BUKU UTAMA
Judul Buku : Pemimpin Dan Kepemimpinan
Penulis : Dr.Kartini Kartono
Penerbit : PT RAJAGRAFINDO PERSADA
ISBN : 979-421-053-2
Tahun Terbit : 2016
Tebal Buku : xx, 365 hlm,21 cm
BAB 1
TATATERTIB DAN KETERATURAN PEMIMPIN FORMALNDAN INFORMAL
Tujuan kepemimpinan:
Administrasi secara harfiah berasal dari “ad” dan “ministrare” yaitu mengelola
mengurusmemelihara mengendalikan memerintah.
Manusia dengan akal budinya dan sebagai makluk paling cerdas di muka bumi berusaha
mengelola bentuk suatu orde yang tertib.
Adapun definisi organisasi menurut sondan p siagian yaitu organisasi adalah setiap bentuk
persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencpai tujuan bersama
dan terikat secara formala dalam ikatan hierarki .
Organisasi adalah system terkoordinasi dari kelompok orang yang bekerja sama
mengarah pada tujuan bersama dibawah kewenangan dan kepemimpinan.
Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan yang ingin diraih bergantung pada
kepemimpinannya yaitu apakah kepemimpinan tersebut mampu menggerakkan sumber daya
manusia sumber daya alam sarana dana dan waktu secara efektif serta terpadu dalam prosess
manajemen. Karena itu kepemimpinan merupakan inti dari organisasi manajemen dan
administrasi.
BAB 2
ARTI KERJA BAGI MANUSIA DAN KAITANNYA DENGAN KEPEMIMPINAN
Pandangan modern melihat kerja atau karya/ kerja manusia itu sebagai berikut:
1. Kerja itu merupakan aktivitas dasar dan bagian essensial dari kehidupan manusia.
2. Kerja merupakan aktivitas social yang memberikan bobot dan isi kepada
kehidupannya.
3. Moral dari individu itu tidakmempunyai kaitan langsung dengan semua kondisi
fisik/materil dari pekerjaan.
4. Insentiv kerja itu banyak bentuknya , antara lain uang, jaminan social, dan lain lain.
Setiap kegiatan kerja manusia itu harus berarti sekaligus juga mempunyai fungsi
ekonomis yaitu untuk menghidupi manusia dan menambah kesejahteraan. Sehubungan
dengan itu baik fungsi ekonomis maupun fungsi social dari kerja kedua duanya adalah sama
bobotnya tidakdapat dipisahkan satusama lain . fungsi ekonomis dari kerja ialah
memproduksi benda benda barang produk hasil karya . sedangkan fungsi sosialnya ialah
menciptakan kepuasan dan kesenangan.
Situasi bekerja dalam masyarakat modern yang serba kompleks sekarang selalu
membutuhkan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam situasi kerja selalu
dibutuhkan pemimpin dan kepemimpinan demi efisiensi kerja
Kegatan kerja manusia terutama dalam bentuk uit unit kerja yang terorganisir secara
sistematis selalu membutuhkan pemimpin dan kepemimpinan .
BAB 3
KONSEP DAN TEORI MENGENAI PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
TEORI KEPEMIMPINAN
Teori Kepemimpinan
Pemimpin adalah pribadi yang memiliki kecakapan khusus dengan atau tanpa
pengankatan resmi dapat mempengaruhikelompok yang dipimpinnya unyuk melakukan usaha
bersama mengarah pada pecapaian sasaran sasaran tertentu.
Kemampuan mengadakan koordinasi, kemampuan mengkonsepsikan sekaligus menjabarkan
tujuan tujuan umum yang jelas, bersifat adil dan tidak berat sebelah, sanggup membawa
kelompok kepada tujuan yang pasti dan menguntungkan, membawa pengikutnya kepada
kesejahteraaan, danlain lain. Dia juga mampu membangkitkan kekuatan rasional dan
emosional pada anak buahnya yang bias menggugah ekuatan raksasa untuk membangun atau
untuk meng hancurkan
Sifat Sifat Pemimpin
Sifat dan prilaku pemimpin dapat digunakan untuk menlai sukses atau gaganya
pemimpin itu.. usaha yang sistematis tersebut membuahkan teori yang disenbutthe traitist
theory of leadership(teori sifat kesifatan dari kepemimpinan), salah satunya yang menganut
teori ini adalah Ordway tead and George r. terry yang dalam tulisannya mengemukakan 10
sifat yaitu:
BAB 4
Integelensi rendah, sifat penakut dan pengecut, sifat yang egoistis atau individualistis,
tidak bertanggung jawab dan lain lain, semua itu meupakan cirri cirri negative yang tidak
patut dimiliki oleh seorang pemimpin . maka pemimpin yang tidak efisien itu semisal mesin
thermostat kuno yang secara tidakpeduli memberikan panasnya ( perintah, intruksi, komando,
tekanan, dan kesewenang-wenangan) kepada sekitarnya .
Pemimpin yang efisien itu mampu menghadapi setiappermasalahan dengan sikap lebih
terbua, dan dengan itikad baik yang lebih besar daripada seorang pemimpin”kerdil”serta non
efisien, yang selalu dipenuhi ole hide ide sempit.
Teori teori tentang kepemimpinan hasil dari studi ilmiah banyak orang menunjukkan
perbedaan dalam:
G.R Terry mengemukakan sejumlah teori kepemimpinan yaitu teori teori sendiri
ditambah dengan teori teori penulis lain, sebagai berikut:
a) Teori otokratis
b) Teori psikologis
c) Teori sosiologis
d) Teori suportif
e) Teori laissez faire
f) Teori kelakuan pribadi
g) Teori sifat
h) Teori situasi
i) Teori humanistic/populistik
Tipe Kepemimpinan
Ada kelompok sarjana lain yang membagi tipe kepemimpinan sebagai berikut
1. Tipe krismatis
2. Tipe paternalistis dan maternalistis
3. Tipe militeristis
4. Tipe otokratis/otoritatif
5. Tipe laisser fair
6. Tipe populistis
7. Tipe administrates (group developer)
BAB 5
ASAS DAN FUNGSI KEPEMIMPINAN
TUGAS TUGAS KEPEMIMPINAN
BAB 6
DINAMIKA KELOMOK
ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL
Dinamika Kelompok
Individu individu didalam kelompok itu sifatnya dinamis, sebab saling
mempengaruhi dan salaing mendorong.
Maka pada saatnya, sentiment dan norma norma kelompok inimerupakan unsure kekuatan
dalam organisasi atau administasi, yang perlu sekali diperhatikan oleh pemimpin.
Organisasi formal adalah organisasi yang ada diatas kertas dengan relasi relasi logis
berdasarkan peraturan jkonvensi dan kebijakan dari organisasai dengan pembagian tugas
pekerjaan dan hierarki kerja.
Organisasi informal adalah system interelasi manusiawi berdasarkan rasa suka dan tidak suka
, dengan iklim psikis yangintim,kontak muka berhadapan muka serta moral yang tiggi.
BAB 7
PEMIMPIN DAN KOMUNIKASI
Tipe lingkaran
Tipeb rantai
Tipe- Y
Tipe roda
Tipe bintang
Tipe lingkaran
Komunikasi searah
Komunkasi dua arah
Pengambilan Keputusan
a. intelegence activity, yaitu suatu proses penelitian situasi dan kondisi dengan wawasan
yang intelligent
b. design activity, yaitu proses menemukan masalah ,mengembangkan pemahaman dan
menganalisis kemungkinan pemecahan masalah serta tindakan lebih lanjut
c. choice activity, yauitu memilih salah satu tindakan dari sekian banyak altrnatif atau
kemungkinan pemecahan.
Keterampilan Berdiskusi
BAB 8
REKAPTULASI TUGAS TUGAS PEMIMPIN
Rekaptulasi tugas tugas pemimpin yang bias dibedakan dari tugas anggota lain
adalah :
1) dalam perurutan waktu yang relative menjadi semakin pendek
2) pemimpin harus mampu menyusun suatu kebijakan yang bijaksana
3) bila tugas anggota biasa bersifat statislebih banyak pasif dan patuh mengikuti, maka
tugas pemimpin sifatnya dinamis, kreativ, inovatif, unik, lentur, luwes/fleksibel dan
tidak banyak dibatasi o;eh standar norma norma ketat.
4) Pemimpin harus bias menerjemahkan atau menjabarkan ide ide konsep dan policy
organisasi dalam bahasa-aksi
5) Pada struktur piramida, pemimpin tertinggi mempunyai kewibawaan tertinggi,
kekuasaan paling besar, dan pertanggungjawaban paling berat sekligus memikul
resiko paling besar.
6) Pemimpin harus mampu berfikir kreatif, orisinil, otentik dan futuristic(bias melihat
jauh kedepan)
7) Pemimpin harus mampu membangun sifat kooperatifdan partisipatif pada setiap
pengikutnya.
8) Pemimpin juga berfungsi sebagai juri dan hakim bagisegala konvensi dan
“permainan” organisasi.
9) Seni kepemimpinan yang mencakup keseimbangan antara pelaksanaan tugas tugas
rutin dengan kegiatan inovatif dan kreatif dalam wujud penerapan system kerja baru.
10) Tugas pemimpin yang paing berat yaitu pengambil keputusan yang memungkinkan
berlangsungnya semua kerangka kerja secara efektif dan efisien...
BAB 9
MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN. DETERMINANDAN KEKUATAN YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMIMPINAN
Agar kepemimpinan menjadi operasional, perlua ada tiga determinan kepemimpinan yaitu
Factor orang
Factor posisi
faktor situasi/tempat
Manajemen adalah teknik yang dipakai sebagai sarana untuk pencapai tujuan dan
pemenuhan kebutuhan insane dari kelompok-kelompok individu ditengah masyarakat,dengan
cara yang efisien dan efektif.
Ada fungsi manajemen adalah:
1) Perencanaan
2) Pengorganisasian
BAB 10
KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DAN KEPEMIMPINAN ABNORMAL
1.PEMIMPIN DEMOKRATIS
Pada kepemimpinan demokratis, ada ditanamkan disiplin oleh kelompok itu sendiri
dalam suasana yang demokratis.
Pemimpin yang demokratis itu tidak menganggapp diri sendiri sebagai superman dan
kemampuan-kemampuan superior, akan tetapi menganggap diri sendiri sebagai anggota
biasa.
2.PEMIMPIN ABNORMAL
Memang, stuktur masyarakat modern dialam demokrasi memungkinkan individu-
individu sangat ambisius untuk menduduki kursi kepemimpinan yang paling tinggi.
Sehubung dengan semua tadi,efesiensi kepemimpinan itu jangan hanya diukur dengan criteria
materill dan produktivitas yang menguntungkan organisasi saja, akan tetapi lebih dikaitkan
dengan;
Tujuan human
Ongkos materil
Abnormalitis pada karakter mereka itu pada hakitkatnya bukanlah merupakan bayangan
gelap bagi dirinya dan bagi pengikutnya. Dalam masyarakat modern ini banyak sekali
pemimpin pembawa penyakit mental,antara lain:
1) Sombong
2) Munafik
3) Gila kekuasaan
BAB 11
MEMILIH DAN MELATIH PEMIMPIN PEMBINAAN KEPEMIMPINAN PEMUDA
Keberhasilan pemimpin itu pada umumnya diukurd dri produktivitas dan efektivitas
pelaksanaan tugas-tugas yang dibebankan pada dirinya. Bila produktivitas naik dan semua
tugas dilaksanakan dengan efektif, maka ia disebut sebagai pemimpin yang berhasil. Sedang
apabila produktivitasnya menurun dan kepemimpinannya dinilai tidak efektif dalam jangka
waktu tettentu, maka disebut sebagai pemimpin yang gagal.
BAB.12
KEPEMIMPINAN DAN MASALAH KONFLIK
Untuk menangani konflik disemua bidang kehidupan, orang mengembangkan tiga macam
pendekatan pemimpin, yaitu:
a.Pendekatan pemimpin yang tradisional.
Bahwa konflik itu sifatnya negatif, destruktif dan merugikan, karena itu konflik harus
dilenyapkan, demi kerukunan dan harmoni hidup.pendapat semacam itu banyak dilontarkan
orang pada tahun-tahun 40-an.
b.Pendekatan pemimpin yang “behavioral” atau “netral”.
Pandangan tradisional kuno itu kemudian diikuti dengan pandangan behavioral,yang melihat
konflik sebagai ciri hakiki tingkah laku manusia yang berkembang sebagai built-in element.
Tujuan mereka ialah untuk mengurung, membatasi, dan menjinakkan konflik sebagai unsur
“netral”.
c.Pendekatan pemimpin yang modern atau interaksionitis/interaksional.
Mereka menyatakan antara lain sebagai berikut.
Konflik itu penting dan perlu dalam kehidupan.
Secara eksplisit konflik itu merangsang oposisi.
Orang harus mengembangkan manajemen konflik, menstimulir konflik, dan
harus bisa memecahkan dengan bantuan manajemen konflik.
Manajemen Konflik merupakan tanggung jawab pemimpin dan manajer
Teknik Merangsang Timbulnya Konflik
Satu teknik untuk menstimulir konflik ialah Komunikasi diputuskan atau dikacaukan.
Misalnya memutuskan komunikasi antara pemimpin dan anak buah dengan jalan pemimpin
pura-pura bersikap acuh tak acuh terhadap satu seksi dan komunikasi sengaja
disimpangkan,bagian-bagian atau seksi-seksi tertentu sengaja dilampaui/bypased; tidak
memberikan informasi-informasi yang diperlukan; sedangkan seksi lainnya terlalu banyak
ditimbuni dengan tugas-tugas.
Adapun alat-alat untuk mengatasi konflik-konflik yang terjadi dalam organisasi atau
masyarakat luas antara lain adalah:
1) Memcahkan masalah melalui sikap kooperatif
2) Mempersatukan tujuan.
3) Menghindari konflik.
4) Ekspansi dari sumber energi.
5) Memperhalus/memperlunak konflik.
6) Kompromi.
7) Tindakan otoriter.
8) Mengubah struktur organisasi dan struktur individual.
