Kepmenaker Nomor 463/MEN/1993, mengartikan kesehatan dan keselamatan kerja sebagai upaya perlindungan yang ditujukan agar pekerja dan orang lain yang berada ditempat kerja atau disuatu instansi selalu dalam keadaan selamat dan sehat, selain itu agar setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien. Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 03/Men/98 kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga yang semula dapat menimbulkan korban manusia dan harta benda. Kecelakaan kerja dapat terjadi kapan saja dan dimana saja, kecelakaan kerja dapat menyebabkan kerugian bagi pekerja dan juga yang mempekerjakannya. Maka dari itu mengidentifikasi bahaya kerja akan mengurangi resiko kecelakaan kerja dengan cara pengendalian bahaya kerja melalui hasil analisis identifikasi bahaya kerja. Kecelakaan kerja biasanya terjadi karena berbagai faktor seperti; kegagalan untuk mengikuti prosedur kerja yang aman, penggunaan peralatan atau perkakas, penyalahgunaan tangan atau bagian tubuh, mengoperasikan peralatan secara posisi yang tidak aman. Selain faktor-faktor diatas adapun faktor lain yang menyebabkan kecelakaan kerja seperti para pekerja bisa mengoptimalkan keterampilan yang diperlukan tapi lingkungan kerja mereka tidak aman seperti menyerahkan mesin tidak aman atau peralatan yang sudah tua, dalam kasus lain mereka dikelilingi oleh bahaya lubang terbuka misalnya diperas tempat, salah obyek dan sebagainya. Semua kondisi ini membuat lingkungan rawan kecelakaan meskipun memiliki keterampilan dan pelatihan yang baik, kecelakaan keselamatan kerja pasti terjadi. Dalam kasus lain beberapa orang melakukan tindakan tidak aman karena mereka tidak memiliki pengetahuan keselamatan kerja atau tidak memiliki keterampilan untuk koordinatif dalam lingkungan tim kerja. Kadang-kadang sikap yang tidak tepat yang mengarah ke dalam kecelakaan. Kecelakaan tidak terjadi begitu saja, mereka memiliki beberapa alasan dan penyebabnya, berdasarkan beberapa teori yang telah dikembangkan. Teori pertama menjelaskan tentang kecelakaan, teori ini berdasarkan Teori Domino yang dikembangkan oleh HW Heinrich. Menurut Teori Domino, sebuah “kecelakaan” adalah salah satu faktor secara berurutan yang dapat menyebabkan cedera. Faktor-faktor dapat dilihat sebagai rangkaian domino berdiri di tepi, ketika seseorang jatuh, hubungan yang diperlukan untuk reaksi berantai selesai. Setiap faktor tersebut tergantung pada faktor sebelumnya. Cidera pribadi hanya terjadi sebagai akibat dari kecelakaan. Sebuah kecelakaan terjadi sebagai akibat dari bahaya pribadi atau mekanis. bahaya Pribadi dan mekanis ada karena kesalahan orang. Kesalahan orang yang diwarisi atau diperoleh dari lingkungan mereka. Teori Domino menunjukkan bahwa satu peristiwa mengarah pada hal lain yang kemudian berpuncak pada kecelakaan atau bencana. Ditemukan bahwa 88% kecelakaan disebabkan oleh tindakan tidak aman orang, 10% oleh tindakan tidak aman dan 2% oleh “tindakan Tuhan.” Teori ini melihat faktor yang berkontribusi mengakibatkan kecelakaan kerja. Sebagai contoh; ketika seorang pekerja terluka, banyak faktor yang mempengaruhinya seperti; kurangnya pelatihan, kurangnya kesadaran keselamatan atau atasan yang kurang membimbing dengan benar, mengoperasikan peralatan dalam keadaan yang tidak memungkinkan dan sebagainya. Satu atau lebih faktor dalam situasi di atas dapat menyebabkan kecelakaan. Dengan demikian kita dapat mengatakan bahwa kecelakaan itu terjadi bukan karena faktor tunggal saja namun banyak faktor lain yang dapat menyebabkannya, seperti; kurangnya kompetensi, motivasi yang lebih kecil, atau persepsi negatif terhadap pelatihan dan keamanan. Contoh kecelakaan yang banyak terjadi : 1. Terpeleset, biasanya karena lantai licin. Terpeleset dan terjatuh adalah bentuk kecelakaan kerja yang dapat terjadi di laboratorium. Akibatnya : Ringan, memar Berat. Pencegahannya : Pakai sepatu anti slip, jangan pakai sepatu dengan hak tinggi, tali sepatu longgar, hati- hati bila berjalan pada lantai yang sedang dipel (basah dan licin) atau tidak rata konstruksinya dan pemeliharaan lantai dan tangga.