Pengkajian focus yang biasa dilakukan untuk mengkaji keluhan
pasien dengan ISK antara lain:
1. Pemerikasaan fisik: dilakukan secara head to toe dan sistem tubuh.
2. Riwayat atau adanya faktor-faktor resiko:
a. Adakah riwayat infeksi sebelumnya?
b. Adakah obstruksi pada saluran kemih?
3. Adanya faktor yang menjadi predisposisi pasien terhadap infeksi
nosokomial.
a. Bagaimana dengan pemasangan kateter?
b. Imobilisasi dalam waktu yang lama.
c. Apakah terjadi inkontinensia urine?
4. Pengkajian dari manifestasi klinik infeksi saluran kemih
a. Bagaimana pola berkemih pasien? untuk mendeteksi faktor
predisposisi terjadinya ISK pasien (dorongan, frekuensi, dan
jumlah)
b. Adakah disuria?
c. Adakah urgensi?
d. Adakah darah sewaktu berkemih?
e. Adakah hesitancy?
f. Adakah bau urine yang menyengat?
g. Bagaimana haluaran volume orine, warna (keabu-abuan) dan
konsentrasi urine?
h. Adakah nyeri-biasanya suprapubik pada infeksi saluran kemih
bagian bawah
i. Adakah nyesi pangggul atau pinggang-biasanya pada infeksi
saluran kemih bagian atas
j. Peningkatan suhu tubuh biasanya pada infeksi saluran kemih
bagian atas.
5. Pengkajian psikologi pasien:
a. Bagaimana perasaan pasien terhadap hasil tindakan dan
pengobatan yang telah dilakukan?
b. Adakakan perasaan malu atau takut kekambuhan terhadap
penyakitnya? B. INTERVENSI KEPERAWATAN
N DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI
O EVALUASI 1 Penurunan perfusi jaringan serebral NOC : 1. Pantau tanda-tanda vital Objektif : 2. Pantau PO2, PCO2, pH, dan kadar 1. Abnormalitas PTT 1. Perfusi jaringan serebral bikarbonat 2. Abnormalitas PT 2. Status sirkulasi 3. Pantau PaCO2, SaO2, dan kadar 3. segmen ventrikel kiri akinetik 3. Status neurologis hemoglobin 4. Artereskselosis aorta Setelah dilakukan tindakan 4. Pantau ukuran, bentuk, kesimetrisan, 5. Diseksi arteri keperawatan selama …. Klien dan reaktifitas pupil 6. Fibrasi atrium menunjukkan : 5. Pantau tingkat kesadaran dan orientasi 7. Tumor otak 6. Pantau curah jantung 8. Stenosis karotis 1. Memiliki sistem saraf pusat 7. Pantau tekanan perfusi serebral 9. Koagulopati dan perifer yang utuh 8. Pertahankan parameter hemodinamika 10. Dilatasi kardiomiopati 2. Tingkat kesadaran normal dalam rentang yang dianjurkan 11. Koagulasi intravascular diseminata 3. Menunjukkan fungsi otonom 9. Berikan obaat-obatan untuk 12. Emboli utuh meningkatkan volume intravascular 13. Trauma kepala 4. Memiliki pupil yang sama dan 10. Induksi hipertensi untuk 14. Hiperkolesterolemia reaktif memertahankan tekanan perfusi 15. Hipertensi 5. Terbebas dari aktifitas kejang serebral 16. Ketidak efektifan endokarditis 6. Tidak mengalami sakit 11. Minimalkan stimulus lingkungan 17. Katub bantuan mekanis kepala. 18. Stenosis mitral 19. Neoplasma otak 20. Baru mengalami infark miokard 21. Sindrom sinus sakit 22. Penyalahgunaan zat 23. Terapi trombolitik 24. Efeksamping akibat oengobatan 2 Gangguan pertukaran gas NOC : 1. Kajii suara paru, frekuensi napas, Subjektif : kedalaman, dan usaha napas 1. Dispnea 1. status pernapasan 2. Pantau saturasi O2 dengan oksimeter 2. Sakit kepala pada saat bengun tidur 2. tanda-tanda vital nadi 3. Gangguan penglihatan setelah dilakukan tindakan 3. Pantau hasil gas darah Objektif : keperawatan selama…. Gangguan 4. Pantau kadar elektrolit 1. Gas dalam arteri abnormal pertukaran gas akan berkurang 5. Pantau status mental 2. pH arteri abnormal dengan kriteria hasil : 6. Observasi terhadap sianosis, terutama 3. frekuensi, irama, dan kedalaman membran mukosa mulut pernapasan abnormal 1. PaO2, PaCO2,pH arteri, dan 7. Jelaskan penggunaan alat bantu yang 4. warna kulit abnormal saturasi O2 dalam batas diperlukan 5. konfusi normal 8. Jelaskan kepada pasien dan keluarga 6. sianosis 2. Frekuensi pernapasan, irama alasan pemberian oksigen dan tindakan 7. karbondioksida menurun pernapasan, kedalaman lainnya 8. diaforesis inspirasi dalam rentang 9. Berikan obat yang diresepka untuk 9. hiperkapnia normal mempertahankan keseimbangan asam 10. hiperkapbia 3. Tidak mengalami napas basah 11. hipoksemia dangkal atau ortopnea 10. Berikan obat anti aritmia, jika perlu 12. hipoksia 4. Tidak menggunakan otot 11. Lakukan higiene oral secara teratur 13. iritabilitas aksesoris untuk bernapas 12. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu 14. napas cuping hidung 15. gelisah 16. somnolen 17. takikardia faktor yang berhubungan ; 1. perubahan membran kapiler- alveolar 2. ketidak seimbangan perfusi- ventilasi 3 Nyeri akut NOC NIC Faktor yang berhubungan : 1. Monitor tanda-tanda vital 1. Agens cedera biologis (mis., Pain Level, 2. Lakukan pengkajian nyeri secara infeksi, iskemia, neoplasma) pain control, komprehensif termasuk lokasi, 2. Agens cedera fisik (mis.,abses, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas amputasi, luka bakar, terpotong, comfort level dan faktor presipitasi mengangkat berat, prosedur bedah, Setelah dilakukan tindakan 3. Observasi reaksi nonverbal dari trauma, olahraga berlebihan) keperawatan selama......Pasien ketidaknyamanan 3. Agens cedera kimiawi tidak mengalami nyeri, dengan 4. Berikan informasi tentang nyeri, seperti (mis.,luka bakar, kapsaisin, meliten Kriteria Hasil: penyebab nyeri, dan berapa lama akan klorida, agens mustard) Mampu mengontrol nyeri (tahu berlangsung. Batasan Karakteristik : penyebab nyeri, mampu 5. Ajarkan tentang teknik non Buktikan nyeri dengan menggunakan menggunakan tehnik farmakologi: napas dalam, relaksasi, standar daftar periksa nyeri untuk nonfarmakologi untuk distraksi, kompres hangat/ dingin psien yang tidak dapat mengurangi nyeri, mencari 6. Anjurkan klien untuk tidak berfokus mengungkapkan (mis., Neoplasma bantuan) pada nyeri. Infart Pain Scale, Pain Asessement 7. Berikan analgetik untuk mengurangi Checklist for Senior with Limetid Melaporkan bahwa nyeri nyeri Ability to Communicate) berkurang dengan menggunakan 8. Tingkatkan istirahat. Diaforesis manajemen nyeri Dilasi Pupil Mampu mengenali nyeri (skala, Ekspresi wajah nyeri (mis., mata intensitas, frekuensi dan tanda kurag bercahaya, tampak kacau, nyeri) gerakan mata berpencar atau tetap pada satu fokus, meringis) Menyatakan rasa nyaman Fokus menyempit (mis., persepsi setelah nyeri berkurang waktu, proses berpikir, interaksi dengan orang dan lingkungan) Tanda vital dalam rentang normal Fokus pada diri sendiri Keluhan tentang intensitas / menggunaka standar skala nyeri (mis., skal Wong-Baker FACES, skala analog, visual, skala penilaian munerik) Keluhan tentang karakteristik nyeri dengan menggunakan standar instrumen nyeri dengan menggunakan nyeri Laporan tentangperilaku nyeri/perubahan aktivitas (mis., gelisah, merengek, menangis, waspada) Perilaku distraksi Perubahan pada parameter fisiologis (mis., tekanan darah, frekuensi jantung, frekuensi pernapasan, saturasi oksigen, dan end-tidal karbon dioksida Perubahan posisi untuk menghindari nyeri Perubahan posisi untuk menghindari nyeri Perubahan selera makan Putus asa Sikap melingdungi