BAB 13
PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN MAHASISWA
Para mahasiwsa yang berusia sekitar 18-27 tahun itu adalah pribadi yang sedang
berkembang dan tengah mencari jati diri nya atau identitas sendiri. Mereka sudah melewati
masa “sturm und drag” dan masa puber, akan tetapi belum mencapai status kedewasaan
penuh. Dalam menuntun para mahasiswa, peranan dosen cukup besar, yaitu bergantung pada
kualitas kepribadiannya, kewibawaan ilmiahnya,konsistensi pada pendirian serta ideologinya,
dan falsafah hidupnya.
Maka tipe pemimpin mahasiswa dapat kita bagi dalam beberapa pengolongan, yaitu sebagai
berikut:
Emansipasi merupakan konsep yang mencakup macam-macam cara dan sarana konditif
untuk membebaskan diri dari ketidakmampuan, ketidakadilan, penindasan, perbudakan dan
eksploitas, guna memperoleh hak-hak manusia yang wajar.
Suara mahasiswa adalah suara suara yang mbalela , penuh pengingkaran dam
ketidaksetujuan. Oleh karena itu, orang menyebutkan : jika istana presiden merupakan simbol
kekuasan/otoritas, maka gedung “serikat mahasiswa” adalah lambang dan revolusi.lagi pula
kita perlu kita ingat, bahwa mahasiswa itu adalah kaum muda yang pada satu masa yang tidak
terlalu lama lagi menjadi akan menjadi pemimpin atau menjadi manajer pemerintahan dan
lrmbaga-lembaga swasta yang berkepentingan dengan penataan distribusi kesejahteraan dan
keadilan bagi seluruh rakyat.
BAB 14
KEPEMIMPINAN MILITER
BAB15
PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN INDONESIA
KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN
1. KEPEMIMPINAN PEMBANGUNAN
Hakikat pembangunan ialah rangkaian upaya perkembangan dan perubahaan yang
dilangsungkan secara sadar,dan bertujuan oleh satu kelompok manusia menuju pada
modernitas taraf kehiduoan yang lebih tinggi
Rinciannya jelas.
BAB I
KEPEMIMPINAN DAN PERILAKU ORGANISASI
Dalam suau kehidupan manusia dalam kelompok besar maupun kecil , baik kelompok
formal atau non formal, yang dibentuk secara sengaja ataupun tidak disana akan terdapat
pemimpin. Dampak pengaruh seorang pemimpin terhadap bawahannya sangat bervariasi , ini
sangat tergantung pada seni , strategi ,tekinik ,technology , kemampuan , wawasan dan
pengetahuan yang dimiliki dan diterapkan oleh pemimpin dalam melaksanakan
kepemimpinannya pada kelompok atau organisasi yang dipimpinnya. Berdasarkan makna
kepemimpinan dan makana perilaku organisasi maka dapat disimpulkan bahwa mata kuliah
kepemimpinan dan perilaku organisasi merupakan mata kuliah yang mempelajari
bagaimana seseorang menerapkan kepemimpinan yang memengaruhi orang orang dalam
suatu organisasi dan bagaimana agar perilaku tersebut memungkinkan kinerja organisasi
mampu mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
BAB II
KARAKTERISTIK INDIVIDU
Individu merupakan sesuatu yang unik. Masing masing individu memiliki ciri khas
atau karakteristik tersediri. Stephen p menyatakan ada 4 faktor variabel yang mememnaruhi
perilaku seseorang dalam organisasi baik berupa kinerja maupun kepuasan.
1. BIOGRAPICHAL CHARACTERISTICS
Meliputi :
Usia
Jenis kelamin
Status perkawinan
Masa kerja
Jumlah tanggungan
2. ABILITY
Meliputi :
Kemampuan intelektual
Kemampuan fisik
3. KEPRIBADIAN
Meliputi :
Penentu kepribadian
Keturunan
Lingkungan
Situasi
4. PERBEDAAN PERBEDAAN KEPRIBADIAN
Meliputi :
Warisan biologis
Lingkungan fisik
Kebudayaan
Jenis jenis kepribadian
Kepribadian internal
Orientasi prestasi
Autoritarian
Machiavelli
Risk taking
Tipe pribadi A dan B
5. PEMBELAJARAN
6. METODE MENGUBAH PERILAKU
7. JADWAL PENGUATAN
BAB III
NILAI , SIKAP , DAN KEPUASAN KERJA
Ada alasan mendasar kenapa kita kita perlu memahami nilai yang dipegang
seseorang.Pertama , nilai merupakan atribut Individu kedua , nilai meletakkan dasar untuk
memahami sikap dan motivasi seseorang ketiga , nilai dapat mememngarui sikap , persepsi
motivasi seseorang. Setiap orang memegang sistem nilai berbeda beda. Setiap orang selalu
menginginkan adanya kekonsisitenan antara sikap dan perilaku tetapi dapat terjadi tidak
konsistenan antara sikap dan perilaku. Kepuasaan kerja mempunyai hubungan yang positif
dengan prestasi kerja atau produktivitas. Akan tetapi kuat lemahnya hubungan antara
kepuasan kerja dengan memotivasi kerja yangat dipengaruhi oleh sumber kepuasan kerja
dan kebutuhan yang dirasakan seseoarang.
BAB IV
Pengambilan keputusan merupakan unsur yang penting dalam kehidupan ini, termasuk
didalamnya kehidupan dalam organisasi.
BAB V
STRES KERJA
Terdapat puluhan defenisi stress yang dikemukakan para ahli. Salah satunya
dikemukakan oleh KeithDavis (1981) stress is condition of strain on oner’s emotions ,
thought processes , and physical condition. When it is excessive , it can threaten one stability
to cope with the environment . stress adalah kondisi ketegangan emosi pada diri seseorang
yang berproses baik pada pikiran mental maupunn pisik.stres sering kali di konotasikan
buruk , sehingga umumnya dibahas dalam konteks negative , padahal tidak selamanya stress
itu buruk . stress juga memiliki sisi positif. Stress merupakan peluang bila stress memberikan
kesempatan perolehan yang potensial.
5. Mengelola stress
Karena stress menjadi sesuatu yang melekat dalam kehidupan manusia didalam
organisasi dank arena stress dapat memengaruhi prestasi kerja , masalah stress perlu
mendapat perhatian dan pengelolaan dalam usaha mencapai sasaran sasaran organisasi.
Mengelola waktu
Manajemen mungkin sekali tidak peduli terhadap karyawan yang mengalami stress
tingkat rendah sampai sedang. Dasar pemikirannya adalah bahwa stress pada tingkat
tersebut justru bersifat fungsional dan mendorong karyawan berkinerja lebih tinggi.
Namun apabila karyawan mengalami stress tingkat tinggi atau tingkat rendah namun
berkepanjangan dapat mendorong kinerja karyawan menjadi lebih menurun.
Penentuan tujuan
Penentuan tujuan yang jelas dan tepat dapat merupakan hal pentin dalam mengolala
stress. Individu individu berkinerja lebih baik bila mereka memiliki tujuan yang
spesifik dan menantang , menerima feedback mengenai kemajuan mereka dalam
mencapi tujuan tersebut.
Rancangan ulang pekerjaan
Pekerjaan dapat menjadi sumber stress jika terlalu berat , tidak sesuai dengan tingkat
kemampuan dan minat. Bila ini terjadi maka pekerjaan akan menjadi membosankan ,
elemen elemen pekerjaan –seperti otonomi , variasi , dan arti pentingnya tugas bagi
orang lain – tidak bermakna , dan feedback tidak sesuai.
Keterlibatan karyawan
Pada taraf tertentu , stress peran bersifat mengganggu karena karyawan merasatidak
pasti mengenai tujuan , harapan , bagaimana akan dinilai dan semacamnya dengan
keterlibatan karyawan dalam pengambilan keptusan keputusan yang secara langsung
memengaruhi kinerja mereka , manajemen dapat meningkatkan kembali karyawan
dan mengurangi stress peran ini.
Komunikasi dalam organisasi
Program pengembangan
Usaha terencana yang dilakukan organisasi dalam rangka memotivasi dan membantu
peningkatan kesehatan fisik dan mental pegawai melaui kegiatan kegiatan tertentu ,
misalnya kegiatan olahraga bersama , lokakarya tentang usaha utntuk menurunkan
berat badan , menghidari rokok, dan lain lain usaha ini , meskipun merupakan
tanggung jawab pribadi anggota organisasi , organsasi pun harus memfasilitasi
sebagai upaya mempercepat pencapaian hasil.
Bab VI
Motivasi
Motivasi merupakan salah satu yang sangat penting dalam menentukan perilaku
sesorang , termasuk perilaku kerja. Agar seseorang mampu memotivasi seseorang , ia perlu
memahami bagaimana proses motivasi itu terbentuk.
