Anda di halaman 1dari 4

Nama : Novita Sari

NIM : 1908020151

DIALOG KOMUNIKASI & KONSELING


DIABETES MELITUS

Pada suatu sore, ibu Diana datang ke apotek “NOVI FARMA” untuk menebus resep obat. Sesuai
intruksi ibu Diana meletakan resep dan mengambil nomor urut. Ibu Diana menunggu diruang
tunggu sampai dipanggil oleh apoteker Novi untuk masuk keruang konseling Apotek.

Dr. Zulfa Ika Setyaningsih, SpPD


SIP : 98/XX/DU/2018
Alamat : Jl. Tegal Mulya 4 No.31
Telp : 021-4676585
Jam Praktek : 16.00-21.00 WIB
Purwokerto, 16 Maret 2020

R/ Glibenklamid 5 mg No. X
S 1 dd 1 tab
R/ Metformin 500 mg No. XX
S 3 dd 1 tab

Pro : Diana
Umur : 52 th
BB : 65 kg
GDS : 350 mg/ dL

Apoteker : ibu Diana


Pasien : Iya (sambil berdiri dan menuju ruang konseling)
Apoteker : Selamat sore ibu, silahkan duduk
Pasien : Selamat sore mbak
Apoteker : Apakah benar dengan ibu Diana pasien dari dokter Zulfa?
Pasien : Iya dengan saya sendiri
Apoteker : perkenalkan saya apoteker Novi yang bertugas pada sore hari ini, apakah ibu ada
waktu untuk konseling sebentar?
Pasien : Iya mbak ada
Apoteker : Sebelumnya saya mau melekapi kartu informasi pasien terlebih dahulu apakah ibu
dapat memberi keterangan informasi tempat tinggal dan nomor HP ibu?
Pasien : Iya mbak, saya tinggal di dukuhwaluh. Kalau nomor telpon 085432755788
Apoteker : Terimakasih pak atas informasinya bu (sambil menulis). Apakah dokter sudah
memberi tau kegunaan obatnya?
Pasien : Belum mbak, tadi dokternya tidak menjelaskan
Apoteker : obat yang diresepkan oleh dokter zulfa Kegunaannya untuk menurunkan kadar gula
darah ibu agar kadar gula darah ibu kembali normal.
Pasien : Ohh, ini karena kadar gula darah saya tinggi ya mbak?
Apoteker : Iya bu, kadar gula darah ibu mencapai 350
Pasien : Memang harusnya berapa mbak?
Apoteker : Normalnya itu 200 buu, jadi 350 itu ibu harus mulai pengobatan.
Pasien : Oh gitu ya mbak..
Apoteker : Yang dirasakan apa bu? Masudnya keluhan ibu apa sehingga memutuskan kedokter?
Pasien : Saya sering merasa haus sudah minum pun tetap haus, jadinya kecing terus. Sangat
menganggu mbak, kadang-kadang juga ngerasa pusing.
Apoteker : Iya ibu, itu gejala-gejala orang terkena diabtes militus
Pasien : Diabtes militus apa itu mbak?
Apoteker : Ketika kadar gula darah ibu tinggi itu disebut diabetes militus bu.
Pasien : Bukannya kecing manis mbak?
Apoteker : Kecing manis dan diabtes militus itu sama bu.
Pasien : Ohiya gitu to mbak, saya dikasih obat apa mbak sama dokternya?
Apoteker : Ini obatnya ibu, apakah dokter sudah menjelaskan cara pemakaiannya?
Pasien : Belum mbak
Apoteker : Baik ibu, ini obat Glibenklamid (sambil menunjuk kemasan) bentuknya tablet
diminum sekali sehari segera setelah makan pagi. Dan satunya ini metformin tablet juga
diminum 3x sehari pada saat makan pada jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam.
Pasien : Pada saat makan berarti dicampur makanan gitu mbak?
Apoteker : Bukan begitu bu, maksudnya itu setelah ibu makan suapan pertama atau makan satu
sedok baru diminum obatnya. Setelahnya silahkan dilanjutkan makannya bu.
