Anda di halaman 1dari 9

STEP 1:

- Anoreksia :
- Insomnia :
- Sindroma ketergantungan fisik dan psikis

STEP 2 :

1. Apa yang dimaksud dengan Gangguan Mental Organik (GMO) ?

Bagian yang disebut “Gangguan Mental Organik” dalam DSM III-R sekarang disebut sebagai
Delirium, Demensia, Gangguan Amnestik Gangguan Kognitif lain, dan Gangguan Mental karena
suatu kondisi medis umum yang tidak dapat diklasifikasikan di tempatlain.

Kaplan.H.I, Sadock. B.J, Sinopsis Psikiatri : Ilmu Pengetahuan Perilak Psikiatri Klinis, Edisi
ketujuh, Jilid satu. Binarupa Aksara, Jakarta 2010. hal 481-570.

Menurut PPDGJ III gangguan mental organik meliputi berbagai gangguan jiwa yang
dikelompokkan atas dasar penyebab yang lama dan dapat dibuktikan adanya penyakit, cedera
atau ruda paksa otak, yang berakibat disfungsi otak, disfungsi ini dapat primer seperti pada
penyakit, cedera, dan ruda paksa yang langsung atau diduga mengenai otak, atau sekunder,
seperti pada gangguan dan penyakit sistemik yang menyerang otak sebagai salah satu dari
beberapa organ atau sistem tubuh.

Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III, Editor Dr, Rusdi Maslim. Jakarta
2003. hal 3-43.

2. Apa saja etiologi dan klasifikasi GMO ?

Penyebab Delirium:
a. Penyakit intrakranial:
1. Epilepsi atau keadaan pasca kejang
2. Trauma otak (terutama gegar otak)
3. Infeksi (meningitis, ensefalitis).
4. Neoplasma.
5. Gangguan vaskular
b. Penyebab ekstrakranial:
1. Obat-obatan (di telan atau putus),
Obat antikolinergik, Antikonvulsan, Obat antihipertensi, Obat antiparkinson. Obat
antipsikotik, Cimetidine, Klonidine. Disulfiram, Insulin, Opiat, Fensiklidine, Fenitoin,
Ranitidin, Sedatif(termasuk alkohol) dan hipnotik, Steroid.
2. Racun
Karbon monoksida (CO), Logam berat dan racun industri lain.
3. Disfungsi endokrin (hipofungsi atau hiperfungsi)
Hipofisis, Pankreas, Adrenal, Paratiroid, tiroid
4. Penyakit organ nonendokrin.
Hati (ensefalopati hepatik), Ginjal dan saluran kemih (ensefalopati uremik), Paru-
paru (narkosis karbon dioksida, hipoksia), Sistem kardiovaskular (gagal jantung,
aritmia, hipotensi).
5. Penyakit defisiensi (defisiensi tiamin, asam nikotinik, B12 atau asam folat)
6. Infeksi sistemik dengan demam dan sepsis.
Infeksi salmonella typhimenyebarsepsisperadangan otakggn mental
organik.
7. Ketidakseimbangan elektrolit dengan penyebab apapun
8. Keadaan pasca operatif
9. Trauma (kepala atau seluruh tubuh)
10. Karbohidrat: hipoglikemi.
Kaplan.H.I, Sadock. B.J, Sinopsis Psikiatri : Ilmu Pengetahuan Perilak Psikiatri Klinis,
Edisi ketujuh, Jilid satu. Binarupa Aksara, Jakarta 2010. hal 481-570.
Kapita Selekta Kedokteran, Edisi ketiga, Jilid 1. Penerbit Media Aesculapsius
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta 2008. hal 189-192.
Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III, Editor Dr, Rusdi Maslim.
Jakarta 2003. hal 3-43.
DEMENSIA

a. penyakit alzheimer

b. dimensia vaskuler

c. obat dan toksin

d. massa intrakranial

e. anoksia

f. trauma: cedera kepala, demensia pugilistika ( punch druk syndrome)

g. hidrosefalus tekanan normal

2. gangguan neurodegenratif

3. penyakit parkinson

4. penyekit huntington

5. palsi supranuklear progresif

6. penyakit pick

7. sklerosis lateral amiotropik

8. degenerasi spinocerebralis

9. degenerasi olivopontoserebralis

10. oftalmoplegia pluus

11. lekodistrofi metakromatik ( bentuk dewasa)

