Semhas PDF
Semhas PDF
YY 1
Abstrak - Lengan robot manipulator adalah suatu Forward kinematic adalah analisis
sistem mekanik yang digunakan dalam memanipulasi kinematik untuk mendapatkan koordinat posisi
pergerakan mengangkat, memindahkan, dan (x,y,z) jika diketahui sudut dari tiap sendi.
memanipulasi benda kerja untuk meringankan kerja Misalnya jika mempunyai robot n-DOF (Degree of
manusia. Lengan robot dalam penelitian ini Freedom) dan diketahui sudut dari tiap sendi maka
memanipulasi gerakan memukul shuttlecock seperti dapat digunkan analisis Forward kinematic untuk
pada permainan badminton. Model kinematika mendapatkan koordinat posisi robot. Sedangkan
merepresentasikan hubungan end effector dalam ruang Inverse kinematic adalah analisis kinematik untuk
tiga dimensi dengan variabel sendi dalam ruang sendi. mendapatkan besar sudut dari masing-masing sendi
Metode Denavit-Harternberg merupakan sebuah jika diketahui koordinat posisi (x, y, z).
metode yang digunakan untuk membentuk persamaan
kinematik yang menggunakan 4 parameter yaitu θ, α,
d dan a. Hasil dari penelitian ini didapat persamaan
kinematik maju dan kinematik balik yang dapat II. TINJAUAN PUSTAKA
digunakan sebagai acuan dalam memprogram gerakan
lengan robot ke dalam sistem control. 2.1 Kinematika Lengan Robot Manipulator
Agar Gerakan lengan robot stabil, maka Forward kinematic merupakan kinematika untuk
dibutuhkan kontroller PID (Proportional, Integral, dan
mendapatkan koordinat posisi (x,y,z), apabila
Differensial) untuk mengontrol kecepatan motor pada
diketahui sudut-sudut dari setiap joint lengan robot.
lengan robot. Pada penelitian ini
Sebagai contoh, Jika kita mempunyai robot n-DOF
mengimplementasikan metode Ziegler-Nichols untuk
serta diketahui sudut dari setiap joint, maka kita bias
mendapatkan parameter PID (KP, KI dan KD). Hasil menggunakan analisa forward kinematic untuk
pengujian tuning parameter PID menggunakan metode mendapatkan koordinat posisi end effector robot.
Ziegler-Nichols didapatkan nilai KP=0,92, KI=4,11
Inverse kinematic adalah analisa kinematika untuk
dan KD=0,03. Dengan menggunakan parameter
mendapatkan besar sudut pada masing-masing joint,
tersebut kecepatan motor menjadi lebih stabil
jika kita sudah mempunyai data koordinat posisi
mendekati set point. (x,y,z).
Kata Kunci : forward kinematic, inverse kinematic,
PID, Metode Osilasi Ziegler – Nichols.
2.2 Metode Denavit-Hartenberg (D-H)
I. PENDAHULUAN Denavit-Hartenberg mempresentasikan analisa
hubungan gerak rotasi dan translasi antara lengan-
DRIVER
MOTOR GEAR MOTOR GEAR
BOX 2 ENCODER
BOX 2
Gambar 2. Block Diagram Kontrol PID
DRIVER
ARDUINO MOTOR GEAR MOTOR GEAR
LAPTOP
MEGA BOX 1 BOX 1 ENCODER
Ada 3 macam control PID yaitu control PI, PD,
dan PID. PI adalah kontrol yang menggunakan MOTOR
SERVO
komponen proportional dan integral. PD adalah
kontrol yang menggunakan komponen proportional
dan differensial. dan PID adalah kontrol yang Gambar 4. Block Diagram Rangkaian Elektronika
JURNAL ELKOLIND, JUNI 2015, VOLUME XX. NO.YY 3
Rotary Encoder
a2
a1
Y
Gambar 7. Mekanik Robot Lengan Badminton
Z
sebagai penggerakan lengan robot dan motor servo Gambar 10. Lengan robot badminton
untuk memutar pergelangan lengan robot.