Sering kita dengar bahwa seorang pecinta alam masuk hutan keluar hutan mendaki
gunung yang dengan susah payah , bersedia berkorban hari demi hari , bahkan bersedia
bertaruh jiwa raga dan nyawanya demi pendakian tebing tebing sangat berbahaya , atau
seseorang mahasiswa melakukan demonstrasi berarakan dijalan dalam cuaca terik mataari
ahkan diikuti ogok makan demi satu tuntutan politik , hal tersebut memunculkan pertanyaan
apa yang mendorong mereka beraktivitas dan berprilaku demikian. Dengan demikian
kotivasi diartikan sebgaia factor yang mengarahkan dan medorong perilaku atau keinginan
sesorang utnuk melakukan suatu kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk usaha yang keras
atau lemah( Marihot tua effendi hariandja 2006) sedikit berbeda dengan P.Robbins (1996). Ia
mengatakan bahwa motivasi adalah “ the wiliingnes to exert high level of effort toward
organizational goal, conditioned by effort’s ability to satisfy individual need”. Menurutnya
bahwa motivasi merupakan kemauan untuk mengeluarkan upaya yang tinggi untuk mencapai
tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk itu dalam memenuhi
bebera kebutuhan individual
Motif atau dorongan, sebagai kata kunci suatu motivasi , dapat muncul sebagai akibat
dari keinginan pemenuhan kebutuhan yang tidak terpuaskan diaman kebutuhan itu muncul
sebagai dorongan internal atau doronganalamiah , seperti makan, minum , tidur , berprestasi ,
berinteraksi dengan yang lain , mencari kesenangan , berkuasa , dan lain lain yang cenderung
bersifat internal
4. Teroi X dan Y
Teori ini menyatakan bahwa manusia terdir dari 2 jenis manusia yaitu manusa yang
termasuk jenis X dan Y masing asing memiliki karakteristik tertentu.
Seseorang dapat memiliki kebutuhan prestasi yang dominan dibandingkan yang lain ,
sedangkan bagi orang lain yang dominan kebutuhan untuk berkuasa.
6. Teori ERG
Teori ini sebetulnya tidak jauh berbeda dengan teori dari maslow dan merupakan
revisi dari teori tersebut. Teori ini mengaakan bahwa ada 3 kelompok kebutuhan manusia
yaitu: existence , relatedness and growth.
Beberpa model motivasi yang mengatakan bahwa motivasi tidak semata semata
dipengaruhi oleh tuntutan kebutuhan yang bersifat internal tetapi dipengaruhi oleh apa yang
bersifat internal tetapi dipengaruhi oleh apa yang dipelajari , sesuai dengan pandangan diatas
meliputi .
Expectancy theory
Equity theory
Reinforcement theory
Goal setting theory
Bab VII
PERILAKU KELOMPOK DAN PENGEMBANGAN TIM
A. Kelompok dalam organisasi
Kita semua menyadari bahwa kelompok sangat penting artinya bagi sebuah organisasi.
Apa sebenarnya kelompok itu ? menueut P.Robbin(1996)”a group as two more individuals ,
interacting and independent, who have come together to achieve particular
objectives”Kelompok sebagai dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling
bergantung , yang bergabung bersama sama untuk mencapai tujuan.
Kelompok merukan sesuatu yang dinamis .kemunculan suatu kelompok merupaka proses
yang didalamnya terdiri dari tahap tahapan tertentu.
1.Tahap pembentukan
2.Tahap kekacauan
3.Mulai integrasi
4.Terintegrasi
5.Efektivitas kelompok
6.Factor ang memepengaruhi efektivitas kelompok dan dinamika kelompok
7.Ukuran kelompok
8.Kepaduan kelompok
9.Perilaku organisasi
10.Pengembangan tim
Bab VIII
KEPEMIMPINAN
C. Fungsi kepemimpinan
1.Menantang proses dan status quo
2.Menamakan visi bersama
3.Memperdayakan anggota melalui tim kerja yang koopreatifmemberikan contoh
D. Efektivitas kepemimpinan
Efektivitas mengandung makna ketepatan pencapaian tujuan yang diharapkan atau
kesuksesan apa yang harus dilakukan. Efektivitas pemimpin diukur dengan adanya kesediaan
orang lain untuk berprilaku sesuai dengan tujuan pemimpin dan organisasi tanpa ada rasa
paksaan.
Bab IX
teori dan model model kepemimpinan
1. Teori kepemimpinan
Banyak teori dan model kepemimpinan yang dikemukakan para ahli namun bisa kita
kelompokan menjadi 3 teori utama , yaitu teori sifat, teori perilaku , dan teori situasi.
Munculnya teori teori ini terjadi dalam proses perkembangan yang ketiganya bersifat saling
melengkapi .
a. Teori sifat
Suatu simpulan terpenting terhadap sifat sifat kepemimpinan ini adalah bahwa sifat
sifat itu tidak secara pasti memberikan garansi kepemimpinan yang berhasil.
b. Teori perilaku
Teori ini beriontasi pada cara (perilaku yang dilakukan oleh seorang pemimpin untuk
memperlakukan pengikutnya dalam upaya memperngaruhi perilaku bawahan.
2. Teori situasional
Kepemimpinan yang bersifat mngkehendaki`perilaku yang menyatukan dan
menstimuluskan paa pengikut untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya
sesuai dengan situasi situasi tertentu.
