerintah, laporan sejenis ini
diciptakan dalam bentuk Laporan Operasional atau Laporan Surplus/Defisit.
Dengan demikian, perbedaan kongkrit yang paling memerlukan perhatian adalah jenis/komponen
laporan keuangan. Perbedaan mendasar SAP PP 24/2005 dengan SAP Akrual terletak pada PSAP 12
mengenai Laporan Operasional. Entitas pemerintah melaporkan secara transparan besarnya sumber
daya ekonomi yang didapatkan, dan besarnya beban yang ditanggung untuk menjalankan kegiatan
pemerintahan. Surplus/defisit operasional merupakan penambah atau pengurang ekuitas/kekayaan
bersih entitas pemerintahan bersangkutan. Secara ringkas perbedaan komponen laporan keuangan
basis akrual dengan basis kas menuju akrual disajikan pada Lampiran II.

2. Mengapa Standar Akuntansi Pemerintahan lebih relevan jika memakai basis akrual dibanding basis
kas?
a. Akuntansi berbasis kas tidak menghasilkan informasi yang cukup misal transaksi non kas untuk
pengambilan keputusan ekonomi misalnya informasi tentang hutang dan piutang, sehingga
penggunaan basis akrual sangat disarankan
b. Akuntansi berbasis akrual menyediakan informasi yang tepat untuk menggambarkan biaya
operasi yang sebenarnya (full costs of operation)
c. Akuntansi berbasis akrual dapat menghasilkan informasi yang dapat diandalkan dalam informasi
asset dan kewajiban.
d. Akuntansi berbasis akrual yang menghasilkan informasi keuangan yang komprehensif, misalnya
penghapusan hutang yang tidak ada pengaruhnya di laporan berbasis kas
Manfaat bagi pemerintah, antara lain untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai
biaya pemerintah dan meningkatkan kualitas pengambilan keputusan di dalam pemerintah dengan
menggunakan informasi yang diperluas, tidak sekedar informasi yang berbasis kas. Manfaat bagi
masyarakat pengguna laporan keuangan, antara lain apabila laporan keuangan disajikan dengan basis
akrual memungkinkan pengguna laporan untuk ¡menilai akuntabilitas pengelolaan seluruh sumber daya
oleh suatu entitas, menilai kinerja, posisi keuangan dan arus kas dari suatu entitas serta pengambilan
keputusan mengenai penyediaan sumber daya kepada, atau melakukan bisnis dengan suatu entitas
pemerintah.
3. Bagaimana Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual yang akan diterapkan
pemerintah Indonesia?
Penerapan sistem akuntansi berbasis akrual di pemerintahan menyajikan tantangan baru, untuk itu
agar proses penerapannya dapat berjalan dengan baik perlu dibuatkan suatu pedoman yang dapat
menjelaskan proses pembangunan sistem akuntansi pemerintahan berbasis akrual ini secara lebih
detail.
Dengan telah ditetapkannya PP No. 71 tahun 2010 maka terjadi perubahan yang cukup signifikan,
dalam unsur laporan keuangan yang harus disajikan oleh setiap entitas akuntansi dan entitas
pelaporan di pemerintahan, jika dibandingkan dengan PP No. 24 tahun 2005, Penerapan SAP berbasis
akrual dapat dilakukan secara bertahap dari penerapan SAP berbasis kas menuju akrual menjadi
penerapan SAP berbasis akrual.