4.1 Forward Kinematic
3.3 Regulator 5V
Forward kinematic adalah analisis
Arduino Mega membutuhkan supply tegangan kinematik untuk mendapatkan koordinat posisi
sebesar 5V, karena baterai yang digunakan sebesar (x,y,z) jika diketahui sudut dari tiap sendi [7].
12V maka membutuhkan rangkaian penurun tegangan Misalnya, jika mempunyai robot n-DOF dan
12V menjadi 5V. Rangkaian ini menggunakan IC diketahui sudut dari tiap sendi maka dapat digunakan
7805 senagai komponen penurun tegangan. Adapun analisis Forward Kinematic untuk mendapatkan
skema rangkaianya adalah sebagai berikut : koordinat posisi robot.
Tabel 2. DH Parameter
Link ai 𝛼i di θi
1 a1 0 0 θ1
2 a2 0 0 θ2
𝑥 = {𝑥, 𝑦, 𝑧, 𝛼, β, γ} (14)
A2 = [ ] (4) θ = {θ1, θ2, θ3, …. θn} (15)
Catatan bahwa kolom terakhir dari matrix diatas θ= [θ1, θ2, θ3, …. θn]T sehingga, (17)
menyatakan komponen x, y, dan z. Sehingga
persamaan x, y, dan z adalah :
adalah matrix dimana Є R 6x (18)
𝑥= (6) Untuk itu persamaan 18 dapat ditulis secara lebih
𝑦= (7) detail sebagai berikut :
𝑧=0 (8)
[ ] [ ̇ ]
[ ]
= (12)
JURNAL ELKOLIND, JUNI 2015, VOLUME XX. NO.YY 5
= (30) 𝑥̇ = - λE (45)
𝑦 n
J=[ ] (38)
𝑥 o
𝑥̇ = J ̇ (39)
Gambar 12. Running program inverse kinematic
̇ = J-1𝑥̇ (40)
Fungsi error di task space didefinisikan sebagai 4.3 Pengujian Driver Motor
berikut :
Pengujian driver motor dilakukan untuk
mengetahui cara pengontrolan driver motor untuk arah
E=𝑥– 𝑥* (41)
putar motor yang diinginkan dan juga sinyal PWM
yang akan diberikan untuk mengatur kecepatan motor.
Dimana :
Pada tabel merupakan pengujian arah driver dengan
𝑥 = posisi end effector di 3D working space memberikan input logika IN1 dan IN2 yang bervariasi
JURNAL ELKOLIND, JUNI 2015, VOLUME XX. NO.YY 6
4.5 Pengujian Regulator 5V pada percobaan ini masih dibutuhkan tuning PID
Pengujian regulator bertujujuan mendapatkani mandiri untuk mendapatkan respon PID yang baik,
kestabilan tegangan keluaran sebesar dengan IC 7805 sehingga pada percobaan PID ini maka :
yang telah dibuat. Pengujian ini dilakukan dengan
memberikan tegangan input dari baterai 12V keadaan KP = KP – 0,7 (54)
lemah sampai keadaan baterai penuh. KI = KI – 1 (55)
KD = KD – 0,01 (56)
184cm
cara memasukkan program PID kedalam arduino
155 cm
Net
mega. Kemudian setting nilai KP, KI, dan KD lalu
compile program tersebut dan tampilkan serial print
arduino. Hasil dari compilasi arduino mega kemudian 2.5m 1.5m
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dari masalah yang
dibahas dalam makalah laporan skripsi ini dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
. 1. Cara mendapatkan posisi end effector atau ujung
Gambar 17. Motor diberikan nilai sudut 50 derajat
lengan robot berdasarkan forward kinematic
Pada gambar diatas motor diberikan nilai sudut dengan cara memberikan nilai input berupa sudut
sebesar 50 derajat. Pembacaan encoder tidak untuk setiap joint lengan. Ketika lengan robot
memungkinkan melakukan pembaacaan dengan digunakan untuk memukul shuttlecock hingga
presisi, akibatnya terdapat error dari pembacaan nilai sampai melewati jaring net maka dari hasil
sudut 50 derajat menjadi ± 52 derajat. percobaan, besar sudut pada joint pertama (θ1) =
900 dan sudut pada joint kedua (θ2)= -1200. Dari
4.8 Pengujian Sudut pada Lengan Robot nilai sudut setiap joint tersebut maka dengan
Pengujian lengan robot dilakukan untuk menggunakan perhitungan forward kinematic
mengetahui bagaimana pergerakan lengan robot maka didapatkan nilai posisi (𝑥,y) dimana 𝑥 =