Kadang kadang seseorang pemimpin harus melawan godaan agar menjadi visible
dalam situasi. Tugas utama pemimpin adalah untuk mengorganisir situasi yang berbeda-beda
dan beradaptasi secara sadar dengan situasi situasi tersebut.
a. Pengikut
Dalam beberapa kekecualian , para pemimpin dalam berbagai organisasi adalah
pengikut.merkea hamper selalu melaporkan kepada seseorang yang lain bahkan presiden
badan usaha negara atau organisasi
b. Pendekatan – pendekatan gaya kepemimpinan perilaku
Berdasarkan motivasi , power atau orientasi terhadap pekerjaan dan orang –orang
berbeda antara satu dengan yang lain. Gaya paling sederhana adalah berdasarkan dimensi
tunggal , sedangkan yang lain berfokus pada dua cara atau lebih untuk membedakan
diantara gaya –gaya yang ada.
c. Positive and Neative leaders
Jika pendekatan yang diterapkan pemimpin dengan cara menekankan pemberian
ganjaran –ekonomi atau yang lain berarti pemimpin tersebut menerapkan kepemimpinan
positive. Jika pendekatan ditempatkan pada pemberian hukuman berarti pemimpin
menerapkan negative leadership.
d. Autocratic , participative , and free –rein leaders
Cara dimana pemimpin menggunakan kekuasaan juga membentuk sebuah jenis gaya.
Masing masing jenis gaya –autocratic , participative , and free –rein leaders memiliki
keunggulan dan keterbatasan. Seorang pemimpin sering menggunakan seluruh tipe gaya
untuk suat periode waktu tertentu , tetapi satu gaya Nampak lebih dominan.
e. Penerapan initiating structure and consideration
seorang pemimpin berkemungkinan menetapkan struktur perannya dan peran
bawahannya dalam upaya mencapai tujuan.
f. Penerapan employee orientation and production orientation
BAB X
1. Sumber kekuasaan
para ahli menyatakan sumber kekuasaan secara berbeda-beda. Ada yang mengatakan
bahwa sesorang mempunyai kekuasan karena
a. Memiliki posisi dalam sebuah organisasi
b. Kepribadian sesorang
c. Keahilan sesorang
d. Memiliki kesempatan pada sesuatu yang penting
e. Memiliki kemampuan fisik yang kuat
f. Memiliki kemampuan ekonomi
g. Memiliki kemampuan pengetahuan yang lebih dari yang lain memiliki
ideology yang dikagumi orang
h. Penampial kerja yang baik
2. Taktik dan strategi kekuasaan
Kekuasaan sering kali dikonotasikan dengan hal yang negative. Hal ini disebabkan
pelaksanaan kekuasaan sering kali terselubung, tidak jelas atau tidak terbuk sehingga sulit
mengatakan apakah suatu perilaku termasuk perilaku yang melibatkan kekuasaan atau tidak.
Apa yang dilakukan oleh sesorang atau kelompok yang dalam upaya memengaruhi atau
memaksa orang lain sangat bergantung pada pemilikan kekuasaan dan hubungan kekuasaan
yang ada.
3. Kekuasaan dan ketergantungan
Terdapat hubungan erat antara kekuasaan dengan ketergantungan. Seseorang yang akan
mempunyai kekuasaan yang besar terhadap orang lain apabila orang tersebut dapat
mengendalikan sesuatu yang sangat dibutuhkan orang lain sehingga dia menjadi sangat
bergantung padanya.
4. Manusia dan Kekuasaan
Sama hal nya dengan kepribadian dan persepsi , atau cirri cirri demografis selalu melekat
pada seseorang dan diasumsikan dapat memengaruhi perilaku , kekuasaan juga merupakan
sesuatu yang melekat pada seseorang individu yang mempengaruhi perilaku.
5. Kekuasaan dan Organisasi
Struktur yang ada dalam organiasi dapat mengakibatkan perbedaan kekuasaan diantara
setiap orang atau kelompok daam organisasi. Dengan pengertian bahwa kekuasaan
merupakan kemampuan untuk memengaruhi perilaku orang lain dilihat pada kedudukan
sesorang dalam orgnisasi menentukan kekuasaan orang lain didlihat pada kedudukan
seseorang dalam organisasi menentukan keuasaan seseorang , baik dilihat dari hak ataupun
dari ketrgantungan orang lain terhadapnya.
6. Kekuasaan dan perilaku
Organisasi sebagai kumpulan indibidu dan atau keomok yang interaksi diantara mereka
diatur oleh sebuah struktur, di dalamnya terdapat perbedaan peran-peran dan ujuan di antara
individu atau kelompok tersebut.
Perilaku kekuasaan tersebut juga dapat dilihat dalam kelompok. Hakikat sebua keompok ,
sebagai kumpulan dari individu –individu yang masing masing melekat suatau sumber
kekuasaan , merupakan suatu koalisi dengan peran peran tertentu daam organisasi dan tujuan
masing masing kelompok yang meskipun merupakan bagian dari tujuan dari oranisasi
secara keseuruhan dapat berbeda dengan tujuan kelompok lain.
BAB XI
KONFLIK DAN HUBUNGAN ANTAR KELOMPOK DALAM ORGANISASI
1. APAKAH KONFLIK ITU ?
Dalam hungungan antar manusia dengan manusia serta kelompok dengan kelompok,
konflik dapat saja terjadi bahakan selalu terjadi. Hal ini disebabkan setiap orang memiliki
perbedaan dalam tujuan dan kepentingan. Efektivitas kerja dalam kelompok atau tim sangat
ditentukan oleh tingkat tinggi rendahnya perbedaan kepentingan antar individu dan
kelompok. Persyaratan utama yang diperlu kan untuk mampu mengelola konflik adalah
kemampuan yang memahami aspek –aspek yang berkaitan dengan berbagai sebab munculnya
konflik serta strategi mengola konflik.
2. Pandangan tentang konflik
b.Proses konflik
Konflik merupakan sesuatu yang muncul secara acaktetapi melalui suatu proses.
Konflik pun disebabkan oleh situasi yang dapat bersumber dari dalam diri orang yang
berkonflik atau bersumber dari lingkungan yang menimbulkan latent conflikct, perceived
conflict, felt conflict, manifest conflict, dan conflict aftermath.
3. Klasifikasi konflik
suatu fenomena dapat dilakukan dengan cara mencoba nelihat berbagai macam bentuk
dari fenomena tersebut secara komprehensif dari berbagai sudut pandang.
Konflik instrumental
Konflik sosial dan emosinal
Konflik kepentingan
Konflik antar- kelompok dalam organisasi
Sumber konflik antar kelompok
Ketergantungan pekerjaan
Diferensiasi horizontal yang tinggi
Formalisasi yang rendah
Sumber daya yang langka
Perbedaan sistem kompetensi
Proses pengambilan
Keragaman anggota
Distorsi komunikasi
Konflik antar kelompok dan perilaku
Mengelola konflik antar perilaku
4. Penyelesaiakan konflik
Penyelesaian konflik dapat dilakukan dengan berbagai cara pendekatan meliputi:
a.Penghindaran
b.Pelunakan
c.Kompromi
5. Mengurangi atau mencegah konflik
Penyelesaian konflik merujuk kepada bagaimana menyelesaikan konflik yang terjadi
atau kelompok atau antar individu. Sejumlah teknik yang dapat digunakan adalah tujuan
subordinat, perluasan sumber daya , pergabtian variabel manusia, pergantian variabel struktur
, mengenal musuh bersama, mengurangi ketergantungan antar unit, apple sistem, peningkatan
interaksi , rotasi antar anggota, dan teknik yang lain yang mungkin diperlukan.
BAB XII
3. TEKONOLOGI ORGANISASI
Merujuk kepada keseluruhan pengetahuan , peralatan ,metode , dan kegiatan yang
digunakan untuk mengubah masukan suatu organisasi menjadi keluaran. Pengertian
teknologi meliputi pengertian yang luas tidak hanya berkaitan dengan peralatan fisk tapi
juga berkaitan dengan pengetahuan dan metode yang dipakai utnuk memproses masukan jadi
keluaran
4. JENIS JENIS TEKNOLOGI ORGANISASI : RUTIN DAN NON-RUTIN
Tekonologi rutin mengacu pada proses treansformasi yang berulang –uang dan
relative dapat diotomatisasi, sedangkan teknologi non-rutin mengacu oada proses yang tidak
berulang-ulang dan relati tidak diotomatisasi.
BAB XIII
BUDAYA ORGANISASI
1. APAKAH BUDAYA ORGANISASI ITU ?
Terdapat banyak defenisi budaya organisasi. Budaya organisasi mengacu kepada
suatusustem makna yang diantu oleh para anggota organisasi yang membeda-bedakan
organisasi tersebut dengan organisasi yang lain.
2. APAKAH BUDAYA ORGANISASI DAPAT DIUBAH?
Budaya organisasi berbentuk melalui suatau proses yang dapat bersumber dari tradisi
kebiasaan dan filsafat pendiri atau pimpinan perusahan. Budaya yang dibentuk sulit diubah
dan kalaupun mungkin diubah akan membuthkan waktu yang lama Karena harus mengubah
pola pikir orang yang ada disekitarnya atau para pendukungnya.
3. BUDAYA DAN STRUKTUR ORGANISASI
Susunan dan bagian bagian yang diwujudkan dalam berbagai departemen , bagian ,
spesialisasi , dan ketentuan kewenangan dan standar perilaku para pemegang tugas dalam
suatu organisasi. Biasanya budaya ini melakukan pekerjaan dengan mempertimbangkan
interdipsiliner untuk menangani suatu proyek tertentu yang bekerja secara independent antar
kelompok proyek satu dengan proye lainnya.
Reviewer :
7163143028
B REGULER
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016