Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Membran Sel
1 nm = 0,000000001 M
Struktur membran sel terdiri atas lapisan fosfolipid, hidrofilik, dan hidrofobik.
Adapun gambar strukturnya bisa Anda lihat pada gambar dibawah:
Struktur membran sel disusun dari lemak dan protein di mana setiap
komponen diikat oleh ikatan nonkovalen. Selain lemak dan protein, struktur
membran sel juga terdiri dari karbohidrat.
Rasio antara lemak dan protein bervariasi bergantung tipe membran sel.
Misalnya antara membran plasma dan retikulum endoplasma. Tipe
organisme prokariot dan eukariot juga memiliki rasio struktur yang berbeda.
Membran mitokondria memiliki rasio struktur protein/lemak yang tinggi
dibandingkan membran plasma pada sel darah merah.
Lipid
Lipid pada membran tersusun atas fosfolipid (lemak yang bersenyawa
dengan fosfat). Fosfolipid merupakan lipid yang jumlahnya paling melimpah
dalam sebagian besar membran. Fosfolipid berperan untuk membentuk
membran sesuai dengan struktur molekulernya.
Komponen lemak lain adalah kolesterol di mana pada hewan tertentu dapat
mencapai 50% dari molekul lemak yang terdapat pada membran plasma.
Kolesterol tidak terdapat pada sebagai besar membran plasma tumbuhan
dan bakteri.
Lipid yang terdapat pada selaput dapat diekstrak dengan kloroform, eter dan
benzene. Dengan menggunakan kromatografi lapis tipis dan kromatografi
gas, dapat diketahui komposisi lipid pada selaput sel. Lipid yang selalu
dijumpai adalah fosfolipid, sfingolipid, glikolipid dan sterol. Kolesterol
merupakan lipid terbanyak yang menyusun selaput sel.
Karbohidrat
Pengenalan sel juga menjadi dasar penolakan sel asing (penolakan organ
cangkokan atau transplantasi) oleh sistem kekebalan tubuh.
Protein pada membran tidak simetris pada bagian luar membran dan bagian
dalam membran, alias tersusun dengan posisi berbeda-beda. Posisi seperti
ini memungkinkan membran sebelah luar berinteraksi dengan dengan ligan
ektraseluler seperti hormon dan faktor pertumbuhan, sedangkan bagian
dalam dapat berinteraksi dengan molekul sitoplasma seperti protein G atau
protein kinase. Terdapat dua lapisan utama membran protein.
Protein integral
Protein integral adalah protein yang bercampur kedalam lipid bilayer. Protein
ini dapat menembus membran sehingga memiliki domain pada sisi ekstra
seluler dan sitoplasmik dari membran. Protein integral umumnya merupakan
protein transmembran, dengan daerah hidrofobik yang seluruhnya
membentang sepanjang interior membran hidrofobik tersebut.
Daerah hidrofobik protein integral terdiri atas satu atau lebih rentangan
asam amino nonpolar, yang biasanya bergulung menjadi helix a pada ujung
hidrofilik molekul ini dipaparkan kelarutan aqueous pada kedua sisi
membran.
Protein perifer
Protein perifer sama sekali tidak ditemukan dalam lipid bilayer. Seluruhnya
terdapat dibagian luar dari lipid bilayer, baik itu di permukaan sebelah
ekstraseluler maupun sitoplasmik dan berhubungan dengan membran
malalui ikatan non kovalen. Protein ini merupakan anggota yang terikat
secara longgar pada permukaan membran, sering juga pada bagian protein
integral yang dibiarkan terpapar. Protein pada membran menentukan
sebagian besar fungsi spesifik membran.
Protein membran plasma memiliki fungsi yang sangat luas antara lain
sebagai protein pembawa (carrier) senyawa melalui membran sel, penerima
isyarat (signal) hormonal dan meneruskan isyarat tersebut ke bagian sel
sendiri atau sel lainnya. Protein selaput plasma juga berfungsi sebagai
pengikat komponen sitoskeleton dengan senyawa-senyawa ekstraseluler.
Kompartemen
Membran sel mencegah pertukaran materi secara bebas dari satu sisi ke sisi
lain pada saat bersamaan. Membran plasma harus menjamin pertukaran
molekul antara bagian luar dan dalam pada saat yang tepat.
Transpor molekul
Membran plasma mengandung mesin transpor molekul dari satu sisi ke sisi
lain yang mencegah molekul dengan konsentrasi rendah masuk ke dalam sel
daerah yang memeiliki konsentrasi tinggi. Mesin ini memungkinkan sel
mengakumulasi molekul tertentu dalam konsentari yang lebih tinggi di
bandingkan di sebelah luar.
Penghantaran signal
Meskipun lalu lintas melalui membran ini padat membran sel itu bersifat
selektif permeable (membran hanya dapat dilewati oleh ion dan molekul
polar tertentu), semipermeable (mudah dilewati oleh molekul air) dan
subtansi-subtansi tidak dapat melintasi rintangan tersebut secara
sembarangan. Sel tersebut dapat mengambil berbagai macam molekul dan
ion kecil dan menolak yang lainnya disamping itu substansi-suubstansi
bergerak melintasi membran pada laju yang berbeda.
Membran sel memiliki fungsi dalam pergerakkan ion atau molekul dari dalam
ataupun dari luar sel. Menurut Campbell bagian tengah membran yang
bersifat hidrofibik merintangi pengangkutan ion dan molekul polat yang
keduanya bersifat hidrofilik. Stuktur lipid bilayer merupakan penyebab
adanya sifat selektif permeabel pada membran. Gerakan molekul atau ion
yang terjadi pada membran sel dan organel-organel lainnya adalah :
Difusi
Difusi Sederhana
Ulustrasi proses difusi pada larutan
Difusi adalah suatu proses spontan di mana molekul-molekul bergerak dari
daerah dengan konsentrasi tinggi ke daerah yang memiliki konsentrasi
rendah. Membran bersifat selektif permeabel sehingga berpengaruh
terhadap laju difusi beberapa jenis molekul. Satu jenis molekul yang
berdifusi bebas menembus banyak jenis membran adalah air.
Difusi bergantung pada pergerakan secara acak dari suatu zat terlarut.
Molekul-molekul dapat melewati selaput plasma dengan jalan difusi
sederhana sangat terbatas jumlahnya dan untuk inipun selaput plasma
masih memiliki penghalang.
Difusi dari suatu senyawa atau molekul melewati membran selalu terjadi dari
daerah dengan konsentasi tinggi ke daerah dengan konsentrasi rendah, akan
tetapi difusi tidak selalu terjadi melalui lipid bilayer atau suatu saluran
terbuka.
BACA JUGA:
Osmosis
Transpor Aktif
Keluar masuknya ion Na+ dan K+ diatur oleh pompa natrium-kalium. Pompa
natrium-kalium bertanggung jawab terhadap transpor aktif ganda Na+ dan
K+ dari dalam keluar sel. ATP menyediakan energi untuk transpor. Pompa
mengeluarkan tiga ion Na+ dari dalam sel untuk setiap dua ion K+ yang
dimasukkan ke dalam sel. Pada protein pengangkut, terdapat untuk Na+
dan K+ yang dinamakan binding sites.
Berikut adalah gambar dan keterangan 6 tahap transpor aktif pada membran
sel:
4. Dua ion kalium (K+) dari luar sel menempati binding sites pada protein
integral.
5. Protein integral pada membran kembali pada bentuk semula, yakni
membuka ke arah dalam sel.
Fagositosis
Endositosis
Pada endositosis, sel memasukan makro molekul dan materi yang sangat
kecil dengan cara membentuk vesikula baru dari membran plasma. Langkah-
langkahnya pada dasarnya merupakan kebalikan dari eksositosis.
Eksositosis
Sel mensekresi makro molekul dengan cara menggabungkan vesikula
dengan membran plasma disebut dengan eksositosis. Vesicula transpor yang
lepas dari aparatus golgi dipindahkan oleh sitoskeleton ke membran plasma.
Ketika membran vesikula dan membran plasma bertemu, molekul lipid
keduan bilayer menyusun ulang dirinya sendiri sehingga kedua membran
bergabung. Kandungan vesikulanya kemudian tumpah dari sel.