ABSTRAK
Permasalahan paling pokok dalam ketenagakerjaan Indonesia khususnya di Pulau Jawa terletak pada
tingkat kesempatan kerja. Beberapa faktor determinan secara teori yang dapat mempengaruhi penyerapan
tenaga kerja adalah pertumbuhan ekonomi dan upah perlu diuji di Pulau Jawa. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh upah minimum (UMP) dan pertumbuhan ekonomi terhadap penyerapan
tenaga kerja di Pulau Jawa. Penelitian ini menggunakan pendekatan regresi data panel dengan 6 provinsi di
Pulau Jawa selama periode 2011-2016. Model terbaik yang dapat digunakan pada penelitian ini adalah model
fixed effect. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa UMP berpengaruh negatif signifikan terhadap penyerapan
tenaga kerja, sedangkan pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif signifikan terhadap penyerapan tenaga
kerja. Penelitian ini menegaskan bahwa kebijakan UMP tetap menjadi kendala terciptanya keadilan di pasar
tenaga kerja karena menciptakan kekakuan harga. Hasil tersebut memberikan indikasi bagi pengambil kebijakan
untuk lebih berhati-hati dalam menentukan besaran UMP agar tidak mendestruksi tujuan utama pembangunan
yaitu menciptakan kesejahteraan umum.
Kata Kunci : data panel, model fixed effect, penyerapan tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi, upah minimum.
96
Latri Wihastuti, Henny Rahmatullah - Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Penyerapan Tenaga Kerja di Pulau Jawa
merupakan salah satu biaya produksi yang harus akan menciptakan pengangguran. Beberapa faktor
dikeluarkan produsen sebagai balas jasa atas kegiatan determinan secara teori yang dapat mempengaruhi
produksi yang dilakukan tenaga kerja. Teori permintaan penyerapan tenaga kerja adalah pertumbuhan
tenaga kerja menempatkan upah sebagai harga dari ekonomi dan upah perlu diuji di Pulau Jawa. Tujuan
tenaga kerja. Permintaan dalam konteks ekonomi dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
didefinisikan sebagai jumlah maksimum suatu barang upah minimum (UMP) dan pertumbuhan ekonomi
atau jasa yang dikehendaki seorang pembeli untuk terhadap penyerapan tenaga kerja di Pulau Jawa.
dibelinya pada setiap kemungkinan harga dalam jangka
waktu tertentu (Sudarsono, 1990). Dalam hubungannya METODE PENELITIAN
dengan tenaga kerja, permintaan tenaga kerja adalah Penelitian ini menggunakan data sekunder 6
hubungan antara tingkat upah dan jumlah pekerja yang provinsi dari tahun 2010 sampai dengan 2016 yang
dikehendaki oleh pengusaha untuk dipekerjakan. Upah diambil dari Badan Pusat Statistik (BPS). Variabel
minimum Provinsi di Pulau Jawa masih cukup rendah penelitian meliputi jumlah tenaga kerja terserap
dibandingkan provinsi-provinsi di Pulau lain kecuali (PTK), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),
DKI Jakarta. dan upah minimum provinsi (UMP). Berdasarkan
teori dan penelitian terdahulu, penyerapan tenaga
kerja digunakan sebagai variabel terikat, sedangkan
PDRB dan upah minimum provinsi sebagai variabel
independen. Model matematis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
Gambar 1. Upah Minimum berdasarkan Pulau di Berdasarkan model matematis pada persamaan 21
Indonesia Tahun 2010-2015 (Rupiah)
tersebut. maka dapat ditulis model ekonometrinya
Sumber: BPS (diolah)
adalah:
Beberapa penelitian menunjukkan kenaikan
LnPTKit = β0 + β1UMPit + β2LnPDRBit + εit (2)
upah berdampak negatif terhadap penyerapan tenaga
97
Jurnal Gama Societa, Vol. 1 No. 1, Januari 2018, 96 - 102
yang ada di Pulau Jawa. Data panel atau pooled data tersebut kemudian melebur menjadi satu ke dalam
merupakan kombinasi antara data runtut waktu (time nilai konstanta dan residual di dalam persamaan
series) dan data silang tempat (cross section). Menurut tersebut. Untuk mengestimasi persamaan dengan data
Baltagi (2005), data panel mencakup dua dimensi, yaitu panel dikenal tiga pendekatan yaitu:
dimensi spasial dan dimensi temporal. Dimensi spasial
merupakan sekumpulan unit observasi kerat lintang Pooled Least Squares (PLS)
suatu variabel tertentu, sedangkan dimensi temporal Pendekatan yang paling sederhana dalam
merupakan sekumpulan unit observasi runtut waktu. pengolahan data panel adalah dengan menggunakan
Gujarati (2003) mengungkapkan kelemahan regresi metode kuadrat terkecil biasa yang diterapkan dalam
dengan metode Ordinary Least Square (OLS) yang data yang berbentuk panel. Metode Poolled Least
mengasumsikan bahwa parameter regresi adalah sama Squares (PLS) dikenal juga dengan metode Common
atau tidak berubah baik antar waktu maupun antar unit Effect, penggunaan metode ini secara sederhana
individunya. Asumsi ini tentu jauh dari kenyataan dimana adalah dengan menggabungkan semua data cross
parameter regresi baik antar unit maupun antar waktu section dan time series tanpa melihat perbedaaan baik
berbeda. Kedua, dengan OLS biasa akan terjadi asumsi antar series maupun antar unit cross section, sehingga
yang sangat sempit tentang asumsi klasik yaitu data diasumsikan intersep dan koefisien slope konstan
pasti homoskedastis (homoscedasticity) dan tidak terjadi sepanjang waktu dan individu, error term menjelaskan
korelasi antar variabel kesalahan (autocorrelation). perbedaan intersep dan koefisien slope sepanjang
Dengan menggunakan data panel kelemahan waktu dan individu tersebut, yang selanjutnya
tersebut dapat diatasi. Data panel memungkinkan dilakukan estimasi dengan metode regresi Ordinary
peneliti untuk mempelajari perubahan dinamik dalam Least Square (OLS). Kelemahan penggunaan metode
jangka waktu yang relatif pendek. Data panel juga Common Effect ini adalah ketidaksesuaian model
dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas data runtut dengan realita yang sebenarnya, dimana dalam
waktu sehingga memberikan hasil estimasi yang lebih kenyataannya karakteristik tiap individu atau unit
baik dengan terjadinya peningkatan jumlah observasi cross section adalah berbeda.