4. Tantangan apa saja yang dihadapi pemerintah dalam penerapan Standar akuntansi pemerintah
berbasis Akrual?
a. Sistem Akuntansi dan IT Based System
Melihat kompleksitas implementasi akuntansi berbasis akrual, dapat dipastikan bahwa penerapan
akuntansi berbasis akrual di lingkungan pemerintahan memerlukan sistem akuntansi dan IT based
system yang lebih rumit.
b. Implementasi Sistem Pengendalian Intern
Pembangunan dan implementasi sistem pengendalian intern yang efektif diperlukanuntuk memberikan
keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien,
keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan.
Untuk itu diperlukan sosialisasi dan upaya implementasi yang melibatkan seluruh tingkatan dalam
instansi pemerintah agar SPIP tersebut dapat menjadi bagian yang menyatu dengan operasional pada
seluruh unit kerja pemerintahan.
c. Komitmen dari pimpinan
Dukungan yang kuat dari pimpinan merupakan kunci keberhasilan dari suatu perubahan. Salah satu
penyebab kelemahan penyusunan Laporan Keuangan pada beberapa Kementerian/Lembaga adalah
lemahnya komitmen pimpinan satuan kerja khususnya SKPD penerima dana Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan.
d. Tersedianya SDM yang kompeten
Laporan keuangan diwajibkan untuk disusun secara tertib dan disampaikan masing-masing oleh
pemerintah pusat dan daerah kepada BPK selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran
berakhir. Selanjutnya, selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir, laporan
keuangan yang telah diperiksa oleh BPK tadi diserahkan oleh Pemerintah Pusat kepada DPR dan oleh
Pemerintah Daerah kepada DPRD. Penyiapan dan penyusunan laporan keuangan tersebut memerlukan
SDM yang menguasai akuntansi pemerintahan. Di samping itu, peran dari perguruan tinggi dan
organisasi profesi tidak kalah pentingnya untuk memenuhi kebutuhan akan SDM yang kompeten di
bidang akuntansi pemerintahan.
e. Resistensi terhadap perubahan
Sebagaimana layaknya untuk setiap perubahan, bisa jadi ada pihak internal yang sudah terbiasa dengan
sistem yang lama dan enggan untuk mengikuti perubahan. Untuk itu, perlu disusun berbagai kebijakan
dan dilakukan berbagai sosialisasi sehingga penerapan akuntansi pemerintahan berbasis akrual dapat
berjalan dengan baik

5. Apa Kelebihan dan Kekurangan Standar akuntansi pemerintahan yang baru?


Kelebihan dan Kekurangan Basis Akrual
Metode pencatatan berbasis akrual juga memiliki kelebihan dan kekurangan, antara lain:
a. Beberapa kelebihan akuntansi berbasis akrual:
1. Beban diakui saat terjadi transaksi, sehingga informasi yang diberikan lebih handal dan
terpercaya.
2. Pendapatan diakui saat terjadi transaksi, sehingga informasi yang diberikan lebih handal dan
terpecaya walaupun kas belum diterima.
3. Setiap penerimaan dan pembayaran akan dicatat kedalam masing-masing akun sesuai dengan
transaksi yang terjadi.
4. Adanya peningkatan pendapatan perusahaan karena kas yang belum diterima dapat diakui
sebagai pendapatan.
5. Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menentukan kebijakan dimasa
datang dengan lebih tepat.
6. Laporan keuangan yang dihasilkan dapat diperbandingkan dengan entitas lain, baik pemerintah
maupun bisnis. Hal ini dimungkinkan karena kerangka dan ruang lingkup yang sama telah digunakan
dengan menerapkan basis akrual.
b. Kekurangan yang mungkin terjadi dalam penerapan basis akuntansi akrual adalah:
1. Biaya yang belum dibayarkan secara kas, akan dicatat efektif sebagai biaya sehingga dapat
mengurangi pendapatan.
2. Adanya resiko pendapatan yang tak tertagih sehingga dapat membuat mengurangi pendapatan.
3. Tidak ada perkiraan yang tepat kapan kas yang belum dibayarkan oleh pihak lain dapat diterima.

6. Kenapa banyak organisasi non profit tetap mencari keuntungan? Bagaimana perlakuan
akuntansinya?
secara umum banyak orang berpikiran berarti organisasi ini adalah organisasi yang tidak mencari
keuntungan (laba) dari sejumlah aktivitasnya. Padahal dalam kenyataannya, tetap saja semua
organisasi membutuhkan dana bagi menjaga eksistensi atau kelangsungan hidupnya. Begitu pula
dengan organisasi non profit, tetap saja ia menyisihkan keuntungan (laba) walau sekecil apapun.
Umumnya memang organisasi non profit tidak berorientasi sepenuhnya pada keuntungan semata.
Aktivitas atau kegiatan yang pada akhirnya ada nilai keuntungannya lebih banyak digunakan
organisasi untuk menjaga kelangsungan kehidupan organisasinya.
Keuntungan atau profit dalam kedudukan organisasi non profit bukan prioritas utama. Motif
organisasi non profit pada umumnya berbasis motif altruistik, motif moral, dan motif sosial.
Filantropi dan kedermawanan pun menjadi prinsip dalam kehidupannya. Dalam implementasinya
organisasi non profit juga secara alokasi waktu kegiatan organisasinya lebih banyak dihabiskan dalam
kerangka diluar mencari keuntungan. Kegiatan yang ada bukan dipenuhi motif bisnis, namun lebih ke
arah sosial.

