Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PERSEPSI DALAM KOMUNIKASI

Kelompok 1 :
Adinda Rahmadhanti A. 1905421003
Zhafira Apriliani P. 19054210

ABT / II - A

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni
Nabi Muhammad SAW. Tanpa pertolongan- Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikannya dengan baik. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Komunikasi Bisnis, kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini
memuat tentang persepsi dalam komunikasi yang berisi penjelasan mengenai pengertian sampai
hubungan persepsi dalam komunikasi itu sendiri. Walaupun makalah ini kurang sempurna
dan memerlukan perbaikan tetapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Komunikasi Bisnis, yakni Bapak Dr.
Ridwan Roy, T.S.H, SE, M.Si yang telah membimbing kami agar dapat mengerti tentang
bagaimana cara menyusun karya tulis ilmiah yang baik dan sesuai kaidah. Semoga makalah ini
dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca.

Penyusun,

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Persepsi
B. Pentingnya Persepsi dalam Komunikasi
C. Proses Terjadi Persepsi
D. Macam – Macam Persepsi
E. Penyebab Perbedaan persepsi
F. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN
B.
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam perkembangannya persepsi tergantung pada komunikasi, komunikasi pun
tergantung pada persepsi, keduanya merupakan berkaitan sangat erat. Persepsi timbul
karena adamya faktor internal dan eksternal, faktor internal antara lain tergantung pada
proses pemahaman sesuatu termasuk di dalamnya sistem nilai tujuan.  Sedangkan faktor
eksternal berupa lingkungan.
Persepsi dan komunikasi ini amat erat dan penting sekali diketahui guna
memahami ilmu prilaku. Komunikasi terjadi jika seseorang ingin menyampaikan
informasi kepada orang lain. dan komunikasi tersebut dapat berjalan baik dan tepat dan
jika penyampaian informasi tadi menyampaikannya dengan patut, dan penerima
informasi menerimanya tidak dalam bentuk distorsi.
Persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang
didalam memahami informasi tentang lingkungannya, lewat penglihatan, pendengaran,
penghayatan, perasaan dan penciuman. Persepsi adalah suatu proses kognitif yang
kompleks dan yang menghasilkan suatu gambar unik tentang kenyataan yang barangkali
sangat berbeda dengan kenyataannya.
Komunikasi merupakan hal yang amat penting dalam perilaku organisasi,
komunikasi tidak sekedar proses penyampaian informasi yang simbol-simbolnya dapat
dilihat, didengar, dan dimengerti, tetapi proses penyampaian informasi secara
keseluruhan termasuk di dalamnya perasaan dan sikap dari orang yang menyampaiakan
tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Persepsi?
2. Mengapa persepsi penting dalam komunikasi?
3. Bagaimana proses terjadinya persepsi?
4. Apa saja macam – macam persepsi?
5. Apa penyebab perbedaan persepsi?
6. Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi persepsi?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian persepsi.
2. Mengetahui peran persepsi dalam komunikasi.
3. Mengetahui proses terjadinya persepsi.
4. Mengetahui macam-macam persepsi.
5. Mengetahui penyebab adanya perbedaan persepsi.
6. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Persepsi
Persepsi menurut Pride dan Ferrel dalam Fadila dan Lestari (2013:45), persepsi
adalah segala proses pemilihan, pengorganisasian dan penginterprestasian masukan
informasi, sensasi yang diterima melalui penglihatan, perasaan, pendengaran, penciuman
dan sentuhan untuk menghasilkan makna. Menurut Boyd, Walker dan Larreche dalam
Fadila dan Lestari (2013:45), persepsi (perception) adalah proses dengan apa seseorang
memilih, mengatur dan menginterprestasikan informasi. Sedangkan menurut Kotler
(2013:179), persepsi adalah dimana kita memilih, mengatur, dan menerjemahkan
masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti.
Persepsi diartikan sebagai tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu; proses
seseorang mengetahui beberapa hal melalui penginderaannya. Persepsi adalah proses dari
seseorang dalam memahami lingkungannya yang melibatkan pengorganisasian dan
penafsiran sebagai rangsangan dalam suatu pengalaman psikologi. Kunci untuk
memahami persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi merupakan
penafsiran yang unik terhadap situasi dan bukannya suatu pencatatan yang benar terhadap
situasi.
Berikut ini beberapa pengertian persepsi menurut para ahli yaitu:
a) Brian Fellows, Persepsi adalah proses yang memungkinkan suatu
organisme menerima dan menganalisis informasi
b) Kenneth A. Sereno dan Edward M. Bodaken, Persepsi adalah sarana
yang memungkinkan kita memperoleh kesadaran akan sekeliling dan
lingkungan kita.
c)   Philip Goodaracre dan Jennifer Follers, Persepsi adalah proses mental
yang digunakan untuk mengenali rangsangan.
d) Joseph A. Devito, Persepsi adalah proses dengan makna kita menjadi
sadar akan banyaknya stimulus yang mempengaruhi indera kita
B. Pentingnya Persepsi dalam Komunikasi

Dalam berkomunikasi dibutuhkan persepsi atau pandangan yang sesuai untuk


memahami sebuah informasi yang disampaikan. Apabila tidak adanya persepsi yang
sama atau sesuai, maka akan sulit dalam memahami maksud yang dituju. Persepsi adalah
pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan
menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan dari sebuah komunikasi. Persepsi ialah
memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli). Hubungan komunikasi
dengan persepsi sudah jelas. Persepsi adalah bagian dari komunikasi. Walupun begitu,
menafsirkan makna informasi inderawi tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi,
ekspektasi, motivasi, dan memori (Desiderato).

C. Proses Terjadi Persepsi


Proses pembentukan persepsi menurut (Walgito, 1981) dapat digambarkan
sebagai berikut:

Walgito menyatakan bahwa terjadinya persepsi merupakan suatu yang terjadi dalam tahap-tahap
berikut:
1. Tahap pertama, merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses kealaman atau proses fisik,
merupakan proses ditangkapnya suatu stimulus oleh alat indera manusia.
2. Tahap kedua, merupakan tahap yang dikenal dengan proses fisiologis, merupakan proses
diteruskannya stimulus yang diterima oleh reseptor (alat indera) melalui saraf-saraf sensoris.
3. Tahap ketiga, merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses psikologik, merupakan
proses timbulnya kesadaran individu tentang stimulus yang diterima reseptor.
4. Tahap ke empat, merupakan hasil yang diperoleh dari proses persepsi yaitu berupa tanggapan
dan perilaku.
D. Macam – Macam Persepsi
1) Persepsi lingkungan fisik
Seringkali disebut sebagai ilusi perseptual karena persepsi ini sering mengecoh
kitadalam menilai seuatu benda. Kita tidak selalu sepakat dan kadang melakukan
kekeliruan. Faktor-faktor dari persepsi lingkungan (fisik) antara lain latar belakang
pengalaman, budaya, psikologis, nilai, keyakinan, harapan serta kondisi faktual alat-
alat pancaindra
2) Persepsi Sosial
Persepsi sosial atau persepsi orang terhadap orang lain adalah proses menangkap arti
objek-objek sosial dan kejadian-kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita.
Setiap orang pasti mempunyai persepsi berbeda terhadap lingkungan sosialnya. Pada
persepsi sosial, terdapat
a. Persepsi berdasarkan pengalaman
Pola perilaku manusia didasarkan pada persepsi mereka mengenai realitas sosial
yang telah dipelajari. Hal tersebut juga didasarkan pada pengalaman masa lalu.
Ketiadaan pengalaman akan membuat seseorang menafsirkan objek tersebut
hanya berdasarkan dugaan semata atau pengalaman yang mirip. Contohnya orang
Barat makan dengan sendok, garpu, dan pisau, sedangkan orang Timur makan
dengan tangannya sendiri.
b. Persepsi bersifat selektif
Atensi kita pada suatu rangsangan atau stimulus merupakan faktor utama yang
menentukan selektivitas kita atas rangsangan itu. Dua faktor yang mempengaruhi
atensi yaitu Faktor internal meliputi faktor biologis (lapar dan haus), faktor
fisiologis (tinggi, pendek, gemuk, sakit, lelah), faktor sosial budaya (agama, etnis,
pekerjaan, penghasilan, pengalaman masa lalu), dan faktor psikologis (keinginan,
harapan, motivasi). Serta faktor eksternal meliputi gerakan, intensitas, kontras,
kebaruan, dan perulangan objek yang dipersepsi.
c. Persepsi dengan dugaan
Data yang diperoleh melalui pancaindra tidak lengkap, maka persepsi merupakan
proses pemikiran yang langsung meloncat pada kesimpulan.
d. Persepsi evaluativ
Kebanyakan orang menjalani hari-hari mereka dengan perasaan bahwa apa yang
mereka persepsi adalah nyata. Tetapi bahwasannya tidak ada persepsi yang
pernah objektif. Seperti melakukan interpretasi berdasarkan pengalaman masa
lalu dan kepentingan Anda. Persepsi adalah proses kognitif psikologis dalam diri
Anda yang mencerminkan sikap, kepercayaan, nilai dan pengharapan untuk
memaknai objek persepsi.

E. Penyebab Perbedaan Persepsi


1. Faktor Internal
a. Fisiologis
Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan
mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk mempersepsi pada tiap orang berbeda-
beda sehingga interprestasi terhadap lingkungan juga dapat berbeda.
b. Perhatian
Individu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk memperhatikan atau
memfokuskan pada bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada pada suatu obyek.
Energi tiap orang berbeda-beda sehingga perhatian seseorang terhadap obyek juga
berbeda dan hal ini akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu obyek.
c. Minat
Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung pada seberapa banyak energi
atau perceptual vigilance yang digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual vigilance
merupakan kecenderungan seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari
stimulus atau dapat dikatakan sebagai minat.
d. Kebutuhan yang Searah
Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang individu mencari obyek-
obyek atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya.
e. Pengalaman dan Ingatan
Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan dalam arti sejauh mana
seseorang dapat mengingat kejadiankejadian lampau untuk mengetahui suatu
rangsang dalam pengertian luas.
f. Suasana Hati
Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini menunjukkan
bagaimana perasaan seseorang pada waktu yang dapat mempengaruhi bagaimana
seseorang dalam menerima, bereaksi dan mengingat.

2. Faktor Eksternal
a. Ukuran dan Penempatan Dari Obyek atau Stimulus
Faktor ini menyatakan bahwa semakin besarnya hubungan suatu obyek, maka
semakin mudah dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi individu dan
dengan melihat bentuk ukuran suatu obyek individu akan mudah untuk perhatian
pada gilirannya membentuk persepsi.
b. Warna dari Obyek-obyek
Obyek-obyek yang mempengaruhi cahaya lebih banyak, akan lebih mudah dipahami
(to be perceived) dibandingkan dengan yang sedikit
c. Keunikan dan Kekontrasan Stimulus
Stimulus luar yang penampilannya dengan latar belakang dan sekelilingnya yang
sama sekali diluar sangkaan individu yang lain akan banyak menarik perhatian.
d. Intensitas dan Kekuatan dari Stimulus
Stimulus dari luar akan memberi makna lebih sering diperhatikan dibandingkan
dengan yang hanya sekali dilihat. Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari suatu
obyek yang bisa mempengaruhi persepsi.
e. Motion atau Gerakan
Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap obyek yang memberikan
gerakan dalam jangkauan pandangan dibandingkan obyek yang diam
F. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
1. Sasaran atau Objek Persepsi.
Sasaran atau objek persepsi adalah sesuatu yang akan menjadi tujuan dari persepsi yang
kita miliki. Objek persepsi sangat bervariasi, bisa manusia, benda, hewan, peristiwa, atau
apapun itu.
2. Individu yang bersangkutan. Ketika seseorang melihat sesuatu, lalu kemudian ia berniat
memberikan interpretasinya terhadap apa yang ia lihat, maka kepribadian dari individu
tersebut akan sangat berpengaruh terhadap persepsi yang nantinya akan ia lahirkan.
Adapun yang dimaksud dengan kepribadian disini yaitu : pengetahuan, pengalaman,
minat, motif, kepentingan, dan sikap perilaku.
3. Situasi Salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi pembentukan persepsi
seseorang. Oleh sebab ittu, persepsi harus dilihatsecara kontekstual yakni memahami dari
mana persepsi tersebut muncul.
BAB III

PENUTUP

Persepsi tidak dapat dipaksakan sama untuk setiap individu. Setiap orang akan berbeda-beda
dalam menginterpretasikan sesuatu karena memiliki persepsi yang berbeda pula. Jika tidak
dihasilkan persepsi yang sama pun, pada akhirnya manusia akan belajar bagaimana
menghargai persepsi masing-masing orang. Dalam berkomunikasi dan berpersepsi, kita
sebaiknya membuka pola pikir untuk menerima dan memahami suatu informasi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/11625129/PERSEPSI_DAN_KOMUNIKASI (diakses pada 9 Maret 2020)


https://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/Persepsi_Inti_Komunikasi_07.pdf (diakses pada 9 Maret
2020)
https://media.neliti.com/media/publications/123770-ID-none.pdf (diakses pada 8 Maret 2020)
https://jagad.id/pengertian-persepsi/ (diakses pada 8 Maret 2020)

Anda mungkin juga menyukai