yang berimplikasi terhadap peningkatan derajad
kebebasan (degree of freedom). Karakteristik data Fixed Effect Model (FEM)
panel yang paling menonjol adalah kemampuannya Pendekatan dengan memasukkan variabel
memperhitungkan efek tiap individu atau adanya boneka dikenal dengan sebutan model FEM atau Least
kontrol heterogenitas individu. Pengaruh tiap individu Square Dummy Variable (LSDV) atau disebut juga
98
Latri Wihastuti, Henny Rahmatullah - Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Penyerapan Tenaga Kerja di Pulau Jawa
Tabel 3. Hasil Estimasi Model PLS, Fixed Effect, dan Random Effect
Variabel Dependen LnPTK
Variabel Independen PLS Fixed Effect Random Effect
Konstanta 24.62004* 21.05880* 11.45748*
LnPDRB 0.773253* 0.764789* 0.599395*
LnUMP -1.366811* -1.101433* -0.247585*
Sumber: output data diolah
Keterangan: *) signifikan pada alpha 5%
99
Jurnal Gama Societa, Vol. 1 No. 1, Januari 2018, 96 - 102
dibandingkan dengan model common effect (PLS). autokorelasi dapat dilihat dengan membandingkan
Selanjutnya untuk memilih antara model FE dengan nilai statistic Durbin Watson hasil regresi dengan
RE digunakan uji Hausman sebagai berikut: tabel Durbin Watson Untuk nilai n=36 dan k=2. Nilai
DW regresi sebesar 1.780194 yang lebih besar dari
Tabel 4. Uji Hausman nilai table DW sebesar 1,5. Dengan demikian dapat
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. disimpulkan model tidak mengandung autokorelasi.
Cross-section Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji
random 57.072519 2 0.0000 apakah dalam model regresi terjasdi ketidaksamaan
Sumber: output data diolah variance dari residual satu pengamatan ke pengamat
lain. Dari berbagai uji statistic yang dapat digunakan
Berdasarkan uji Hausman didapatkan hasil untuk menguji heteroskedastisitas, semua nilai
nilai Probabilitas Chi2 adalah sebesar 00000 yang probabilitas statistic lebih besar dari alpha 5%,
berada dibawah derajat kesalahan 5% (005) hal sehingga dapat disimpulkan model terbebas dari
ini menunjukkan bahwa penolakan terhadap Ho masalah heteroskedastisitas.
dan menerima Ha Artinya model yang lebih tepat Berdasarkan hasil pemilihan model regresi
digunakan adalah fixed effect daripada random effect. data panel maka Model yang digunakan dalam
Selanjutnya model FE diuji asumsi klasik untuk penelitian ini adalah fixed effect model. Pemilihan
memastikan model tersebut valid untuk dianalisi. model ini dengan menggunakan beberapa uji, uji
Pertama, adalah uji normalitas dengan maksud untuk yang pertama yaitu uji Chow untuk membandingkan
melihat apakah residual regresi terdistribusi normal. model Pools Least Squares (PLS) dan Fixed Effect
Normalitas dapat dideteksi dengan menggunakan uji (FE) karena nilai F Hitung lebih besar dari F table
Jarque-Berra (uji JB) Uji JB merupakan uji normalitas maka model FE yang dipilih. Kemudian uji LM
berdasarkan pada koefisien keruncingan (kurtosis) membandingkan model PLS dan Random Effect.
