Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dental material merupakan suatu ilmu dasar mengenai bahan-
bahan yang dipergunakan di kedokteran gigi yang membahas mengenai
bentuk, sifat dan penggunaan bahan tersebut. Selain dokter gigi, ilmu ini
perlu dipahami perawat gigi dalam tugasnya sebagai mitra kerja dokter
gigi serta dalam melaksanakan praktek mandiri sesuai kewenangannya.
(Permenkes No. 20 Tahun 2016).
Dalam makalah ini berisi petunjuk praktikum mengenai
pengadukan bahan tunpatan sementara dan tumpatan tetap yang berisi
Pengadukan Zinc Oxide Phosphat Cement, Pengadukan Zinc Oxie
Eugenol, Pengadukan Bahan Tumpatan Smenetara Fletcher, Pengadukan
Bahan Tumpatan Amalgam dan Pengadukan Bahan Tumpatan Glass
Ionomer.
Bahan kedokteran gigi tersedia berbagai macam dan jenis bahan
kedokteran gigi, diantaranya semen, semen dapat dalam bentuk serbuk dan
cairan. Pada pengadukan keduanya terbentuk pasta kental yang selanjutnya
membentuk massa yang padat. berikut ini berbagai penggunaan macam-
macam semen. Untuk tumpatan sementara dapat dipakai Zinc Oxide
Phosphat Cement, Zinc Oxide Eugenol, dan Fletcher. Sedangkan untuk
tumpatan tetap dapat dipakai Amalgam dan Glass Ionomer.
Zinc Oxide Phosphat Cement merupakan semen dengan bahan
dasar fosfat. terdiri dari serbuk dan cairan. Komposisi serbuk adalah zinc
oxide, magnesium oxide, dan sejumlah kecil garam logam , cairan berupa
larutan asam fosfor dalam air. Sebagai cavity lining, konsistensi adonan
dibuat kental seperti dempul, untuk penyemenan, konsistensi adonan
encer. Waktu setting tergantung pada serbuk, cairan dan cara manipulasi
pencampuran serbuk dan cairannya.

1
Zinc Oxide Eugenol terdiri dari serbuk dan cairan. Komposisi
serbuk adalah zinc oxide, magnesium oxide, bahan akselerator, sedangkan
cairannya adalah eugenol. Konsistensi adonan yang baik dapat diperoleh
dengan mencampurkan serbuk ke dalam cairan dan perbandingan serbuk
cairan adalah 4/1 sampai 6/1. Waktu setting bervariasi tergantung pada
komposisi serbuk, bahan akselerator, perbandingan serbuk cairan, adanya
kontaminasi dan peningkatan suhu.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada praktikum materi ini adalah
1. Apa saja tata tertib yang harus dipatuhi selama praktikum?
2. Bagaimana cara mengaduk bahan tumpatan sementara dan tumpatan
tetap?
3. Apa saja teori dan bahan yang disiapkan?
4. Bagaimana cara kerja untuk mengaduk bahan tumpatan sementara dan
tumpatan tetap?
5. Bagaimana cara kerja untuk mengaduk bahan cetak alginat dan bahan
pengisi cetakan?
6. Apa saja medikamen pada endodontic?

1.3 Tujuan
Tujuan pada praktikum materi ini yaitu mahasiswa diharapkan
mempunyai keterampilan dalam mengaduk cement dan amalgam. Dapat
mengetahui dan mengerti mengenai teori, bahan yang disiapkan dan cara
kerja. Serta mengetahui tata tertib yang harus dipatuhi selama praktikum.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tata Tertib Praktikum

Sebelum melakukan praktikum untuk mengaduk bahan tumpatan


sementara dan tumpatan tetap ada beberapa peraturan yang harus
dilaksanakan dan dipatuhi, yaitu diantaranya:

1. Mahasiswa hadir tepat waktu dan mengisi daftar hadir.


2. Mahasiswa wajib memakai jas praktikum.
3. Setiap jenis kegiatan yang telah dilaksanakan harus dimintakan tanda
tangan pembimbing.
4. Dilarang meninggalkan ruang praktikum selama praktikum
berlangsung.
5. Mahasiswa wajib mengganti apabila merusakan alat.
6. Membawa alas koran dan wajib menjaga kebersihan.
7. Jika tidak dapat mengikuti salah satu item praktikum, mahasiswa
diwajibkan inhal.

2.2 Pengadukan Zinc Oxide Phosphat Cement

2.2.1 Teori

Semen yang digunakan dalam kedokteran gigi tersedia dalam


bentuk serbuk dan cairan. Pada pengadukan keduanya terbentuk pasta
kental yang selanjutnya membentuk massa yang padat. berikut ini berbagai
penggunaan macam- macam semen. Untuk cavity lining dapat dipakai
Zinc Oxide Eugenol, Zinc Phosphat, Calcium Hydroxide. Untuk restorasi
sementara dipakai Zinc Oxide Eugenol, Gutta percha, EBA cement. Untuk
restorasi gigi susu dapat dipakai Zinc Phosphat, Semen Glass Ionomer.
Untuk bahan restorasi gigi depan dapat dipakai Glass Ionomer dan lain-
lain. Zinc Oxide Phosphat merupakan semen dengan bahan dasar fosfat.
terdiri dari serbuk dan cairan. Komposisi serbuk adalah Zinc Oxide,

3
Magnesium Oxide, dan sejumlah kecil garam logam, cairan berupa larutan
asam fosfor dalam air. Sebagai cavity lining, konsistensi adonan dibuat
kental seperti dempul, untuk penyemenan, konsistensi adonan encer.
waktu setting tergantung pada serbuk, cairan dan cara manipulasi
pencampuran serbuk dan cairannya.

2.2.2 Bahan dan Alat yang disiapkan

Zinc Oxide Phosphat Cement

Bahan : Semen seng fosfat (puder dan cairan)

Alat : Glass Slab tebal dan semen spatula.

2.2.3 Cara Kerja

1. Meletakkan 1 sendok takar serbuk semen di atas glass slab.


2. Meneteskan 1 tetes cairan di sebelah serbuk semen.
3. Serbuk semen dibagi menjadi 8 bagian, serbuk bagian
pertama ditarik kea rah cairan.
4. Kemudian diaduk dengan cara memutar pada area yang
luas selama 10 detik.
5. Selanjutnya seterusnya menabahkan puder ke cairan sedikit
demi sedikit.
6. Proses mencampurkan sampai keadaan homogen dan
selesai dalam 1-11/2 menit.
7. Untuk keperluan cavity lining, adonan harus kental seperti
dempul untuk tujuan penyemenan adonan semen encer.

4
2.3 Pengadukan Zinc Oxide Eugenol

2.3.1 Teori

Zinc Oxide Eugenol terdiri dari serbuk dan cairan. Komposisi


serbuk adalah zinc oxide, magnesium oxide, bahan akselerator, sedangkan
cairannya adalah eugenol. Konsistensi adonan yang baik dapat diperoleh
dengan mencampurkan serbuk ke dalam cairan dan perbandingan serbuk
cairan adalah 4/1 sampai 6/1. Waktu setting bervariasi tergantung pada
komposisi serbuk, bahan akselerator, perbandingan serbuk cairan, adanya
kontaminasi dan peningkatan suhu.

Reaksi ZOE tidak eksotermik tidak dibutuhkan mixing slab yang


dingin. Dapat menggunakan disposable paper mixing pad (tidak perlu
dibersihkan) / dari pabrik pembuat/ glass slab. Glass slab
direkomendasikan untuk semen dengan modifikasi EBA-alumina.
Pencampuran powder ke likuid tidak perlu secara inkremental, sejumlah
powder langsung dicampur dengan likuid, dispatulasi/diaduk, dan
kemudian sejumlah kecil powder ditambahkan sampai mixing selesai. Alat
yang digunakan: spatula. Semen dengan modifikasi EBA-alumina ditakar
sesuai instruksi pabrik, dicampur selama 30 detik, dan stropped selama 60
detik, konsistensi seperti dempul/krim Aplikasi sebagai tambalan
sementara.

Semen ZOE yang dimodifikasi dengan EBA-alumina


pemakaiannya lebih mudah, tidak mudah chipping (pecah) dan pada gigi
yang simptomatik tanpa ekspos ke pulpa tidak menunjukkan gejala
simptomatik. Walaupun daya larutnya rendah dalam air, semen ZOE
dengan EBA-alumina ini mudah hancur dalam pemakaian gigi yang terlalu
berlebihan. Oleh karena itu, 2,6g/0,4ml ZOE dengan modifikasi polymer
lebih baik daripada tipe modifikasi EBA-Alumina. Setelah diobservasi,
walaupun terdapat chipping pada tepi margin, semua restorasi sementara

5
ZOE dapat bertahan dalam waktu 2 -3 bulan. Bahan jadi: Cavit, Cimpat,
Caviton, Fermin.

2.3.2 Bahan dan Alat yang disiapkan

Zinc Oxide Eugenol

Bahan : Zinc Oxide, Eugenol

Alat : Glass slab tipis, semen spatel

2.3.3 Cara Kerja

1. Meletakkan 1 sendok takar serbuk semen di atas glass slab.


2. Meneteskan 1 tetes cairan eugenol di sebelah serbuk semen.
3. Perbandingan Zinc Oxide Sement daan cairan Eugenol
berkisar dari 4:1 atau 6:1.
4. Kemudian serbuk ditarik ke arah cairan, diaduk secara
homogen hingga diperoleh konsistensi yang kental.

6
2.4 Pengadukan Bahan Tumpatan Sementara Fletcher

2.4.1 Teori

Fletcher adalah bahan tumpatan sementara yang terdiri atas bubuk


dan cairan. Bubuk dan cairan di campur di atas glassplate dengan spatel
semen menghasilkan suatu campuran berbentuk adonan yang lama
kelamaan akan mengeras. Kegunaan bahan fletcher yaitu sebagai
campuran sementara yang termudah dan termuah namun rapuh, puder
fletcher (ZNO) sering digunakan sebagai bahan campuran semen OSE,
untuk mencetak mahkota sementara.

Komposisi yang ada pada fletcher adalah:

Puder/Bubuk: Cairan:

Zn sulfat 112 bagian Alkohol 196 gram

Zn oxide 100 bagian Aquadest 65 gram

Mastix 7,5 bagian Gummie arabicum 25 gram

Fenol 1 tetes

2.4.2 Bahan dan Alat yang disiapkan

Bahan Tumpatan Sementara Fletcher

Bahan : Fletcher (Serbuk dan Cairan)

Alat : Spatel Plastik/Agate Spatel

2.4.3 Cara Kerja

7
1. Meletakkan serbuk dan cairan Fletcher degan perbandingan
4:1 di atas glass slab.
2. Serbuk dibagi menjadi dua bagian, satu bagian dibagi
menjadi dua bagian lagi.
3. Memasukkan serbuk bagian pertama ke dalam cairan
secepat mungkin, kemudian diaduk dengan gerakan melipat
dan waktu pengadukan maksimal 1 menit.

2.5 Pengadukan Baham Tumpatan Amalgam

2.5.1 Teori

Amalgam kedokteran gigi (dental amalgam) dibuat dengan cara


mencampurkan merkuri cair dengan zat-zat padat yang merupakan
perpaduan dari perak, timah, tembaga dan kadang seng, paladium, indium,
dan selenium. Kombinasi dari logam padat tersebut disebut dengan
amalgam alloy. Sangat penting untuk dapat membedakan antara amalgam
kedokteran gigi dan amalgam alloy (Craig, R. G., & Powers, J. M.2002).

Amalgam kedokteran gigi merupakan alloy yang terdiri dari


merkuri, perak, tembaga, dan timah, dan mungkin juga bisa mengandung
palladium, zinc, dan elemen-elemen lain untuk meningkatkan karakteristik
dan kinerja klinis amalgam itu sendiri. (Anusavice, Keneth J. 2004).

Indikasi utama bahan restorasi amalgam adalah sebagai bahan


tambal posterior. Restorasi dental amalgam ini sangat baik karena secara
teknik tidak sensitif, dapat mempertahankan bentuk anatomi dari gigi,
tidak mudah fraktur, dan tahan lama.

Bahan tambal amalgam dipergunakan sejak awal abad 19 dibuat


dari campuran koin perak Spanyol/Meksiko dengan air raksa.
Standardisasi amalgam merupakan standardisasi pertama yang dibuat
American Dental Association (ADA) tahun 1919, sehingga disebut ADA
Spefications No.1.

Komposisi dan fungsi masing-masing komponen meliputi:

8
a. Perak (Ag) 67-74%
1. Elemen utama dalam reaksi,
2. Menaikkan setting expansion,
3. Menaikkan tarnish resistance dalam memproduksi amalgam,
4. Memperputih alloy,
5. Menaikkan strength,
6. Menurunkan creep

b. Timah (Sn) 25-28%


1. Mengontrol reaksi antara silver & mercury,
2. Mengurangi strength dan hardness ,
3. Mengurangi resistance terhadap tarnish dan korosi

c. Tembaga (Cu) 0-6%


1. Menaikkan hardness dan strength,
2. Menaikkan setting expansion.

d. Seng (Zn) 0-2%


1. Dalam jumlah kecil, tidak memengaruhi setting reaction dan sifat
amalgam,
2. Zinc menyebabkan tertundanya ekspansi jika campuran amalgam
terkontaminasi oleh uap lembab selama manipulasi,
3. Mencegah masuknya O2 ketika terjadi fusi logam paduan

e. Air raksa (Hg) 0-3%


Kadang-kadang ditambahkan untuk menciptakan kondisi pre-
amalgamisasi pada logam paduan.

2.5.2 Bahan dan Alat yang disiapkan

Bahan Tumpatan Amalgam

Bahan : Alloy amalgam dan Liquid merkuri

9
Alat : Mortar, stamper, kain kasa, amalgam pistol, pinset, semen
spatel.

2.5.3 Cara Kerja


1. Mengambil serbuk amalgam/alloy amalgam dari botol
sebanyak 1 sendok takar/sesuai .besarnya kavitas,
masukkan ke dalam mortar
2. Mengeluarkan merkuri dari botol sebanyak 2 tetes, tekan
tegak lurus dan masukkan ke dalam mortar yang telah
berisi alloy amalgam.
3. Mengaduk serbuk dan cairan dengan cara menekan stamper
pada dinding mortar dengan gerakan memutar sampai
homogen selama 60 detik (cara memegang stamper dengan
pen grasp atau palm and tumb). Tanda jika campuran sudah
homogen terlihat warna mengkilat putih seperti perak dan
menempel pada dinding mortar.
4. Mengambil adonan, masukkan ke dalam kain kasa dan
kelebihan merkuri dihilangkan dengan cara memeras kain
kasa menggunakan pinset.
5. Mengambil adonan dari kain kasa dengan amalgam pistol
dan masukkan ke dalam cavitas.
6. Menekan amalgam dengan amalgam kondensor atau
amalgam stopper hingga padat dan cavitas terisi penuh.
7. Pemolesan dilakukan setelah 24 jam kavitas ditumpat.

10
2.6 Bahan Tumpatan Glass Ionomer

2.6.1 Teori

Glass Ionomer Cement atau Semen ionomer kaca adalah bahan


tambal sewarna gigi yang komponen utamanya terdiri dari likuid yang
merupakan gabungan air dengan polyacid (Asam poliakrilat, maleat,
itakonat, tartarat) dan bubuk berupa fluoroaluminosilicate glass (Anang,
Mariati.2015).

Bahan ini bersifat anti kariogenik oleh karena mampu melepaskan


flourida, mempunyai thermal compatibility dengan enamel gigi, serta
mempunyai biokompatibilitas yang baik (Jurnal PDGI.2012). Restorasi
pengganti dan restorasi oklusal minimal. Sifat dan manfaat:

1. Melepaskan fluoride dan strontium kadar tinggi untuk meningkatkan


kemampuan remineralisasi.
2. Konsistensi mengalir menjamin keefektifan perlekatan yang tinggi
terhadap permukaan gigi.
3. Merupakan glass ionome konvensional tanpa penambahan resin.
4. Cocok untuk situasi klinis di mana sulit didapatkan control saliva.
5. Kecepatan pengerasan yang berwarna pink dapat dipercepat dengan
penyinaran 40 detik dengan unit VLC halogen

Indikasi: melindungi permukaan oklusal di atas gigi molar yang sedang


erupsi, perlindungan permukaan akar, mengontrol hipersensitif gigi,
stabilitas karies dan remineralisasi internal lesi aktif, perantara sealing
endodontik-, restorasi kavitas kecil, pupa capping indireck.

2.6.2 Bahan dan Alat yang dibutuhkan

11
Bahan Tambalan Glass Ionomer

Bahan : Powder dan Liquid Glas Ionomer merk Fuji

Alat : Agate spatel, mixing paper/paper pad, dan plastis filling


instrument.

2.6.3 Cara Kerja

1. Mengambil serbuk Glass Ionomer Kaca seberat 2,7


gram/setara dengan satu sendok takar, kemudian
meletakkan serbuk tersebut di atas paper pad sebelah kiri.
2. Meneteskan satu tetes cairan Glass Ionomer dan diletakkan
sebelah kanan dari serbuk.
3. Membagi serbuk menjadi 2 bagian yang sama. Bagian
pertama dicampur dengan cairan selama 10 detik. Bagian
kedua ditambahkan dan diaduk selama 10 detik sampai
didapatkan campuran yang homogen dan konsistensi seperti
permen karet.
4. Waktu pengadukan tidak boleh lebih dari 40 detik.
5. Cara pengadukan bahan dengan cara melipat atau
menggulung.
6. Masukkan campuran ke dalam cairan dengan menggunakan
plastis filling instrument.

2.7 Bahan Cetak Alginat

2.7.1 Teori

Alginat merupakan bahan cetak hidrokolloid yang paling banyak


digunakan selama beberapa tahun terakhir. Bahan cetak ini memiliki
kelebihan antara lain mudah pada manipulasi, nyaman pada pasien, harga
yang lebih ekonomis dan tidak membutuhkan banyak peralatan saat
dilakukan pencetakan.

Bahan cetak alginat juga memiliki kekurangan berupa perubahan


dimensi. Perubahan dimensi adalah berubahnya ukuran cetak alginat dari

12
keadaan semula. Perubahan dimensi bahan cetak alginat meliputi proses
sineresis dan imbibisi. Cetakan alginat bisa mengalami ekspansi atau
mengembang apabila berkontak dengan air dalam waktu tertentu, hal ini
disebabkan oleh sifat cetakan alginat yang bersifat imbibisi atau menyerap
air. Alginat juga dapat mengalami sineresis yaitu pengerutan karena
penguapan kandungan air sehingga alginat tampak menyusut. Imbibisi dan
sineresis tersebut bisa menyebabkan ketidakakuratan dimensi bahan cetak.

2.7.2 Bahan dan Alat Yang Digunakan

Bahan Cetak Alginat

Bahan : Serbuk Alginat dan Air

Alat : Mangkuk karet/bowl dan Spatula

2.7.3 Cara Kerja

1. Mengambil serbuk alginate secukupnya sesuai kebutuhan,


menuangkan kedalam mangkuk karet/bowl. Mangkuk karet
harus dalam kondisi kering dan tidak boleh terkena
air/cairan lain.
2. Menyiapkan air bersih kedalam gelas kecil.
3. Menuangkan air sedikit demi sedikit kedalam serbuk
alginate sambal diaduk secara cepat dengan cara menekan
spatula pada dinding mangkuk karet dan diputar perlahan.
Pengadukan dilakukan selama 30 detik.
4. Menuangkan adonan alginate kedalam cetakan yang telah
disediakan kemudian ratakan permukaan adonan dengan
spatula.
5. Waktu setting dihitung dari awal pencampuran serbuk
alginate dan air hingga adonan bahan cetak tidak melekat
pada cetakan yang dipakai.
6. Waktu setting tergantung tipenya, untuk tipe regular antara
1-4,5 menit dan tipe fast antara 1-2 menit.

13
2.8 Bahan Pengisi Cetakan

2.8.1 Teori

Selain bahan cetakan, tentu saja diperlukan pula bahan untuk


mengisi cetakan tersebut. Dental stone adalah produk gipsum yang
digunakan sebagai bahan pengisi hasil cetakan agar mendapat bentuk
model yang diinginkan. Dental stone didapat dengan memanaskan
dehidrat menggunakan autoclave sehingga menghasilkan hemihydrates
berbentuk partikel kecil dan seragam yang tentunya membawa sifat kurang
porositi terhadap dental stone. Dihidrat yang dipanaskan ini dikenal juga
sebagai alpha hemihydrate. Merupakan tipe 2 dalam standar ISO untuk
bahan gypsum kedokteran gigi yang mempunyai bentuk kristal yang lebih
padat berbanding bahan gypsum yang lain. Hasil yang didapat adalah lebih
kuat dan lebih keras kerana bubuk alpha hemihidrate nya hanya
membutuhkan sedikit air untuk proses pengerasan. Alpha hemihidrates
juga kurang porous dan lebih halus berbanding produk plaster of paris
sehingga menjadikannya sesuai untuk bahan pengisi dalam pembuatan
model. Pada dental stone terdapat bahan pewarna namun bahan pewarna
ini tidak mengganggu sifat dan karakteristik dental stone.

2.8.2 Bahan dan Alat Yang Digunakan

Bahan Pengisi Cetakan

Bahan : Serbuk Gips/Plaster of Paris dan Air

Alat : Mangkuk karet/bowl dan Spatula

2.8.3 Cara Kerja

1. Ukur air menggunakan gelas ukur sebanyak 30 ml dan


dituangkan kedalam mangkuk karet.

14
2. Menimbang serbuk gips sebanyak 50 gram dan masukkan
kedalam mangkuk karet yang telah berisi air sedikit demi
sedikit dan biarkan mengendap selama 30 detik untuk
menghilangkan gekembung udara yang ada.
3. Mengaduk campuran gips menggunakan spatula dengan
gerakan memutar dan bersamaan dan mangkuk karet
diputar perlahan-lahan sampai adukan homogen selama 1
menit.
4. Menuangkan adonan kedalam cetakan yang telah
disediakan dan meletakkan di atas vibrator untuk
menghilangkan gelembung udara yang terperangkap da
kemudian permukaan cetakan diratakan.

2.9 Medikamen Pada Endodontik

2.9.1 Teori

Endodontik adalah cabang kedokteran gigi yang khusus merawat


dan menangani penyakit pada pulpa atau bagian dalam gigi. Pulpa gigi
terdiri dari saraf, arteriol, jaringan limfatik, jaringan fibrosa, dan venula.
Perawatan endodontik dilakukan saat pulpa gigi mengalami cedera,
kerusakan atau terserang penyakit. Tujuan utama endodontik adalah untuk
mempertahankan gigi alami pasien agar terhindar dari proses rumit yang
menghabiskan banyak waktu atau biaya pergantian gigi yang tinggi.

Dokter gigi yang bekerja di bidang ini disebut dokter gigi spesialis
endodontik. Untuk menjadi seorang spesialis endodontik, dokter gigi wajib
menyelesaikan pendidikan kedokteran gigi serta mengikuti pelatihan
spesialisasi kedokteran endodontik selama sedikitnya dua tahun. Dalam
melaksanakan tugasnya, seorang dokter gigi spesialis endodontik
menggunakan berbagai macam alat (termasuk teknologi pemindaian
digital) dan melakukan berbagai prosedur perawatan, seperti:

a. Terapi endodontik, lebih dikenal sebagai terapi saluran akar gigi

15
b. Endodontik repetitif, merupakan prosedur endodontik yang diulang
beberapa kali, atau prosedur yang lebih lanjut seperti pembedahan
c. Bedah mulut
d. Perawatan gigi yang mengalami cedera
e. Perawatan gigi retak atau rusak

2.9.2 Bahan Devitalisasi Pulpa

Bahan untuk mematikan syaraf:

1) Arsen (As2O3)
Ciri-ciri :
- Bertekstur seperti pasta
- Berwarna hijau lumut dan kuning
- Warna hijau untuk dentin dan kuning untuk pulpa
- Tekstur yang hijau padat dan agak lengket, bau seperti
eugenol
- Simpan di suhu kurang dari 25oC

Fungsi :

- Membuat otot polos pembuluh darah dan kapiler paralisis


2) Paraformaldehid
Ciri-ciri :
- Bertekstur seperti pasta
- Berwarna pink
- Simpan di suhu 10-24oC

Fungsi :

- Membasmi sebagian besar bakteri


- Sebagai bahan pengawet

2.9.3 Bahan Mumifikasi Pulpa

Bahan Pengawetan Pulpa:

16
1) Putridomors
2) Triplek pasta
3) Semen zinc oxide eugenol (untuk gigi susu)
4) Pasta N2
a. N2 Apikal
Ciri-ciri :
- Bahan pengisi tetap saluran akar
- Bertekstur powder dan liquid
- Liquid bau sepeti jamu
- Powder bau tidak menyengat
b. N2 Universal
- Bahan pengisi gigi gangren dan perawatan decidui
- Sama seperti apikal
2.9.4 Bahan Sterilisasi Pulpa/Sterilisasi Saluan Akar
1) ChKm (Chlorphenol KAmfer Mentol)
Ciri-ciri :
- Berwarna bening
- Tekstur cair
- Bau seperti campuran minyak kayu putih dan betadine

Fungsi :

- Para-klorophenol mampu memunaskan berbagai


mikroorganisme dalam saluran akar.
- Kamfer sebagai sarana pengencer serta mengurangi efek
mengiritasi dari para-klorophenol murni. Selain itu juga
memperpanjang efek antimikrobial
- Menthol mengurangi sifat iritasi chlorphenol dan
mengurasi rasa sakit.
2) TKF (Trikresol Formalin)
Ciri-ciri :
- Berwarna bening kehijauan
- Bau seperti jeruk busuk

17
Fungsi :

- Menghilangkan rasa sakit, mengirangi efek rangsangan dari


formaldehid.

3) Formokresol
Ciri-ciri :
- Bertekstur cair/liquid
- Berwarna hijau
- Bau menyengat
- Komposisi : formaldehyde, ortho-cresol, gliserin; 96o ethyl
alcohol

Fungsi :

- Antiseptic untuk membunuh mikroorganisme pada pulpa


gigi
4) Cresophene
Ciri-ciri :
- Bertekstur cair/liquid
- Bau seperti minyak kayu putih
- Berwarna oranye
- Komposisi : hexochlorophene, thymol, dexamethasone

Fungsi :

- Sterilisasi pada gigi sulung


5) Cresatine
Ciri-ciri :
- Berbentuk cair/liquid
- Ada yang berbentuk pasta
- Bau seperti mint menyengat

18
- Komposisi : formaldehyde, phenol, filler
- Simpan pada suhu 5-25oC ditempat kering

Fungsi :

- Antiseptik

6) Eugenol
Ciri-ciri :
- Bertekstur cair/liquid
- Seperti betadine tetapi lebih encer
- Berwarna coklat muda
- Disimpan pada suku 2-28oC
- Komposisi : eugenol u.s.p (99% to 100,5%)

Fungsi :

- Melindungi pulpa dentin


- Mengisi saluran akar
7) Preparat pliantibiotik

2.9.5 Bahan Irigasi Saluran Akar


Dilakukan pada sela-sela sterilisasi
1) Larutan H2O2 3%
Ciri-ciri :
- Bertekstur cair/liquid
- Hydrogen peroksida
- Tidak berbau
- Berwarna bening

Fungsi :

- Sebagai antiseptik
2) Larutan NaOCl 1%, 2%, 5%

19
Ciri-ciri :
- Bertekstur cair/liquid
- Termasuk larutan infus

Fungsi :

- Sebagai penawar infeksi atau desinfektan

3) Povidone Iodine
Ciri-ciri :
- Seperti septadine, isodine ataupun betadine gergle.

Fungsi :

- Untuk membunuh bakteri yang sensitif


2.9.6 Bahan Pengisi Saluran Akar
1) Point Guttapercha
Ciri-ciri :
- Seperti karet
- Mirip paper point; kertas
- Jika dipanaskan akan memadat
- Warna diujung menentukan ukuran

Fungsi :

- Untuk mengetahui vitalitas gigi


- Untuk mereraksi gigi dari tepi kavitas
- Untuk mengetahui level perlekatan dasar saku gusi pada
permukaan akar gigi
2) Point Perak, emas dan titan
3) Iodoform Pasta
4) Golongan semen : Zinc Oxide Grossman dan Resin Komposit
5) Cresopate
Ciri-ciri :
- Bertekstur seperti pasta gigi tetapi lebih padat

20
6) Endomethasone Ivory
Ciri-ciri :
- Berwarna krem
- Bertekstur powder
- Tidak berbau

7) Endomethasone Canal Sealer


Ciri-ciri :
- Berwarna peach
- Bertekstur powder
- Tidak berbau
8) Etsa
Ciri-ciri :
- Berwarna biru
- Bertekstur cair dan kental
- Tidak berbau
9) Bonding
Ciri-ciri :
- Berwarna bening kekuningan
- Bertekstr cair agak kental
- Bau menyengat
-

2.7 Hasil Pengadukan dan Pengamatan

Zinc Oxide Eugenol

21
Glass Ionomer Cement Fuji VII

22
Glass Ionomer Cemet Fuji II

23
Tumpatan Amalgam

24
Bahan Devitalisasi Pulpa

25
Bahan Mumifikasi Pulpa

Bahan Sterilisasi Pulpa

26
Bahan Irigasi Saluran Akar

27
Bahan Pengisi Saluran Akar

28
29
2.8 Hambatan

Dalam praktikum pada materi ini terjadi beberapa hambatan yaitu:

1. Alat yang disediakan kurang sesuai dengan jumlah mahasiswa yang


ada, seperti glass slab, cement spatel dan agate spatel sehingga dalam
proses praktikum waktu yang digunakan berlangsung lama karena
harus bergantian alat untuk mengaduk bahan-bahan yang sudah
disediakan.
2. Dalam proses pengadukan Zinc Oxide Eugenol terlalu encer karena
cairan eugenol terlalu banyak, dan saat ditambahkan serbuk jadi terlalu
padat. Waktu saat proses mengaduk bahan juga terlalu lama.
3. Saat ingin melakukan pengadukan menggunakan cement spatel
maupun agate spatel harus membersihkan alat tersebut terlebih dahulu
dikarenakan setelah mahasiswa lain yang menggunakan dan saat
mencuci belum bersih, sehingga meninggalkan bekas yang keras
adonan/bahan yang dicampur tadi yang melekat di alat tersebut.
4. Dalam pengadukan bahan cetak alginate sedikit keenceran, tetapi bisa
diatasi dengan menambahkan serbuk alginate sedikit demi sedikit.
5. Saat mengidentifikasi bahan pada endodontic sedikit tertukar karena
kebanyakan bentuknya sama.

30
BAB III

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dalam makalah ini berisi petunjuk praktikum mengenai
pengadukan bahan tunpatan sementara dan tumpatan tetap yang
berisi Pengadukan Zinc Oxide Phosphat Cement, Pengadukan Zinc
Oxie Eugenol, Pengadukan Bahan Tumpatan Smenetara Fletcher,
Pengadukan Bahan Tumpatan Amalgam dan Pengadukan Bahan
Tumpatan Glass Ionomer. Selain itu juga terdapat indentifikasi
bahan pada endodontic yang mencakup Bahan Devitalisasi Pulpa,
Bahan Mumifikasi Pulpa, Bahan Sterilisasi Pulpa, Bahan Irigasi
Saluran Akar dan Bahan Pengisi Saluran Akar.
5.2 Saran
Setelah mempelajari mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan
mampu menjelaskan cara mengaduk bahan –bahan kedokteran
gigi. Secara khusus mahasiswa setelah selesai mempelajari materi
ini, diharapkan dapat menjelaskan bahan capping dan endodontic
(Calcium hidroksid, meliputi sifat-sifat calcium hydroksid, manfaat
calcium hidroksid, Kemasan & Penyimpanan, Bahan devitalis,
komposisi, keuntungan, kemasan, kerugian.

31

Anda mungkin juga menyukai