Anda di halaman 1dari 6

Kompos Tradisional

Kompos tradisional atau konvensional merupakan proses fermentasi alami yang berasal
dari bahan berupa sampah kota atau sisa pertanian yang dalam pembuatannya menggunakan
teknologi sederhana. Macam-macam kompos tradisional adalah sebagai berikut.

1. Pupuk Hijau
Pupuk hijau adalah pupuk organik yang berasal dari tanaman atau hasil sisa panen.
tanaman ini dapat di benamkan pada waktu masih hijau atau setelah dikomposkan. Sumber
pupuk hijau dapat berupa sisa-sisa tanaman atau tanaman yang di tanam secara khusus
sebagai penghasil pupuk hijau, seperti kacang-kacangan dan tanaman paku air (azolla). Jenis
tanaman yang dijadikan sumber pupuk hijau diutamakan dari jenis lagume,karena tanaman
ini mengandung unsur hara yang relatif tinggi,terutama nitrogen dibandingkan dengan jenis
tanaman yang lainnya.
Pupuk hijau bermanfaat untuk meningkatkan kandungan bahan organik dan unsur hara
dari dalam tanaman, sehingga terjadi perbaikan sifat yang selanjutnya berdampak pada
peningkatan produktivitas tanah. Pupuk hijau di gunakan dalam :
 Penggunaan tanaman pagar, yaitu dengan mengembangkan sistem pertanaman lorong,
dimana tanaman pupuk hijau di tanam sebagai tanaman pagar berseling dengan
tanaman utama.
 Penggunaan tanaman penutup tanah, yaitu dengan mengembangkan tanaman yang
ditanam sendiri, pada saat tanaman tidak di tanami tanaman utama atau tanaman yang
di tanam bersamaan dengan tanaman pokok bila tanaman pokok berupa tanaman
tahunan.

Adapun cara pembuatan pupuk hijau organik, yaitu sebagai berikut.

Bahan dan komposisi :

- 200 kg hijau daun atau sampah dapur


- 10 kg dedak halus
- ¼ kg gula pasir / gula merah
- ¼ liter bakteri
- 200 liter air atau secukupnya

Cara pembuatannya :

- Hijau daun atau sampah dapur dicacah dan dibasahi


- Campurkan dedak halus atau bekatul dengan hijau daun
- Cairkan gula pasir atau gula merah dengan air, kemudian masukan bakteri kedalam air, aduk
hingga rata
- Cairan bakteri dan gula disiramkan pada campuran hijau daun atau sampah bekatul. Aduk
sampai rata, kemudian di tumpuk hingga ketinggian 15-20 cm dan ditutup rapat
-Dalam waktu 3-4 hari pupuk hijau sudah jadi dan siap digunakan.

2. Pengomposan dengan Bantuan Cacing

Cacing dapat digunakan untuk mempercepat proses pengomposan. Metode ini di kenal
dengan vermikomposting. Metode ini lebih efektif dibandingkan dengan metode
pengomposan yang hanya mengandalkan bakteri pengurai yang ada didalam bahan
kompos. Pada pengomposan ini bakteri pengurai tetap berperan dalam proses penguraian
bahan kemudian proses penguraian selanjutnya di lakukan oleh cacing.
Beberapa keuntungan penggunaan cacing dalam proses pengomposan adalah sebagai
berikut.
 Karena berlangsung secara aerobik, proses pengomposan tidak menimbulkan bau
busuk seperti pengomposan pada umumnya.
 Waktu pengomposan menjadi lebih cepat
 Kotoran cacing yang di hasilkan dapat di jadikan pupukorganik karena mangandung
unsur hara makro yang dibutukan tanaman dan mudah diserap.

Jenis cacing tanah yang biasa di gunakan adalah Lumbircus Rubellus (cacing tanah
merah). Cacing jenis ini banyak di temukan dibawah timbunan daunan atau timbunan
kotoran ternak. Cacing ini tidak dapat hidup jauh didalam tanah seperti cacing lainnya,
tetapi lebih sering hidup dilapisan atas yang mendekati permukaan tanah. Cacing dewasa
pada umur 7 minggu dan bertelur pada umur 8 minggu. Seekor cacing dewasa dapat
menghasilkan 2 telur perminggu dan setiap telur dapat menetaskan 2-3 ekor cacing.