12. penyekit hallervorden-spatz

13. penyakit wilson

h. infeksi (AIDS, ensevalitis virus, neurosifilis, meningitis bakterial kronis, meningitis


kriptococcus, meningitidis jamur lain)

i. gangguan nutrisional

- defisiensi vitamin B12

- defisiensi asam folat

- pelagra
- defisiensi seng

j. gangguan metabolik

- hipotiroidisme dan hipertiroidisme

- insufisiensi ginjal parah

- sindrom cushing

- penyakit parathiroid

k. gangguan peradangan kronis

- lupus

- sklerosis multipel

- penyakit whipple

GANGGUAN AMNESTIK

a. kondisi medis sistemik

-defisiensi thiamin ( sindrom konsakoff)

-hipoglikemia

b. kondisi otak primer

-kejang

-trauma kepala

-tumor cerebral

-penyekit cerebrovaskuler

-prosedur bedah pada otak

-ensefalitis karena herpes simpleks

-terapi elektrokonvulsif

c. penyebab berhubungan dengan zat

-gangguan penggunaan alkohol

-neurotoksin

-benzodiazepin
-banyak preparat yang dijual bebas

Etiologi Gangguan Mental Organik:


Etiologi Primer berasal dari suatu penyakit di otak dan suatu cedera atau rudapaksa
otak atau dapat dikatakan disfungsi otak. Sedangkan etiologi sekunder berasal dari
penyakit sistemik yang menyerang otak sebagai salah satu dari beberapa organ atau
sistem tubuh.
Istilah organik merupakan sindrom yang diklasifikasikan dapat berkaitan dengan
gangguan/penyakit sistemik/otak yang secara bebas dapat didiagnosis. Sedangkan
istilah simtomatik untuk GMO yang pengaruhnya terhadap otak merupakan akibat
sekunder dari gangguan / penyakit ekstra serebral sitemik seperti zat toksik
berpengaruh pada otak bisa bersifat sesaat/jangka panjang.

Etiologi Delirium:
Delirium mempunyai berbagai macam penyebab. Semuanya mempunyai pola
gejala serupa yang berhubungan dengan tingkat kesadaran dan kognitif pasien.
Penyebab utama dapat berasal dari penyakit susunan saraf pusat seperti epilepsi,
penyakit sistemik, intoksikasi atau reaksi, dan putus obat maupun zat toksik.
Penyebab delirium terbanyak terletak di luar sistem pusat, misalnya gagal ginjal dan
hati. Neurotransmiter yang dianggap berperan adalah asetilkolin, serotonin, serta
glutamat. Area yang terutama terkena adalah formasio retikularis.
Selain itu diakibatkan juga karena adanya gangguan metabolik/defisiensi vitamin
(thiamin), hipoksia, hipocarbamia, hipoglikemia, gangguan mineral, pasca bedah,
kejang, cedera kepala, ensefalopati hipertensif, gangguan fokal lobus parietal, dan
inferomedial lobus oksipital.

Etiologi Demensia:
Demensia dapat disebabkan oleh penyakit alzheimer dengan kemungkinan 60%,
dapat juga disebabkan karena gangguan neurologis (seperti chorea huntington,
parkinsonism, multiple sklerosis), gangguan toksik metabolik (anemia pernisiosa,
defisiensi asam folat, hipotiroidime, intoksikasi bromida), trauma (cedera kepala),
dan obat toksin (termasuk demensia alkoholik kronis). Demensia yang masih
mungkin disembuhkan (reversible) adalah yang disebabkan oleh gangguan kelebihan
atau kekurangan hormon tiroid, dan vitamin B12 (Depkes, 2001).
GMO dari departemen Psikiatri FK Universitas Sumatera Utara oleh Syallmsir Bs,
Psikiater
http://www.scribd.com/doc/130180396/GANGGUAN-MENTAL-ORGANIK
3. Tanda dan gejala GMO akibat alkohol dan zat psikoaktif?