dan koefisien kemiringan (skewness) Dalam uji JB Dengan melihat nilai obs chi-square probability
normalitas dapat dilihat dari besaran nilai probability JB. yang lebih kecil dari 0,05 maka model RE yang
jika nilai Probability JB > 0.05 maka data berdistribusi dipilih. Untuk menentukan model akhir digunakan
normal sebaliknya jika nilai probability < 0.05 maka data uji Hausman yang menunjukkan model FE
berdistribusi tidak normal. Hasil menunjukkan bahwa merupakan yang terbaik. Karena model FE yang
nilai Probabilitas sebesar 0,752. Karena nilai probabilitas dipilih maka sebelum interpretasi hasil regresi panel
JB > 0.05 maka residual terdistribusi normal. data dengan FE dilakukan uji asumsi klasik yaitu
Selanjutnya residual regresi dicek apakah uji normalitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas
terdapat korelasi antar residual. dimana residual pada dan dihasilkan bahwa data telah memenuhi
waktu ke t akan dipengaruhi oleh residual pada waktu asumsi klasik. Hasil regresi panel data dengan FE
sebelumnya (t-1). Untuk mengetahui ada tidaknya dihasilkan persamaan sebagai berikut:
6
Series: Standardized Residuals
Sample 2010 2015
5 Observations 36
4 Mean 2.99e-18
Median -0.001395
Maximum 0.043999
3 Minimum -0.038743
Std. Dev. 0.018565
2 Skewness 0.232893
Kurtosis 2.597118
1 Jarque-Bera 0.568905
Probability 0.752426
0
-0.04 -0.03 -0.02 -0.01 0.00 0.01 0.02 0.03 0.04
100
Latri Wihastuti, Henny Rahmatullah - Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Penyerapan Tenaga Kerja di Pulau Jawa
101
Jurnal Gama Societa, Vol. 1 No. 1, Januari 2018, 96 - 102
Dinda Difana, Novia. 2016. Analisis Pengaruh Jumlah Negeri, dan Belanja. Pemerintah terhadap
Unit Usaha, Nilai Investasi dan Nilai Produksi Tingkat Kemiskinan di Indonesia. Skripsi.
Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja pada Sektor Universitas Gadjah Mada
UMKM di Kabupaten Bantul Tahun 2010-2015.
Mankiw, N. Gregory. (2003). Teori Makro Ekonomi.
Tugas Akhir. Univesitas Gadjah Mada.
Jakarta: Erlangga
Ferdinan, Heri. 2011. Pengaruh Pengeluaran
Payaman J. Simajuntak, (2001). Pengantar Ekonomi
Pemerintah, Pdrb, Dan Upah Riil Terhadap
Sumber Daya Manusia. Jakarta:LPFE UI
Penyerapan Tenaga Kerja Di Sumatera Barat.
Skripsi. Institut Pertanian Bogor Rahmawati, Ikka Dewi. 2013. Pengaruh Investasi dan
Tingkat Upah Terhadap Penyerapan Tenaga
Fridhowati, Nila. 2011. Faktor-Faktor Yang
Kerja di Jawa Timur. Skripsi. Universitas
Memengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja
Negeri Surabaya.
Sektor Industri Di Pulau Jawa. Skripsi. Institut
Pertanian Bogor Sudarsono. (1990). Pengantar Teori Ekonomi mikro.
LP3S, Jakarta.
Hasbi Sidki, Muhammad. 2016. Pengaruh Penanaman
Modal Asing Langsung terhadap Penyerapan Sumarsono, Sonny. 2009. Teori dan Kebijakan Publik
Tenaga Kerja di Indonesia Tahun 1986-2014. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Skripsi. Universitas Gadjah Mada Graha Ilmu
Hilmy. 2016. Pengaruh Desentrasi Fiskal, Belanja Todaro, M.P dan Stephen C.S. 2003. Pembangunan
Modal, Jumlah Penduduk, dan Rata-Rata Ekonomi di Dunia Ketiga:Edisi Kedelapan.
Lama Sekolah Terhadap Pertumbuhan PDRB Jakarta: Erlangga
di Provinsi Sulawesi Barat 2006-2013. Tesis. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun
Universitas Gadjah Mada 2003 tentang Ketenagakerjaan
Indradewa dan Natha. 2015. Pengaruh Inflasi, PDRB Wasilaputri, Febryana Rizki. (2016). Pengaruh
Dan Upah Minimum Terhadap Penyerapan Upah Minimum Provinsi, Pdrb Dan Investasi
Tenaga Kerja Di Provinsi Bali .Jurnal. Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Pulau
Universitas Udayana Jawa Tahun 2010-2014. Skripsi. Universitas
Karyantono, Dhian. 2014. Analisis Penyerapan Negeri Yogyakarta
Tenaga Kerja pada Era Otonomi Daerah (2002- Wulan, Sarah. 2017. Analisis Faktor-Faktor yang
2012) Studi Kasus 28 Provinsi di Indonesia. Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja
Skripsi. Universitas Gadjah Mada. di Jawa Tengah Tahun 2005-2014. Skripsi.
Kuncoroyakti, Dorojatun2016. Pengaruh Penanaman Universitas Gadjah Mada
Modal Asing, Penanaman Modal Dalam
102