Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesainya makalah ini dengan
judul ‘’Konsep Dasar Keluarga” sebagai penugasan mata kuliah Keperawatan Komunitas 1.

Penulis mengucapkan terima kasihpada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah
ini. Kiranya dapat berguna bagi pendidikan kesehatan khususnya bagi perawat dan pembaca

Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauhdari sempurna.kami mengharapkan kritikserta saran yang
membangun dari seluruh pembaca sehingga makalah ini menjadi lebih sempurna.

Malang, Maret 2020

( Penulis )

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang secara terus menerus mengakibatkan
tingkat pendidikan dan teknologi semakin maju. Orang dengan mudah berobat dan tidak takut dengan
penyakit berbahaya. Tapi hal ini dipengaruhi oleh peningkatan biaya pengobatan sementara
masyarakat, masih banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan. Oleh karena itu masyarakat Indonesia
harus sudah mengenal kesehatan keluarga dari sekarang agar masyarakat mengenal arti pentingnya
kesehatan dan oleh sebab itu disini akan dibahas tentang konsep keperawatan keluarga dalam
keperawatan di Indonesia. Agar masyarakat Indonesia hidup sehat keperawatan keluarga merupakan
salah satu area spesalis dalam keperawatan yang berfokus kepada keluarga sebagai target pelayanan.
Tujuan dari keperawatan keluarga adalah untuk meningkatkan kesehatan keluarga secara menyeluruh
dan setiap anggota keluarga.

Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga adalah unit terkecil dalam
masyarakat merupakan klien keperawatan atau si penerima asuhan keperawatan. Keluarga berperan
dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan
di rumah sakit dapat menjadi sia-sia jika tidak dilanjutkan oleh keluarga. Secara empiris dapat dikatakan
bahwa kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan keluarga menjadi sangat berhubungan atau
signifikan.

Keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat, sehingga dengan memberikan pelayanan
kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat dua keuntungan sekaligus. Keuntungan pertama adalah
memenuhi kebutuhan individu, dan keuntungan yang kedua adalah memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dalam pemberian pelayanan kesehatan perawat harus memperhatikan nilai-nilai dan budaya keluarga
sehingga dapat menerima. Maka dari itu penulis akan meninjau beberapa tinjauan kepustakaan untuk
melengkapi teori teori dasar mengenai kosep dasar keluarga.

1.2 Rumusan Masalah

Ada beberapa masalah yang dirumuskan yaitu :

1.2.1 Apa yang dimaksud keluarga ?

1.2.2 Apa saja Tipe/Bentuk Keluarga ?

1.2.3 Siapa Pemegang Kekuasaan Dalam Keluarga ?

1.2.4 Apa saja Tugas Perkembangan Keluarga ?

1.2.5 Bagaimana Struktur Keluarga itu ?

1.2.6 Apa sajakah Peranan Keluarga ?

1.2.7 Apa saja Fungsi Keluarga ?


1.3 Tujuan

Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1.3.1 Untuk mengetahui dan memahami arti/definisi dari keluarga

1.3.2 Untuk mengetahui dan memahami tipe/bentuk dari keluarga

1.3.3 Untuk mengetahui dan memahami siapa pemegang kekuasaaan tertinggi dalam keluarga

1.3.4 Untuk mengetahui tugas perkembangan keluarga


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Keluarga

Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak tempat anak belajar dan mengatakan
sebagai makhluk sosial. Dalam keluarga umumnya anak melakukan interaksi yang intim. Keluarga adalah
sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan
menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental,
emosional dan sosial dari tiap anggota keluarga (Duval, 1972 dalam Setiadi 2008).

Mubarak, dkk (2009) keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu
dengan yang lain.

Menurut Slameto (2006) keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi anak-
anaknya baik pendidikan bangsa, dunia, dan negara sehingga cara orang tua mendidik anak-anaknya
akan berpengaruh terhadap belajar.

Menurut Silvicon G Bailon dan Aracelis Maglaya (2005), keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu
yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup
dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam perannya masing-masing
menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.

2.2 Tipe/Bentuk Keluarga

Keluarga merupakan salah satu bagian dari bidang garap dunia keperawatan, oleh karena itu supaya
perawat bisa memberikan asuhan keperawatan dengan tepat, perawat harus memahami tipe keluarga
yang ada yaitu sebagai berikut :

2.2.1 Tradisional

a. The Nuclear family (keluarga inti) : keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak

b. The dyad family : keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama dalam
satu rumah.

c. Keluarga usila : Keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah tua dengan anak yang sudah
memisahkan diri.

d. The childless family : Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak
terlambat waktunya yang disebabkan karena mengejar karier/pendidikan yang terjadi pada wanita.
e. The extended family : Keluarga yang terdiri dari dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu
rumah, seperti nuclear family disertai: paman, tante, orang tua (kakek-nenek), keponakan

f. The single parent family : Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah atau ibu) dengan anak, hal
ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi hokum pernikahan)

g. Commuter family : Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut
sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja di luar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga
pad saat ”weekend”

h. Multigenerational family : Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal
bersama dalam satu rumah.

