Anda di halaman 1dari 3

BAB II

PEMBAHASAN
Sekitar 97% asupan lemak dalam bentuk trigliserida dan sisanya ditemukan dalam bentuk
fosfolipid dan kolesterol. Hanya jumlah sedikit lemak dicerna di dalam mulut oleh lingual lipase
dan di dalam perut dari lipase lambung. Lipase lambung menghidrolisis beberapa trigliserida,
khususnya rantai pendek trigliserida (seperti di dalam mentega), menjadi asam lemak dan
gliserol. Sebagian besar pencernaan lemak terjadi di dalam usus halus sebagai hasil emulsi
garam empedu dan hidrolisis lipase pankreas. Seperti dalam kasus karbohidrat dan protein,
kapasitas untuk pencernaan dan absorpsi asupan lemak melebihi dari kebutuhan.
Lemak pertama kali dipecah di mitokondria oleh oksidasi KoA asetil dalam proses yang
menggenerasi energi dalam jumlah banyak. Ketika jalur ini diproses di tingkat tinggi, tiga
komposisi, asetoasetat, D-3-hidroksibutirat, dan aseton, diketahui sebagai badan keton,
diproduksi liver. Oksidasi asam lemak terjadi di mitokondria. Asam lemak ditransportasikan di
dalam darah sebagai asam lemak bebas. Asam lemak bebas atau disebut unesterified atau
nonesterified (NEFA) fatty acid merupakan asam lemak yang berada dalam bagian yang tidak
teresterifikasikan. Di dalam plasma, rantai panjang asam lemak bebas digabung dengan albumin,
dan di dalam sel mereka terikat dengan asam lemak binding protein, yang faktanya tidak benar-
benar bebas. Rantai pendek asam lemak lebih larut dalam air dan berada sebagai anion asam
lemak.
Asam lemak diaktifkan sebelum dikatalis. Pertama-pertama asam lemak dikonversi ke
bentuk aktif intermediet sebelum ikut serta dalam beta-oksidasi dan jalur metabolis lainnya.
Proses aktivasi melibatkan Koa Asil sintase (thiokinase) yang menggunakan energi ATP untuk
membentuk ikatan lemak Koa Asil thioester. Dalam reaksi ini, beta-ikatan ATP dibelah ke
bentuk fatty acyl adenosine monophosphate (AMP) dan pyrophosphate (PPi). Pembelahan Ppi
membentu untuk menggerakkan reaksi.

Gambar II.1 Transportasi rantai panjang asam lemak


Rantai panjang asam Koa Asil dibentuk koA asil sintase memasuki ruang intermediet.
Untuk melintasi membran dalam, asil harus ditransfer dari Koa ke karnitin oleh enzim carnitine
palmitoyltransferase-1. Carnitine palmitoyltransferase-1 berada di luar membran mitokondria.
Asilkarnitine dibentuk kemudian dibawa menuju matriks mitokondria dalam oleh enzim
translokase sebagai pengganti untuk karnitine dan koa Asil dibentuk oleh carnitine
palmitoyltransferase-II.
Jalur oksidasi asam lemak, dua karbon dalam satu waktu dibelah dari molekul Koa Asil,
dimulai dari ujung karboksil. Rantai dipecah antara alfa dan beta atom karbon, oleh karena itu
proses ini disebut beta-oksidasi. Bentuk dua atom karbon, yaitu Koa Asetil dan palmitoyl (C16)
membentuk delapan molekul Koa Asetil. Siklus beta-oksidasi membentuk FADH2 dan NADH.
Beberapa enzim, yang diketahui sebagai asam lemak oksidase ditemukan di dalam matriks
mitokondria atau mitokondria dalam berdekatan dengan rantai respirasi. Katalis oksidasi KoA
Asil ke KoA Asetil melalui jalur beta-oksidasi. Proses sistem di dalam bentuk siklus yang
menghasilkan di dalam degradasi rantai panjang asam lemak ke KoA Asetil. Di dalam proses,
jumlah besar mengurangi kesamaan FADH2 dan NADH dihasilkan dan digunakan untuk
membentuk ATP oleh fosforilasi oksidatif.
Gambar II.2 beta-oksidasi asam lemak.
Jalur beta-oksidasi terdiri dari empat langkah reaksi, yaitu langkah pertama, dua ikatan
dibentuk antara alfa dan beta karbon oleh Koa Asil dehidrogenase yang mentransfer elektron ke
FAD, dua ikatan di dalam konfigurasi trans (trans dua ikatan). Langkah kedua, ikatan –OH dari
air ditambahkan ke beta-karbon dan ikatan –H dari air ditambahkan ke alfa-karbon. Enzim ini
disebut KoA enoyl hidratase. Langkah ketiga, grup hidroksil di beta-karbon dioksidasi menjadi
keton oleh KoA hidroksil dehidrogenase. Reaksi ini, sebagai konversi kebanyakn alkohol
menjadi keton, elektron ditransfer ke NAD+ untuk membentuk NADH. Langkah terakhir, ikatan
antara alfa dan beta karbon dibelah oleh reaksi yang menempel CoASH ke beta-karbon, dan
KoA Asetil dilepaskan. Ini adalah reaksi thiolytic (lisis mengarah pada kerusakan ikatan, dan
thio mengarah pada sulfur), katalis oleh enzim yang disebut beta-ketothiolase. Pelepasan dua
karbon dari ujung karboksil KoA Asil memproduksi Koa Asetil dan lemak Koa Asil yang kedua
karbonnya lebih pendek dari yang asli.
Lemak pendek Koa Asil mengulang empat langkah tersebut sampai karbonnya dikonversi
ke KoA Asetil. Beta-oksidasi merupakan spiral daripada siklus. Di akhir spiral, pembelahan
empat karbon KoA Asil memproduksi dua molekul KoA Asetil. Meskipun rantai asam lemak
seperti palmitoyl Koenzim A, yang mana memiliki 16 karbon, dibelah 7 kali, menghasilkan tujuh
molekul FAD(2H), tujuh NADH, dan delapan KoA Asetil.

Anda mungkin juga menyukai