Apakah lembaga non profit tidak bisa bisnis? Atau tidak ada orang di dalam organisasinya tidak
berlatar belakang bisnis?. Ternyata tidak, di dalam organisasi non profit-pun dengan mudah
ditemukan orang-orang dengan kapasitas cukup baik di dunia bisnis. Tapi ingat bahwa, mereka
(orang-orang yang ada dalam organisasi non profit ini) telah bersepakat bahwa dalam naungan
organisasi non profit yang mereka ada di dalamnya, persoalan bisnis tidak menjadi urusan dominan.

7. Apa kendala penerapan SPKN di Indonesia?

Dalam penerapannya ada beberapa kendala yang ditemui oleh penulis, antara lain : -

- Pelaksanaan peer review yang diatur dalam standar umum belum direncanakan secara konsisten
dan hasilnya tidak dipublikasikan secara luas -
- Akuntan publik yang melakukan pemeriksaan atas nama BPK akan mengalami kesulitan karena
adanya dua standar yang mengikat -
- Penetapan kriteria pelaksanaan pemeriksaan kinerja ditetapkan oleh pemeriksa pada saat
menjelang proses pemeriksaan bisa mengakibatkan pemeriksaan menjadi tidak obyektif karena
bisa terjadi ketidaksingkronan dengan sasaran kinerja yang ditetapkan oleh obyek pemeriksaan -
- Standar pelaporan informasi rahasia belum didukung dengan sanksi yang tegas terhadap pihak
yang bertanggung jawab atas pembocoran infomasi tersebut. Contoh terbaru adalah kebocoran
hasil temuan audit investigasi atas kasus bank century tidak jelas proses pencarian pihak yg
bertanggungjawab atas kebocoran informasi tersebut

Assalamualaikum wr wb. Saya nur annisa stb 191, terkait materi standar akuntansi pemerintahan saya
ingin mengajukan sebuah pertanyaan kepada masing2 pemateri..

Di indonesia sebenarnya mengamanatkan penggunaan basis akrual secara penuh, dimana dapat dilihat
pada UU No.17 th 2003 tentang Keuangan Negara dan UU No. 1 th 2004 tentang Perbendaharaan
Negara. Kedua UU tersebut menargetkan penerapan basis akrual penuh pada tahun 2008. Namun pada
praktiknya hingga saat ini belum juga terealisasi.. yg menjadi pertanyaan saya disini: Sebenarnya apa
yang menjadi hambatan pemerintah dalam penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual ?
Mengapa untuk mencapai hal tersebut harus dilalui dengan perjalanan yg sangat panjang..

Sekian pertanyaan saya. Terimakasih.


PERBEDAAN PP 71 TAHUN 2010 DENGAN PP 24 TAHUN 2005

Assalamualaikum wr wb. Saya nur annisa stb 191, terkait materi jenis-jenis transaksi pemerintah daerh
saya ingin mengajukan sebuah pertanyaan kepada masing2 pemateri..

Seluruh penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pinjaman


daerah dicantumkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
(APBD) dan yang namanya ABPD ini memang ditetapkan dengan
peraturan daerah.
Jadi, mengenai pinjaman daerah, pada dasarnya tidak ada ketentuan
secara eksplisit yang mengharuskannya dituangkan dalam bentuk
peraturan daerah. Namun segala pinjaman daerah harus dicantumkan
dalam APBD, yang mana APBD itu ditetapkan dengan peraturan
daerah.
Adapun pinjaman daerah yang wajib ditetapkan dalam bentuk
peraturan daerah adalah obligasi daerah yang diterbitkan melalui
penawaran umum kepada masyarakat di pasar modal.

Anda mungkin juga menyukai