Anda di halaman 1dari 13

Hormat dan Patuh Pada Orang Tua dan Guru

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu bagian yang sangat penting bagi manusia untuk
mengaktualkan potensi yang mereka miliki dalam rangka menjalankan fungsinya sebagai
khalifah di bumi. Sekolah Dasar merupakan tempat dimana siswa menjalani pendidikan
dasarnya dalam rangka pengembangan potensi yang mereka miliki tersebut sejak dini yang
akan mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk memperoleh pengetahuan-pengetahuan dan
keterampilan baru.
Belajar adalah proses yang diarahkan kepada tujuan, proses berbuat melalui berbagai
pengalaman. Dalam pengajaran terjadi interaksi antara guru dan siswa. Kedudukan siswa
dalam pengajaran adalah sebagai subjek dan sekaligus sebagai objek. Maka inti proses
pengajaran adalah kegiatan belajar siswa dalam mencapai tujuan pengajaran. Persoalan yang
timbul adalah mampukah siswa belajar dengan memanfaatkan segala kemampuan yang
dimilikinya dari situasi serta kondisi yang ada dilingkungannya untuk mencapai hasil yang
maksimal.
Hal ini , tentunya tidak terlepas dari pembentukan sikap pada diri peserta didik
terutama dengan sikap hormat dan patuhnya pada orang tua maupun guru, yang tentunya
sangat besar peranannya dalam dalam pembentukkan akhlak anak didik, baik di lingkungan
keluarga maupun lingkungan sekolah.
Dengan pembentukkan akhlak yang diharapkan terbentuk dengan baik pada peserta
didik, maka pada makalah ini akan membahas tentang “Hormat dan Patuh pada Orang Tua
dan Guru”, yang diharapkan makalah ini dapat menjadi auan bagi penulis maupun pembaa
yang lainnya untuk bersikap hormat dan patuh kepada orang tuan dan guru.

PEMBAHASAN

A.  Pengertian Akhlak Terpuji


Islam adalah agama yang menyenangi perilaku terpuji. Perilaku terpuji akan
tergambar dalam akhlak. Akhlak terpuji artinya sifat atau perilaku baik yang dimiliki
seseorang.1[1] Perilaku baik tersebut dapat menjadikan manusia disukai dan dicintai oleh
orang lain, sehingga diri seseorang akan menjadi teladan kebaikannya bagi orang lain.
Menurut Al-Ghazali, berakhlak mulia atau terpuji artinya”menghilangkan semua adat
kebiasaan yang tercela yang sudah digariskan dalam agama Islam dan menjauhkan diri dari
perbuatan tercela tersebut, kemudian membiasakan adat kebiasaan yang baik, melakukannya
dan mencintainya”.2[2]Sedang menurut Hamka, ada beberapa hal yang mendorong seorang
untuk berbuat baik, diantaranya:3[3]
1.    Karena bujukan atau ancaman dari orang lain
2.    Mengharap pujian atau karena takut mendapat cela
3.    Karena kebaikan dirinya (dorongan hati nurani)
4.    Mengharap pahala dan surga
5.    Mengharap pujian dan takut azab Allah
6.    Mengharap keridhaan Allah semata
Dari dua pengertian di atas, maka dapat kita pahami bahwa perilaku atau akhlak
terpuji adalah segala perbuatan baik yang sudah ada pada diri seseorang dan tentunya dengan
perbuat baik yang dilakukan mengharapkan ridha dan surga dari Allah SWT. Sesuai dengan
pemikiran tasawuf, bahwa akhlak yang baik atau terpuji letaknya pada kata al-ruh dan kata
al-qalb.4[4] Artinya pada jiwa dan hati manusia itu berpotensi untuk berbuat baik.

Manusia juga diciptakan Allah sebagai makhluk Allah yang tertinggi, hal ini terdapat
dalah Q.S. At-Tiin ayat 4 yang berbunyi:5[5]
ô‰s)s9 $uZø)n=y{ z`»|¡SM}$# þ’Îû Ç`|¡ômr& 5OƒÈqø)s? ÇÍÈ
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya.

5
Keistimewaan ini menyebabkan manusia dijadikan khalifah atau
wakil (mandataris-pen) Tuhan di muka bumi, yang kemudian dipercaya
untuk memikul amanah berupa tugas dalam menciptakan tata kehidupan
yang bermoral di muka bumi.
Secara lebih jelas, keistimewaan dan kelebihan manusia
diantaranya bernbentuk daya dan bakat sebagai potensi yang dimiliki
peluang begitu besar untuk dikembangkan. Dalam kaitan dengan
pertumbuhan fisiknya, manusia dilengkapi dengan potensi berupa
kekuatan fisik, fungsi organ tubuh dan panca indera. Kemudian dari aspek
mental, manusia dilengkapi dengan potensi akal, bakat, fantasi maupun
gagasan. Potensi ini dapat mengantarkan manusia memiliki peluang
untuk bisa menguasai serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi, dan sekaligus menepatkannya sebagai makhluk berbudaya.
Di luar itu, manusia juga dilengkapi dengan unsur lain, yaitu kalbu.
dengan kalbu ini terbuka kemungkinan manusia untuk menjadi dirinya
sebagai makhluk bermoral, merasakan keindahan, kenikmatan beriman
dan kehadiran Ilahi secara spiritual. Sebagai makhluk ciptaan Allah,
manusia pada dasarnya telah dilengkapi dengan perangkat yang
dibutuhkan untuk menopang tugas-tugas pengabdiannya. Sudah cukup
persyaratan yang ia miliki, sehingga manusia merupakan makhluk yang
mengabdi.

B.  Hormat dan patuh Pada Orang Tua dan Guru


1.      Hormat dan Patuh pada Orang Tua
Ibu dan bapak adalah orang yang sangat berjasa dalam kehidupan
kita. Kita hadir di dunia fana ini karena melalui orang tua kita. Sejak
dalam kandungan lalu dilahitkan, disusui, diberi makan minum, diasuh,
dididik, disayangi, dilindungi dan hingga sampai saat ini. Allah
memerintahkan kepada kita untuk berbuat baik kepada orang tua, sesuai
dengan firman Allah SWT pada Q.S. Al-Isra ayat 23, yang berbunyi: 6[6]

6
4Ó|Ós%ur y7•/u‘ žwr& (#ÿr߉ç7÷ès? HwÎ) çn$ƒÎ) Èûøït$Î!ºuqø9$$Î/ur
$·Z»|¡ômÎ) 4 $¨BÎ) £`tóè=ö7tƒ x8y‰YÏã uŽy9Å6ø9$# !$yJèd߉tnr& ÷rr&
$yJèdŸxÏ. Ÿxsù @à)s? !$yJçl°; 7e$é& Ÿwur $yJèdöpk÷]s? @è%ur $yJßg©9
Zwöqs% $VJƒÌŸ2 ÇËÌÈ
Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya
sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah
kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang
mulia”.
Dari ayat di atas, dapat di jelaskan bahwa kita harus hormat kepada
orang tua sampai orang tua kita berusia lanjut. Pada kedua orang tua kita
dilarang untuk mengatakan “ah” apabila perkataan-perkataan yang
lainnya.
Hal ini juga sejalan dengan Q.S. An-Nisa ayat 36, bunyinya:7[7]

r߉ç6ôã$#ur ©!$# Ÿwur (#qä.ÎŽô³è@ ¾ÏmÎ/ $\«ø‹x© ( Èûøït$Î!ºuqø9$#(


$Î/ur $YZ»|¡ômÎ) “É‹Î/ur 4’n1öà)ø9$# 4’yJ»tGuŠø9$#ur ÈûüÅ3»|¡yJø9$#ur
ø9$# Í‘$pgø:$#ur É=ãYàfø9$# É=Ïm$¢Á9$#ur)Í‘$pgø:$#ur “ÏŒ 4’n1öà
É=/Zyfø9$$Î/ Èûøó$#ur È@‹Î6¡¡9$# $tBur ôMs3n=tB öNä3ãZ»yJ÷ƒr& 3 ¨bÎ)
©!$# Ÿw =Ïtä† `tB tb%Ÿ2 Zw$tFøƒèC #·‘qã‚sù ÇÌÏÈ
Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan
sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-
kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan
tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan diri.
Dari beberpa ayat diatas, jelaslah perintah Allah SWT kepada
manusia bagaimana seorang anak diperintahkan untuk berbakti kepada
kedua orang tuanya. Termasuk dosa besar ketika seorang anak menyakiti
dan durhaka terhadap kedua orang tuanya.
Hormat dan patuh pada orang tua hatus tetap kita laksanakan, baik
selama beliau masih hidup maupun setelah meninggal dunia. Sikap kita
untuk menghormati orang tua yang masih hidup itu banyak caranya. Hal
ini tergambar dari bagaimana adab kita terhadap orang tua. Adab kepada
7
kedua orang tua artinya tata cara yang baik bergaul dengan kedua orang
tua, baik dalam hal perbuatan, sikap dan tutur kata. 8[8] Adapun adab
kepada kedua orang tua yang masih hidup antara lain:9[9]
a.       Berperilaku hormat
b.      Bersikap kasih sayang
c.       bersikap dan berbicara dengan sopan santun.
d.      Mentaati setiap perintah kedua orang tua kita, selama tidak bertentangan
dengan ajaran Islam.
e.       Membantu meringankan pekerjaan merema.
f.       Mendo’akan kebaikan bagi kedua orang tua setiap selesai shalat fardhu.
g.      Gembirakan mereka dengan perbuatan-perbuatan yang baik, misalnya
dengan rajin ibadah dan sebagainya agar mereka selalu ridha kepada
kita. Dalam sebuah hadits Nabi mangatakan:” Ridha Allah tergantung
kepada ridha orang tua, dan murka Allah terkandung kepada murka
kedua orang tua”.
h.      Muliakan keduanya, terutama ibu. Namun tidak berarti bapak tidak perlu
dimuliakan tetap saja wajib, hanya kepada ibu harus lebih-lebih
dimuliakan. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits Nabi
Muhammad SAW: “ Siapakah orang yang paling saya jadikan sebagai
sahabat dalam kehidupan ini? Baginda SAW menjawab dengan singkat:
“Ibumu” kemudian orang itu bertanya lagi: “Kemudian siapa lagi ya
Rasulullah?” beliau menjawab lagi:”Ibumu”. Dengan penasaran dan tidak
puas orang itu bertanya lagi:”Kemudian dengan siapa lagi ya
Rasulullah?”Rasulullah SAW menjawab lagi dengan tegas;’Ibumu”. Dan
orang itu masih bertanya lagi: “Kemudian siapa lagi, ya Rasulullah?” Rasul
menjawab: “Kemudian dengan ayahmu” (HR. Bukhari dan Muslim).
Sealain itu al-qur’an juga menggambarkan betapa susah seorang ibu
dalam mengurus anaknya dari ketika dalam kandungan. Terdapat dalam
Q.S. Luqman ayat 14, bunyinya:10[10]

10
uZøŠ¢¹urur z`»|¡SM}$# Ïm÷ƒy‰Ï9ºuqÎ/ çm÷Fn=uHxq ¼çm•Bé& $·Z÷dur$
4’n?tã 9`÷dur ¼çmè=»|ÁÏùur ’Îû Èû÷ütB%tæ Èbr& öà6ô©$# ’Í< y7÷ƒy
‰Ï9ºuqÎ9ur ¥’n<Î) 玍ÅÁyJø9$# ÇÊÍÈ
Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua
orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah
yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.
bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya
kepada-Kulah kembalimu.
g. Jagalah nama baik keduanya.
Jadi, sebagai anak harusnyalah kita tetap harus dapat menghormati
dan mematuhi segala apa yang di perintahkannya, selama perintahnya
tidak melanggar ajaran agama Islam.
Selanjutnya, walaupun orang tua kita sudah meninggal dunia maka
kita juga masih harus tetap hormat kepada beliau, semuanya haruslah
kita kita tahu bagaimana adab yang harus dan bisa kita lakukan kepada
orang tua kita yang sudah meninggal dunia. Adab kepada orang tua yang
sudah meninggal dunia tentunya berbeda dengan adab kita terhadap
orang tua kita yang masih hidup. Untuk itu, kita akan menuliskan adab
kita terhadap orang tua kita yang sudah meninggal dunia, diantaranya: 11
[11]
a.       Selalu mendo’akannya.
b.      Atau do’a khusu untuk orang yang sudah meninggal.
c.       Tidak memutuskan tali silaturahim dengan keluarga, kerabat dan
sahabat-sahabat mereka.
d.      Pergilah berziarah ke kuburnya. Sebagaimana sabda Rasulullah yang
diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:”Barang siapa yang
berziarah ke kubur kedua orang tuanya, atau salah seorang darim
keduanya pada tiap hari jum’at, maka dosanya akan diampuni Allah dan
ia dinyatakan sebagai seorang anak yang berbakti kepada kedua orang
tuanya.
e.       Meneladani sikap-sikap yang baik dari keduanya.
f.       Melaksanakan setiap wasiat atau pesan dari keduanya.

11
g.      Melanjutkan cita-cita atau perjuangan yang pernah dilakukan sewaktu
hidup.
Pentingnya kita menghormat dan menyayangi orang tua yang
masih hidup. Bila kita hendak mengukur betapa besar jasa kedua orang
tua kepada kita, niscaya tidak dapat terukur meskipun bumi terbelah dua.
Dan baktinya tidak akan terbayar dengan bakti kita sampai berakhir hayat
kita. Maka sebenarnya harta kita miliki adalah harta kepunyaan kedua
orang tua kita.
Dan setelah meninggal pun kedua orang tua kita, maka kewajiban
kita untuk mendo’akan untuk memohon ampun, menepati janji dan
membayar nazar kedua orang kita sewaktu masih hidup, dan selalu
menjaga tali silaturahim dengan kerabat orang tua kita.
Berbakti kepada orang tua semasa mereka hidup dapat dilakukan
dengan cara:12[12]
a.       Pahala berbakti kepada kedua orang tua di dunia dan akhirat
Berbakti kepada kedua orang tua merupakan hak dan kewajiban setiap
manusia . Ini dapat dipahami dari sebuah riwayat berikut ini. Pada suatu
hari seorang laki-laki menghadap Rasulullah saw, dan berkata:”Wahai
Rasulullah , siapakah orang yang paling berhak saya perlakukan dengan
baik?” Rasulullah menjawab, “Ibumu, ayahmu, saudara perempuanmu,
saudara laki-lakimu dan hamba sahayamu merupakan hak dan
kewajibanmu serta menjadi sebuah keluarga yang harus disambung.”
(HR. Abu Dawud dari Qulaib Ibnu Manfa’ah). Hikmah yang dapat diambil
apabila kita berbakti pada kedua orang tua di dunua maka Allah akan
menambah umur dan rezeki kita, sedangkan untukm di akhiran, maka
dosa-dosa kita selama di dunia akan terhapuskan.
b.      Mengutamakan berbakti kepada orang tua di atas fardhu kifayah.
Berbakti kepada orang tua adalah fardhu ‘ain bagi setiap muslim. Maka
yang dapat dilakukan adalah: mengutamakan berbakti kepada orang tua
di atas jihad di jalan Allah; mengutamakan berbakti kepada orang tua
diatas istri dan teman-temannya; mengutamakan berbakti kepada orang
tua di atas haji; mengutamakan berbakti kepada orang tua di ata

12
mengunjungi Rasulullah saw; mengutamakan berbakti kepada orang tua
di atas anak-anak; mengutamakan berbakti kepada ibu di atas amalan-
amalan sunah; mengutamakan berbakti kepada orang tua di atas hijrah di
jalan Allah. Abu Ya’la dan Thabrani meriwayatkan dengan sanad yang
baik,13[13] sesungguhnya ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah
saw, lalu berkata:”Aku sangat menginginkan untuk berjihad, tetapi aku
tidak mampu?’ Nabi saw. bertanya:”Apakah salah seorang dari kedua
orang tua anda masih ada?’ Ia menjawab: “Ya, ibuku masih ada.” Beliau
bersabda:”Mohonlah kepada Allah agar dapat berbakti kepadanya. Bila
anda benar-benar melakukannya (berbakti padanya), maka anda
mendapatkan pahala seperti orang yang berhaji, umrah, dan berjihad.
c.       Tidak ada ketaatan kepada orang tua untuk mendurhakai Allah, namun
harus tetap berbuat baik kepada keduanya.
d.      Manusia yang paling berhak untuk ditemani adalah kedua orang tuamu.
e.       Mengutamakan berbakti kepada ibu jika kepentingan ayah tidak bisa
dikompromikan dengan kepentingan ibu.
f.       kamu dan hartamu adalah milik orang tuamu.
g.      Saling mendoakan antara orang tua dan anak-anaknya.
h.      Jangan menyebabkan orang lain mencaci kedua orang tuamu.
i.        Berbanggalah dengan orang tuamu.
j.        Menghajikan orang tua.
k.      Melaksanakam nazar orang tua.
l.        durhakan kepada orang tua termasuk dosa besar yang tercepat
balasannya di dunia dan akhirat.
Rasulullah saw. pernah memberi sepuluh wasiat kepada Muadz bin Jabal:
a.       janganlah menyekutukan Allah, meskipun kamu dibunuh dengan cara
dibakar.
b.      Janganlah mendurhakankedua orang tua, meskipun kamu disuruh
meninggalkan harta dan keluargamu.
c.       Janganlah meninggalkan shalat wajib dengan sengaja! karena, orang
yang meninggalkan shalat wajib dengan sengaja terlepas dari tanggungan
Allah.

13
d.      Janganlah minum minuman keras! karena, itu adalah pangkal segala
kebejatan.
e.       Ingat, hindarilah perbutan maksiat! karena maksiat itu mengundang
kemurkaan Allah.
f.       Ingat, hindarilah melarikan diri dari medan perang, meskipun semua
harus tewas.
g.      Jika manusia pada meninggal, sedang kamu ada diantara mereka, maka
bertahanlah!
h.      Berilah nafkah kepada keluargamu dengan usahamu!
i.        Janganlah memukul mereka dengan alasan mendidik!
j.        Tanamkanlah rasa takut mereka kepada Allah.
Apapun dan bagaimanapun kejadiannya, hormat dan patuh kepada
kedua orang dapat kita jalankan dengan cara mengabdi dan membuat
senang orang tua, baik secara lahiriah maupun bathinia.

2.      Hormat dan Patuh pada Guru


Pendidikan adalah juga merupakan bagian dari upaya untuk
membantu manusia memperoleh kehidupan yang bermakna hingga
diperoleh suatu kebahagian hidup, baik secara individu maupun
kelompok.14[14] Sebagai proses, pendidikan memerlukan sebuah sistem
yang terprogram dan mantap, serta tujuan yang jelas agar arah yang
dituju mudah dicapai. Pendidikan adalah upaya yang disengaja. Makanya
pendidikan merupakan suatu rancangan dari proses suatu kegiatan yang
memiliki landasan dasar yang kokoh, dan arah yang jelas sebagai tujuan
yang hendak dicapai.
Adapun pemikiran yang dijadikan dasar pandangan ilmu
pengetahuan meliputi prinsip-prinsip sebagai berikut:15[15]
a.       Pengetahuan merupakan pengembangan dari kemampuan nalar manusia
yang potensial dasarnya bersumber dari anugerah Allah.

14

15
b.      Penegtahuan dapat diperoleh manusia melalui usaha (belajar, meneliti
atau eksperimen) atau melalui penyucian diri serta pendekatan kepada
Allah. Pengetahuan diperoleh dari kesungguhan usaha tersebut.
c.       Pengetahuan merupakan potensi manusia yang dapat dimanfaatkan
untuk meningkatjan terbentuk menalui nalar dan penginderaan.
d.      Pengetahuan manusia memilikim kadar kadar dan tingkatan yang
berbeda sesuai dengan obyek, tujuan dan metode yang digunakan.
e.       Pengetahuan yang paling utama adalah pengetahuan yang berhubungan
dengan Allah, Perbuatan-Nya serta makhluk-Nya.
f.       Pengetahua manusia pada hakikatnya adalah hasil penafsiran dan
pengungkapan kembali, segala bentuk permasalahan yang berkaitan
dengan hukum-hukum Allah.
g.      Pengetahuan yang hakiki adalah pengetahuan yang didasari oleh kaidah-
kaidah dan nilai akhlak, karena dapat mendatangkan ketentraman batin.
Hormat dan patuh pada guru, merupakan sifat terpuji yang harus
ditanamkan pada setiap anak didik. Guru adalah orang yang memberikan
pelajaran, atau guru adalah seorang pengajar serta pendidik yang
mendidik dan orang yang nenberikan pelajaran terhadap sesuatu yang
baru. Oleh karena itu kita wajib hormat dan patuh kepada guru, karena
guru telah mengajarkan ilmu, mendidik, dan membekali kita dengan
ketrampilan yang memadai sehingga dapat berhasil.
Begitu berjasanya seorang guru bagi kehidupan generasi yang akan
datang, karena apabila ilmu itu hilang, maka kebodohanlah yang akan
tampak. Bersumber dari Anas r.a, ia berkata:” Sungguh aku ceritahkan
kepadamu suatu hadits yang tidak diceritakan kepadanya oleh
seorangpun sesudah saya. Saya mendengar Rasulullah saw.
bersabda:”Sesungguhnya sebagian dari tanda-tanda kiamat adalah
menyedikitkan ilmu, nampaknya kebodohan dan perzinaan, banyaknya
wanita dan sedikitnya laki-laki sehingga lima puluh wanita satu penegak
(laki-laki yang mengurus)”.16[16]

16
Jelaslah, bahwa peran guru sangat dibutuhkan demi berlangsungnya
generasi muda penerus bangsa yang memberikan dan membawa mereka
pada tahap kemandirian dan terhindar dari kebodohan.
Banyak hal yang harus di perhatikan bagi orang tua, pendidikan
memang sangat perlu dan penting, namun tanggung jawab mendidik
anak tidak bisa hanya diberikan sepenuhnya pada seorang guru, karena
guru hanya sekian waktu saja berada pada anak didik, namun orang
tualah yang sangat banyak membantu. Hal ini tentunya perlu adanya
kerjasama antara guru dan orang tua. Wahai penanggung anak (orang
tua), jika anda lemparkan tanggung jawab pendidikan mereka ke tempat-
tempat asuhan anak, saya khawatir anda akan menerima siksa ganda.
Siksa pedih sebab anda membiarkan mereka bersih itu menjadi tercemar
dan balasan setimpal akibat perlakuan anda yang keji itu. 17[17] Maka
kerjasama yang abaik antara guru dan orang tua dapat membentuk anak
didik seprti yang di harapkanbaik orang tua maupun guru itu sendiri.
Para sahabat dan salafus-shalih sangat serius dan hati-hati dlam
memilihkan guru untuk anak-anak mereka. Mereka sangat teliti dan
selektif, karena guru bagi mereka adalah cermin yang selalu akan dilihat
oleh seorang anak, yang akan berpengaruh banyak pada pribadi dan akal
anak. Juga, guru merupakan sumber pertama seorang anak untuk
mendapatkan dan menimba ilmu.
Imam Al-Mawardi juga menegaskan pentingnya memilih pendidik
yang baik. Ia mengatakan,”Kemudian wajib (bagi orang tua) bersungguh-
sungguh dalam memilih pendidik atau guru untuk anak-anaknya.”18[18]
Disini diharapkan sebagai orang tua dapat memilih sekolah mana yang
sesuai dengan pembentukkan akhlak yang berguna bagi anak kita. Orang
tua diharapkan agar lebih berhati-hati lagi dalam hal pendidikan.
Guru merupakan orang tua kita di sekolah. Guru banyak berjasa
bagi kita. Guru megajari kita banyak hal, kita mampu membaca, menulis,
menghitung karena diajarkan oleh guru. Karena itu, sudah seharusnya
kita berperilaku hornat dan santun kepada guru.

17

18
Sebagai seorang pelajar yang baik, kita harus selalu menghormati
bapak dan ibu guru. Hormat kepada guru dilakukan dimanapun, baik di
sekolah maupun di jalan. Menghormati guru bisa dilakukan dengan cara
sebagai berikut:19[19]
a.       Apabila berjumpa dengan guru, ucapkan salam dan ciumlah tangannya
dengan membukukkan sedikit badan.
b.      Apabila guru sedang mengajar, duduklah dengan tenang, dan dengarkan
apa yang diajarkan agar mudah memehaminya.
Guru adalah orang yang berjasa dalam hidup kita. Mereka
mengajarkan kita ilmu yang bermanfaat. Di sekolah, kita harus selalu
menghormati semua perintah guru. Mematuhi perintah guru dapat
dilakukan dengan cara:20[20]
a.       Apabila kita diperintahkan oleh guru, misalnya mengambil kapur,
mengantarkan buku, menghapus papan tulis dan sebaginya, kita harus
melaksanakannya.
b.      Selalu mentaati peraturan sekolah. Misalnya apabilah tidak masuk karena
sakit, harus membuat surat izin, memakai seragam sesuai waktunya, dan
sampai di kelas tepat pada waktunya.
c.       Apabila mendapat tugas atau pekerjaan rumah (PR) selalu dikerjakan dan
dikumpulkan tepat pada waktunya.
d.      Apabila mendapat tugas piket, berangkat lebih awal agar tidak
mengganggu waktu belajar.
Bapak dan ibu guru dapat dijadikan panutan dalam kehidupan kita.
Mereka orang yang membimbing kita. Oleh karena itu, kita dapat
meneladani sikap baik bapak dan ibu guru. Meneladani sikap baik guru
dapat dilakukan dengan cara:21[21]
a.       Meniru kebiasaan baiknya. Misalnya, bu guru sering mengisi waktu
istirahat dengan membaca buku.
b.      Meniru tutur katanya.
c.       Melaksanakan semua nasihatnya.

19

20

21
Oleh karena itu, karena guru adalah sebagai suri teladan yang baik
pada anak didik, maka sebagai seorang guru harus bisa menjaga sikap
hingga bisa menjadi contoh bagi anak didiknya.

KESIMPULAN DAN SOLUSI

Hormat dan patuh pada orang tua dan guru adalah merupakan akhla yang terpuji,
himgga harus bisa diterapkan oleh peserta didik. Hormat dan patuh pada orang tua dan guru
itu meliputi:
1.    Orang tua adalah orang telah melahirkan kita, menyusui, mendidik, mencukupi semua
kebutuhan hidup kita sampai kita dewasa dan sampai menghantar kita sampai menikah.
2.    Orang tua adalah orang yang wajib kita hormati dan patuhi., baik selama mereka masih hidup
maupun setelah meninggal dunia.
3.    Harta yang kita punya adalah harta orang tua kita
4.    Mengurus orang tua itu lebih utama dari berjihad di jalan Allahm karena mengurus orang tua
termasuk jihad di jalan Allah.
5.    Mendo’akan mereka setelah meninggal dunia adalah salah satu hormat kita kepada orang tua.
6.    Mendatangi kuburnya (ziarah kubur) adalah salah satu bakti mkita kepada orang tua.
7.    Guru adalah orang yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada kita, dari kita tidak
mengenal apapun sampai kita menemukan pengetahuan yang baru.
8.    Guru adalah cermin bagi peserta didik, oleh karena seorang pendidik harus menjadi contoh
teladan bagi anak didiknya.
9.    Menghormati dan patuh pada guru dapat dilakukan dengan cara mengucapkan salam bila
bertemu, mematuhi peraturan sekolah, mengerjakan apa yang diperintahkan kepada kita (PR)
Solusinya adalah karena orang tua dan guru adalah sebagai orang tua kita di rumah
dan di sekolah, maka mematuhi dan menghormati kesuanya adalah merupakn suatu
kewajiban, oleh karena itu baik di rumah maupun di sekolah pendidikan akhlah adalah
menjadi pokok utama pembentukkan perilaku terpuji pada anak didik kita.

Anda mungkin juga menyukai