Ciri-ciri cacing Lumbircus rubelles :

 Bagian atas tubuhnya berwarna kecoklatan atau merah ungu, sedangkan permukaan
bawah tubuhnya berwarna pucat
 Menempati tanah lapisan atas, tetapi kawin dan bertelur didalam tanah
 Panjang 60-150 mm dan diameter 4-6 mm
 Mencapai dewasa pada umur 179 hari dengan masa hidup 682-719 hari
 Dapat menghasilkan 79-106 kokon pertahun perekor.
Cara pembuatan kompos cacing :
- Siapkan rumah-rumahan misalnya kandang burung, rumah-rumahan ini fungsinya untuk
mencegah kompos terkena hujan dan cahaya matahari secara langsung, karena cacing
takut sinar matahari disamping itu, rumah-rumahan berfungsi melindungi cacing dari
hewan pemangsa seperti burung.
- Siapkan wadah untuk kompos. Wadah bisa terbuat dari nampan plastik yang di beri lubang
bagian bawahnya. Biasanya diperlukan 3-4 wadah.
- Siapkan media,bisa berupa pupuk kandang, sampah organik, atau kompos yang sudah jadi.
Cacing di masukan kedalam media tersebut. Dalam waktu 1 bulan, cacing akan berlipat
ganda.
- Cacing akan mencerna bahan kompos dan membentuk butiran-butiran kecil. Setelah
kompos matang (ditandai dengan warna coklat kehitaman), kompos dapat
dipanen.kompos di tuangkan saja ke akar tanah yang beralas, membentuk gunung. Cacing
akan kabur kebagian bawah gundukan untuk mencari tempat gelap. Bagian atasnya bisa
diambil dan bagian bawah yang berisi cacing bisa dipindahkan kemedia baru.
- Fermik kompos dikeringkan selama 1 minggu dan diayak untuk menyaring telur cacing,
cacing muda dan bahan organik lain yang belum terkompos. Telur dan cacing dimasukan
kemedia baru kompospun siap dimasukan.
3. Pupuk kandang
Pupuk adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Hewan yang kotorannya sering
digunakan untuk pupuk kandang adalah hewan yang bisa di pelihara oleh masyarakat, seprti
kotoran kambing, sapi, domba, ayam, dll. Selain berbentuk padat pupuk kandang juga bisa
berupa cair yang berasal dari air kencing (urine) hewan.
Pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro. Pupuk kandang padat (makro)
banyak mengandung unsur fosfor, nitrogen, dan kalium. Unsur hara mikro yang terkandung
dalam pupuk kandang diantaranya kalsium, magnesium, belerang, natrium, besi, dan
tembaga. Kandungan nitrogen dalam urine hewan ternak 3 kali lebih besar dibandingkan
dengan kandungan nitrogen dalam kandungan padat.
Pupuk kandang terdiri dari dua bagian, yaitu :
a. Pupuk dingin
Pupuk dingin adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan secara
Perlahan oleh mikroorganisme sehingga tidak menimbulkan panas, contohnya pupuk yang
berasal dari kotoran sapi, kerbau, dan babi.
b. Pupuk panas
Pupuk panas adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan dari
mikroorganisme secara cepat sehingga menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal
dari kotoran kambing, kuda, dan ayam.
Pupuk kandang bermanfaat untuk menyediakan unsur hara makro dan mikro dan
mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan-bahan anorganik
didalam tanah, termasuk pupuk anorganik. Selain itu, pupuk kandang bisa memperbaiki
struktur tanah, sehingga pertumbuhan tanaman bisa optimal.
Pupuk kandang telah siap diaplikasikan apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut, dingin,
remah, wujud aslinya tidak tampak, dan baunya telah berkurang. Jika belum memiliki ciri
tersebut, pupuk kandang belum siap digunakan. Penggunaan pupuk yang belum matang akan
menghambat pertumbuhan tanaman, bahkan bisa mematikan tanaman. Penggunaan pupuk
kandang yang baik adalah dengan cara di benamkan, sehingga penguapan unsur hara akibat
proses kimia dalam tanah dapat dikurangi. Penggunaan pupuk kandang yang berbentuk cair
paling baik dilakukan setelah tanaman tumbuh, sehingga unsur hara yang terdapat dalam
pupuk kandang cair ini akan cepat diserap oleh tanaman.
Keunggulan penggunaan pupuk kandang adalah sebagai berikut.
- Merupakan pupuk lengkap, karena mengandung semua hara makro yang dibutuhkan oleh
tanaman, juga mengandung hara mikro.
- Mempunyai pengaruh susulan, karena pupuk kandang mempunyai pengaruh untuk jangka
waktu yang lama dan merupakan gudang makanan bagi tanaman yang berangsur-angsur
menjadi tersedia.
- Memperbaiki struktur tanam, sehingga aerasi didalam tanah semakin baik.
- Meningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan air.
- Meningkatkan kapasitas tukar kation sehingga hara yang terdapat di dalam tanah mudah
tersedia bagi tanaman.
- Mencegah hilangnya hara (pupuk) dari dalam tanah akibat proses pencucian oleh air hujan
atau air irigasi.
- Mengandung hormon pertumbuhan yang dapat memacu pertumbuhan tanaman.

