Anda di halaman 1dari 3

Nama : Kevin Jeremy Adinegoro

NIM : 18012036
No. Absen : 31

Maksud, Tujuan , dan Pengertian Umum Metoda “Consistent


Deformation”
Metoda “Consistent Deformation” ini adalah cara yang paling umum dipakai untuk menyelesaikan
perhitungan suatu struktur statis tidak tertentu. . Tingkat atau derajat ke tidak tentuan statis
struktur, dilihat dan berapakah kelebihan bilangan yang tidak diketahui tersebut terhadap 3 (tiga).
Kalau suatu struktur dinyatakan statis tidak tertentu tingkat 1 (satu), berarti kelebihan 1 (satu)
bilangan yang tidak diketahui, sehingga butuh 1 (satu) persamaan tambahan untuk dapat
menyelesaikan perhitungan struktur tersebut, kalau suatu struktur dinyatakan statis tidak tertentu
tingkat 2 (dua) maka butuh 2 (dua) persamaan tambahan, dan seterusnya. Bilangan-bilangan yang
tidak diketahui tersebut berupa gaya luar (reaksi perletakan) ataupun gaya dalam (gaya normal, gaya
lintang, momen). Untuk mendapatkan persamaan tambahan tersebut struktur akan dibuat menjadi
statis tertentu dengan menghilangkan gaya kelebihan yang ada, dan menghitung deformasi struktur
statis tertentu tersebut akibat beban yang ada. Setelah itu struktur statis tertentu tersebut dibebani
dengan gaya kelebihan yang dihilangkan tadi, dan juga dihitung deformasinya. Deformasi adalah
defleksi atau rotasi dari suatu titik pada struktur. Deformasi yang dihitung disini disesuaikan dengan
gaya kelebihan yang dihilangkan. Misalnya kalau gaya yang dihilangkan tersebut gaya horizontal,
maka yang dihitung defleksi horizontal pada tempat gaya yang dihilangkan tadi seharusnya bekerja.
Kalau gaya vertical, yang dihitung defleksi vertical sedangkan kalau yang dihilangkan tersebut berupa
momen, maka yang dihitung adalah rotasi.
Setelah deformasi akibat beban yang ada dan gaya-gaya kelebihan yang dikerjakan sebagai beban
telah dihitung, maka dengan melihat kondisi fisik dari struktur asli, kita susun persamaan-persamaan
tambahan yang diperlukan. Misalnya untuk perletakan rol, maka defleksi tegak lurus perletakan
harus sama dengan nol, untuk perletakan sendi defleksi vertical maupun horizontal sama dengan
nol, sedangkan untuk perletakan jepit, defleksi vertical, defleksi horizontal dan rotasi sama dengan
nol. Persamaan-persamaan tambahan ini disebut persamaan “Consistent Deformation” karena
deformasi yang ada harus konsisten (sesuai) dengan struktur aslinya. Setelah persamaan “Consistent
Deformation” disusun, maka gaya-gaya kelebihan dapat dihitung, dan gaya yang lain dapat dihitung
dengan persamaan keseimbangan, setelah gaya-gaya kelebihan tadi didapat. Demikianlah konsep
dasar dari metoda “Consistent Deformation” dipakai untuk menyelesaikan struktur statis tidak
tertentu.
Metode Slope Deflection

1. Maksud dan tujuan


Mahasiswa dapat memahami metode “Slop Defelection” juga dapat menyelesaikan suatu struktur
statis tidak tertentu yaitu menghitung semua gaya luar ( reaksi perletakan) dan gaya gaya dalam (
gaya normal, gaya lintang , momen batang) dari struktur tersebut dengan menggunakan metode
“slop deflection”

2. Pengertian umum
Konsep dari metoda “Slope Deflection” untuk menyelesaikan struktur statis tidak
tertentu.Dengan ketentuan bahwa pada batang-batang yang bertemu pada suatu titiksimpul
yang disambung secara kaku mempunyai rotasi yang sama, besar maupunarahnya, maka pada
batang-batang yang bertemu pada titik simpul tersebutmempunyai rotasi yang sama,
atau boleh dikatakan sama dengan rotasi titiksimpulnya. Sehingga dapat dikatakan jumlah
variabel yang ada sama denganjumlah titik simpul (joint) struktur tersebut.Besarnya
variabel-variabel akan dihitung dengan menyusun persamaanpersamaan sejumlah variabel
yang ada dengan ketentuan bahwa momen batang-batang yang bertemu pada satu titik simpul
haruslah dalam keadaan seimbang ataudapat dikatakan jumlah momen-momen batang yang
bertemu pada satu titik simpulsama dengan nol. perumusan dari masing-masing momen
batang sebelummenyusun persamaan-persamaan yang dibutuhkan untuk menghitung
variabel-variabel sangat di perlukan. Rumus-rumus momen batang tersebut
mengandungvariabel-variabel yang ada yaitu rotasi titik simpul.Setelah persamaan tersebut
disusun, maka besarnya variabel dapat dihitung.Setelah besarnya variabel didapat,
dimasukkan kedalam rumus-rumus momenbatang, maka besarnya momen batang-batang
tersebut dapat dihitung.

Metode Cross
Maksud dan Tujuan
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan siswa :
1.Memahami konsep Metode Distribusi Momen
2.Memahami dan mengerti cara menghitung momen primer, faktorkekakuan, dan faktor
distribusi momen
3.Memahami dalam menganalisis tabel distribusi momen (cross)
4.Memahami dan mampu menjawab soal-soal latihan.

Pengertian Umum
Metode distribusi-momen atau metode Cross,adalah salah satu cara penyelesaian soal-soal
mekanika teknik statis tak tentu. Metode ini merupakan salah satu pokok bahasan dalam mata
kuliah ‘Analisis struktur IV’di fakultas teknik sipilMetode distribusi-momen ini pada mulanya
dikemukakan oleh prof. Hardy cross pada tahun 1930 dan dipandang sebagai salah satu
sumbangsi terpenting yang pernahdiberikan kepada analisis struktural balok-kontinu dan
kerangka kaku. Pada hakekatnyametode ini merupakan suatu cara untuk menyelesaikan
persamaan-persamaan simultan didalam ubahan sudut dengan pendekatan berturut-turut,
dengan derajat ketelitian berapa pun, seiring kehendak (Chu, 1992: 246). Di dalam pendesainan
dan penganalisaan awal suatu struktur kecil atau bagian-bagian dari suatu struktur besar,
metode distribusi momen tetap unggul karena kesederhanaan.

Metode distribusi momen didasarkan pada anggapan sebagai berikut:


1.Perubahan bentuk akibat gaya normal dan gaya geser diabaikan, sehingga panjang batang-
batangnya tidak berubah
2.Semua titik simpul (buhul) dianggap kaku sempuma.

Dalam proses analisis, metode ini melakukan distribusi momen dan induksi
(carry over) terhadap momen primer(Fixed End Moment)
sebanyak beberapa putaran (iterasi) guna mendapatkan keseimbangan di setiap titik simpul. Hal
inidilakukan karena momen-momen primer yang bekerja di setiap tumpuan maupunsimpul
suatu struktur tidak sama besarnya, sehingga simpul tidak seimbang.Untuk mendapatkan
keseimbangan simpul melakukan perputaran, sehinggamomen-momen primer di tiap simpul
melakukan distribusi (pembagian) sampai jumlah momen primer di masing-masing simpul sama
dengan nol. Prosesdistribusi dan induksi secara manual dapat dilakukan sebanyak empat
putaran(iterasi), dan dianggap semua simpul sudah seimbang atau mendekati nol.Beberapa
pengertian yang digunakan dalam metode distribusi momen, yaitumomen primer, momen
induksi, dan distribusi momen. Berikut ini akan diuraikansatu persatu.

Anda mungkin juga menyukai