Anda di halaman 1dari 9

Nama : Muhammad Khusayri

NIM : 1802301013
Kelas : Agroindustri 4B
Jenis Serealia : Jali/Hanjeli (Coix lacryma-jobi L.)

DEFINISI
Jali (Coix lacryma-jobi L.), merupakan sejenis tumbuhan biji-bijian (serealia) tropika
dari suku padi-padian atau Poaceae. Asalnya adalah Asia Timur dan Malaya namun sekarang
telah tersebar ke berbagai penjuru dunia. Beberapa varietas memiliki biji yang dapat dimakan
dan dijadikan sumber karbohidrat dan juga obat. Bulir yang masak terbungkus struktur yang
keras, berbentuk oval dan berwarna putih.
Tanaman hanjeli/jali ((Coix lacryma-jobi L.) tergolong jenis tanaman biji-bijian (serealia)
tropika dari suku padi-padian. Tanaman hanjeli berasal dari Asia Timur dan Malay. Hanjeli
dibudidayakan di Tiongkok sejak 2000 tahun lalu. Tanaman hanjeli menyebar pada berbagai
ekosistem baik iklim kering maupun basah, seperti yang ditemukan di Sulawesi, Sumatera dan
Kalimantan. Tanaman hanjeli dibudidayakan secara konvensional di Jawa Barat, khususnya di
Kabupaten Bandung, Sumedang, Sukabumi, Garut, Ciamis, Kuningan dan Indramayu (Nurmala,
2009).
Secara botanis hanjeli dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta Subdivisio : Spermatophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Family : Poaceae
Genus : Coix
Species : Coix Lacryma-jobi
Ada dua varietas yang ditanam orang. Coix lacryma-jobi var. lacryma-jobi memiliki
cangkang (pseudokarpium) keras berwarna putih, bentuk oval, dan dipakai sebagai manik-
manik. Coix lacryma-jobi var. ma-yuen dimakan orang dan juga menjadi bagian dari tradisi
pengobatan Tiongkok.
Walaupun sekarang jali nyaris tidak lagi dikonsumsi, tumbuhan ini masih dikenal orang,
seperti dalam lagu gambang kromong "Jali-jali". Di perdagangan internasional ia dikenal
sebagai Chinese pearl wheat (gandum mutiara Cina), walaupun ia lebih dekat kekerabatannya
dengan jagung daripada gandum.
Jali merupakan rumpun setahun, rumpunnya banyak, batangnya tegak dan besar, tingginya
1-3 m, akarnya kasar, dan sukar untuk dicabut.[1]Letak daunnya berseling, helaian daunnya
berbentuk pita, ukuran daunnya: 8-100 × 1,5-5 cm, ujungnya runcing, pangkalnya memeluk
batang, tepinya rata, perabaannya kasar dan kasap, tulang induk menonjol di penggung
daun. Bunganya keluar dari ketiak daun, dan ujung percabangan, berbentuk bulir.
[1]
 Buahnya berbentuk buah batu, bulat lonjong, pada varietas ma-yuen berwarna putih/biru-ungu,
dan berkulit keras apabila sudah tua. Jenis buah yang dibudidayakan lunak dan dapat
dibuat bubur, sedangkan jenis liar keras dapat digunakan untuk manik-manik pada kalung.
Biasanya jali jali diolah menjadi bubur, berikut adalah 6 manfaat jali :
1. Cocok untuk Diet
Makan jali jali dapat membuat Anda merasa kenyang karena kandungan seratnya yang
tinggi. Sangat cocok untuk Anda yang sedang melakukan diet. Serat yang terdapat dalam jali
jali dapat memperlambat pencernaan dan penyerapan nutrisi. Akibatnya rasa kenyang
menjadi lebih lama.
2. Menurunkan Kolesterol
Kandungan beta-glukan atau zat yang terdapat dalam jali jali terbukti dapat
menghindari kolesterol dan mengurangi kadar kolestrol jahat dalam tubuh. Sebuah penelitian
membuktikan orang-orang yang menderita kolesterol tinggi melakukan diet gandum, beras
merah, dan jali jali. Setelah lima minggu, orang yang diet dengan jali jali kadar kolesterolnya
turun hingga tujuh persen daripada diet lainnya.
3. Menurunkan Risiko Penyakit Jantung
Memakan jali jali selain menurunkan kolesterol dipercaya dapat menurunkan tekanan
darah. Tekanan darah tinggi dan tingginya kolesterol jahat merupakan faktor dari penyakit
jantung. Dengan demikian, rutin makan jali jali dapat membantu mengurangi risiko penyakit
jantung.
4. Menghindari Diabetes
Jali jali dapat mengurangi risiko diabetes tipe dua dengan menurunkan kadar gula
darah dan meningkatkan produksi insulin. Jali jali yang kaya akan serat larut dapat
memperlambat penyerapan gula ke aliran darah Anda.
5. Menghindari Kanker Usus Besar
Makan biji-bijian selalu dikaitkan dengan kemungkinan rendah menderita penyakit
kronis seperti kanker usus besar. Kandungan serat yang tinggi dalam jali jali dapat
menghindari Anda dari kanker usus besar. Seratnya yang tidak mudah larut saat dicerna
sangat membantu untuk membersihkan usus. Kandungan antioksidan, asam fitat, asam
fenolat, dan saponin dapat melindungi dari kanker atau memperlambat perkembangannya.
6. Menghindari Batu Empedu
Batu empedu memang tidak menimbulkan gelaja apa pun. Namun, lama-kelamaan bisa
menyebabkan partikel padat di kantong empedu tersangkut dalam saluran empedu. Hal
tersebut akan menyebabkan rasa sakit hingga mengharuskan operasi. Serat yang terkandung
dalam jali jali dapat mencegah pembentukan batu empedu, membantu fungsi kantong
empedu, serta mengurangi risiko operasi batu empedu.(Fairuz Fildzah).
STRUKTRU BIJI
Menurut Nurmala (2009), hanjeli dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :
1. Varietas ma-yuen
Jenis hanjeli ini biasa juga disebut hanjelu pulut. Hanjeli pulut ini biasanya ditanam di sekitar
tanah persawahan, lading dab kebun kering. Bentuk buahnya bulat telur atau bulat dengan
dinding lebih tipis dari jail batu dan berwarna coklat, kuning terang atau ungu. Varietas ini
sering digunakan sebakai makanan pokok.
2. Varietas Agrotis
Jenis ini memiliki cangkang yang sangat keras bagaikan batu dan sulit dipecahkan. Biji-biji
ini seringkali dimanfaatkan sebagai bahan manik-manik kalung (semacam tasbih). Tanaman
hanjeli batu tumnuh lebih pendek, namun dengan rumpun lebih padat. Batang hanjeli batu
berwarna hijau gelap. Tinggi tanaman hanjeli batu hanya sekitar 1 m, dengan jumlah
tanaman dalam tiap rumpun mencapai belasan individu. Daun tanaman hanjeli batu lebar,
pinggirnya menggelombang dan warnanya hijau gelap. Lebar helai daun sekitar 5 cm, dengan
panjang 60 cm.
Biji hanjeli pada umumnya berbentuk bulat lonjong dengan permukaan kulit yang
bercangkang. Jenis hanjeli dibagi menjadi 2 macam yaitu hanjeli ketan dan hanjeli batu. Jenis
hanjeli ketan memiliki tekstur dan warna biji yang lebih lunak dan kusam sehingga jenis ini
biasanya lebih digunakan untuk bahan pangan dan obat karena proses pengolahannya jauh lebih
mudah.