Cara membuat pupuk kandang dapat dilakukan dengan dua sistem, yaitu :

a. Sitem terbuka
- Kotoran ternak disebar diatas permukaan tanah, dan dijemur selama 2-3 hari
- Kemudian pindahkan kelokasi yang beratap, diamkan selama dua minggu, agar
kotoran ternak “matang”.
- Pupuk kandang dapat langsung digunakan, atau dikemas dalam kantong plastik dan
simpan pada tempat tertutup yang kering dan tidak terlalu lembab
b. Sistem tertutup
- Siapkan lubang yang ukurannya disesuaikan dengan jumlah kotoran ternak yang akan
di proses.
- Masukan kotoran ternak tersebut kedalam lubang, jangan terlalu penuh.
- Agar tidak terjadi proses pengasaman, taburkan kapur tohor yang sudah di haluskan
diatas permukaan kotoran ternak secara merata dan tipis.
- Timbun dengan tanah.
- Kemudian buat parit kecil disekeliling timbunan agar tidak terjadi genangan air.
- Diamkan selama 2-3 bulan, hingga pupuk kandang “matang” dengan sempurna.
4. Pengomposan menggunakan keranjang Takakura
Proses pengomposan ala keranjang takakura merupakan proses pengomposan aerob
dimana udara dibutuhkan sebagai asupan penting dalam proses pertumbuhan
mikroorganisme yang mrnguraikan sampah menjadi kompos. Media yang dibutuhkan
dalam proses pengomposan, yaitu dengan menggunakan keranjang berlubang, diisi dengan
bahan-bahan yang dapat memberikan kenyamanan bagi mikroorganisme. Proses
pengomposan metode ini dilakukan dengan cara pengadukan dan penyiraman air.
Jenis-jenis yang dapat diolah yaitu Sisa-sisa sayuran. Idealnya sisa sayuran tersebut
belum basi, namun telah bila basi, cuci sayuran tersebut terlebih dahulu peras, lalu buang
airnya.Sampah buah yang lunak, seperti anggur, kulit jeruk, apel, dll. Hindari memasukan
kulit buah yang keras, seperti salak.
KATA PENGANTAR

Puji syukur Tuhan karena telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya


sehingga kita dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Sholawat serta
salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan nabi besar
Muhamad s.a.w. beserta keluarganya.
Tujuan kami menyelesaikan tugas ini yaitu untuk menambah
pengetahuan atau wawasan, keterampilan, dan penguasaan teknologi
bagi siswa untuk berkarya secara inovatif, kreatif, dan tepat guna.
Semoga tugas ini memberikan manfaat bagi pembaca, sehingga
dapat memperlancar dan mempermudah proses percapaian tujuan-
tujuan yang telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai