Makalah Design Penelitian Kohort
Makalah Design Penelitian Kohort
Alhamdulillah, Puji dan syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis mendapatkan kemudahan
dalam menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Saya sangat menyadari keterbatasan dan ilmu pengetahuan yang ada, sehingga hasil
makalah ini perlu adanya pengkajian dan pengembangan lagi. Demi kesempurnaan
penelitian selanjutnya, maka saya mengharapkan kritik dan saran pembaca.
Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
menambah wawasan.
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman Judul…………………………………………….....
Kata Pengantar………………………………………….........
Daftar Isi……………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah………………….......................
1.2 Rumusan Masalah……………………..………..............
1.3 Tujuan Penulisan……………………………..................
BAB II
KONSEP TEORI
2.1 Definisi……………………………………………..........
2.2 Karakteristik.....................................................................
2.3. Langkah Langkah............................................................
2.4. Kelemahan dan Kekuatan................................................
BAB III
3.1.contoh jurnal Kohort .........
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan……………………………………….
Daftar Pustaka……………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
Setelah data diolah, dilakukan analisis data secara univariat dan bivariat, atau multivariat. Untuk
menilai apakah paparan (faktor risiko) yang dialami subjek sebagai penyebab timbulnya penyakit,
dilakukan uji kemaknaan dengan uji statistik yang sesuai. Keputusan uji statistik dapat dicari dengan
pendekatan klasik ataupun probabilistik.
Pada penelitian kohort, peneliti menghitung besarnya risiko yang dihadapi kelompok terpapar
untuk terkena penyakit menggunakan perhitungan Relative risk/ RR (risiko relatif) dan Atribute risk/
AR (risiko atribut). RR adalah perbandingan antara insidensi penyakit yang muncul dalam kelompok
terpapar dan insidensi penyakit yang muncul dalam kelompok tidak terpapar.
Analisis
a. Insiden Risk ( IR ) = a/ (a+b)
b. Relative Risk ( RR ) = IR kelompok terpapar : IR kelompok tidak terpapar = (a/a + b) : (c/c + d)
c. Attributable Risk = IR kelompok terpapar – IR kelompok tidak terpapar
RR harus selalu disertai nilai interval kepercayaan yang dikehendaki, misalnya 95%.
Interpretasi hasil RR adalah:
1. Jika nilai RR = 1, berarti variabel yang diduga sebagai faktor risiko tidak ada pengaruh dalam
terjadinya efek.
2. Jika nilai RR > 1 dan rentang interval kepercayaan tidak mencakup angka 1, berarti variabel
tersebut faktor risiko dari penyakit.
3. Jika nilai RR < 1 dan rentang nilai interval kepercayaan tidak mencakup angka 1, berarti faktor
risiko yang kita teliti merupakan faktor protektif untuk terjadinya efek.
4. Jika nilai interval kepercayaan RR mencakup nilai 1, berarti mungkin nilai RR = 1 sehingga
belum dapat disimpulkan bahwa faktor yang kita teliti sebagai faktor risiko atau faktor protektif.
4.1. Kesimpulan
Studi Kohort adalah studi yang mempelajari hubungan antara faktor risiko dan efek (penyakit
atau masalah kesehatan), dengan memilih kelompok studi berdasarkan perbedaan faktor risiko.
Kemudian mengikuti sepanjang periode waktu tertentu untuk melihat berapa banyak subjek dalam
masing-masing kelompok yang mengalami efek penyakit atau masalah kesehatan.
Studi kohort dibedakan menjadi dua, yaitu: kohort prospektif dan kohort retrospektif. Studi
kohort disebut prospektif apabila faktor risiko, atau faktor penelitian diukur pada awal penelitian,
kemudian dilakukan follow up untuk melihat kejadian penyakit dimasa yang akan datang. Lamanya
follow up dapat ditentukan berdasarkan lamanya waktu terjadinya penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
World Health Organization. Global status report on noncommunicable diseases. Geneva: WHO, 2014.
2. World Health Organization.
Action plan for the prevention and control of noncommunicable diseases in South-East Asia, 2013-
2020. New Delhi: Regional Office for South-East Asia, 2013. 3. Centers for Disease Control and
Prevention. CDC grand rounds: dietary sodium reduction.
Morbidity and Mortality Weekly Report. 2012. 4. Indonesia, Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI. Riset kesehatan dasar (RISKESDAS) 2007: laporan nasional.
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, 2007