Anda di halaman 1dari 3

[28/3 14.27] Md. Purnami Asri W.

(26): Menurut Uripi (2007), menu adalah susunan hidangan, yang


terdiri dari satuatau beberapa macam hidangan yang disajikan untuk seseorang atau seekelompok orang
pada waktu makan pagi, makan siang, makan malam atau makanan selingan.

Sedangkan menurut Moehyi (1992), kata “menu” berarti hidangan

makanan yangdisajikan pada suatu acara makan, baik

[28/3 14.29] Md. Purnami Asri W. (26): Batasan Remaja

Dilihat dari siklus kehidupan, masa remaja merupakan masa yang paling sulit untuk dilalui oleh
individu. Masa ini dapat dikatakan sebagai masa yang palin gkritis bagi perkembangan pada tahap-tahap
kehidpan selanjutnya. Ini dikarenakan pada masa inilah terjadi begitu banyak perubahan dalam diri
individu baik itu perubahan fisik maupun psikologis. Perubahan dan ciri kanak-kanak menuju pada
kedewasaan. Pada wanita ditandai dengan mulainya menstruasi atau buah dada yang membesar. Pada
pria antara lain ditandai dengan perubahan suara, otot yang semakin membesar serta mimpi basah.
Dalam kondisi berbagai perubahan diatas, remaja biasanya tidak mau lagi dikatakan sebagai anak-anak
namun remajapun belum dapat dikatakan sebagai orang dewasanjika dilihat dari berbagai kesiapan yang
mereka miliki.

Berbagai perubahan fisik yang terjadi pada remaja merupakan proses alamiah, yang akan dilalui
oleh semua individu. Namun sering kali ketidaktahuan remaja terhadap perubahan itu sendiri membuat
mereka hidup dalam kegelisahan dan perasaan was-was. Ditambah dengan perubahan konsep diri dan
pencarian identitas diri, maka akan banyak permasalahan yang muncul jika mereka tidak dibimbing
dengan baik untuk melewati masa tersebut. Proses pencarian identitas diri tersebut harus mendapat
bimbingan dari orang sekelilingnya agar mereka dapat tumbuh menjadi remaja yang bertanggung jawab.
Remaja adalah individu, baik perempuan maupun laki-laki yang berada pada masa/usia antara anak-
anak dan dewasa. Batasan remaja dalam hal ini adalah usia 10 tahun s/d 19 tahun menurut klasifikasi
World Health Organization (WHO). Sementara United Nation (UN) menyebutnya sebagai anak muda
(youth) untuk usia 15-24 tahun. Ini kemudian disatukan dalam batasan kaum muda (young people) yang
mencakup usia 10-24 tahun.

[28/3 14.32] Md. Purnami Asri W. (26): Pengaruh status Gizi terhadap Sistem Reproduksi

Remaja yang kurang gizi atau terlalu kurus (KEK), anemia, kekurangan kalsium, vitamin D, yodium,
seng dan kekurangan vitamin, serta mineral lainnya akan mempengaruhi proses reproduksi. Khusus
remaja putri yang mengalami gangguan pertumbuhan, maka badan menjadi pendek dan tulang panggul
tidak sempurna akibat sulit melahirkan (calon ibu TB < 145 cm, resiko tinggi mengalami kesulitan pada
waktu melahirkan). Sangat kurus (KEK) dengan resiko melahirkan bayi dengan bayi berat lahir rendah
(BBLR) yang mempunyai resiko kematian dan gangguan tumbuh kembang pada anak (calon ibu dengan
BB < 45 kg, resiko tinggi untuk melahirkan BBLR). Anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat gizi
dapat menyebabkan resiko pendarahan pada waktu melahirkan. Umumnya remaja putri dan wanita
lebih mudah menderita anemia dibanding pria dan remaja putra. Wanita dan remaja putri
membutuhkan zat besi 2 kali lebih banyak dari pada pria atau remaja putra karena mengalami haid dan
banyak mengeluarkan darah waktu melahirkan dan zat besi diperlukan untuk memproduki darah (Hb).
Tanda-tanda anemia sering dikenal lima L yaitu lemah, letih, lesu, lelah, lalai. Anemia sering disertai
dengan pusing, mata berkunang-kunang muka dan tangan pucat.

2.9 Kebutuhan Gizi Remaja

Kebutuhan kecukuoan gizi pada remaja didapatkan dari kesesuaian antara jumlah dan jenis
makanan yang dikonsumsi dengan kebutuhan fungsi tubuh sehingga bermanfaat bagi terpeliharanya
fungsi tubuh secara optimal. Kekurangan dalam mengkonsumsi makanan yang baik, jumlah maupun
mutunya dapat menyebabkan kurang gizi seperti kurang energi krinik (KEK), anemia, kurang vitamin A
(KVA), dan gangguan akibat kurang yodium (GAKY). Gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari dapat
mencegah terjadinya keadaan gizi kurang atau gizi lebih. Hidangan gizi seimbang adalah makanan yang
mengandung zat tenaga, zat pembangun, dan zat oengatur yang dikonsumsi oleh seseorang dalam satu
hari secara teratur sesuai dengan kebutuhan gizi. Untuk proses tumbuh kembang, tubuh memerlukan
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, air dan serat dalam jumlah yang seimbang.

2.10 Faktor-faktor yang berpengaruh pada gizi manusia

2.10.1 Status Individu

Biasanya wanita remaja atau wanita remaja yang telah menikah akan kesulitan dalam memilih
bahann makanan atau jenis makanan yang dihidangkan. Kadang dalam menyusun hidangan makanan
lebih memperhatikan oranglain daripada dirinya, seperti keluarga dan anak jika ia telah menikah atau
orang yang dia sayang lainnya. Wanita yang telah berumah tangga biasanya lebih memilih mengonsumsi
makanan yang tidak dihabiskan oleh keluarga karena ia merasa sayang apabila terbuang

2.10.2 Status Ekonomi

Wanita dengan tingkat ekonomi yang lebih tinggi tentunya akan berbeda gizinya dengan orang
dari tingkat ekonomi rendah.

2.10.3 Anatomi tubuh Individu

Ukuran pelvis individu berhubungan erat dengan tinggi badan seseorang. Selain hal-hal diatas
banyak faktor yang mempengaruhi antara lain kemampuan keluarga untuk membeli makanan atau
pengetahuan tentang gizi. Banyak wanita terutama wanita karier atau wanita yang banyak berhubungan
dengan publik cenderung lebih mengonsumsi makanan diet tanpa lemak atau hanya mengkonsumsi
buah-buahan daripada makanan sehat lainnya.

[28/3 14.33] Md. Purnami Asri W. (26): Penulis menyarankan kepada pembaca agar dapat memahami
konsep menu dan gizi seimbang yang harus diaplikasikan pada remaja. Kehidupan merupakan anugrah
yang telah diberikan oleh sang pencipta kepada manusia. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita
menjaga apa yang telah dikaruniakan-Nya. Salah satunya dengan menjaga kesehatan dan
memperhatikan keseimbangan gizi pada tubuh.

Anda mungkin juga menyukai