Pasien : Ohhh, kenapa gak sekalian abis makan aja mbak?
Apoteker : Enggak boleh ya bu, wajib setelah suapan pertama. Karena itu tujuannya itu menekan
gula darah ibu supaya tidak meningkat tinggi lagi. Karena nasi itu setelah dikunyah nanti
berubah jadi gula bu.
Pasien : Ohh, paham paham saya mbak. Pantes kalo orang kecing manis itu gak boleh makan
nasi banyak-banyak
Apoteker : Iya bu, alasannya karena itu. Gimana bu sudah paham cara pakainnya?
Pasien : Sudah mbak, yang ini tadi (menunjuk glibenklamid) 1 x sehari setelah makan dan yang
ini (menunjuk metformin) 3x sehari setelah suapan pertama.
Apoteker : Iya betul sekali ibu. Apakah yang dikatakan dokter terhadap pengobatan yang
diberikan ke ibu?
Pasien : Dokter tadi tidak menjelaskan apa-apa mbak, Cuma bilang saya ini kadar gulanya tinggi.
Apoteker : Ohiya bu, harapannya setelah minum obat ini kadar gula darah ibu bisa normal
kembali dan terkontrol. Jadi ibu harus rutin minum obatnya.
Pasien : Insya allah mbak, kalau gak lupa pasti saya minum oatnya
Apoteker : Ibu bisa buat alarm sebagai pengiat minum obatnya bu
Pasien : Baik mbak, nanti saya suruh anak saya buatin
Apoteker : Ohiya ibu, efek samping obat ini bisa mual muntah pisung hingga hipoglikemia jadi
ibu harus selalu rutin cek kadar gula darahnya. Untuk mengontrol kemajuan pengobatannya ya
bu.
Pasien : Setiap berapa lama saya harus cek gula mbak?
Apoteker : Seminggu sekali baiknya buu
Pasien : Berarti saya harus kedokter dong mbak, setiap minggu.
Apoteker : Enggak bu, ibu bisa ke apotek sini tes kadar gula darah biayanya 15.000
Pasien : Ohiya mbak, nanti sekalian kalau obatnya habis saya kesini
Apoteker : Baik bu, ibu keberhasilan pengobatan ini juga harus didukung sama gaya hidup ibu
sehari-hari
Pasien : Iya-ya mbak, jadi saya harus bagaimana mbak?
Apoteker : Rutin olahraga bu setiap 3x dalam seminggu cukup 30 menit aja jalan jalan santai
dipagi hari, pola makannya dijaga makan teratur dengan porsi yang pas jangan makan manis-
manis kalau bisa nasi putihnya diganti beras merah ya bu. Berat badannya juga harus dikontrol
ya buu.
Pasien : Iya mbak, insya allah saya jalanin sarannya mbak
Apoteker : Harus ya buu, karena diabetes itu kalau tidak terkontrol atau tidak terkendali nanti
bisa timbul komplikasi penyakit lain loh buu. Misalkan tekanan darah tinggi
Pasien : Masak sih mbak?
Apoteker : Iya bu
Pasien : Saya juga ngerasa kaki saya itu mbak suka kesemutan, katanya karena aliran darahnya
gak sampe kaki. Apa karena darah tinggi ya mbak?
Apoteker : Bukan bu, itu termasuk gejala diabetesnya buu
Pasien : Syukurlah mbak
Apoteker : Tadi dicek juga tekanan darahnya gak bu?
Pasien : Dicek juga tadi mbak, tapi lupa saya berapa kata perawatnya sih normal
Apoteker : Iya bu itu normal. Bagaimana bu masih ada yang ingin ditanyakan?
Pasien : Sudah mbak, sudah banyak ngobrol kita mbak. Kasian suami saya nungguinnya lama
Apoteker : Baik bu, silahkan bayar dikasih ya buu
Pasien : Baik mbak, terimakasih
Apoteker : Sama-sama ibu.

Anda mungkin juga menyukai