badminton dapat memukul shuttlecock berdasarkan -33,98 cm dan 𝑦 = 72,76 cm
kinematika. Dari hasil pengujian ini diharapkan
mendapatkan sudut pada joint pertama dan kedua,
JURNAL ELKOLIND, JUNI 2015, VOLUME XX. NO.YY 8
2. Cara mendapatkan sudut pada setiap joint lengan [4] Umetani, Yoji & Yoshida, Kazuya. (1989).
robot berdasarkan invers kinematic dengan cara Resolved Motion Rate Kontrol of Space Manipulators
memberikan nilai input berupa nilai posisi (x,y). with Generalized Jacobian Matrix. Jurnal IEEE
Lengan robot badminton ini tidak dapat Transaction on Robotic and Outomation, Vol 5, No 3,
menerapkan invers kinematic untuk memukul Juni 1989
shuttlecock, karena untuk mencapai posisi yang [5] Kusuma, Toha. (2008). Perancangan Kendali PID
diinginkan caranya dengan melakukan perubahan Untuk Motor DC Menggunakan Mikrokontroler
posisi (x,y) sedikit demi sedikit. Perubahan H8/3052. Skripsi Program Studi Teknik Elektro,
sedikit posisi (x,y) maka akan mempengaruhi Fakultas Teknik Depok. Depok : Universitas
perubahan sedikit pula setiap joint lengan robot. Indonesia.
Hal ini sangat sulit dilakukan, karena lengan robot [6] Fitriansyah, Aditya. (2013). Analisis Penalaan
badminton ini menggunakan motor DC bukan Kontroller PID pada Simulasi Kendali Kecepatan
motor sudut seperti motor servo. Putaran Motor DC. Jurnal Reka Elkomika, Vol. 1,
3. Cara menerapkan kontrol PID pada motor DC No. 4. Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi
adalah dengan memberikan parameter KP, KI Nasional (ITENAS) Bandung.
dan KD. Parameter ini didapatkan dengan tunning [7] Spong, M.W., S.Hutchinson, and M. Vidyasagar.
PID berdasarkan metode osilasi Ziegler-Nichols. Robot Modeling and Kontrol. John Wiley & Sons,
Dari hasil tunning PID didapatkan nilai KP=2.7, Inc., 2005.
KI=4,11, dan KD=0.03. Kemudian dari parameter [8] Rochman, Lutfi. (2013). Sistem Pengendali
ini dimasukkan kedalam rumus PID untuk Manipulator Lengan Robot Dengan Kontroller
mendapakan grafik respon PID. Dari grafik Proporsional Integral dan Derivatif (PID). Skripsi
respon dihasilkan settling time pada 1,3 detik, Jurusan Teknik Elektro, Jember : Universitas Jember.
time respon stabil pada 2,5 detik, masih terdapat
nilai error terhadap set point sebesar kurang lebih
0,1% - 6,29%.
5.2 Saran
Dari hasil perancangan alat ini tentunya masih
banyak memiliki kekurangan, oleh karena itu penulis
mengharapkan agar studi ini menjadi dasar penelitian
lebih lanjut kemudian dikembangkan menjadi alat
yang lebih baik dan bisa bermanfaat di masa yang
akan datang. Adapun saran-saran penulis yaitu :
1. Gunakanlah motor servo jika memerlukan
pembacaan sudut yang presisi. Sehingga
pengaplikasian kinematika lebih presisi dan
mudah.
2. Jika terpaksa menggunakan motor DC karena
membutuhkan torsi yang besar, maka gunakanlah
atau pilihlah encoder yang benar-benar baik dan
presisi
3. Carilah respon PID yang paling baik, walaupun
harus menggunakan tunning PID mandiri untuk
mendapatkan error yang kecil sehingga kecepatan
motor dapat lebih stabil pada set point
DAFTAR PUSTAKA