Gambaran klinis Delirium:


1. Gambaran mencolok adanya defisit untuk memusatkan, mempertahankan,
memindahkan perhatian
2. Halusinasi visual sering ditemukan
3. Gangguan irama tidur
4. Fluktuasi kesadarandisorientasi, amnesia, tidak kooperatif.
Gejala-gejala Utama :
1. Kesadaran berkabut
2. Kesulitan mempertahankan atau mengalihkan perhatian
3. Diorientasi
4. Ilusi
5. Halusinasi
6. Perubahan kesadaran yang berfluktuasi
Gejala sering berfluktuasi dalam satu hari, pada banyak kasus, pada siang hari terjadi
perbaikan, sedangkan pada malam hari tampak sangat terganggu. Siklus tidur-
bangun sering terbalik.
Gejala-gejala neurologis:
1. Disfrasia
2. Disartria
3. Tremor
4. Asteriksis pada ensefalopati hepatikum dan uremia
5. Kelainan motorik

Gambaran klinis Demensia:


14. Gangguan Daya Ingat
Gangguan ingatan biasanya merupakan ciri yang awal don menonjol pada demensia,
khususnya pada demensia yang mengenai korteks, seperti demensia tipe Alzheimer.
Pada awal perjalanan demensia, gangguan daya ingat terjadi secara ringan dan
paling jelas untuk peristiwa yang baru terjadi. Selama perjalanan penyakit demensia,
pasien terganggu dalam orientasi terhadap orang, waktu, maupun tempat. Sebagai
contoh, pasien dengan demensia mungkin lupa bagaimana kembali ke ruangannya
setelah pergi ke kamar mandi. Tetapi, pasien tidak menunjukkan gangguan pada
tingkat kesadaran.
15. Gangguan Bahasa
Proses demensia dapat mempengaruhi kemampuan berbahasa pasien. Kesulitan
berbahasa ditandai oleh cara berkata yang samar-samar, stereotipik tidak tepat, atau
berputar-putar.
16. Perubahan Kepribadian
Perubahan kepribadian merupakan gambaran yang paling mengganggu bagi keluarga
pasien, hal ini dikarenakan pasien demensia mempunyai waham paranoid.Gangguan
yang terjadi pada lobus frontal dan temporal dimungkinan menjadi penyebab
perubahan keperibadian pasien. Pasien jadi lebih mudah marah dan emosinya
meledak-ledak. Pasien demensia juga menunjukkan tertawa atau menangis yang
patologis yaitu, emosi yang ekstrim tanpa penyebab yang terlihat.
17. Psikosis
Diperkirakan 20 -30% pasien demensia tipe Alzheimer mengalami halusinasi, dan 30-
40% mengalami waham, terutama dengan sifat paranoid.
Diktat PsikiatriGMO dari departemen Psikiatri FK Universitas Sumatera Utara oleh
Syallmsir Bs, Psikiater
http://www.scribd.com/doc/130180396/GANGGUAN-MENTAL-ORGANIK

4. Klasifikasi dan etiologi dari GMO akibat alkohol dan zat psikoaktif?
Menurut PPDGJ III, klasifikasi gangguan mental organik adalah sebagai berikut:

FOO DEMENSIA PADA PENYAKIT ALZHEIMER

FOO.O Demensia pada penyakit Alzheimer dengan onset dini


FOO.l Demensia pad a penyakit Alzheimer dengan onset lambat
FOO.2 Demensia pada penyakit Alzheimer, tipe tak khas atau tipe campuran
FOO.9 Demensia pada penyakit Alzheimer YTT

FOI DEMENSIA VASKULAR

FOl.O Demensia vaskular onset akut


FOl.l Demensia multi-infark
FOl.2 Demensia vaskular subkortikal
FOl.3 Demensia vaskular campuran kortikal dan subkortikol
FOl.8 Demensia vaskular lainnya
FOl.9 Demensia vaskular YTT