i. Kin-network family : Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan
dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama (contoh: dapur, kamar mandi,
televisi, telepon,dll)

j. Blended family : Duda atau janda (karena perceraian) yang menikah kembali dan membesarkan
anak dari perkawinan sebelumnya.

k. The single adult living alone/single adult family : Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang
hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan (perceraian atau ditinggal mati)

2.2.2 Non-Tradisional

a. The unmarried teenage mother : Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak
dari hubungan tanpa nikah.

b. The stepparent family : Keluarga dengan orang tua tiri

c. Commune family : Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan
saudara yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang
sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok/membesarkan anak bersama.

d. The nonmarital heterosexsual cohabiting family : Keluarga yan ghidup bersamaberganti-ganti


pasangan tanpa melalui pernikahan

e. Gay and lesbian families : Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana
”marital pathners”

f. Cohabitating couple : Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan pernikahan karena beberapa
alasan tertentu

g. Group-marriage family : Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga
bersama, yang saling merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi sesuatu termasuk
sexsual dan membesarkan anak.
h. Group network family : Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu
sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga bersama, pelayanan, dan bertanggung
jawab membesarkan anaknya

i. Foster family : Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara di dalam
waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan
kembali keluarga yang aslinya.

j. Homeless family : Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen
karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental.

k. Gang : Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang mencari ikatan
emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal
dalam kehidupannya.

2.3 Pemegang Kekuasaan dalam Keluarga

Pemegang kekuasaaan dalam keluarga dibagi menjadi 3 yaitu :

2.3.1 Patriakal, yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga dalah pihak ayah

2.3.2 Matriakal, yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ibu

2.3.3 Equlitarian, yang memegang dalam keluarga adalah ayah dan ibu

2.4 Tugas Perkembangan Keluarga

Tahap perkembangan dibagi menurut kurun waktu tertentu yang dianggap stabil.Menurut Rodgers cit
Friedman (1998), meskipun setiap keluarga melalui tahapanperkembangan secara unik, namun secara
umum seluruh keluarga mengikuti pola yangsama. Tahap perkembangan keluarga menurut Duvall dan
Milller (Friedman, 1998).

2.4.1 Pasangan Baru

Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki (suami) danperempuan (istri)
membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah danmeninggalkan keluarga masing-
masing.Meninggalkan keluarga bisa berartipsikologis karena kenyataannya banyak keluarga baru yang
masih tinggal denganorang tuanya. Dua orang yang membentuk keluarga baru membutuhkan
penyesuaian peran danfungsi.Masing-masing belajar hidup bersama serta beradaptasi dengan
kebiasaansendiri dan pasangannya, misalnya makan, tidur, bangun pagi dan sebagainya.

Adapun tugas perkembangan, yaitu :

a. Membina hubungan intim danmemuaskan.

b. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial.

c. Mendiskusikan rencana memiliki anak.

Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga keluarga ; keluarga suami, keluarga, istri dan keluarga
sendiri.

2.4.2 Keluarga “child bearing” kelahiran anak pertama

Dimulai sejak hamil sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak berumur 30 bulan atau
2,5 tahun.Tugas perkembangan kelurga yang penting pada tahap ini adalah:

a. Persiapan menjadi orang tua.

b. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan sexual dan kegiatan.

c. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.

Peran utama perawat adalah mengkaji peran orang tua; bagaiaman orang tuanberinteraksi dan
merawat bayi. Perawat perlu menfasilitasi hubungan orang tua danbayi yang positif dan hangat
sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tuadapat tercapai.

2.4.3 Keluarga dengan anak pra sekolah

Tahap ini dimulai saat anak pertama berumur 2,5 tahun dan berakhir saat anak berusia 5 tahun.
Tugas perkembangan :

a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi dan rasa aman.

b. Membantu anak untuk bersosialisasi.

c. Beradaptasi dengan anaky baru lahir, sementara kebutuhan anak lain juga harus terpenuhi.

d. Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam keluarga maupun dengan masyarakat.

e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak.

f.Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.

g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang.


2.4.4 Keluarga dengan anak sekolah

Tahap ini dimulai saat anak berumur 6 tahun (mulai sekolah ) dan berakhir padasaat anak berumur 12
tahun. Pada tahap ini biasanya keluarga mencapai jumlahmaksimal sehingga keluarga sangat
sibuk.Selain aktivitas di sekolah, masing-masinganak memiliki minat sendiri.Dmikian pula orang tua
mempunyai aktivitas yangberbeda dengan anak.Tugas perkembangan keluarga :

a. Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan.

b. Mempertahankan keintiman pasangan.

c. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk kebutuhan untuk
meningkatkan kesehatan anggota keluarga.

Pada tahap ini anak perlu berpisah dengan orang tua, memberi kesempatan pada anak untuk
nbersosialisasi dalam aktivitas baik di sekolah maupun di luar sekolah.

2.4.5 Keluarga dengan anak remaja

Dimulai saat anak berumur 13 tahun dan berakhir 6 sampai 7 tahun kemudian.Tujuannya untuk
memberikan tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besaruntuk mempersiapkan diri menjadi orang
dewasa.Tugas perkembangan :

a. Memberikan kebebasan yang seimbnag dengan tanggung jawab.

b. Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.

c. Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua. Hindari perdebatan,
kecurigaan dan permusuhan.

d. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.

Merupakan tahap paling sulit karena orang tua melepas otoritasnya danmembimbing anak untuk
bertanggung jawab.Seringkali muncul konflik orang tuadan remaja.

2.4.6 Keluarga dengan anak dewasa

Dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anakterakhir
meninggalkan rumah.Lamanya tahapan ini tergantung jumlah anak dan adaatau tidaknya anak yang
belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua.Tugas perkembangan :

a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.

b. Mempertahankan keintiman pasangan.


c. Membantu orang tua memasuki masa tua.

d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.

e. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.

2.4.7 Keluarga usia pertengahan

Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhirsaat pensiun atau
salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa pasangan fase inidianggap sulit karena masa usia lanjut,
perpisahan dengan anak dan perasaan gagalsebagai orang tua.Tugas perkembangan :

a. Mempertahankan kesehatan.

b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-anak.

c. Meningkatkan keakraban pasangan.

Fokus mempertahankan kesehatan pada pola hidup sehat, diet seimbang, olah raga rutin, menikmati
hidup, pekerjaan dan lain sebagainya.

2.4.8 Keluarga usia lanjut

Dimulai saat pensiun sanpai dengan salah satu pasangan meninggal dan keduanya meninggal. Tugas
perkembangan :

a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.

b. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan pendapatan.

c. Mempertahankan keakraban suami/istri dan saling merawat.

d. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.

e. Melakukan life review.

f. Mempertahankan penataan yang memuaskan merupakan tugas utama keluarga pada tahap ini.

2.5 Struktur Keluarga

2.5.1 Struktur Keluarga Berdasarkan garis keturunan

a. Patrilinear. Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari anak,saudara sedarah, dalam berbagai
generasidimana hubungan itu menurut garis keturunan ayah.

b. Matriliniar.Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari anak, saudara dalam berbagai generasi
dimana hubungan itu menurut garis keturunan ibu.
2.5.2 Berdasarkan jenis perkawinan

a. Monogami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dan istri.

b. Poligami adalah keluarga diman terdapat seorang suami dan lebih dari orang istri

2.5.3 Berdasarkan pemukiman

a. Patrilokal adalah pasangan suami istri,tinggal bersama atau dekat keluarga sedarah suami

b. Matrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan sedarah istri.

c. Neolokal adalah pasangan suami istri, tinggal jauh dari keluarga suami maupun istri.

2.5.4 Berdasarkan kekuasaan

a. Keluarga kabapaan. Dalam keluarga suami memegang peranan paling penting

b. Keluarga keibuan. Dalam hubungan keluarga istri memegang peranan paling penting

c. Kaluarga setara. Peranan suami istri kurang lebih seimbang.

2.6 Peranan Keluarga

Posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari
keluarga, kelompok dan masyarakat. Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai
berikut :

2.6.1 Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah,
pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok
sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya.

2.6.2 Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah
satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping
itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.

2.6.3 Peranan Anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

2.7 Fungsi Keluarga


2.7.1 Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak
untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa

2.7.2 Fungsi Sosialisasi Anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana
keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.

2.7.3 Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-
tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.

2.7.4 Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif merasakan
perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama
anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam
keluarga.

2.7.5 Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak
dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk
menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain
setelah di dunia ini.

2.7.6 Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber
kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari
penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-
kebutuhan keluarga.

2.7.7 Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke tempat
rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga
sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman
masing-masing, dsb.

2.7.8 Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan
sebagai generasi penerus.

2.7.9 Memberikan kasih sayang,perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina
pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada sistem keluarga meliputi;
perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota keluarga disepanjang waktu. Perubahan ini
terjadi melalui beberapa tahapan atau kurun waktu tertentu.Pada setiap tahapan mempunyai tugas
perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses.

Dari definisi dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan,
kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.

Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan, yang


berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga
didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.

3.2 Saran

Upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang keluarga melalui pendalaman keluarga sesuai jenjang
merupakan langkah yang tepat dilakukan guna mencapai kebutuhan kesehatan keluarga yang
optimal.Upaya ini perlu dikembangkan dan ditingkatkan, untuk itu perlu dukungan oleh pihak-pihak
yang peduli terhadap kesehatan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA

http://faizalnizbah.blogspot.co.id/2014/01/definisi-struktur-dan-tipe-keluarga.html

Mubarak, Wahid Iqbal. 2009. Ilmu Pengantar Komunitas. Jakarta : Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai