Tugas : II
1. Inisiasi Rantai
Tahap ini diawali dengan pemutusan homolitik molekul diasil peroksida (RCOO-OOCR)
menghasilkan radikal bebas (R∙). Radikal bebas inilah yang mengawali reaksi rantai
Radikal selanjutnya bereaksi dengan molekul etena membentuk radikal baru (radikal
monomer).
3. Terminasi rantai
Radikal – radikal bereaksi untuk membentuk molekul stabil. Reaksi berhenti sampai pada
tahap ini.
Berikut beberapa contoh polimer adisi, dengan monomer sejenis dan berbeda. Perhatikan
monomer yang terlibat dalam polimerisasi sebagian besar berasal dari alkena dan turunannya
yang memiliki ikatan C=C.
Reaksi – reaksi umum, sifat – sifat, dan kegunaan beberapa polimer adisi diantaranya sebagai
berikut.
a. Polipropilena isotaksik: semua gugus metil (-CH2) tersusun pada sisi rantai polimer
yang sama (iso).
Sifat: struktur yang rapat, densitas tinggi, kaku (rigid), keras, dan titik leleh yang tinggi.
Sifat: lebih kaku daripada HDPE, kekuatan mekanik tinggi, dan tahan lapuk (abrasion).
Kegunaan: cetakan barang – barang perabotan (furniture), peti kayu, perkakas dapur, wadah
makanan, serat tali dan karpet, dan pakaian olah raga yang tidak menyerap air keringat.
3. Polistirena (PS)
Monomer: stirena
Sifat: lebih kaku daripada HDPE, transparan, dan stabil secara kimia, tetapi rapuh.
Kegunaan: bahan mainan anak, keset, beberapa jenis wadah, styrofoam, plafon atap, kotak
makanan, dan bahan penahan goncangan dalam pengemas.
4. Polivinil klorida (PVC)
Kegunaan: bahan pipa paralon dan botol jika tanpa bahan plastisizers. Tetapi jika
ditambahkan plastisizers digunakan sebagi jaket hujan (raincoats), jaket kulit tiruan, isolatif,
pembungkus kabel listrik, dan tirai kamar mandi.
Monomer: tetrafluoroetena
Sifat: Mr dan gaya van der waals lebih tinggi daripada PE, titik leleh relatif tinggi dan inert
secara kimia, tidak membentuk padatan batang.
Kegunaan: Bahan pelapis anti lengket, pembungkus kabel listrik, plester, penyambung pipa,
katup, dan penahan.
6. Polimetil metakrilat (PPMA)
Dalam polimerisasi kondensasi, setiap molekul monomer harus memiliki paling sedikit dua
gugus fungsi (monomer bifungsional). Polimer kondensasi ada yang alami dan ada pula yang
sintetik (buatan). Beberapa contoh polimer alami adalah protein, polisakarida, dan asam
deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid, DNA). Adapun beberapa contoh polimer sintetik
adalah polimer nilon, kevlar, dakron, urea – metanal dan bakelit.
Nilon (Nylon: New York London) dikembangkan oleh tim peneliti DuPont pada tahun 1935.
Nilon adalah polimer yang dibuat melalui polimerisasi kondensasi antara diamin dengan asam
dikarboksilat. Dalam polimerisasi ini terbentuk ikatan amida (-CO-NH-), sehingga nilon
dikenal juga sebagai poliamida. Salah satu nilon yang terpenting adalah nilon-6,6 yang terbuat
dari polimerisasi kondensasi antara heksana-1,6-diamin dengan asam heksanadioat.
Di laboratorium asam heksanadioat ini kadang – kadang diganti dengan heksanadiol diklorida
karena yang terakhir ini lebih reaktif.
Polimerisasi kondensasi diawali dengan pembentukan dimer dan pelepasan molekul air.
Kevlar adalah poliamida aromatik dengan struktur yang sama seperti nilon-6,6. Dua monomer
Kevlar adalah asam benzena-1,4-dikarboksilat dan 1,4-diaminobenzena. Penggabungan dua
monomer ini disertai dengan pelepasan satu molekul air. Poliamida adalah polimer dengan
unit – unit pengulang yang terikat melalui ikatan amida.
Kevlar merupakan polimer yang sangat kuat sehingga sering digunakan untuk:
1. Penguat bagian tertentu pada mobil
2. Membuat tali dengan kekuatan 20 kali lipat dari kekuatan tali baja dengan berat yang
sama
3. Penguat sayap pesawat terbang, dan
4. Pembuatan rompi anti peluru.
3. Dakron (Poliester)
Dakrin (dacron) adalah merk dagang DuPont untuk poliester polietilena tereftalat (PET,
PETE, PETP). Dakron dapat disebut juga Terilena (Terylene). Polietilena tereftalat (PET)
adalah polimer yang terbentuk dari reaksi penggabungan monomer suatu asam dioat dengan
suatu diol.
3. Dakron (Poliester)
Dakrin (dacron) adalah merk dagang DuPont untuk poliester polietilena tereftalat (PET,
PETE, PETP). Dakron dapat disebut juga Terilena (Terylene). Polietilena tereftalat (PET)
adalah polimer yang terbentuk dari reaksi penggabungan monomer suatu asam dioat dengan
suatu diol.
Reaksi esterifikasi
Molekul ester yang terbentuk masih memiliki dua gugus fungsi yang tidak bereaksi pada
kedua ujungnya.
1. Berwarna putih
2. Kuat dan kaku
3. Penghambat (insulator) listrik dan panas yang baik
4. Tahan terhadap serangan kimia
5. Walalupun dipanaskan, polimer ini tidak melelh atau berubah bentuk
6. Dengan pemanasan yang tinggi, polimer ini dapat terurai
Penggunaan:
Polimer urea – metanal adalah plastik termoset. Setelah mengeras, polimer urea – metanal
tidak dapat dilunakan atau dilelehkan kembali melalui pemanasan. Oleh karena itu, polimer
ini biasa digunakan sebagai:
Bahan penyambung saluran listrik, steker, tombol listrik bercahaya, stop kontak, dan berbagai
peralatan listrik yang lain. Bahan asbak dan pegangan panci.