Anda di halaman 1dari 12

STIKES RS BAPTIS KEDIRI

KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN


HEALTH RESEARCH ETHICS COMMITTEE
z Jl. MayjendPanjaitan No. 3B Kediri. 64102. Telp. & Fax. (0354) 683470,
website: www.stikesbaptis.ac.id, email: kepk.stikesrsbaptis@gmail.com

FORMULIR ETIK PENELITIAN KESEHATAN

No. Register : Tanggal :

1. Tim Peneliti
Nama Peneliti/Tim peneliti (tuliskan daftar tim peneliti beserta keahlian/spesialisasinya, termasuk
konsultan bila ada):
1. Meilinda Krisna Puspasari
2.
3.
Status ketua peneliti :
√ Mahasiswa :

DIII

DIV

S1

S2

S3

Dosen Lain-lain, sebutkan: .....................

Asal
√ STIKES RS Baptis Kediri

Institusi Peneliti (di isi selain dari STIKES RS Baptis) ____________________________

2. Judul penelitian :
Efektifitas Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Pada
Remaja Putri di SMAK Santo Augustinus Kediri

3. Subjek
Penderita

Non

Penderita

Hewan
1
Keterangan : Remaja Putri SMAK Santo Augustinus Kediri
4. Perkiraan waktu Penelitian yang dapat diselesaikan untuk tiap partisipan adalah 1 kali pertemuan 90
menit ( 15 untuk mengisi kuesioner sebelum di berikan pendidikan kesehatan, 15 melakukan pendidikan
kesehatan, 30 melakukan tanya jawab dan mempraktekkan bersama – sama materi yang sudah
disampaikan, dan 15 mengisi kuesioner sesudah diberikan pendidikan kesehatan)
5. Ringkasan usulan penelitian yang mencakup objektif / tujuan penelitian / manfaat / relevansi dari hasil
penelitian (Ket : pada prinsipnya sama dengan proposal, namun pada protokol terdapat uraian secara
rinci tentang metode penelitian termasuk rencana kerjanya).
1. Masalah/Latar Belakang
Kanker payudara merupakan penyebab utama kematian diantara semua penyakit kanker yang
dialami wanita di Indonesia. Penyakit kanker adalah salah satu masalah kesehatan seluruh dunia,
meningkatnya angka kematian kanker payudara salah satunya karena terdeteksi pada stadium lanjut
(WHO, 2014). Kanker payudara merupakan salah satu kanker penyebab kematian wanita. Karena,
banyak wanita yang terlambat menyadari bahwa sebenarnya ia sudah terserang kanker. Keadaan
tersebut, biasanya baru disadari setelah kanker masuk pada stadium lanjut. Tidak ada proses deteksi dini
yang dapat mendapatkan atau bahkan menyembuhkan kanker tersebut sejak dini. (Savitri, 2015). Untuk
menemukan penyakit lebih awal dikembangkan berbagai metode yaitu salah satunya dengan melakukan
Pemeriksaan Payudara Sendiri (selanjutnya disebut SADARI) (Nugroho, 2014). SADARI adalah
pemeriksaan payudara oleh diri sendiri untuk mendekteksi segala kelainan yang ada pada payudara.
(Astutik, 2017). Remaja putri di SMAK Santo Augustinus belum mengetahui tentang upaya deteksi dini
kanker payudara dan cara melakukan SADARI.
Kanker payudara merupakan penyebab kematian nomor 2 setelah penyakit kardiovkuler.
Diperkirakan 7,5 juta orang meninggal akibat kanker, dan lebih dari 70% kematian terjadi di negara
miskin dan berkembang (WHO dan World Bank, 2005 dalam Wahidin, bulletin kanker 2015). Jenis
kanker tertinggi pada perempuan di dunia adalah kanker payudara (38 per 100.000 perempuan). Jenis
kanker tertinggi pada pasien rawat inap di rumah sakit seluruh Indonesia tahun 2010 adalah kanker
payudara (28,7%). Jumlah penderita kanker payudara di Indonesia menempati urutan kedua setelah
kanker leher Rahim. Penderitanya ada yang baru berusia 18 tahun. Padahal di negara – negara lain,
misalnya Eropa dan Amerika, jumlah penderita kanker payudara tidak begitu banyak di banding dengan
jumlah penderita kanker jenis lain. Hal ini disebabkan di negara – negara tersebut kesadaran untuk
melakukan deteksi dini sudah berkembang baik. Berdasarkan hasil pra penelitian yang dilaksanakan
oleh peneliti pada tanggal 8 Januari 2020 tentang pengetahuan payudara pada remaja putri di SMAK
Santo Augustinus Kediri di dapatkan hasil sebanyak 46,7% remaja putri sudah mengetahui apa itu
kanker payudara dan 93,3% dari mereka mengetahui tentang kanker payudara melalui media, orang tua,
dan tenaga kesehatan. 73,3 % remaja putri juga sudah mengetahui bahaya tentang kanker payudara,
tetapi dari 15 responden yang saya teliti 93,3% dari mereka tidak tahu cara untuk mendeteksi secara dini
Kanker payudara dan 100% dari mereka tidak mengetahui cara melakukan SADARI.
Kanker payudara dapat ditemukan secara dini dengan SADARI. Pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) adalah pemeriksaan payudara oleh diri sendiri untuk mendekteksi segala kelainan yang ada
pada payudara. (Astutik, 2017). Tujuan dilakukan sadari adalah untuk mendeteksi secara dini adanya
benjolan abnormal pada payudara, mendeteksi secara dini adanya perubahan yang abnormal pada
payudara, serta untuk mendeteksi kanker secara dini. (Astutik, 2017). Kebanyakan kanker payudara
ditemukan pada stadium awal, sehingga segera dapat diobati dan disembuhkan. Sementara di negara
kita penyembuhan sudah sulit dilakukan. Padahal mendeteksi kanker payudara stadium dini sangat
mudah dan bisa dilakukan sendiri di rumah. Semakin sering memeriksa payudara maka wanita akan
semakin mengenal dan semakin mudah menemukan sesuatu kelainan pada payudara (Astutik, 2017).
Dampak apabila wanita tidak melakukan pemeriksaan SADARI yaitu wanita mengetahui kanker
payudara sudah pada stadium akhir karena kurangnya pengetahuan remaja putri dalam deteksi dini
kanker payudara.
2
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan adalah dengan
menggunakan Pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan adalah alat yang digunakan untuk memberi
penerangan yang baik kepada masyarakat, sehingga masyarakat mampu mengenal kebutuhan kesehatan
dirinya, keluarga, dan kelompok dalam meningkatkan kesehatannya. Pendidikan kesehatan dapat pula
diartikan sebagai penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui Teknik praktik belajar
dan instruksi. (Triwibowo, 2015). Pendidikan kesehatan untuk perubah suatu pengetahuan dan perilaku.
Pendidikan yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang pentingnya SADARI
sehingga kanker payudara dapat dicegah sejak dini. Media yang akan digunakan untuk memberikan
Pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan yaitu Leaflet dan Video. Banyaknya remaja
yang tidak tahu tentang deteksi dini kanker payudara peneliti memberikan solusi dengan memberikan
Pendidikan kesehatan sehingga peneliti tertarik untuk meneliti mengenai “Efektifitas Pendidikan
Kesehatan SADARI Terhadap Pengetahuan Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di SMAK Santo
Augustinus Kediri.

2. Rumusan Masalah
Apakah ada Efektifitas Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Tentang Deteksi Dini Kanker
Payudara Pada Remaja Putri di SMAK Santo Augustinus Kediri.

3. Tujuan Penelitian
3.1 Tujuan Umum
1. Membuktikan Efektifitas Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Tentang Deteksi Dini
Kanker Payudara Pada Remaja Putri di SMAK Santo Augustinus Kediri..
3.2 Tujuan Khusus
1. Mengukur pengetahuan tentang deteksi dini kanker payudara pada remaja putri di SMAK Santo
Augustinus Kediri
2. Menganalisis pengaruh Pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan tentang deteksi dini kanker
payudara pada remaja putri di SMAK Santo Augustinus Kediri.

4. Manfaat Penelitian
4.1 Manfaat Teoritis
Mengembangkan ilmu pengetahuan tentang deteksi dini kanker payudara yang dapat dilakukan oleh
remaja putri sebagai acuan atau mengenai perubahan/ kelainan yang terjadi pada payudara. Sehingga
dengan dilakukan Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan para remaja putri.
4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi Remaja
Untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang deteksi dini kanker payudara dengan SADARI
yang bisa dilakukan setiap bulannya saat setelah menstruasi.
2. Bagi Profesi Kesehatan
Sebagai upaya untuk mengembangkan skil/keterampilan dalam keperawatan pada klien remaja
putri dengan memberikan edukasi tentang pentingnya deteksi dini kanker payudara
3. Bagi Intitusi Pendidikan
Penelitian ini dapat figunakan sebagai acuan pembelajaran deteksi dini kanker payudara untuk
pencegah terjadinya kanker payudara.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai data dasar bagi Penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan Efektifitas Pendidikan
Kesehatan Terhadap Pengetahuan Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara pada Remaja Putri di
SMAK Santo Augustinus Kediri.

3
5. Kerangka Konsep
Remaja Putri di SMAK
Santo Augustinus Kediri
Faktor – faktor
yang
mempengaruhi Pengetahuan tentang
pengetahuan”: Pendidikan
Deteksi Dini Kanker Kesehatan tentang
1. Pendidikan Payudara
2. Media Deteksi Dini Kanker
3. Informasi Payudara
(Bagaskoro, 2019) Domain Pengetahuan
menurut Budiman dan Deteksi dini kanker
Riyanto, 2013 yaitu: payudara dapat diketahui
dengan beberapa cara
berikut:
1. Tahu (Know) 1. Pengambilan sampel
jaringan sel payudara
yang mengalami
2. Memahami pembenjolan
(Comprehension) (tindakan biopsi).
2. Pemeriksaan dasar
3. Aplikasi (application) mamografi
3. Melakukan Teknik
SADARI
4. Analisis (analysis)
(Kumalasari, 2012)
5. Sintesis (synthesis)
Keterangan:
6. Evaluasi (evaluation) : Tidak Diteliti

: Berhubungan
Skor Pengetahuan
Baik : ≥ 75% : Diteliti
Cukup : 56 – 74 %
Kurang : ≤ 55 % : Berpengaruh
(Budiman & Riyanto, 2013)

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Efektifitas Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Tentang
Deteksi Dini Kanker Payudara di SMAK Santo Augustinus Kediri

6. Penelitian (jika ada)


No Judul Variabel Desain Hasil

1. Pengaruh Variabel Pra Rata-rata pengetahuan WUS


Pendidikan Independe: Eksperimental sebelum intervensi 15,18.
Kesehatan Dengan Pendidikan Ratarata pengetahuan WUS
Video Terhadap kesehatan setelah intervensi 19,39.
Pengetahuan Terdapat peningkatan rata-
Tentang Variabel rata pengetahuan dari
No Judul Variabel Desain Hasil

Pemeriksaan Dependen: sebelum dan sesudah


Payudara Sendiri Pengetahuan diberikan intervensi media
(SADARI) Pada video dengan selisih rata-rata
Wanita Usia Subur sebesar 4,20.(p=0,000).
(Wus)
(Ismi Lutiani,
2018)
2. Efektifitas Variabel Pra Hasil Penelitian yang
Penyuluhan independen: Eksperimental didapatkan sebelum diberikan
Kesehatan Pendidikan penyuluhan kesehatan pada
“SADARI” kesehatan remaja putri di SMK YMJ
dengan media Video ciputat yan kategori kurang
Video terhadap Variabel yaitu 47,6% setelah diberikan
pengetahuan pada Dependen penyuluhan kesehatan remaja
Remaja Putri di Pengetahuan putri mengenai pemeriksaan
SMK YMJ SADARI dengan media
CIPUTAT Video pengetahuan seorang
(Tiara Indriani, remaja putri yang kategori
2017) baik yaitu 85,7% hasil uji
hipotesis menunjukkan bahwa
p<0,05 sehingga terdapat
pengaruh penyuluhan
kesehatan dengan media
video terhadap tingkat
pengetahuan tentang
pemeriksaan SADARI.

3. Efektivitas Variabel Quasi Didapatkan efektivitas


Penyuluhan Independen: experiment penyuluhan SADARI metode
Pemeriksaan Penyuluhan ceramah dengan nilai p=0,001
Payudara Sendiri pemeriksaan (p > 0,05) dan metode video
(SADARI) SADARI dengan nilai p=0,000 (p >
Dengan Metode 0,05), namun tidak terdapat
Ceramah Dan Variable perbedaan yang bermakna
Video Terhadap Dependen: antara pengetahuan remaja
Tingkat Pengetahuan putri tentang SADARI
Pengetahuan sebelum dan sesudah
Tentang Deteksi dilakukan penyuluhan antara
Dini Kanker metode ceramah dan video
Payudara Pada dengan nilai p=0,675 (p >
Remaja Putri Di 0,05).
Sma
Muhammadiyah 01
Medan Tahun
2016
(Siti, 2016)
4. Pengaruh Variabel Pra Terdapat perbedaan yang
Pendidikan Independen: Eksperimen signifikan antara pengetahuan
Kesehatan Pendidikan pasien sebelum intervensi dan
perawatan Kaki Kesehatan sesudah intervensi yang
Terhadap perawatan dibuktikan dengan hasil
No Judul Variabel Desain Hasil

Pengetahuan kaki pengetahuan pasien sebelum


Pasien Tentang diberikan Pendidikan
Pencegahan Kaki Variabel kesehatan perawatan kaki
Diabetes (di Dependen: sebagian besar dari responden
Puskesmas Pengetahuan memiliki pengetahuan kurang
Pesantren II pasien yaitu 29 responden (85,3%)
Kediri) tentang sedangkan sesudah diberikan
(Angelicha, 2019) pencegahan pendiidkan kesehatan
kaki diabetes sebanyak 29 responden
(83,3%) memiliki
pengetahuan baik.
5. Pengaruh Variabel Pra Setelah dilakukan pendidikan
Pendidikan Independen: Eksperiment kesehatan tingkat
Kesehatan Tentang Pendidikan pengetahuan didapat kategori
Stuting Terhadap Kesehatan baik sebanyak 46 responden
Pengetahuan orang tua (93,9%) mengalami kenaikan
Orang Tua Anak anak usia pra tingkat pengetahuan tentang
Usia Pra Sekolah sekolah stunting. Didapat tingkat
(di Taman Kanak – Variabel pengetahuan kategori cukup 2
kanak Setia Bakti Dependen: responden (4,1%) mengalami
Kediri) Pengetahuan kenaikan tingkat pengetahuan
(Aurelia, 2019) orang tua tentang stunting.
anak usia pra
sekolah
tentang
stunting

6. Efektifitas Promosi Variabel Quasy Hasil penelitian menunjukkan


Kesehatan Melalui Independen: experiment bahwa dari karakteristik
Audio Visual Promosi responden paling banyak
Tentang Kesehatan berada pada usia 16 tahun
Pemeriksaan Varibel (32,1%). Pemberian promosi
Payudara Sendiri Dependen: kesehatan tentang SADARI
(Sadari) Pengetahuan pada kelompok eksperimen
Terhadap meningkatkan pengetahuan
Peningkatan siswi tentang SADARI
Pengetahuan dengan selisih nilai
Remaja Putri pengetahuan sebesar 4,28 dan
(Ropa Shorea) berdasarkan hasil uji
dependent menunjukkan
signifikansi dengan nilai p
(0,000) < α (0,05). Pada
kelompok kontrol terjadi
peningkatan namun sangat
kecil dengan selisih nilai
pengetahuan sebesar 0,03 d

7. Metode Penelitian :
1) Desain Penelitian
Desain Penelitian yang digunakan adalah Pra experiment One Group pre-post test. Desain Pra
experiment One Group pre-post test
2) Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Pengambilan data dilakukan di SMAK Santo Augustinus Kediri
2. Waktu
Pembuatan Proposal Skripsi sampai dengan pengumpulan proposal skripsi dilaksanakan mulai
tanggal(18 November 2019) s/d (17 Januari 2020). Pengambilan data dilaksanakan mulai
tanggal 24 Februari 2020 s/d 24 April 2020.
3) Jenis Sampel, Tata cara Pengambilan Sampel, Besar Sampel, Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Sampel Penelitian dalam penelitian ini adalah semua remaja putri kelas XI di SMAK Santo
Augustinus Kediri
Besar sampel pada Penelitian ini yaitu remaja putri siswi kelas XI di SMAK Santo Augustinus
sebanyak 104 orang. Berdasarkan Teknik pengambilan sampling untuk menentukan berapa siswi
sesuai dengan jenis kelamin yang diambil adalah menggunakan Stratifed random sampling. Jenis
sampling ini digunakan peneliti untuk mengetahui beberapa variable pada pupulasi yang
merupakan hal yang penting untuk mencapai sampel yang representif.
Rumus :

n=
Keterangan:
N = perkiraan besar populasi
n= n = perkiraan jumlah sampel
d = tingkat kesalahan yang dipilih
n= Penelitian kesehatan d=0,05
n = 82,53 = 82

XI IPA 1 = X 82 = 10, 2 = 10 orang

XI IPA 2 = X 82 = 12,6 = 13 orang

XI IPA 3 = X 82 = 11 orang

XI IPA 4 = X 82 = 12,6 = 13 ora

XI IPS 1 = X 82 = 16,5 = 16 orang

XI IPS 2 = X 82 = 10,2 = 10 orang

XI IPS 3 = X 82 = 8,6 = 9 orang


Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:
1. Remaja putri yang kooperatif yang bersedia di teliti
2. Remaja putri kelas XI di SMAK Santo Augustinus Kediri
Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah siswi yang tidak dapat hadir atau dalam keadaan sakit.
Saat dilakukan pengambilan data.
4) Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Tabel 4.2 Definisi Operasional Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Tentang Kanker
Payudara Dan Perilaku SADARI Pada Remaja Putri di SMAK Santo Augustinus Kediri

No Variabel Definisi Indikator Alat Ukur Skala Skor


Operasional
1. Variabel Suatu upaya yang Memberikan Pendidika
Independen : digunakan untuk Pendidikan n
Pendidikan mempengaruhi Kesehatan Kesehatan
Kesehatan orang lain atau tentang diberikan
Tentang menyampaikan SADARI: dengan
deteksi dini informasi kepada 1. Pengertian mengguna
kanker orang lain yang SADARI kan alat:
payudara dapat menambah 2. Tujuan 1. Leaflet
pengetahuan dilakukan 2. Video
remaja putri di SADARI
SMAK Santo 3. Langkah –
Augustinus Kediri langkah
tentang dilakukan
Pemeriksaan SADARI
Payudara Sendiri
yang merupakan
salah satu deteksi
dini kanker
payudara.
2. Variabel Pemahaman 1. Tahu Kuisoner Ordinal Pertanyaan Positif
Dependen: seseorang terhadap a. Kanker Benar : 1
Pengetahuan SADARI yang Payudara Salah : 0
tentang merupakan salah b. Pengertian Pertanyaan Negatif
deteksi dini satu deteksi dini SADARI Benar : 0
kanker kanker payudara c. Manfaat Salah: 1
payudara SADARI
2. Memahami
a. Tujuan Skor Pengetahuan
SADARI Baik : ≥ 75%
b. Waktu yang Cukup : 56 – 74 %
tepat Kurang : ≤ 55 %
melakukan (Budiman & Riyanto,
SADARI 2013)
3. Aplikasi
Langkah –
langkah
melakukan
No Variabel Definisi Indikator Alat Ukur Skala Skor
Operasional
SADARI

5) Instrument Penelitian/Alat Untuk Mengambil Data/Bahan Penelitian


Untuk instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesoner tidak baku yang dibuat sendiri oleh
peneliti yang fungsinya untuk mengukur pengetahuan sebelum dan sesudah di berikan pendidikan
kesehatan. Alat yang di gunakan untuk memberikan pendidikan kesehatan yaitu menggunakan
ceramah, leaflet dan video.
6) Prosedur Penelitian: Intervensi Yang Diberikan/Dilakukan (Uraian Dengan Rinci Langkah-
Langkah Yang Dilakukan) /Cara Pengumpulan Data (uraikan Secara Detail)
Proses pengumpulan data Penelitian, setelah mendapatkan surat keterangan persetujuan etik
(Ethical Approval) dari ketua komisi Etik Penelitian Kesehatan STIKES RS Baptis Kediri. Serta
peneliti mendapat ijin penelitian dari ketua STIKES RS Baptis Kediri dan kepala sekolah SMAK
Santo Augustinus Kediri. Setelah mendapatkan ijin dari ketua STIKES RS BAPTIS Kediri dan
Kepala Sekolah SMAK Santo Augustinus Kediri Peneliti menentukan sampel Penelitian dengan
karakteristik responden kelas XI yang berjumlah 104 orang, peneliti melakukan pengambilan data
dengan menggunakan Stratifed random sampling untuk menentukan responden yang akan di teliti.
Sesuai perhitungan menggunakan rumus peneliti akan mengambil 82 remaja putri yang akan di
teliti dan pengambilan responden di ambil secara acak. Terdapat 7 kelas dengan kelas yang di ambil
kelas XI dan setiap kelasnya akan di ambil secara acak menggunakan Stratifed random sampling
peneliti mengambil beberapa nomer secara randomsetiap kelasnya sampai memenuhi kebutuhan
sampel sebanyak 82 orang. Peneliti melakukan ijin kepada kepala sekolah untuk meminta ijin
peminjaman kelas yang akan dilakukan untuk pengambilan data kemudian peneliti meminta waktu
jam pelajaran selain jam pelajaran, peneliti berkoordinasi dengan BK untuk memanggil nama –
nama yang sudah ditentukan dengan waktu seijin dari kepala sekolah mengumpulkan responden di
ruang atau kelas khusus yang sudah dipinjam dan disiapkan.
Peneliti melakukan pendekatan interpersonal dan menjelaskan tujuan dan mafaat penelitian kepada
responden sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Setelah responden menandatangani informed
concent (lembar persetujuan menjadi responden) peneliti memberikan penjelasan cara menjawab
pertanyaan – pertanyaan kuesioner yang ditanyakan kepada responden dengan lembar kuesioner
terdiri dari data umum dan data khusus. Pada saat pengambilan data melalui mengisi daftar
pertanyaan setelah mengisi kuesioner pertanyaan akan di ambil langsung oleh peneliti dari
responden. Kemudian peneliti memberikan pendidikan kesehatan tentang deteksi dini kanker
payudara yaitu SADARI.
Peneliti akan melakukan Pendidikan kesehatan melalui media video dan juga leaflet yang akan di
bagikan kepada setiap remaja putri yang dilakukan Penelitian. Setelah melakukan Pendidikan
kesehatan peneliti akan membuka sesi tanya jawab dan juga mempraktekkan bersama supaya
remaja putri benar – benar mengerti dan paham terhadap materi yang di sampaikan. Kita juga akan
mengulangi kembali bagaimana langkah – langkah melakukan SADARI seperti yang sudah di lihat
dalam video. Pada pertemuan ini peneliti juga dibantu oleh 7 sampai 8 orang. Setelah melakukan
Pendidikan kesehatan peneliti akan membagikan kuisoner setelah dilakukan Pendidikan kesehatan
untuk melihat apakah benar – benar efektif Pendidikan kesehatan untuk merubah pengetahuan
remaja putri di SMAK Santo Augustinus Kediri.
7) Cara Pencatatan Selama Penelitian, Termasuk Efek Samping dan Komplikasi Bila Ada
Reponden di ukur tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah di lakukan intervensi, responden
dilakukan intervensi 1 kali selama 90 menit (waktu yang terdiri dari pengisian kuisoner sebelum
pendidikan kesehatan 15 menit, pemberian pendidikan kesehatan 15 menit, tanya jawab dan
mempraktekkan langkah – langkah sadari 30 menit, 15 pengisian kuesioner sesudah pendidikan
kesehatan), selanjutnya di observasi sesudah di lakukan intervensi, pengukuran menggunakan
kuesioner dan data dimasukkan ke dalam tabel untuk di olah
8. Rencana Analisis Data
8.1 Analisis Deskriptif
Data yang diperoleh dilakukan tabulasi sesuai dengan pengelompokan data umum dan data khusus
hasil pengambilan data dari kuesioner tingkat pengetahuan pre – test dan post – test sebanyak 1 kali
pengukuran untuk mempermudah Analisa data menggunakan uji statistic. Data yang diperoleh
dilakukan kemudian dikumpulkan diberi skor dan dijumlahkan kemudian dibagi menjadi 3 kategori:
baik jika nilai ≥ 75 %, cukup jika nilai 56 – 74 %, kurang jika nilai ≤ 55% (Budiman dkk, 2013)
8.2 Analisis Inferensial
Analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Analisis yang digunakan dalam melakukan uji hipotesis
untuk mengetahui pengaruh Pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan tentang deteksi dini kanker
payudara pada remaja putri menggunakan uji Wilcoxon . Pengambilan kesimpulan dilakukan
berdasarkan Analisa data post pendidikan kesehatan dan pre Pendidikan kesehatan.

6. Prosedur eksperimen (di isi apabila penelitian ekperimen):


1) Frekuensi : satu kali
2) Interval : 15 menit
3) Jumlah total tindakan : 1
4) Lama waktu keseluruhan tindakan : 60 menit
5) Dosis dan cara pemberian obat (bila ada) : -
6) Dosis tindakan lain (bila ada) : -
7) Lain – lain (bila perlu): -

7. Bahaya potensial yang langsung atau tidak langsung segera atau kemudian dan cara mencegah atau
mengatasi kejadian (termasuk rasa nyeri dan keluhan lain) :
(Bisa terjadi risiko, atau tidak terjadi risiko)
(Tidak terjadi resiko)
8 Hasil penelitian terdahulu tentang tindakan yang hendak diterapkan :
Pada Penelitian – Penelitian sebelumnya yang di lakukan di SMK YMJ CIPUTAT yaitu hasil Penelitian
yang didapatkan sebelum diberikan penyuluhan kesehatan pada remaja putri di SMK YMJ ciputat yan
kategori kurang yaitu 47,6% setelah diberikan penyuluhan kesehatan remaja putri mengenai pemeriksaan
SADARI dengan media Video pengetahuan seorang remaja putri yang kategori baik yaitu 85,7% hasil uji
hipotesis menunjukkan bahwa p<0,05 sehingga terdapat pengaruh penyuluhan kesehatan dengan media
video terhadap tingkat pengetahuan tentang pemeriksaan SADARI.
9 Bila penelitian ini menggunakan orang sakit dan dapat memberi manfaat untuk subjek yang bersangkutan,
uraikan manfaat itu :
Penelitian ini tidak menggunakan orang sakit, sampel pada Penelitian ini adalah remaja putri kelas XI
SMAK Santo Augustinus Kediri dengan adanya Penelitian ini memberi Manfaat yaitu menambah
pengetahuan remaja putri yang belum mengetahui tentang deteksi dini kanker payudara menjadi tahu apa
itu deteksi dini kanker payudara yaitu salah satunya SADARI
10 Bagaimana cara memilih responden?
Responden dipilih dengan Teknik stratified random sampling, dengan membagi populasi kedalam sub
kelompok atau strata, pilih jumlah tertentu atau proporsi responden untuk setiap strata guna mendapatkan
sampel. Besar sampel didapatkan hasil 82 responden dihitung dengan menggunakan stratified random
sampling, lalu dari 82 responden tersebut dibagi tiap kelas, untuk kelas XI IPA 1: 10 orang, XI IPA 2: 13
orang, XI IPA 3: 11 orang, XI IPA 4: 13 orang, XI IPS 1: 16 orang, XI IPS 2: 10 orang, XI IPS 3: 9 orang
11 Bila peneliti ini menggunakan subjek manusia, jelaskan hubungan antara peneliti utama dengan subjek
yang diteliti :
Pasien – pasien

Non Penderita
Hewan Peneliti –

Remaja Putri

√ Tidak ada hubungan langsung


12 Bila peneliti ini menggunakan orang sakit, jelaskan diagnosis dan nama dokter yang bertanggung jawab
merawatnya. Bila menggunakan orang sehat jelaskan cara pemeriksaan kesehatannya.
Penelitin menggunakan responden remaja putri di SMAK Santo Augustinus Kediri yang tidak mengetahui
tentang pemeriksaan SADARI
13 Jelaskan cara pencatatan selama penelitian, termasuk efek samping dan komplikasi bila ada
Setelah responden menandatangani informed consent (lembar persetujuan menjadi responden) peneliti
memberikan penjelasan cara menjawab pertanyaan – pertanyaan kuesioner yang ditanyakan kepada
responden dengan lembar kuesioner terdiri dari data umum dan data khusus. Pada saat pengambilan data
melalui mengisi daftar pertanyaan di ambil langsung oleh peneliti dari responden.
Selanjutnya peneliti memberikan intervensi pendidikan kesehatan tentan deteksi dini kanker payudara
selama 15 menit menggunakan media leflet dan video, di lanjutkan untuk pengukuran tingkat pengetahuan
sesudah di berikan pendidikan kesehatan dengan kuesioner. Kemudian data dianalisis dengan uji statistik
wilcoxon, data disajikan dalam bentuk tabel dan distribusi frekuensi, kemudian hasil analisis disimpulkan.
14 Bila penelitian ini menggunakan subjek manusia, jelaskan bagaimana cara memberitahu dan mengajak
subjek (lampirkan informed consent) bila pemberitahuan dan kesediaan subjek bersifat lisan, atau bila
karena sesuatu hal subjek tidak dapat atau tidak perlu dimintakan persetujuan, berilah alasan yang kuat
untuk itu
Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset yang dilakukan serta dampak yang mungkin terjadi selama
dan sesudah pengumpulan data. Jika responden bersedia diteliti, maka responden menandatangani lembar
persetujuan, peneliti menghormati keputusan responden untuk menerima atau menolak pemberian
Pendidikan kesehatan tentang deteksi dini kanker payudara
Pendidikan kesehatan akan dilakukan bersama – sama dikumpulkan di satu ruangan, setelah dilakukan
Pendidikan kesehatan kita akan membagi kelompok untuk mencoba bersama – sama materi yang telah di
sampaikan. Peneliti di bantu oleh beberapa teman sebanyak 7 – 8 orang yang bersedia yang sebelumnya
sudah di samakan persepsinya.
15 Bila penelitian ini menggunakan subjek manusia apakah subjek dapat ganti rugi bila ada gejala efek
samping?

√ Ya

Tidak
Rewart yang diberikan kepada responden yaitu berupa
makanan dan buku modul mengenai SADARI

Anda mungkin juga menyukai