Anda di halaman 1dari 16

Pengaruh Investasi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Kabupaten

Pelalawan

by:

Rudi Sofia Sandika


Yusni Maulida
Deny Setiawan

faculty of Economic Riau University, Pekanbaru, Indonesia


email: rudisofiasandika@yahoo.com

ABSTRACT

The successful achievement of the welfare of a nation can be measured by


the extent to which a country can solve a variety of problems that are being faced.
One of the problems faced by almost all regions in Indonesia is the high
unemployment rate. Employment is an important factor in supporting economic
development undertaken by developing countries in order to create equitable
economic development.
The purpose of this study is to analyze the development of investment and
employment in Pelalawan of years 2003-2012 and to analize influence of
investment on employment in Pelalawan years 2003-2012.
This study uses secondary data in the form of time series with the
observation period 2003-2012. Data obtained from Badan Pusat Statistik (BPS)
and Badan Penanaman dan Investasi Riau Province’s. Data analysis using
regression analysis to determine the effect of investment on employment in
Pelalawan. Data processing using SPPS program 17.00.
The results showed that the investment is not influence significantly on
employment in Pelalawan.

Keywords: Investment, Man Power

PENDAHULUAN di Indonesia adalah tingginya tingkat


Tujuan utama pembangunan pengangguran. Oleh karena itu
ekonomi di negara berkembang penyerapan tenaga kerja merupakan
adalah meningkatkan kesejahteraan salah satu faktor penting dalam
masyarakat. Keberhasilan mendukung pembangunan ekonomi
pencapaian kesejahteraan tersebut yang dilakukan oleh negara-negara
dapat diukur dengan sejauh mana berkembang guna menciptakan
suatu negara dapat menyelesaikan pembangunan ekonomi yang merata.
berbagai masalah yang sedang
dihadapi. Salah satu masalah yang Di sisi lain pertumbuhan ekonomi
dihadapi oleh hampir seluruh daerah tak kalah pentingnya dijadikan
sebagai tujuan jangka panjang yang

JOM FEKON 1. NO. 2OKTOBER 2014 Page 1


harus dicapai oleh setiap wilayah semakin meningkat tiap tahunnya.
dalam rangka meningkatkan Peningkatan jumlah serta
kesejahteraan masyarakatnya. Akan pertumbuhan penduduk yang
tetapi apabila pertumbuhan ekonomi semakin meningkat tersebut
tanpa dibarengi dengan penambahan dibarengi dengan belum
kesempatan kerja akan seimbangnya kegiatan ekonomi
mengakibatkan ketimpangan dalam khususnya kesempatan kerja yang
pembagian dari penambahan tersedia sehingga menciptakan
pendapatan tersebut. Ketimpangan permasalahan sosial ekonomi yang
yang terjadi dapat menciptakan suatu serius yaitu pengangguran,
pertumbuhan ekonomi dengan rendahnya tingkat kesehatan dan
peningkatan kemiskinan (Tambunan, pendidikan serta semakin tingginya
2001). angka kriminalitas yang berdampak
pada aspek keamanan yang pada
Suatu perekonomian yang gilirannya akan menghambat
berkembang dengan pesat bukan kegiatan perekonomian itu sendiri.
jaminan terhadap suatu negara
tersebut dikatakan makmur bila tidak Tabel 1
diikuti dengan perluasan kesempatan Perkembangan Jumlah Penduduk
kerja guna menampung tenaga baru dan Kesempatan Kerja di Kabupaten
yang setiap tahunnya memasuki Pelalawan Tahun 2003-2012
dunia kerja. Pertumbuhan ekonomi Penduduk Kesempatan Kerja
nasional maupun regional berkaitan Jumlah Pert Jumlah Pertu
Tahun (Orang) umb (Orang) mbuh
erat dengan perluasan kesempatan uhan an
kerja karena faktor produksi tenaga (%) (%)
2003 214.485 - 77.960 -
kerja merupakan faktor yang penting
2004 226.264 5,49 72.766 -6,66
artinya bagi pertumbuhan 2005 247.849 9,54 97.670 34,22
perekonomian, selain dipengaruhi 2006 263.331 6,25 95.500 -2,22
oleh faktor lain seperti modal, alam 2007 276.353 4,95 111.554 16,81
2008 283.286 2,51 112.770 1,09
dan teknologi. Pertumbuhan
2009 292.419 3,22 119.946 6,36
penduduk harus diimbangi dengan 2010 311.726 6,60 118.478 -1,22
perluasan kesempatan kerja agar 2011 334.899 7,43 135.386 14,27
angkatan kerja yang ada dapat 2012 356.945 6,58 164.952 21,84
diserap.
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)
Laju pertumbuhan jumlah penduduk Tahun 2013
serta kesempatan kerja di Kabupaten
Pelalawan (lihat Tabel 1) Pertumbuhan penduduk pada
berfluktuasi dari tahun 2003 sampai dasarnya harus diimbangi dengan
tahun 2012. Fluktuasi jumlah pertumbuhan kesempatan kerja,
penduduk bekerja tersebut karena pertumbuhan penduduk yang
disebabkan oleh banyak faktor, lebih tinggi daripada kesempatan
misalnya di pengaruhi oleh keadaan- kerja yang ada akan memicu
keadaan ekonomi, politik dan juga pengangguran. Pengangguran akan
sosial yang berkembang di menimbulkan permasalahan yang
masyarakat. Pada umumnya daerah- kompleks baik dari sisi ekonomi
daerah di Indonesia termasuk hingga permasalahan-permasalahan
Kabupaten Pelalawan kerap sosial yang muncul sebagai
mengalami tekanan penduduk yang akibatnya. Pada Kabupaten