area nyeri Sikap tubuh melindungi 4 Hipertermi NOC : 1. Pantau tanda-tanda vital Batasan karakteristik : 2. Pantau aktivitas kejamg Objektif : 1. Termogulasi 3. Pantau hidrasi 1. Kulit merah 2. Tanda-tanda vital 4. Kaji ketepatan jenis pakaian yang 2. Suhu tubuh meningkat diatas Setelah dilakukan tindakan digunakan normal keperawatan selama….hipertermi 5. Pantau suhu minimal setiap dua jam 3. Kejang atau konvulsi dapat teratasi dengan kriteria 6. Pantau warna kulit dan suhu 4. Kulit teraba hangat hasil: 7. Ajarkan pasien/keluarga dalam 5. Takikardi mengukur suhu untuk mencegah dan 6. Takipnea 1. Menunjukkan metode yang mengenali secara dini hipertermia tepat untuk mengukur suhu 8. Ajarkan indikasi keletihan akibat panas 2. Menjelaskan tindakan untuk dan tindakan kedaruratan yang mencegah atau meminimalkan diperlukan peningkatan suhu tubuh 9. Lepaskan pakaian yang berlebihan dan 3. Berkeringat saat panas tutupi pasien dengan selimut saja 4. Frekuensi pernapasan dalam 10. Anjurkan asupan cairan oral, sedikitnya rentang normal 2 liter perhari 5. Denyut nadi radialis dalam 11. Gunakan waslap hangat di aksila, rentang normal tengkuk dan lipatan paha. 12. Berikan obat antipiretik, jika perlu. 5 Infeksi Pengendalian risiko Faktor yang berhubungan : Penyembuhan luka primer 1. Pantau tanda dan gejala infeksi (mis., Kerusakan jaringan dan peningkatan Setelah dilakukan tindakan keperawata selama ……. , pasien suhu tubuh, denyut jantung, paparan lingkungan tidak mengalami infeksi dengan penampilan luka, sekresi, penampilan Malnutrisi Peningkatan paparan lingkungan Kriteria hasil : urine, suhu, keletihan dan malaise) patogen Klien bebas dari tanda dan 2. Kaji factor yang dapat meningkatkan Imunosupresi gelaja infeki kerentanan terhadap infeksi Tidak adekuat pertahanan sekunder Menunjukkan kemampuan 3. Pantau hasil laboratorium. (penurunan Hb, leukopenia, untuk mencegah timbulnya 4. Jelaskan kepada pasien dan keluarga penekanan respon inflamasi) infeksi mengapa sakit dan terapi meningkatkan Kurang pengetahuan Jumlah leukosit dalam batas risiko terhadap infeksi Gangguan integritas kulit normal 5. Intruksikan untuk menjaga higiene Merokok Menunjukkan perilaku hidup personal untuk melindungi tubuh sehat terhadap infeksi Leukimia Status imun, gastrointestinal, 6. Ajarkan pasien teknik mencuci tangan Penurunan haemoglbin genitourinaria dalam batas yang benar Supresi respons inflamasi 7. Ajarkan kepada pengunjung normal pengunjung untuk mencuci tangan sewaktu masuk dan meninggalkan ruang pasien 8. Kolaborasi pemberian terapi antibiotik bila diperlukan
Batasan karakteristik : Eliminasi urine frekuensi, konsistensi, bau, volume, Subjektif : Setelah dilakukan tindakan dan warna jika perlu 1. Disuria keperawatan selama …. Klien 2. Kumpulkan spesimen urine porsi 2. Urgensi menunjukkan eliminasi urine tengah untuk urinalisis, jika perlu Objektif : dengan kriteria hasil : 3. Ajarkan pasien tentang tanda dan 1. Sering berkemih 1. Pola eliminasi gejala infeksi saluran kemih 2. Mengalami kesulitan diawal 2. Mengosongkan kandung 4. Intruksikan pasien dan keluarga untuk berkemih kemih sepenuhnya mencatat haluaran urine, jika perlu 3. Inkotinensia 3. Mengenalio urgensi 5. Intruksikan pasien untuk berespon 4. Nokturia 4. Kontinensia urine segera terhadap kebutuhan eliminasi 5. Retensi 5. Menunjukkan pengetahuan 6. Ajarkan pasien untuk minum 200 ml Faktor yang berhubungan : yang adekuat tentang obat cairan pada saat makan, diantara waktu