Jenis hanjeli batu memiliki warna mengkilap dan tekstur permukaan kulit yang keras serta
licin. Kekerasan biji mencerminkan kekompakkan komponen biji. Cangkang kulit hanjeli batu
sangat keras biasanya berwarna kuning, abu-abu, hitam hingga kebiru-biruan yang permukaan
kulitnya mengkilap dan licin. Biji hanjeli batu sangat keras sehingga untuk melakukan
pengolahan sebagai bahan baku sebagai bahan pangan secara tradisional masig sangat sulit. Jenis
hanjeli batu ini biasanya lebih banyak digunakan sebagai bahan souvenis seperti kalung, gelang,
tasbih (rosary) dan bahan mainan lainnya (Nurmala, 2009).

KANDUNGAN GIZI
Tanaman hanjeli memiliki kandungan gizi yang baik untuk tubuh manusia, hanjeli
mengandung protein, lemak, dan vitamin B1 lebih tinggi bila dibandingkan tanaman serealia
lainnya. Demikian pula kandungan Ca pada tanaman hanjeli lebih tinggi dibandingkan beras,
jagung, serta sorghum.
Informasi Nilai Gizi
Per 100 g BDD (Berat Dapat Dimakan)

% AKG*
Energi 324 kkal 15.07 %
Lemak total 4g 5.97 %
Vitamin A 0 mcg 0%
Vitamin B1 0.14 mg 14 %
Vitamin B2 0.08 mg 8%
Vitamin B3 1.80 mg 12 %
Vitamin C 0 mg 0%
Karbohidrat total 61 g 18.77 %
Protein 11 g 18.33 %
Serat pangan 3.10 g 10.33 %
Kalsium 213 mg 19.36 %
Fosfor 176 mg 25.14 %
Natrium 24 mg 1.60 %
Kalium 0 mg 0%
Tembaga 100 mcg 12.50 %
Besi 11 mg 50 %
Seng 0.40 mg 3.08 %
B-Karoten 0 mcg -
Karoten total -
Air 23 g -
Abu 1g -
Persen AKG berdasarkan kebutuhan energi 2150kkal. Kebutuhan energi anda mungkin lebih
tinggi atau lebih rendah.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN


A. FAKTOR INTERNAL
1. Gen
Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke generasi
selanjutnya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup dimana pada tanaman
mempengaruhi bentuk tubuh, warna bunga, dan rasa buah. Gen juga menentukan
kemampuan metabolisme sehingga sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman tersebut. Tanaman yang memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan
berkembang cepat sesuai dengan periodenya.
Meskipun faktor dari gen sangat penting, namun faktor ini bukan satu-satunya yang
menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Di samping itu ada faktor
lingkungan yang ikut berpengaruh. Misalnya pada tanaman yang memiliki sifat unggul,
hanya dapat tumbuh dengan cepat, berbuah lebat, dan rasanya manis di lahan yang subur dan
kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan tandus dan kondisinya tidak sesuai, pertumbuhan
dan perkembangan tanaman ini tidak akan optimal.
2. Hormon
Hormon merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan berbagai fungsi di dalam
tubuh. Meskipun jumlahnya sedikit, hormon memberikan pengaruh nyata dalam pengaturan
berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
pada tanaman ada beragam jenisnya.
a. Auksin, berperan untuk memacu proses pemanjangan, pembelahan, dan diferensiasi sel.
b. Giberlin, berperan untuk pembentukan biji serta perkembangan dan perkecambahan
embrio.
c. Etilen, berperan untuk pematangan buah dan perontokan daun.
d. Sitokinin, berperan untuk pembelahan sel atau sitokenesis, seperti merangsang
pembentukan akar dan cabang tanaman.
e. Asam absisat, berperan untuk proses penuaan dan gugurnya daun.
f. Kaolin, berperan untuk proses organogenesis tanaman.
g. Asam traumalin, berperan untuk regenerasi sel apabila mengalami kerusakan jaringan.
B. FAKTOR EKSTERNAL
1. Nutrisi 
Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh.
Kualitas dan kuantitas nutrisi akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Tanaman membutuhkan nutrisi berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air. Melalui
proses fotosintesis, air dan karbon dioksida diubah menjadi zat makanan. Zat hara tidak
berperan langsung dalam proses fotosintesis, namun sangat diperlukan agar tanaman dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik.
2. Cahaya Matahari
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan
cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak
hormon auksin yang terdapat pada ujung batang.
3. Air dan Kelembaban
Air dan kelembaban merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan
hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh.
Kelembaban mempengaruhi keberadaan air yang dapat diserap oleh tanaman mengurangi
penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembaban
juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.
4. Suhu 
Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Contohnya pada padi yang ditanam pada awal musim kemarau dimana suhu rata-rata tinggi
akan lebih cepat dipanen daripada padi yang ditanam pada musim penghujan dimana suhu
rata-rata lebih rendah. Hal ini disebabkan karena semua proses dalam pertumbuhan dan
perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tanaman
dipengaruhi oleh suhu.
5. Tanah
Tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman akan
tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan
kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain,
misalnya suhu, kandungan mineral, air, dan derajat keasaman atau pH.
DAFTAR PUSTAKA
Nurmala, T. (2009). Prospek Jali (Coixlacryma-jobi L.) sebagai Pangan Serealia. Gramedia :
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai