DISUSUN OLEH
LABORATORIUM TERPADU 1
FAKULTAS KEDOKTERAN
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
Seperti yang kita ketahui bahwa ada sifat-sifat yang diwariskan oleh induk
kepada keturunanya dan Mendel melakukan membuat suatu model pewarisan sifat-sifat
tersebut yang kebenaranya diakui sampai saat ini yaitu dengan mengunakan metode
matematis yang membantu menganalisis data yang dihasilkan.
Faktor keturunan pada setiap individu terdapat secara berpasangan dalam bentuk
unit. Mendel berpendapat bahwa pasangan tersebut terpisah secara seimbang dalam
bentuk komponen reproduksi jantan dan betina (gamet). Dengan demikian, masing-
masing karakter ini akan diwariskan pada generasi berikutnya.
Prinsip dasar hereditas yang di kemukakan oleh Mendel dirumuskannya dalam 2
hukum, yaitu Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II. Untuk membuktikan kebenaran
teorinya, Mendel telah melakukan percobaan dengan dengan membastarkan tanaman –
tanaman yang mempunyai sifat beda.
Dalam eksperimen yang dilakukan oleh Mendel tanaman yang di pilih adalah
tanaman kacang ercis atau pisum sativum. Alasannya, tanaman tersebut mudah
melakukan penyerbukan silang, mudah didapat, mudah hidup dan mudah
dipelihara,berumur pendek atau cepat berbuah, dapat terjadi penyerbukan sendiri, dan
terdapat jenis-jenis yang memiliki sift yang mencolok. Mendel menyatakan bahwa setiap
sifat organism ditentukan oleh faktor-faktor dan saat pembentukan gamet setiap faktor
dapat terpisah secara bebas. Peristiwa ini dikenal sebagai Hukum Mendel I yaitu hukum
segregasi. Pada persilangan dengan kombinasi sifat yang berbeda menghasilkan
formulasi Hukum mendel II atau asortasi bebas yang menyatakan bahwa gen-gen
menentukan sifat-sifat yang berbeda dipindahkan secara beda satu dengan yang lain dan
akan terjadi pilihan yang acak pada keturunannya.
Namun seringkali percobaan persilangan yang kita lakukan menghasilkan keturunan
yang tidak sesuai dengan hukum Mendel. Untuk menguji hal ini digunakan tes X2 atau
disebut juga dengan Chi-square. Metode Chi-square adalah cara yang tepat kita pakai
untuk membandingkan data percobaan yang diperoleh dari hasil persilangan dengan hasil
yang diharapkan berdasarkan hipotesis dan teoritis.
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa mampu memcari angka-angka perbandingan sesuai dengan Hukum Mendel.
2. Untuk mendapatkan gambaran tentang kemungkinan gen-gen yang dibawa oleh gamet-
gamet tertentu dan akan bertemu secara acak atau random.
3. Membuktikan kebenaran percobaan perbandingan diperoleh melalui teori dengan
menggunakan metode X² (Chi square).
4. Untuk mengetahui identifikasi jeni kelamin dan untuk mengetahui suatu penyakit keturunan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3. Jika dua alel pada suatu lokus berbeda, maka salah satunya, alel
dominan menentukan kenampakan organisme, yang satu lagi alel resesif,
tidak memiliki efek nampak pada kenampakan organisme.
X2= ∑
∑ = Jumlah
METODE PRATIKUM
1. Ambillah model gen merah dan putih, masing−masing 100 pasang, dengan 2 pasang
warna yang berbeda.
2. Gabungkan model gen jantan merah dan model gen betina putih dan sebaliknya. Ini
menggambarkan hasil persilangan atau F1, keturunan individu merah dan individu
putih.
3. Selanjutnya semua model gen jantan baik merah maupun putih masukan kedalam
kantong. (pisahkan dalam 2 kantong)
4. Dengan tanpa melihat dan sambil mengaduk/mencampur gen−gen tersebut ambillah
secara acak satu gen dari dalam kantong, kemudian pasangkan.
Percobaan AA Aa aa jumlah
1. 25 53 22 100
2. 26 48 26 100
3. 29 42 29 100
4. 25 51 24 100
O 105 194 101 400
Keterangan :
AA : Merah-merah
Aa : Merah-putih
aa : Putih-putih
DF 2 Probabilitas 0,50
Percobaan AA Aa aa Jumlah
o 105 194 101 400
e 100 200 100 400
d 5 -6 1
d2 25 36 1
X2= d2/e 25/100 36/100 1/100 0,44
0,25 0,18 0,01
Keterangan :
o (observed)= hasil yang diperoleh
e (expected) = hasil yang diramal/diharapkan
d (deviation) = penyimpangan antara hasil yang diperoleh dengan hasil yang diramal.
Ada 3 kelas fenotip, derajat kebebasan = 2
K (2) = antara 0,50
Perbesaran 100x
Drum stick pada leukosit (wanita)
3.2 Pembahasan
a.) Kancing Genetika
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
sebagai imitasi perbandingan genetis diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa gen-gen yang
dibawa oleh gamet-gamet tertentu akan bertemu secara acak atau random membentuk
9:3:3:1, sesuai dengan Hukum Mendel II dimana gen-gen yang menentukan sifat-sifat yang
berbeda dipindahkan secara bebas satu dengan yang lain dan akan terjadi pilihan acak pada
keturunannya.
5.2 Saran
Saat praktikum diharapkan lebih berhati−hati dan teiliti mnghitung kancing genetika
pada waktu pratikum, agar tidak terjadi kesalahan pada perhitungan Chi Square. Dan saat
melakukan pengamatan Barr body dan Drum stick perhatikan baik−baik perbesaran yang
digunakan pada mikroskop.
DAFTAR PUSTAKA