Penyebab yang multiple, meliputi yang mempengaruhi fungsi makan, dan diawal petang obstruksi anatomis, gangguan sensori perkemahan 7. Rujuk ke dokter jika terdapat tanda dan atau motorik, dan infeksi saluran 6. Eliminasi urine tidak gejala infeksi saluran kemih kemih. terganggu 7 Hambatan mobilitas di tempat tidur NOC : 1. Lakukan pengkajian mobilitas pasien Batasan karakteristik : secara terus menerus Hambatan kemampuan untuk : 1. Pengaturan posisi tubuh : 2. Kaji tingkat kesadaran 1. Mengubah posisi dari telentang ke kemauan sendiri 3. Kaji kekuatan otot dan mobilitas sendi posisi duduk 2. Gerakan terkoordinasi 4. Latih rentang pergerakan sendi aktif 2. Mengubah posisi dari duduk ke 3. Mobilitas dan pasif untuk memperbaiki kekuatan telentang Setelah dilakukan tindakan dan daya tahan otot 3. Mengubah dari telentang ke keperawatan selama…klien dapat 5. Latih teknik membalik dan telungkup melakukan mobilitas di tempat memperbaiki kesejajaran tubuh 4. Mengubah posisi dari telungkup ke tidur dengan kriteria hasil : 6. Tempatkan tombol atau lampu telentang pemanggil bantuan di tempat yang 5. Mengubah posisi dari telentang ke 1. Melakukan rentang muda diraih posisi selonjor pergerakan penuh seluruh 7. Berikan alat bantu 6. Mengubah posisi dari duduk sendi 8. Berikan penguatan positif selama selonjor ke posisi telentang 2. Berbalik sendiri di tempat aktivitas 7. Mengatur posisi diri di tempat tidur tidur atau memerlukan 9. Lakukan tindakan pengendalian nyeri 8. Membalik dari sisi ke sisi lain bantuan pada tingkat yang sebelum memulai latihan atau terapi Faktor yang berhubugan : realistis fisik 1. Gangguan kognitif 3. Menunjukkan penggunaan 10.Pastikan rencana perawatan mencakup 2. Kelemahan alat bantu yang benar jumlah personel yang dibutuhkan untuk 3. Kendala lingkungan 4. Meminta bantuan reposisi, membalik posisi pasien 4. Kekuatan otot yang tidak sesuai dengan kebutuhan 11.Kolaborasi dengan ahli terapi mencukupi fisik/okupasi sebagai sumber dalam 5. Kurang pengetahuan penyusunan rencana untuk 6. Gangguan muskuloskeletal mempertahankan dan meningkatkan 7. Gangguan neuromuscular mobilitas di tempat tidur 8. Obesitas 9. Nyeri 10. Obat sedatif 8 Risiko kerusakan integritas kulit NOC : 1. Kaji adanya faktor risiko yang dapat Faktor risiko : menyebabkan kerusakan integritas kulit Eksternal : Integritas jaringan : kulit dan 2. Kaji tingkat keterbatasan untuk 1. Zat kimia membran mukosa berpindah atau bergerak di tempat tidur 2. Eksresi dak sekresi Setelah dilakukan tindakan 3. Hindari posisi langsung pada trokanter 3. Usia eksrem muda dan usia tua keperawatan selama… kerusakan 4. Tinggikan bagian kepala di tempat tidur 4. Kelembapan integritas kulit tidak terjadi seminimal mungkin 5. Hipertermia dengan kriteria hasil : 5. Ubah posisi setiap 1 sampai 2 jam 6. Hipotermia secara teratur, jika perlugunakan 7. Faktor mekanis 1. Memiliki warna kulit normal pelindung lutut dan siku jika perlu 8. Kelembaoan fisik 2. Memiliki suhu tubuh normal 6. Bersihkan kulit saat terkena kotoran 9. Imobilisasi fisik 3. Tidak ada gangguan pada 7. Hilangkan kelembapan yang berlebihan 10. Radiasi hidrasi pada kulit akibat keringat, drainase Internal : 4. Keutuhan kulit luka, inkotinensia urine dan 1. Perubahan pigmentasi inkotinensia alvi. 2. Perubahan turgor kulit 3. Faktor kelembapan 4. Ketidak seimbangan nutrisi 5. Faktor imunologis 6. Gangguan sirlulasi 7. Gangguan status metabolik 8. Gangguan sensasi 9. Faktor psikogenik 10. Penonjolan tulang