Anda di halaman 1dari 36

Ns. Tri budiati, M.Kep., Sp.Kep.

Mat
Departemen KeperawatanMaternitas
Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia

1
Preeklamsia
 Kehamilan dengan Preeklamsia:
 Salah satu penyebab kematian utama ibu
 Dpt dicegah dgn: deteksi dini & penanganan segera
 Sindroma sering tidak dirasakan oleh bumil
 Etiologi:
 belum diketahui
 Faktor prodisposisi:
 Nulliparitas or Bumil  35 thn, primigravida
 Riwayat preeklamsia
 Kehamilan ganda, kehamilan mola
 Riwayat Diabetes mellitus
 Hipertensi kronik
 Obesitas selama hamil

2
Preeklamsia….cont
 Tanda & gejala:
 Hipertensi ( S  20 mmhg; D  15 mmhg  dilakukan sebanyak 2x
dengan jarak waktu setelah 6 jam istirahat or roll of test method)
 Edema (BB  ; ekstremitas dan muka)
 Proteinuria, Hipereflexia
 Oligouria

 Proses gejala Preeklamsia:


 Ringan (rawat jalan)  Berat (rawat inap)  Eklamsia (intervensi
khusus)

3
Preeklamsia….cont
 Diagnosis:
 Resiko injury
 Perubahan perfusi jaringan maternal and fetus
 Pain related to headache or epigastric pain
 Cemas b.d semakin memburuknya tekanan darah
selama kehamilan
 Tujuan perawatan:
 Memberikan bimbingan/penyuluhan
 Melindungi ibu & janin
 Mencegah keadaan yg lebih berat

4
Preeklamsia….cont
Penatalaksanaan Keperawatan
 Untuk Rawat jalan:
 Penyuluhan  ANC 1 mgg 2x; Diet  protein dan tdk batasi
garam &  bed rest
 Rutin: TD dan pemeriksaan lab
 Support emosi dari keluarga
 Untuk Rawat inap:
 Bed rest
 Monitor kondisi fisik ibu & janin
 Pertahankan rasa nyaman
 Berikan kesempatan klien untuk bersosialisasi
 Pemberian obat dan pemeriksaan rutin laboratorium

5
Diabetes Melitus dalam Kehamilan
 Patofisiologi:
 Perubahan kebutuhan insulin (produksi &
penggunaannya) akibat perubahan metabolisme selama
kehamilan (estrogen & progesteron ), jika tidak
terkompensasi → timbul efek kehamilan (Ibu & janin)
thdp perubahan kebutuhan insulin:  ambang rangsang
ginjal, fluktuasi diet,  risiko ketoasidosis, insulin
shock, koma

6
DM….cont
Efek DM dalam Kehamilan
 Pada ibu:
 Kmk preeklamsia-eklamsia  4 x lipat
 Infeksi lebih sering, vaginitis, ISK
 Kelahiran sulit, distosia, potensial dgn SC 
 Hidroamnion
 Perdarahan
 Pada janin:
 Kematian janin & makrosomia
 Hiperbilirubin & hipoglikemia
 RDS
 Kelainan kongenital

7
DM….cont
Askep DM
 Pengkajian:
 Riwayat DM
 Riwayat persalinan dgn bayi besar
 Riwayat punya bayi anomaly
 Usia ibu  35 thn
 Obesitas
 Glykosuria
 Vaginitis
 Pemantauan fetus

8
DM….cont
 Diagnosis:
 Cemas
 Resiko injuri pd ibu dan janin
 Perubahan nutrisi kurang/lebih dari kebutuhan
 Tujuan:
 Resiko thd ibu & fetus dpt dikurangi
 Gula darah dpt terkontrol
 Tidak terjadi kematian/kesakitan perinatal
 ibu tidak mengalami gangguan Self-Esteem

9
DM….cont
Penatalaksanaan Keperawatan
 Antenatal:
 Pengaturan diet
 Exercise
 Pemberian insulin sesuai program
 Monitoring: GD; Fetus & komplikasi
 Persiapan persalinan: Pervaginam or SC
 Intranatal:
 Monitor kesejahteraan janin, pelvimetri
 Monitor gula darah
 Monitor pemberian cairan/ nutrisi  IV
 Pemberian insulin
 Meningkatkan kenyamanan & keamanan
 Memberi informasi kemajuan persalinan & tujuan setiap tindakan.
 Postnatal:
 Menetapkan kembali penyesuaian kebut. Insulin
 Merancang diet & exercise sesuai kebut.
 Pemberian informasi
 Dukungan dlm pemberian ASI
 Tindak lanjut paska perawatan RS

10
Anemia dalam Kehamilan
 Batas terendah nilai Hb dalam kehamilan
10 gr%.
 Hb bumil 10 – 12 gr% → anemia
fisiologis/pseudoenemia
 PENYEBAB :
 Definisi nutrisi : → zat besi and asam folat
 Kehilangan darah
 Cacingan
 Hemolisis
`
11
Anemia…cont
Komplikasi Anemia dalam Kehamilan
 ANEMIA dapat menyebabkan
 Abortus partus prematurus ; partus lama → inersia
uterus:HPP → atonia ; syok ; infeksi ; anemia berat →
gagal jantung
 Perawatan
 Perencanaan Diet
 Suplemen zat besi
 Istirahat yang cukup

12
Kehamilan dan Penyakit Jantung
 Ibu hamil dgn Penyakit Jantung : 1 – 2 % kehamilan

 EFEK KEHAMILAN dgn PENYAKIT JANTUNG


 Ganguguan RR
 Fluktuasi TD
  curah jantung 30 % ( 28 – 32 minggu)
 Perubahan lainnya

 EFEK PENYAKIT JANTUNG DALAM KEHAMILAN


 RHD
 Abortus spontan
 Fetus  PJT
 Premature

13
Kehamilan dan Penyakit Jantung…cont
Tanda dan Gejala
 Fatigue  /Dyspnea
 Perasaan sulit bernafas
 Ingin batuk terus menerus (dengan/tanpa hemoptitis)
 Edema
 Murmur jantung
 Palpitasi ; Pulse Irreguler

14
Kehamilan dan Penyakit
Jantung…cont
Penatalaksanaan Keperawatan
 ANTENATAL CARE :
 Nutrisi adekuat
 Istirahat cukup, terutama : Trimester II dan III
 Cegah infeksi
 Kurangi aktifitas
 Monitoring kehamilan
 Support psikologis

15
Kehamilan dan Penyakit
Jantung…cont
 INTRANATAL CARE :
 Monitor kontinyu  pernapasan
 Posisi (semi fowler atau miring)
 TH  O2; sedative
 Pertolongan dengan tindakan partus  forcep ; S.C
 Support psikologis
 POST NATAL CARE:
 Kaji postnatal heart disease
 Posisi
 Perencanaan aktivitas bertingkat
 Support psikologis
 Penyuluhan ibu dan bayi

16
Resusitasi Jantung Paru Ibu Hamil
 Periksa kesadaran ibu dengan cara memanggil dan cek respon
ibu. Apabila tidak sadar lakukan langkah selanjutnya.
 Segera panggil bantuan berupa tenaga kesehatan lain atau
ambulan.
 Untuk ibu hamil dengan usia kehamilan lebih dari 20 Minggu
(ditandai dengan uterus di atas umbilikus), maka miringkan ibu
dalam posisi berbaring ke sisi kiri dengan sudut 15-30 derajat
atau apabila tidak memungkinkan, dorong uterus ke sisi kiri.
 Bebaskan jalan nafas. Tengadahkan kepala ibu ke belakang
(head tilt) dan angkat dagu (Chin lift), bersihkan benda asing di
jalan nafas.
 Apabila ada sumbatan benda padat di jalan nafas segera ambil
dengan jari atau berikan dorongan bagian tengah sternum (chest
thrust). Jangan menekan procesus xiphoideus.

17
Maternal cardiac arrest algorithm

Vanden Hoek, T. L. et al. Circulation 2010;122:S829-S861

Copyright ©2010 American Heart Association


Maternal cardiac arrest algorithm

Vanden Hoek, T. L. et al. Circulation 2010;122:S829-S861

Copyright ©2010 American Heart Association


Maternal cardiac arrest algorithm

Vanden Hoek, T. L. et al. Circulation 2010;122:S829-S861

Copyright ©2010 American Heart Association


Vanden Hoek, T. L. et al. Circulation 2010;122:S829-S861
Copyright ©2010 American Heart Association
Maternal cardiac arrest algorithm

Vanden Hoek, T. L. et al. Circulation 2010;122:S829-S861

Copyright ©2010 American Heart Association


Maternal cardiac arrest algorithm

Vanden Hoek, T. L. et al. Circulation 2010;122:S829-S861

Copyright ©2010 American Heart Association


Left uterine displacement with 2-handed technique.

Vanden Hoek, T. L. et al. Circulation 2010;122:S829-S861


.Left uterine displacement using 1-handed technique.
Patient in a 30° left-lateral tilt using a firm wedge
to support pelvis and thorax.
CON’T
 Lakukan look, listen dan feel sambil menjaga jalan nafas
terbuka. Periksa nafas ibu, lakukan cepat kurang dari 10 detik
dengan cara mendekatkan kepala penolong ke wajah ibu. Yang
di lihat gerakan dada, yang di dengar suara nafas dan yang di
rasakan adalah aliran udara dari hidung atau mulut ibu.
Apabila ibu bernafas spontan, pertahankan posisi dan
berikan oksigenasi sebagai tindakan suportif. Segera lanjutkan
pemantauan untuk memastikan ibu bernafas normal.

 Apabila ibu tidak bernafas atau bernafas tetapi tidak normal,


periksa pulsasi arteri karotis dengan cepat yakni tidak lebih dari
10 detik.

28
Con’t
 Apabila nadi teraba tetapi ibu tidak bernafas atau megap-megap (gasping), berikan
ventilasi (bantuan nafas) menggunakan balon Singkil atau dari mulut ke mulut dengan
alas seperti kain atau kasa sebanyak sekali setiap 5-6 detik. Pastikan volume nafas buatan
cukup dan pengembangan dada terlihat baik. Lakukan pengecekan arteri karotis setiap 2
menit.

Apabila nadi tidak teraba segera lakukan resusitasi Jantung Paru.


 Resusitasi Jantung Paru pada ibu dengan usia kehamilan lebih dari 20 Minggu dilakukan
dalam posisi miring kiri sebesar 15-30 derajat.

 Penekanan dada di lakukan di pertengahan sternum dan. Kompresi dilakukan dengan


cepat dan mantap, menekan sternum sedalam 5 cm dengan kecepatan 100-120x/menit.

 Setelah melakukan 30 kompresi, buka kembali jalan nafas lalu berikan 2 kali ventilasi
menggunakan balon Singkil atau mulut ke mulut dengan alas. Setiap ventilasi diberikan
dalam waktu 1 detik dengan ventilasi yang cukup ditandai dengan dada mengembang
baik.

 Lanjutkan kompresi dada dengan ventilasi perbandingan 30:2.

 Pasang jalur intravena 2 jalur menggunakan jarum ukuran besar, 16 atau 18 dan berikan
cairan yang sesuai kebutuhan.

29
Con’t
 Lakukan tindakan resusitasi Jantung Paru dan teruskan hingga:
Tim yang lebih ahli datang menangani pasien dan mengambil alih tindakan.

 Tidak ada respon setelah 30 menit

 Penolong kelelahan atau ibu menunjukkan tanda-tanda


kembalinyabkesadaran misalnya dengan batuk, membuka mata, bicara atau
bergerak secara sadar dan mulai bernafas normal. Pada keadaan tersebut
lanjutkan tatalaksana dengan berikan oksigen, pasang jalur intravena dan
lanjutkan observasi.

 Setelah masalah jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi teratasi segera pikirkan
dan evaluasi penyebab hilangnya kesadaran ibu seperti karena penyakit
jantung, perdarahan, eklamsia, syok anafilaktik dan lain-lain.
 Lakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan USG abdomen untuk melihat
perdarahan tersembunyi di intraabdomen dan segera rujuk ke fasilitas
kesehatan yg lebih tinggi.

30
Infeksi selama Kehamilan
 Infeksi Virus: cytomegalo, rubella, varicella zoster,
herpes, Hep-B, HIV-AIDS
 Infeksi non-viral: toxoplasmosis, tuberculosis
 Infeksi lainnya: PMS, infeksi vagina

31
Infeksi..cont
 TORCH → penyakit infeksi (kumannya) yg dpt melewati
sawar uri shg dpt sebabkan kecacatan fisik & mental
permanen pd neonatus
 Efek thdp janin & neonatus:
 Cytomegalovirus: sering tdk ada gejala, mnyebabkan
tuli, retardasi mental, kejang, abnormalitas gigi,
kebutaan
 Rubella: abortus, tuli, RM, katarak, kelainan jantung,
PJT, meikrosefali
 Varicella zoster: kongenital anomali, PJT, mikrosefali
 Herpes: abortus, PJT, partus prematurus
 Hepatitis B: prematuritas, BBLR, kematian neonatal,
akut infeksi lahir
 HIV-AIDS: pembesaran hati & limpa, limfadenopati,
sariawan (setelah 1 tahun)

32
Infeksi..cont
Managemen Keperawatan
 Antisipasi berduka
 Temukan kekhawatiran keluarga
 Pertahankan kesejahteraan klien & keluarga
 Menyusui suatu kontraindikasi, tapi dpt dilakukan
dgn cara lainnya

33
Tuberculosis
 Efek pd janin & neonatus:
 Janin menelan cairan ketuban yg terinfeksi
 TB kongenital: distress pernafasan, demam, pembesaran hati
& limfe, letargi
Asuhan Keperawatan
 Pengkajian
 Tanda & gejala; faktor yg memperberat:kemiskinan, HIV,
pengetahuan
 Diagnosis: manajemen pengobatan indiv yg tidak efektif
b.d. kurangnya penget. Ttg proses proses peny &
pengobatannya
 Tujuan: mengungkapkan informasi ttg peny. & mematuhi
pengobatan

34
TBC….cont
 Intervensi
 Edukasi tentang:
 Bagaimana TB menular
 Tingkatkan informasi ttg kehamilan & TB
 Cara minum obat yg benar & pentingnya kepatuhan minum
obat & kontrol pengobatan
 Beritahu potensial efek samping
 Pemberian dukungan (krn tidak rawat gabung

35
36

Anda mungkin juga menyukai