JOM FEKON 1. NO. 2OKTOBER 2014 Page 2


Pelalawan (seperti terlihat pada lapangan kerja baru atau kesempatan
Tabel 1) keadaan fluktuatif dan kerja yang akan menyerap tenaga
masih terdapatnya pertumbuhan yang pada gilirannya akan
kesempatan kerja yang nilainya mengurangi pengangguran (Prasojo,
minus akan sangat berpotensi pada 2009). Dengan demikian terjadi
jumlah pengangguran yang tinggi,
masalah pendistribusian pendapatan penambahan output dan pendapatan
yang tidak merata serta jumlah baru pada faktor produksi tersebut
penduduk miskin yang semakin akan menambah output nasional
bertambah. sehingga akan terjadi peningkatan
pertumbuhan ekonomi.
Besaran-besaran angka
penyerapan tenaga kerja di Tabel 2.
Kabupaten Pelalawan seperti yang Total Investasi di Kabupaten
digambarkan diatas tentunya perlu Pelalawan Tahun 2003-2012
lebih ditingkatkan dan distabilkan Tahun Total Investasi (Rupiah)
lagi, mengingat angkanya yang 2003 649.723.200.000
masih sangat berfluktuasi dari tahun 2004 3.537.632.000.000
ke tahun. Hal ini tentunya 2005 404.184.000.000
diperlukan upaya lain seperti 2006 2.927.724.000.000
mempercepat pemulihan ekonomi 2007 2.257.734.300.000
melalui meningkatkan pendapatan 2008 -
yang mana hal ini memerlukan kerja 2009 3.541.917.500.000
2010 4.140.755.500
keras, ketekunan dan perjuangan 2011 6.537.580.741.240
yang tidak ringan serta kerjasama 2012 3.085.574.497.780
semua pihak baik dari pemerintah, Sumber: Badan Promosi dan
masyarakat maupun swasta. Bagi Investasi Kabupaten Pelalawan
daerah yang merupakan bagian dari Tahun 2013
negara yang sedang berkembang,
mempercepat pertumbuhan Dari tabel 2 diatas dapat dilihat
perekonomian merupakan sasaran bahwa secara umum investasi di
yang harus tercapai agar dapat Kabupaten Pelalawan dari tahun
mensejajarkan diri dengan negara- 2003-2012 fluktuatif. Investasi
negara maju. tertinggi terjadi pada tahun 2011
dengan nilai 6.537.580.741.240 dan
Stok modal atau investasi merupakan
terendah pada tahun 2010 dengan
salah satu faktor penting dalam
nilai Rp. 4.140.755.500. Dan tercatat
menentukan tingkat pendapatan
pada tahun 2008 tidak ada investasi
nasional. Kegiatan investasi
yang ditanamkan di Kabupaten
memungkinkan suatu masyarakat
Pelalawan.
terus menerus meningkatkan
Melihat kondisi Kabupaten
kegiatan ekonomi dan kesempatan
Pelalawan ini, maka peningkatan
kerja, meningkatkan pendapatan
modal sangat berperan penting untuk
nasional dan taraf kemakmuran
meningkatkan perekonomian, oleh
(Sukirno, 2000:367). Adanya
karenanya pemerintah perlu
investasi-investasi akan mendorong
berupaya meningkatkan
terciptanya barang modal baru
perekonomian melalui
sehingga akan menyerap faktor
penghimpunan dana atau investasi
produksi baru yaitu menciptakan

JOM FEKON 1. NO. 2OKTOBER 2014 Page 3


baik dari pemerintah maupun swasta perusahaan untuk membeli barang-
yang diarahkan pada kegiatan barang modal dan perlengkapan-
ekonomi produktif yaitu dengan perlengkapan produksi untuk
menggenjot penanaman modal, baik manambah kemampuan
penanaman modal dalam negeri memproduksi barang-barang dan
(PMDN) maupun penanaman modal jasa-jasa yang tersedia dalam
asing (PMA). perekonomian”. Robinson dalam
Rosyidi (2000: 166) menyatakan
Berdasarkan latar belakang diatas, bahwa: “membeli selembar kertas
maka penulis tertarik untuk meneliti sekalipun itu adalah kertas saham
bagaimanakah sebenarnya peran dari bukanlah investasi. Investasi
investasi dan aspek-aspek sementara itu haruslah berarti
perekonomian lainnya dalam penanaman barang-barang modal
mempengaruhi penyerapan tenaga baru (new capital formation)”.
kerja sektoral di Kabupaten Menurut Suparmoko (1992:79)
Pelalawan dengan mengangkat “Investasi adalah pengeluaran yang
sebuah skripsi berjudul: “Pengaruh ditunjukan untuk menambah atau
Investasi terhadap Penyerapan mempertahankan persediaan kapital
Tenaga Kerja di Kabupaten (capital stock)”. Menurut Samuelson
Pelalawan”. (2004: 198) “Investasi meliputi
penambahan stok modal atau barang
TELAAH PUSTAKA disuatu negara, seperti bangunan,
peralatan produksi, dan barang-
Investasi barang inventaris dalam waktu satu
Definisi Investasi tahun. Investasi merupakan langkah
Investasi atau penanaman modal mengorbankan konsumsi dimasa
memegang peranan penting bagi mendatang.” Berdasarkan beberapa
setiap usaha karena bagaimanapun pengertian diatas, maka dapat ditarik
juga investasi akan menimbulkan simpulan bahwasanya investasi atau
peluang bagi pelaku ekonomi untuk penanaman modal merupakan
memperluas usahanya serta pengeluaran atau pembelanjaan yang
memperbaiki sarana-sarana produksi, dapat berupa beberapa jenis barang
sehingga dapat meningkatkan output modal, bangunan, peralatan modal,
yang nantinya dapat memperluas dan barang-barang inventaris yang
kesempatan kerja yang lebih banyak digunakan untuk menambah
dan keuntungan yang lebih besar dan kemampuan memproduksi barang
kemudian dana yang didapat diputar dan jasa atau untuk meningkatkan
lagi untuk investasi dan diharapkan produktivitas kerja sehingga terjadi
dengan adanya kenaikan yang peningkatan output yang dihasilkan
berkelanjutan dari usaha tersebut. dan tersedia untuk masyarakat.
Berdasarkan dengan penjelasan Investasi pada hakekatnya
diatas ada beberapa ahli yang merupakan awal kegiatan
mendefinisikan investasi sesuai pembangunan ekonomi. Investasi
dengan pandangan masing-masing dapat dilakukan oleh swasta,
ahli, yaitu: Menurut Sukirno (2001: pemerintah atau kerjasama antara
107) “investasi dapat diartikan pemerintah dan swasta. Investasi
sebagai pengeluaran atau merupakan suatu cara yang dapat
pembelajaran penanaman modal atau

JOM FEKON 1. NO. 2OKTOBER 2014 Page 4


dilakukan oleh pemerintah untuk dipengaruhi oleh pendapatan,
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam hal ini pendapatan
dan untuk jangka panjang dapat nasional. Induced investment
menaikan standar hidup (Investasi terimbas) adalah
masyarakatnya (Mankiw, 2003: 62). investasi yang
perkembangannya sangat
Investasi merupakan komponen dipengaruhi oleh tingkat
utama dalam menggerakan roda pendapatan nasional.
perekonomian suatu negara. Secara 2. Berdasarkan Subjeknya:
teori peningkatan investasi akan a. Public Investment (Investasi
mendorong volume perdagangan dan Pemerintah), merupakan
volume produksi yang selanjutnya penanaman modal yang
akan memperluas kesempatan kerja dilakukan oleh pemerintah,
yang produktif dan berarti akan baik dari pemerintah pusat
meningkatkan pendapatan perkapita maupun pemerintah daerah
sekaligus bisa meningkatkan dengan tujuan untuk
kesejahteraan masyarakat. melayani kebutuhan
masyarakat.
Penggairahan iklim nvestasi di
b. Private Investment (Investasi
Indonesia dijamin keberadaannya
Swasta), merupakan
sejak dikeluarkannya Undang-
penanaman modal yang
Undang No.1 Tahun 1967 tentang
dilakukan oleh pihak swasta
Penanaman Modal Asing (PMA) dan
dengan tujuan untuk mencari
Undang-Undang No.6 Tahun 1968
keuntungan.
tentang Penanaman Modal Dalam
3. Berdasarkan Alasannya:
Negeri (PMDN). Kedua undang-
a. Domestic Investment
undang ini kemudian dilengkapi dan
(Investasi Dalam Negeri),
disempurnakan, dimana UU No. 1
merupakan penanaman modal
Tahun 1967 tentang PMA
didalam negeri, artinya
disempurnakan dengan UU No. 11
penanaman modal dari negeri
Tahun 1970 dan UU No. 6 Tahun
sendiri yang berinvestasi di
1968 tentang PMDN disempurnakan
dalam negeri.
dengan UU No. 12 Tahun 1970.
b. Foreign Invesment (Investasi
Jenis-Jenis Investasi Asing), yaitu penanaman
modal asing yang artinya
Menurut Rosyidi (2000:169) jenis- investasi yang diperoleh dari
jenis investasi dikelompokan luar negeri untuk digunakan
menjadi 4 kelompok (bertujuan agar didalam negeri guna
tidak terjadi jenis investasi yang mengoptimalkan sumber-
masuk dalam dua pengelompokan), sumber daya yang masih
antara lain: belum termanfaatkan.
4. Berdasarkan unsur
1. Berdasarkan pada unsur pembentukanya:
pendapatan nasional: a. Gross Investment (Investasi
a. Autonomos Investment Bruto), merupakan total dari
(Investasi Otonom), seluruh investasi yang
merupakan investasi yang dilakukan oleh suatu negara
perubahanya tidak

JOM FEKON 1. NO. 2OKTOBER 2014 Page 5


pada suatu ketika atau pada modal tersebut. Sedangkan
waktu tertentu. pengertian Modal Asing antara lain:
b. Net Invesment (Investasi 1. Alat pembayaran luar negeri yang
Neto), merupakan hasil dari tidak merupakan bagian kekayaan
investasi bruto yang devisa Indonesia, yang dengan
dikurangi dengan penyusutan persetujuan pemerintah digunakan
(Depreciation) atau disebut untuk pembiayaan perusahaan di
Investasi Bersih. Indonesia.
2. Alat untuk perusahaan, termasuk
Faktor-Faktor yang penemuan baru milik orang asing
Mempengaruhi Investasi dan bahan-bahan yang dimasukan
dari luar negeri ke dalam wilayah
Menurut ahli-ahli ekonomi dalam Indonesia selama alat-alat tersebut
(Sukirno, 2001:149 ) ada lima faktor tidak dibiayai dari kekayaan
yang menentukan investasi antara Indonesia.
lain: 3. Bagian dari hasil perusahaan yang
1. Ramalan Mengenai Kedaan berdasarkan undang-undang ini
Dimasa Yang Akan Datang. diperkenankan ditransfer, tetapi
2. Tingkat Bunga. dipergunakan untuk membiayai
Dalam keadaan dimana perusahaan di Indonesia.
pendapatan yang akan
diperolehnya dari membungakan Penanaman Modal Dalam Negeri
tabungannya adalah lebih besar (PMDN)
daripada keuntungan yang akan Definisi modal dalam negeri pada
diperolehnya maka besar pasal 1, yaitu sebagai berikut:
kemungkinan pengusaha tersebut 1. Undang-undang ini dengan
akan membungakan uangnya dan “modal dalam negeri” adalah:
membatalkannya. bagian dari kekayaan
3. Keuntungan yang Dicapai masyarakat Indonesia
Perusahaan. termasuk hak-hak dan benda-
Apabila perusahaan-perusahaan benda, baik yang dimiliki
melakukan investasi dengan Negara maupun swasta asing
menggunakan tabungan yang yang berdomosili di
dicapai dari bagian keuntungan Indonesia yang disisihkan
yang tidak dibagikan kepada para atau disediakan guna
pemegang saham, mereka tidak menjalankan suatu usaha
perlu membayar bunga sepanjang modal tersebut
keatasnya. Ini akan menurunkan tidak diatur oleh ketentuan-
biaya investasi yang dilakukan ketentuan pasal 2 UU No. 12
dengan memperbesar keuntungan tahun 1970 tentang
menimbulkan suatu pengaruh penanaman modal asing.
lain keatas investasi. 2. Pihak swasta yang memiliki
modal dalam negeri tersebut
Penanaman Modal Asing (PMA) dalam ayat 1 pasal ini dapat
Di Indonesia, dalam arti bahwa terdiri atas perorangan
pemilik modal secara langsung dan/atau badan hukum yang
menanggung resiko dari penanaman didirikan berdasarkan hukum
yang berlaku di Indonesia.

JOM FEKON 1. NO. 2OKTOBER 2014 Page 6


Kemudian dalam Pasal 2 (contoh adalah pelajar,
disebutkan bahwa, yang mahasiswa, ibu rumah tangga
dimaksud dalam Undang- dan pengangguran sukarela).
Undang ini dengan 2. Jumlah penduduk usia 15
"Penanaman Modal Dalam tahun ke atas yang masuk
Negeri" ialah penggunaan pasar kerja (yang sudah ingin
daripada kekayaan seperti bekerja). Jumlah penduduk
tersebut dalam pasal 1, baik dalam golongan (2)
secara langsung atau tidak dinamakan angkatan kerja
langsung untuk menjalankan dan penduduk golongan (1)
usaha menurut atau dinamakan bukan angkatan
berdasarkan ketentuan- kerja.
ketentuan Undang-Undang Dengan demikian angkatan
ini. kerja dalam suatu periode tertentu
dapat dihitung dengan mengurangi
Ketenagakerjaan jumlah penduduk usia kerja dengan
Tenaga Kerja jumlah angkatan
Istilah employment dalam kerja. Perbandingan diantara
bahasa Inggris berasal dari kata kerja angkatan kerja dengan penduduk usia
to employ yang berarti menggunakan kerja yang dinyatakan dalam persen
dalam suatu proses atau usaha dinamakan tingkat partisipasi
memberikan pekerjaan atau sumber angkatan kerja. Dalam prakteknya
penghidupan. Jadi employment suatu negara dianggap sudah
berarti keadaan orang yang sedang mencapai tingkat penggunaan tenaga
mempunyai pekerjaan. Penggunaan kerja penuh (atau kesempatan kerja
istilah “employment” sehari-hari penuh) apabila dalam perekonomian
biasa dinyatakan dengan jumlah tingkat penganggurannya adalah
orang dan yang dimaksudkan ialah kurang dari empat persen (Sukirno,
sejumlah orangyang ada dalam 2000).
pekerjaan atau mempunyai Menurut Badan Pusat
pekerjaan. Pengertian ini mempunyai Statistik (BPS), Tenaga Kerja adalah
dua unsur yaitu lapangan dan setiap orang yang mampu melakukan
kesempatan kerja dan orang yang pekerjaan guna menghasilkan barang
dipekerjakan atau yang melakukan dan atau jasa baik untuk memenuhi
pekerjaan tersebut. Jadi pengertian kebutuhan sendiri maupun untuk
employment dalam bahasa Inggris masyarakat. Batas usia kerja yang
yaitu kesempatan kerja yang sudah dianut oleh Indonesia adalah
diduduki. minimum 10 tahun, tanpa batas umur
Yang dimaksud dengan maksimum, Jadi setiap setiap orang
angkatan kerja adalah jumlah tenaga atau penduduk yang sudah berusia 10
kerja yang terdapat dalam suatu tahun keatas, tergolong sebagai
perekonomian pada suatu negara tenaga kerja. Menurut Mulyadi
tertentu. Untuk menentukan angkatan (2003:57), tenaga kerja adalah
kerja diperlukan dua informasi yaitu penduduk dalam usia kerja (berusia
sebagai berikut. 15-64 tahun) atau jumlah seluruh
1. Jumlah penduduk yang penduduk dalam suatu negara yang
berusia lebih dari 15 tahun dapat memproduksi barang dan
dan belum ingin bekerja jasa jika ada permintaan terhadap

JOM FEKON 1. NO. 2OKTOBER 2014 Page 7


tenaga mereka, dan jika mereka mau Menurut Simanjuntak
berpartisipasi dalam aktivitas (2005:16) angkatan kerja dibedakan
tersebut. dalam tiga golongan seperti berikut:
Tenaga kerja (man power) 1. Penganggur (open
terdiri atas dua kelompok yaitu unemploymend), yaitu orang yang
angkatan kerja (labor force) dan sama sekali tidak bekerja dan
bukan angkatan kerja. Angkatan berusaha mencari pekerjaan.
kerja (labor force) adalah tenaga 2. Setengah pengangguran
kerja atau penduduk dalam usia kerja (underemployed), yaitu mereka
yang bekerja, atau mempunyai yang kurang dimanfaatkan dalam
pekerjaan namun untuk sementara bekerja dilihat dari segi jam kerja,
tidak bekerja, dan yang mencari produktivitas kerja dan
pekerjan. Sedangkan Bukan pendapatan.
Angkatan Kerja (unlabor force) 3. Bekerja penuh, yaitu keadaan
adalah tenaga kerja atau penduduk dimana permintaan tenaga kerja
dalam usia kerja yang tidak bekerja, sama dengan penawaran tenaga
tidak mempunyai pekerjaan dan kerja.
sedang tidak mencari pekerjaan,
yakni orang-orang yang kegiatannya Kesempatan Kerja
bersekolah (pelajar, mahasiswa) Kesempatan kerja mengandung
mengurus rumah tangga (maksudnya pengertian adanya waktu yang
ibu-ibu yang bukan wanita karir), tersedia atau waktu luang, yang
serta menerima pendapatan tapi membawa kesempatan atau
bukan merupakan imbalan langsung kemungkinan dilakukan aktivitas
atas jasa kerjanya (Dumairy, yang dinamakan bekerja.
1996:74).
Jumlah angkatan kerja yang Suatu fenomena yang menarik di
bekerja merupakan gambaran kondisi Indonesia adalah adanya
dari lapangan kerja yang tersedia. pertumbuhan ekonomi yang tinggi,
Semakin bertambah besar lapangan tetapi tidak/kurang mampu
kerja yang tersedia maka akan .menciptakan kesempatan kerja, Hal
menyebabkan semakin meningkatnya ini disebabkan karena pencapaian
total produksi di suatu negara, pertumbuhan ekonomi yang terjadi
dimana salah satu indikator untuk kurang bisa menyerap tenaga kerja
melihat perkembangan yang ada karena faktor yang tidak
ketenagakerjaan di Indonesia adalah mendukung. Kebijaksanaan yang
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja mestinya dilakukan untuk
(TPAK). Tingkat partisipasi mendorong tercapainya tingkat
angkatan kerja (labor force kesempatan kerja yang tinggi, yaitu
participation rate) adalah penanaman modal di sektor tertentu
menggambarkan jumlah angkatan seperti industri pertanian.
kerja dalam suatu kelompok umur
Tingkat kesempatan kerja yang
sebagai persentase penduduk dalam
tinggi merupakan hasil berbagai
kelompok umur tersebut, yaitu
bentuk kebijakan pembangunan.
membandingkan jumlah angkatan
Kebijakan pembangunan dapat
kerja dengan jumlah tenaga kerja.
mengacu kepada kebijakan-kebijakan
yang meliputi penentuan harga
sebagian sumber daya tertentu yang

JOM FEKON 1. NO. 2OKTOBER 2014 Page 8


pada akhirnya mempengaruhi jumlah penduduk yang bekerja,
penyerapan tenaga kerja oleh sehingga dengan demikian laju
industri. Menurut Simanjuntak pertumbuhan jumlah penduduk
(1985:80), mengemukakan bahwa Indonesia yang cukup besar
besarnya permintaan perusahaan dikatakan dapat menentukan
akan tenaga kerja tergantung pada percepatan laju pertumbuhan
besarnya permintaan masyarakat ekonomi.
terhadap barang dan jasa yang 3. Angkatan Kerja (labor force)
dihasilkan perusahaan tersebut. Merupakan bagian dari tenaga
Fungsi permintaan biasa didasarkan kerja yang sesungguhnya terlibat
pada Teori Neo Klasik mengenai atau berusaha untuk terlibat
Marginal Physical Product of Labor, dalam kegiatan produksi barang
permintaan terhadap tenaga kerja dan jasa. Kebutuhan akan tenaga
berkurang apabila tingkat upah naik. kerja didasarkan pada pemikiran
bahwa tenaga kerja dalam
Besarnya elastisitas tersebut masyarakat merupakan salah satu
tergantung pada kemungkinan faktor yang potensial untuk
substitusi tenaga kerja dengan faktor pembangunan ekonomi secara
produksi yang lain, elastisitas keseluruhan, dimana tenaga kerja
permintaan terhadap barang yang yang berpotensi tersebut akan
dihasilkan, proporsi biaya karyawan digunakan dalam menentukan
terhadap seluruh biaya lain, proses pembangunan ekonomi.
elastisitas persediaan faktor produksi
pelengkap lainnya.
Hubungan Investasi Pemerintah
Indikator-Indikator Kesempatan dengan Kesempatan Kerja
Kerja Peranan pemerintah dalam
Adapun indikator dari suatu negara dapat dilihat dari
kesempatan kerja adalah sebagai semakin besarnya pengeluaran
berikut: pemerintah dalam pembangunan
1. Laju Pertumbuhan Investasi infratruktur dasar yang meliputi
Menurut Tambunan (2011) telekomunikasi, transportasi,
investasi merupakan suatu faktor persediaan air yang merupakan
krusial bagi kelangsungan proses kontribusi utama pengeluaran
poembangunan ekonomi pemerintah yang efisien untuk
(sustainable development), atau merangsang investasi sektor swasta.
pertumbuhan ekonomi jangka Hubungan pengeluaran pemerintah
panjang. Dengan adanya kegiatan khususnya pengeluaran
produksi maka terciptalah pembangunan dengan kesempatan
kesempatan kerja dan pendapatan kerja dalam hal ini dilihat dari sisi
masyarakat meningkat yang usaha meningkatkan investasi swasta
selanjutnya dapat menciptakan berperan secara efektif. Terkait
serta meningkatkan permintaan dengan itu, pengeluaran pemerintah
di pasar. khususnya pengeluaran
2. Laju Pertumbuhan Penduduk pembangunan yang mendorong
Banyaknya peluang atau investasi swasta dapat menciptakan
kesempatan kerja yang terisi lapangan usaha yang nantinya dapat
dapat tercermin dari besarnya meningkatkan kesempatan kerja.

JOM FEKON 1. NO. 2OKTOBER 2014 Page 9


Hubungan Investasi Swasta Dipilihnya kabupaten ini karena
dengan Kesempatan Kerja letaknya yang dekat dengan kota
Menurut Sukirno (2007) Pekanbaru sebagai Ibukota Provinsi
kegiatan investasi memungkinkan sekaligus pusat aktifitas
suatu masyarakat terus menerus perekonomian Provinsi Riau.
meningkatkan kegiatan ekonomi dan
kesempatan kerja, meningkatkan Jenis dan Sumber Data
pendapatan nasional dan Penelitian ini menggunakan data
meningkatkan taraf kemakmuran sekunder dalam bentuk time series
masyarakat. Peranan ini bersumber dengan periode pengamatan tahun
dari tiga fungsi penting dari kegiatan 2003-2012. Data diperoleh dari
investasi, yakni: a) Investasi Badan Pusat Stastistik (BPS)
merupakan salah satu komponen dari Provinsi Riau dan Badan Penanaman
pengeluaran agregat, sehingga dan Investasi Provinsi Riau dalam
kenaikan investasi akan beberapa tahun terbitan, serta
meningkatkan permintaan agregat, literatur-literatur dan informasi-
pendapatan nasional serta informasi tertulis baik yang berasal
kesempatan kerja. b) Pertambahan dari instansi terkait maupun internet
barang modal sebagai akibat yang berhubungan dengan topik.
investasi akan menambah kapasitas
produksi. c) Investasi selalu diikuti Metode Pengumpulan Data
oleh perkembangan teknologi. Penulis menggunakan metode studi
Hubungan antara investasi pustaka dalam pengumpulan data,
(PMA dan PMDN) dengan yakni dengan melakukan pencatatan
kesempatan kerja menurut Harrod- langsung data yang diperlukan, baik
Domar (Mulyadi, 2002:8), investasi mendatangi Kantor Badan Pusat
tidak hanya menciptakan permintaan, Statistik (BPS) Provinsi Riau dan
tetapi juga memperbesar kapasitas Kabupaten Pelalawan maupun
produksi. Tenaga kerja yang melakukan telaah terhadap berbagai
merupakan salah satu faktor literatur seperti buku, jurnal, media
produksi, otomatis akan ditingkatkan cetak serta laporan-laporan ilmiah
penggunanya. Dinamika penanaman yang berhubungan dengan objek
modal mempengaruhi tinggi penelitian.
rendahnya pertumbuhan ekonomi,
mencerminkan marak lesunya Definisi Operasional Variabel
pembangunan. Maka setiap negara Pengertian dan batasan-batasan
berusaha menciptakan iklim yang variabel-variabel yang digunakan
dapat menggairahkan investasi dalam penelitian ini adalah sebagai
terutama investasi swasta yang dapat berikut:
membantu membuka lapangan kerja 1. Investasi
sehingga dapat meningkatkan Investasi terdiri dari 2 macam yaitu
kesempatan kerja (Dumairy, 1997). PMA dan PMDN. Investasi PMA
(Penanaman Modal Asing) yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah
METODOLOGI PENELITIAN
keseluruhan nilai realisasi investasi
Lokasi Penelitian asing yang memperoleh fasilitas dari
Penelitian ini dilakukan di pemerintah yang dilakukan
Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. berdasarkan ketentuan-ketentuan

JOM FEKON 1. NO. 2OKTOBER 2014 Page 10


Undang-undang di Kabupaten digunakan teknik analisis regresi
Pelalawan dalam kurun waktu 2003- dengan menggunakan bantuan
2012. Sedangkan Investasi PMDN Program SPSS (Statistical Package
(Penanaman Modal Dalam Negeri) for Social Science) 17.00. Hasil
yang dimaksud dalam penelitian ini pengolahan akan mendapatkan
adalah keseluruhan nilai realisasi persamaan regresi sebagai berikut:
investasi kegiatan penanaman modal
untuk melakukan usaha di wilayah Y= β0+ βX + ei ................................. (1)
Negara Republik Indonesia yang Keterangan :
dilakukan oleh penanam modal Y = Kesempatan Kerja
dalam negeri dengan menggunakan X = Investasi
modal dalam negeri yang dilakukan β = Koefisien regresi
berdasarkan ketentuan-ketentuan β0 = Intersep
Undang-undang di Kabupaten ei = Variabel Penganggu
Pelalawan dalam kurun waktu 2003-
2012. Pengujian Hipotesis
2. Kesempatan Kerja (Y) Uji signifikansi regresi secara
parsial (uji t)
Jumlah total kesempatan kerja Pengujian ini dilakukan untuk
Kabupaten Pelalawan, yang menguji variabel bebas secara
dimaksud dalam penelitian ini adalah individual atau parsial terhadap
jumlah seluruh penduduk Kabupaten variabel terikat dengan asumsi
Pelalawan yang sudah memasuki variabel bebas lain dianggap konstan.
pasar kerja atau dengan kata lain Untuk melihat seberapa besar
penduduk yang sudah bekerja pada pengaruh variabel bebas secara
periode tahun 2003-2012, yang parsial terhadap variabel terikat,
ditentukan dalam satuan orang. dapat diketahui dari besarnya nilai
koefisien regresi masing-masing
Metode Analisis Data variabel bebas. Pada pengujian
Metode Deskriptif hipotesis, nilai t-hitung harus
Dalam menganalisis data dibandingkan dengan t-tabel pada
penulis menggunakan metode derajat keyakinan tertentu. Pengujian
deskriptif, yaitu dengan menggunakan taraf nyata α = 5 %,
mengumpulkan seluruh data yang dengan derajat kebebasan df = (n -
diperlukan dan menyusun data-data k), untuk menentukan besarnya t-
tersebut dalam bentuk tabulasi tabel = tα (n - k).
kemudian penulis akan menganalisis
data-data tersebut dengan Apabila diperoleh nilai thitung ≤ ttabel,
berpedoman pada teori-teori yang maka Ho diterima dan Hi ditolak
berhubungan untuk menjawab yang berarti bahwa variabel investasi
hipotesis yang sebelumnya (Prasetya, tidak berpengaruh positif dan
2005:170). signifikan terhadap kesempatan kerja
Kabupaten Pelalawan tahun 2003-
Metode Kuantitatif 2012. Sebaliknya jika diperoleh thitung
Untuk mengetahui pengaruh > ttabel, maka Ho ditolak dan Hi
variabel investasi terhadap diterima ini berarti bahwa variabel
kesempatan kerja Kabupaten investasi berpengaruh positif dan
Pelalawan, tahun 2003-2012 signifikan terhadap kesempatan kerja

JOM FEKON 1. NO. 2OKTOBER 2014 Page 11


Kabupaten Pelalawan tahun 2003- dengan t tabel. Jika t hitung > t tabel
2012. maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Namun jika t hitung ≤ t tabel, maka
Analisis koefisien determinasi (R2) Ho diterima dan Ha ditolak. Adapun
Menurut Gujarati (2010:10) hipotesi adalah:
koefisien determinasi adalah analisis
yang digunakan untuk mengetahui Ho : Secara parsial investasi
besarnya variasi perubahan variabel tidak berpengaruh secara
terikat yaitu kesempatan kerja nyata terhadap kesempatan
Kabupaten Pelalawan tahun 2003- kerja Kabupaten Pelalawan
2012 (Y) dipengaruhi oleh variabel tahun 2003-2012.
bebas investasi. Ha : Secara parsial investasi
berpengaruh secara nyata
Hasil dan Pembahasan terhadap kesempatan kerja
Berdasarkan hasil pengujian, Kabupaten Pelalawan tahun
diperoleh persamaan regresi linier 2003-2012
berganda dalam penelitian ini
sebagai berikut: Hasil Uji Regresi Parsial (Uji t)
Diketahui nilai t tabel (uji 2 sisi pada
Y= β0+ β1X + ei
tingkat signifikansi 5%) dengan
Kesempatan Kerja = 101.326,468 + dengan persamaan n – k – 1 ; alpa/2
4,076 + ei = 10 – 1 – 1 ; 0,05/2 = 8 ; 0,025 =
2,306. Dengan demikian maka
a. Nilai konstanta (a) sebesar diketahui t hitung (0,930) < t tabel
101.326,468. Artinya adalah (2,306) dan signifikansi (0,380) >
apabila investasi diasumsikan nol 0,05. Dengan demikian maka Ho
(0), maka kesempatan kerja diterima dan Ha ditolak. Artinya
sebanyak 101.326 orang. adalah bahwa investasi tidak
b. Nilai koefisien regresi variabel berpengaruh secara signifikan
investasi sebesar 4,076. Artinya terhadap kesempatan kerja
setiap peningkatan investasi Kabupaten Pelalawan tahun 2003-
sebesar Rp. 1 milyar, maka akan 2012. Dari hasil tersebut diketahui
meningkatkan kesempatan kerja bahwa investasi berpengaruh positif,
sebanyak 4 orang. artinya adalah dengan meningkatnya
c. Standar error (e) mewakili semua investasi maka akan meningkatkan
faktor yang mempunyai pengaruh kesempatan kerja di Kabupaten
terhadap Y tetapi tidak dimasukan Pelalawan dan sebaliknya, jika
dalam persamaan. investasi menurun maka akan
menurunkan kesempatan kerja.
Uji Signifikansi Regresi Secara Hasil penelitian ini sejalan dengan
Parsial (Uji t) penelitian yang dilakukan oleh
Uji t digunakan untuk menguji Nuritasari (2013) yang menemukan
apakah investasi berpengaruh secara bahwa investasi (PMA dan PMDN)
nyata terhadap kesempatan kerja di tidak berpengaruh signfikan terhadap
Kabupaten Pelalawan tahun 2003- produk domestik bruto di Indonesia.
2012. Caranya adalah dengan
membandingkan antara t hitung Seperti diketahui bahwa negara-
negara maju memiliki faktor

JOM FEKON 1. NO. 2OKTOBER 2014 Page 12


produksi yang padat modal, sehingga sektor-sektor yang kurang menyerap
investasi yang mereka tanamkan di tenaga kerja.
negara berkembang seperti Indonesia
mengikuti teknik yang mereka Dari sisi PMDN disebabkan karena
kembangkan atau terapkan di negara investasi dalam negeri khususnya
asalnya yakni yang cenderung padat bersumber dari pemerintah lebih
modal. Sebab inilah yang membuat terorientasi pada pembangunan
tingkat investasi asing cenderung sektor-sektor yang kurang menyerap
mengurangi jumlah tenaga kerja, tenaga kerja sehingga tidak
karena teknik yang padat modal meningkatkan kesempatan kerja bagi
dengan teknologi tinggi cenderung masyarakat, seperti halnya belanja
memiliki produktifitas dan efisiensi untuk fasilitas umum (sarana dan
yang lebih baik sehingga untuk prasarana), belanja pendidikan dan
menghasilkan output yang sama pengajaran.
besar hanya diperlukan tenaga kerja
yang lebih sedikit. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan
Sebab lainnya juga seperti yang untuk mengetahui besarnya variasi
dikemukakan oleh Todaro (2000), perubahan variabel terikat yaitu
adalah hubungan yang tidak sinkron kesempatan kerja Kabupaten
antara investasi dan kesempatan Pelalawan tahun 2003-2012 yang
kerja terjadi karena adanya dipengaruhi oleh variabel bebas
akumulasi modal untuk pembelian investasi. Berdasarkan pengujian
mesin dan peralatan canggih yang yang dilakukan, diperoleh nilai
tidakhanya memboroskan keuangan kofeisien determinasi (R2) sebagai
domestik serta devisa tetapi juga berikut:
menghambat upaya-upaya dalam
rangka menciptakan pertumbuhan Dari hasil pengujian nilai R2 sebesar
penciptaan lapangan kerja baru. 0,098. Artinya adalah bahwa variasi
perubahan variabel terikat yaitu
Hasil yang sama juga ditemukan oleh kesempatan kerja di Kabupaten
Ahmad Yani (2011), dalam Pelalawan tahun 2003-2012 yang
analisisnya mengenai Pengaruh dipengaruhi oleh variabel bebas
investasi adalah sebesar 9,8 %.
Investasi terhadap Penyerapan
Sedangkan sisanya sebesar 90,8 %
Tenaga Kerja di Sulawesi Selatan dipengaruhi oleh variabel lain yang
Periode 2000-2009 dengan tidak dimasukkan dalam penelitian
menggunakan model regresi ini seperti PDRB, tingkat bunga
berganda. Berdasarkan hasil regresi, kredit dan upah minimum
investasi berpengaruh negatif. Ini kabupaten/kota.
terjadi karena kebanyakan industri Kesimpulan dan Saran
merupakan industri padat modal
bukannya padat karya, selain itu Kesimpulan
investasi dalam negeri khususnya Berdasarkan hasil penelitian dan
bersumber dari pemerintah lebih pembahasan pada BAB sebelumnya,
terorientasi pada pembangunan dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:

JOM FEKON 1. NO. 2OKTOBER 2014 Page 13


1. Berdasarkan hasil deskriptif, keamanan dalam negeri,
selama periode 2003-2012, memperbaiki sarana dan
investasi di Kabupaten Pelalawan prasarana infrastruktur yang
tahun 2003-2012 mengalami menunjang serta
fluktuasi setiap tahunnya. mempermudah peraturan
Kontribusi investasi terhadap dalam berinvestasi sehingga
kesempatan tidak mengalami dapat meningkatkan
peningkatan yang berarti, malah kesempatan kerja.
cenderung menurun. 3. Penelitian hanya membahas
2. Pengujian secara parsial pengaruh investasi terhadap
memperoleh hasil bahwa investasi kesempatan kerja saja.
berpengaruh positif dan tidak Diharapkan kepada peneliti
signifikan terhadap kesempatan selanjutnya untuk melakukan
kerja di Kabupaten Pelalawan kajian lebih lanjut mengenai
tahun 2003-2012. Variasi faktor-faktor lain yang
perubahan kesempatan kerja di mempengaruhi kesempatan
Kabupaten Pelalawan tahun 2003- kerja seperti PDRB, tingkat
2012 yang dipengaruhi oleh bunga kredit dan upah
investasi adalah sebesar 9,8 %. minimum kabupaten/kota
berdasarkan karakteristik
serta alat analisis yang
Saran berbeda.
Berdasarkan hasil pembahasan dan
kesimpulan di atas, ada beberapa DAFTAR PUSTAKA
saran yang bisa diberikan terkait
hasil penelitian ini, yaitu: Arsyad, Lincolin. 2005. Pengantar
Perencanaan dan
1. Dalam hal investasi, Pembangunan Ekonomi
pemerintah daerah sebaiknya Daerah, Edisi
melakukan dan mengarahkan Kedua.Yogyakarta: BPFE.
investasi tidak hanya pada
industri padat modal yang Dumairy. 1996. Perekonomian
lebih banyak menggunakan Indonesia. Jakarta : Erlangga.
investasinya untuk membeli
mesin-mesin sehingga tenaga Ghozali, Imam. 2006. Analsis
kerja digantikan fungsinya Multivariate Lanjutan
oleh mesin, melainkan juga di dengan Program SPSS,. BP
industri padat karya Undip, Semarang.
mengingat banyaknya tenaga
kerja yang seharusnya bisa Gujarati, Damodar. 2010.
diserap. Ekonometrika Dasar
2. Pemerintah daerah (Terjemahan Sumarno Zain).
diharapkan dapat Erlangga : Jakarta.
meningkatkan investasi
Penanaman Modal Dalam Muana, Nanga. 2005.
Negeri (PMDN), Penanaman Makroekonomi: Teori,
Modal Asing (PMA) melalui Masalah, dan Kebijakan.
kebijakan menjaga stabilitas Jakarta : PT. Raja Grafindo
ekonomi, politik dan Persada.

JOM FEKON 1. NO. 2OKTOBER 2014 Page 14


Mankiw, N. Gregory. 2003. Teori Fakultas Ekonomi
Makro Ekonomi. Jakarta : Universitas Muhammadiyah
Erlangga. Surakarta. Surakarta.

Marhaeni, dan Manuati Dewi. 2004. Pramitha Purwanti, Putu Ayu. 2009.
Ekonomi Sumber Daya Analisis Kesempatan Kerja
Manusia. Buku Ajar Fakultas Sektoral diKabupaten Bangli
Ekonomi Universitas dengan Pendekatan
Udayana. Pertumbuhan Berbasis
Ekspor. Fakultas Ekonomi
Momongan, Junaidi E. 2013. Universitas Udayana. Jurnal
Investasi PMA dan PMDN Ekonomi Pembangunan. Vol.
Pengaruhnya Terhadap 5, No. 1, 2009, ISSN 1907-
Perkembangan PDRB dan 3275.
Penyerapan Tenaga Kerja
Serta Penaggulangan Prasetyo, Eko. 2011). Analisis
Kemiskinan di Sulawesi Pengaruh Penanaman
Utara. Jurnal Riset Ekonomi Modal Dalam Negeri
Vol. 1 No. 3 (PMDN), Penanaman Modal
Asing (PMA), Tenaga Kerja,
Mulyadi, Subari. 2002. Ekonomi Dan Ekspor Terhadap
Sumber Daya Manusia. Pertumbuhan Ekonomi Di
Jakarta : PT Raja Grafindo Jawa Tengah Periode Tahun
Persada. 1985 – 2009. Skripsi Jurusan
Ekonomi Pembangunan
________. 2003. Ekonomi Sumber Fakultas Ekonomi
Daya Manusia. Jakarta: Raja Universitas Negeri Semarang.
Grafindo Persada.
Putra, Riky Eka. 2012. Pengaruh
Noerdhus dan Samuelson, 2000. Ilmu Nilai Investasi, Nilai Upah,
Makro Ekonomi. Jakarta: dan Nilai Produksi Terhadap
Media Global Edukasi. Penyerapan Tenaga Kerja
Pada Industri Mebel di
Nuritasari, Firdausi. 2013. Pengaruh Kecamatan Pedurungan Kota
Infrastruktur, PMDN dan Semarang. Jurnal.Universitas
PMA Terhadap Produk Negeri Semarang.
Domestik Bruto di Indonesia.
Jurusan Ekonomi Rosyidi, Suherman.2000. Pengantar
Pembangunan, Fakultas Ilmu Ekonomi.
Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta:Erlangga.
Semarang, Indonesia.
Santoso, Singgih. 2007. Menguasai
Prasojo, Priyo. 2009. Analisa Statistik di Era Reformasi
Pengaruh Investasi PMA dan dengan SPSS 15. PT. Elex
PMDN, Kesempatan Kerja Media Komputindo ; Jakarta
serta Pengeluaran
Pemerintah Terhadap PDRB Simanjuntak, Payaman. 2005.
di Jawa Tengah Periode Pengantar Ekonomi Sumber
Tahun 1980-2006. Skripsi.

JOM FEKON 1. NO. 2OKTOBER 2014 Page 15


Daya Manusia. Jakarta: Penyerapan Tenaga Kerja di
LPFE-UI. Sulawesi Selatan Periode
2000-2009. Skripsi,
__________.2002. Pengantar Makro Universitas Hasanuddin.
Ekonomi. Jakarta : PT Raja Tidak Dipublikasikan.
Grafindo Persada.

__________. 1998. Pengantar


Ekonomi Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi
UI.

Suharto, Edi. 2009. Pekerja Sosial di


Dunia Industri. Bandung: PT.
Refika Aditama.

Suparmoko.1996. Pengantar
Ekonometrika Makro. Edisi
ketiga, Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta

Sukirno, Sadono. 2007. Ekonomi


Pembangunan Proses dan
Masalah Dasar. Jakarta :
LPFE-UI.

Sukirno, Sadono. 2001. Pengantar


Teori Mikro Ekonomi. Edisi
Kedua. Jakarta : Rajawali
Press.

Suyana Utama, I Made. 2008.


Aplikasi Analisis Kuantitatif.
Denpasar : Sastra Utama

Tambunan, Tulus. 2011.


Perekonomian Indonesia:
Kajian Teoritis dan Analisis
Empiris. Jakarta: Ghalia
Indonesia.

Todaro, 2004. Pembangunan


Ekonomi di Dunia Ketiga.
Jilid I, Edisi Keenam. Jakarta
: Erlangga.

Yani, Ahmad. 2011. Pengaruh


Investasi Terhadap

JOM FEKON 1. NO. 2OKTOBER 2014 Page 16

Anda mungkin juga menyukai