F02 DEMENSIA PADA PENYAKIT LAIN YDK

F02.0 Demensia pada penyakit Pick


F02.1 Demensia pada penyakit Creutzfeldt-Jakob
F02.2 Demensia pada penyakit Huntington
F02.3 Demensia pad a penyakit Parkinson
F02.4 Demensia pada penyakit human immunodeficienci virus [HIV]
F02.8 Demensia pada penyakit lain YDT YDK

F03 DEMENSIA Y'IT

Karakter kelima dapat digunakan untuk menentukan demensia pada FOO - F03 sebagai
berikut :
.xO Tanpa gejala tambahan
.xl Gejala lain, terutama waham
.x2 Gejala lain, terutama halusinasi
.x3 Gejala lain, terutama depresi
.x4 Gejala campuran lain

F04 SINDROM AMNESIK ORGANIK BUKAN AKIBAT ALKOHOL dan ZAT PSIKOAKTIF LAlNNYA

F05 DELIRIUM BUKAN AKIBAT ALKOHOL dan Zat PSIKOAKTIF LAlNNYA

F05.0 Delirium, tak bertumpangtindih dengan demensia


F05.1 Delirium, bertumpangtindih dengan demensia
F05.8 Delirium lainnya
F05.9 Delirium YTT

F06 GANGGUAN MENTAL LAlNNYA AKIBAT KERUSAKAN dan DISFUNGSI OTAK dan
PENYAKIT FISIK

F06.0 Halusinosis organik


F06.1 Gangguan katatonik organik
F06.2 Gangguan waham 'organik (lir-skizofemia)
F06.3 Gangguan suasana perasaan (mood [afektif]) organ
.30 Gangguan manik organik
.31 Gangguan bipolar organik
.32 Gangguan depresif organik
.33 Gangguan afektif organik campuran
F06.4 Gangguan anxeitas organik
F06.5 Gangguan disosiatif organik
F06.6 Gangguan astenik organik
F06.7 Gangguan kognitif ringan
F06.8 Gangguan mental lain YDK akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisik
F06.9 Ganguan mental YTI akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisik

F07 GANGGUAN KEPRIBADIAN dan PERILAKU AKIBAT PENYAKIT, KERUSAKAN dan


DISFUNGSI OTAK
F07.0 Gangguan kepribadian organik
F07.1 Sindrom pasca-ensefalitik
F07.2 Sindrom pasca-kontusio
F07.8 Gangguan kepribadian dan perilaku organik lain akibat penyakit, kerusakan dan
disfungsi otak
F07.9 Gangguan kepribadian dan perilaku organik YTT akibat penyakit, kerusakan dan
disfunsi otak

F09 GANGGUAN MENTAL ORGANIK ATAU SIMTOMATIK

Diagnosis Gangguan Jiwa, rujukan ringkas dari PPDGJ-III, editor Dr, Rusdi Maslim.1993. hal 3.

Klasifikasi delirium berdasarkan DSM-IV-TR:


- Delirium karena kondisi medis umum
- Delirium karena intoksikasi zat
- Delirium karena sindrom putus zat
- Delirium karena etiologi yang multiple
- Delirium yang tak terklasifikasikan
Diktat Psikiatri GMO dari departemen Psikiatri FK Universitas Sumatera Utara oleh
Syallmsir Bs, Psikiater
http://www.scribd.com/doc/130180396/GANGGUAN-MENTAL-ORGANIK
5. Apa perbedaan intoksikasi akut, sindroma ketergantungan, dan keadaan putus zat?
6. Apa tanda dan gejala sindroma ketergantungan?
7. Apa kriteria DX, komplikasi, dan prognosis dari sindroma ketergantungan?
8. Bagaimana terapi dan edukasi pada sindroma ketergantungan?
9. Bagaimana mekanisme alkohol dan mekanisme yang bisa membuat intoksikasi dan
terapinya?

Anda mungkin juga menyukai